280 likes | 662 Views
NEUROSIS. Oleh : KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008. A. PENGERTIAN NEUROSIS. Neurosis merupakan gangguan jiwa pada taraf ringan. Neurosis terjadi pada sebagian aspek kepribadian. Neurosis dapat dikenali dari gejala-gejala yang menyertainya dgn ciri khas kecemasan.
E N D
NEUROSIS Oleh : KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008
A. PENGERTIAN NEUROSIS • Neurosis merupakan gangguan jiwa pada taraf ringan. • Neurosis terjadi pada sebagian aspek kepribadian. • Neurosis dapat dikenali dari gejala-gejala yang menyertainya dgn ciri khas kecemasan. • Penderita neurosis masih mampu menyesuaikan diri dan melakukan aktivitas sehari-hari. Designed by Kuntjojo
B. MACAM-MACAM NEUROSIS NEUROSIS CEMAS HISTERIA NEUROSIS FOBIK NEUROSIS NEUROSIS OBSESIS KOMPULSIF NEUROSIS CEMAS NEUROSIS CEMAS Designed by Kuntjojo
1. NEUROSIS CEMAS • Gejala-gejala neurosis cemas 1) Gejalasomatis: sesaknafas, dada sepertitertekan, mudahlelah, keringatdingin, dst. 2) Gejalapsikologis: kecemasan, ketegangan, panik, depresi, dst. • Faktorpenyebab neurosis cemas MenurutMaramis (2000: 261), faktorpencetus neurosis cemasseringjelasdansecarapsikodinamikberhubungandenganfaktor-faktor yang bersifatmenahun. Designed by Kuntjojo
Terapiuntukpenderita neurosis cemas Terapiuntukpenderita neurosis cemasdilakukandenganmenemukansumberketakutandanmenemukanpenyesuaian yang lebihbaikthd. permasalahan. Mudahtidaknyaterapidilakukanpadaumumnyadipengaruhiolehkepribadianpenderita. Designed by Kuntjojo
Jenis-jenisterapiuntukpenderitaneurosis cemas • Psikoterapi individual • Psikoterapi kelompok • Psikoterapi analitik • Sosioterapi • Terapi seni kreatif • Terapi kerja • Terapi perilaku • Farmakoterapi Designed by Kuntjojo
2. HISTERIA • Pengertianhisteria Histeriamerupakan neurosis yang tandautamanyaberupareaksi-reaksiemosionalygtakterkendalisbgcaramempertahankandiridarikepekaannyaterhadaprangsang-rangsangemosional Designed by Kuntjojo
Jenis-jenis histeria 1) Histeria minor atau reaksi konversi Pada histeria minor, kecemasan diubah / dikonversi menjadi gangguan fungsional susunan saraf somatomotorik atau somatosensorik misalnya kejang, lumpung, mati raba, buta, dst. 2) Histeria mayor atau reaksi disasosiasi Pada histeria mayor, kecemasan dapat menyebab- kan terpisahnya fungsi kejiwaan satu dgn lainnya dan fungsi yang terpisah tersebut bekerja secara otonom misalnya amnesia, somnabulisme, fugue, kepribadian ganda, dst. Designed by Kuntjojo
c. Faktor penyebab histeria • Menurut Freud, histeria disebabkan oleh pengalaman traumatis yang berusaha untuk dilupakan atau dianggap tak pernah terjadi.. • Apa yang dilupakan atau dianggap tidak pernah terjadi tsb tidak pernah hilang melainkan berada di alam tak sadar dan berusaha untuk muncul ke alam sadar tetapi munculnya dalam bentuk gangguan jiwa Designed by Kuntjojo
Terapi untuk penderita histeria Ada beberapa teknik yang bisa dipakai untuk menyembuhkan histeria, yaitu: 1) teknik hipnosis 2) teknik asosiasi bebas 3) psikoterapo suportif 4) farmakoterapi Designed by Kuntjojo
3. NEUROSIS FOBIK • Definisi neurosis fobik Neurosis fobik merupakan gangguan jiwa dengan gejala utama fobia, yaitu ketakutan yang irrasional terhadap suatu benda atau keadaan. Pada saat fobia terjadi penderita mengalami rasa mula, lelah, panik, berkeringat, mau pingsan, dst. Designed by Kuntjojo
b. Macam-macam fobia, antara laian: 1) hematophobia: takut melihat darah 2) hydrophobia: takut pada air 3) pyrophobia: takut pada api 4) acrophobia: takut berada di ketinggian Designed by Kuntjojo
Faktorpenyebab neurosis fobik • Neurosis fobikterjadikarenapenderitapernahmengalamiketakutandan shock hebatberkenaandengansituasiataubendatertentu, yang disertaiperasaanmaludanbersalah. • Pengalamantraumastisinikemudiandirepresi (ditekankedalamketidaksadarannya). Namunpengalamantersebuttidakbisahilangdanakanmunculbilaadarangsanganserupa. Designed by Kuntjojo
d. Terapiuntukpenderita neurosis fobik • Psikoterapisuportif, upayauntukmengajarpenderitamemahamiapa yang sebenarnyadiaalamibesertapsikodinamikanya. • Terapiperilakudengandeconditioning, yaitusetiap kali penderitamerasatakutdiadiberirangsang yang tidakmenyenagkan. • Terapikelompok. • Manipulasilingkungan. Designed by Kuntjojo
4. NEUROSIS OBSESIF-KOMPULSIF a.Istilah obsesi menunjuk pada suatu ide yang mendesak ke dalam pikiran atau menguasai kesadaran dan istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang tidak dapat ditahan untuk tidak dilakukan, meskipun sebenarnya perbuatan tersebut tidak perlu dilakukan. Designed by Kuntjojo
Contoh obsesif-kompulsif antara lain ; • Kleptomania : keinginan yang kuat untuk mencuri meskipun dia tidak membutuhkan barang yang ia curi. • Pyromania: keinginan yang tidak bisa ditekan untuk membakar sesuatu. • Wanderlust : keinginan yang tidak bisa ditahan untuk bepergian. • Mania cuci tangan: keinginan untuk mencuci tangan secara terus menerus. Designed by Kuntjojo
b. Neurosis jenisinidapatterjadikarenafaktor-faktorsebagaiberikut (Yulia D., 2000 : 116-117). • Konflikantarakeinginan-keinginan yang ditekanataudialihkan. • Trauma mental emosional, yaiturepresipengalamanmasalalu (masakecil). Designed by Kuntjojo
c. Terapi untuk penderita neurosis obsesif-kompulsif • psikoterapi suportif; • penjelasan dan pendidikan; • terapi perilaku. Designed by Kuntjojo
5. NEUROSIS DEPRESIF • Definisi neurosis depresif • Neurosis depresifmerupakan neurosis dengangangguangutamapadaperasaandenganciri-ciri : kurangatautidakbersemangat, rasa hargadirirendah, dancenderungmenyalahkandirisendiri. • Gejala-gejalautamagangguanjiwainiadalah : • gejalajasmaniah : senantiasalelah. • gejalapsikologis : sedih, putusasa, cepatlupa, insomnia, anoreksia, inginmengakhirihidupnya, dst. Designed by Kuntjojo
b.Faktor penyebab neurosis depresif Menurut David D. Burns depresi tidak didasarkan pada persepsi akurat tentang kenyataan, tetapi merupakan produk “keterpelesetan’ mental, bahwa depresi bukanlah suatu gangguan emosional sama sekali, melainkan akibat dari adanya distorsi kognitif atau pemikiran yang negatif, yang kemudian menciptakan suasana jiwa, terutama perasaan yang negatif pula. Designed by Kuntjojo
Burns berpendapat bahwa persepsi individu terhadap realitas tidak selalu bersifat objektif. Individu memahami realitas bukan bagaimana sebenarnya realitas tersebut, melainkan bagaimana realitas tersebut ditafsirkan. Dan penafsiran ini bisa keliru bahkan bertentangan dengan realitas sebenarnya. Konsepsi tersebut kemudian oleh Burns dijelaskan dengan visualisasi sebagai berikut: Designed by Kuntjojo
DIALOG INTERNAL Realitasygdihadapiditafsirkan MOOD Perasaandiciptakanolehpikiran Semuapengalamandiprosesmelaluikerjaotakdandiberimaknasebelumterjadiresponemosional INDIVIDU • REALITAS • Peristiwa-peristiwa • Yang: • Positif • Negatif • netral Designed by Kuntjojo
c. Terapiuntukpenderita neurosis depresif Untukmenyembukandepresi, Burns (1988 : 5) telahmengembang-kanteknikterapidenganprinsip yang disebutterapikognitif, yang dilakukandenganprinsipsebagaiberikut. • Bahwasemua rasa murungdisebabkanolehkesadaranataupemikiranangbersangkutan. • Jikadepresisedangterjadimakaberartipemikirantelahdikuasaiolehkekeliruan yang mendalam. • Bahwapemikiran negative menyebabkankekacauanemosional. • . Designed by Kuntjojo
Terapi kognitif dilakukan dengan cara membetulkan pikiran yang salah, yang telah menyebabkan terjadinya kekacauan emosional. Selain terapi kognitif, bisa pula pendrita depresi mendapatkan farmakoterapi. Designed by Kuntjojo
6. NEURASTHENIA • Definisi neurasthenia • Neurasthenia merupakangangguanjiwadengangejalautamatidakbersemangat, cepatlelahmeskipuntidaksehabiskerjaberat, emosilabil, kemampuanberpikirmenurun. • Di sampinggejala-gejalautamatersebutjugaterdapatgejala-gejalatambahan, yaitu insomnia, kepalapusing, seringmerasadihinggapibermacam-macampenyakit, dst. Designed by Kuntjojo
b. Faktorpenyebab neurasthenia • Neurasthenia dapatterjadikarenabeberapafaktor (ZakiahDaradjat, 1983 : 34), yaitusebagaiberikut. • Terlalu lama menekanperasaan, pertentanganbatin, kecemasan. • Terhalanginyakeinginan-keinginan. • Seringgagaldalammenghadapipersaingan-persaingan Designed by Kuntjojo
c. Terapiuntukpenderita neurasthenia Upayamembantupenyembuahnpenderita neurasthenia dapatdilakukandenganteknikterapisebagaiberikut. • Psikoterapisupportif; • Terapiolah raga; • Farmakoterapi. Designed by Kuntjojo
REFERENSI • Burns, David D. (1998) Terapi Kognitif : Pendekatan Baru Bagi Penanganan Depresi. (Alih Bahasa : Santosa) Jakarta : Erlangga. • Dirgagunarsa, Singgih. (1988) Pengantar Psikologi. Jakarta : BPK Gunung Mulia. • Maramis, W.F. (1980) Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University. • Yulia Singgih D. (2000) Azas-azas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta : BPK Gunung Mulia. Designed by Kuntjojo