750 likes | 1.48k Views
Sistem Ekskresi. Dwi rini ambarwati. Didalam tubuh, terdapat berbagai zat sisa. Namun jika zat sisa yang berlebihan ada didalam tubuh, itu akan membahayakan bagi tubuh kita sendiri. Maka, ada proses pengeluaran zat sisa yang, disebut pengeluaran. Pengeluaran Zat Sisa.
E N D
Sistem Ekskresi Dwi rini ambarwati
Didalam tubuh, terdapat berbagai zat sisa. Namun jika zat sisa yang berlebihan ada didalam tubuh, itu akan membahayakan bagi tubuh kita sendiri. Maka, ada proses pengeluaran zat sisa yang, disebutpengeluaran.
Pengeluaran Zat Sisa • Defekasi adalah pengeluaran zat sisa melalui anus dalam wujud feses. Bukan merupakan zat sisa metabolisme. Terdiri atas: bahan makanan yg tidak diserap oleh usus, sel epitel usus yg rusak dan mikroba usus. • Ekskresi adalah pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak dipakai lagi oleh sel darah. Zat dikeluaran bersama urine, pernapasan, dan keringat. • Sekresi adalah pengeluaran getah oleh sel dan kelenjar. Masih berguna untuk tubuh. Biasanya mengandung enzim.
Zat pokok Makanan Manusia • Karbohidrat, protein dan lemak mengalami metabolisme • dalam tubuh. Sebagian menghasilkan zat sisa dan • sebagian lagi menjadi energi. • a) Metabolisme Karbohidrat CO2 & H2O • b) Metabolisme Protein CO2, H2O, NH4OH, dan NH3. • c) Metabolisme Lemak CO2 & H2O
Alat-alat Ekskresi - Paru-paru - Hati - Kulit - Ginjal
Paru-paru memiliki peranan dalam sistem ekskresi sisa-sisa hasil metabolisme berupa karbon dioksida dan uap air. Terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara difusi di alveolus dan sel jaringan tubuh. PARU-PARU
Hati (hepar) • Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar di dalam tubuh manusia, tetapi juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Hati terletak di rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Warnanya merah kecokelatan. Hati juga disebut Hepar. Berat hati orang dewasa kurang lebih 2 kilogram.
Fungsi Hati : • Mengekskresikan empedu. • Mengubah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi sel pembangun. • Menyimpan gula dalam bentuk glikogen. • Menetralkan racun (detoksifikasi) yang ada dan ikut dalam pembentuk dan perombakan sel darah merah. • Mengubah pro vitamin A yang ada di dalam sayur dan buah-buahan yang berwarna kuning kemerah-merahan. • Tempat pembongkaran dan pembentukan protein dan sel darah merah.
- Hati menerima darah dari dua pembuluh darah, yaitu dari nadi hati dan vena porta hepatis. - Hati dibungkus oleh selaput hati atau kapsula hepatis. - Di dalam hati ada 2 macam pembuluh : pembuluh darah dan pembuluh empedu.Keduanya dipersatukan oleh selaput glison. - Sel-sel yang bertugas merombak sel-sel darah merah yang telah tua : histiosit
Perombakan Sel Darah Merah • Hemoglobin dilepaskan dari sel darah merah dan dipecah menjadi 3 senyawa : • Zat besi, yang akan disimpan di dalam hati dan selanjutnya dikirimkan ke sumsum tulang belakang. • Globin, digunakan lagi untuk metabolisme protein, maupun dalam pembentukan hemoglobin yang baru. • Hemin, diubah menjadi zat warna empedu bilirubin dan biliverdin, dan disimpan didalam kantong empedu.
Penyakit Kuning • Karena terjadi penyumbatan di saluran empedu. • Gangguan aliran bilus ke usus. • Bilus akan masuk ke peredaran darah, sehingga darah menjadi kekuning-kuningan, dan fesesnya berwarna abu-abu atau kehitaman.
Deaminasi • Berlebihnya asam amino didalam tubuh akan menyebabkan Deaminasi. Deaminasi merupakan pemindahan gugus amin (-NH) dari asam amino. Mengakibatkan terkumpulnya amonia yang bersifat racun. • Arginin Ornitin + Urea • Urea akan dibuang melalui ginjal. Dan Ornitin akan mengikat amonia yang bersifat racun dan dikeluarkan kedalam empedu dan urin. Enzim arginase
DEAMINASE NH3 + ORNITRIN (aa1) sitrulin (aa2) NH3 + sitrulin (aa2) arginin (aa3) Arginin + arginase ornitrin (aa1) + urea (co(NH2)2
Kulit / Integumen Fungsi kulit: Pelindung tubuh Mengatur suhu tubuh Tempat pembuatan vitamin D Menerima rangsangan dari luar Alat ekskresi Mengurangi kehilangan air
LAPISAN KULIT - epidermis / kulit ari - dermis / kulit jangat - jaringan ikat bawah kulit
Epidermis / Kulit Ari • Diperbaharui setiap 28 hari. • Terdiri dari: • Lapisan tanduk (Stratum korneum) isi: sel-sel mati yang selalu mengelupas (deskuamasi) - sel-sel ini mengalami pembaruan selama proses keratinisasi (pembentukan zat tanduk/keratin) • Lapisan lusidum -berwarna bening
Epidermis / Kulit Ari 3. Lapisan Malphigi (Stratum granulosum) isi: - lapisan yang ada butir-butir melanin (dihasilkan oleh melanosit) 4. Stratum germinativum - terbagi menjadi spinosum dan basale. - di Basale terjadi: a) proliferasi(perbanyakan) sel b) awal terjadi keratinisasi
Dermis / Kulit Jangat • Terdiri dari: kolagen, retikuler, elastin • Terdapat: • Pembuluh kapiler darah • Kelenjar keringat(Glandula sudorifera) - tersebar di seluruh tubuh. yg paling sedikit: telapak tangan, ujung jari, kulit muka - pangkal menggulung & berhubungan dengan kapiler darah dan saraf simpatis
Dermis / Kulit Jangat 3. Kelenjar Minyak (Glandula sebasea) - menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit & rambut 4. Kantong rambut isi: akar rambut & batang rambut 5. Serabut-serabut saraf
Aktivitas Kelenjar Keringat • Pengeluaran keringat berada di bawah pusat pengatur suhu: hipotalamus • Panas - kelenjar keringat menjadi aktif, pembuluh darah melebar, aliran darah lebih banyak. Keringat keluar dengan cara penguapan. 2. Dingin - pembuluh darah menyempit, aliran darah lebih sedikit. Otot polos penggerak rambut berkontraksi, rambut-rambut tegak, kita akan merasa kedinginan
Jaringan Ikat Bawah Kulit Mengandung cadangan lemak yang berfungsi: - Melindungi bagian dalam tubuh terhadap benturan - Melindungi tubuh dari kehilangan panas
Faktor Pengeluaran Keringat Manusia mengeluarkan keringat ±50cc/jam Aktivitas tubuh yang meningkat (+) Suhu lingkungan yang tinggi (+) Guncangan emosi (+) Rangsangan saraf simpatis akibat emosi (-)
Struktur Ginjal • Jumlah ginjal: 2 buah • Terletak di rongga perut di sebelah kanan dan kiri ruas pinggang • Bentuk: seperti kacang ercis • Berwarna: merah keunguan • Berat: ±200gr • Panjang: ±10cm
Fungsi Ginjal 1. Ekskresi zat sisa yang berbahaya untuk tubuh: - asam urat, urea, garam, kreatinin, kreatin 2. Ekskresi zat yang jumlahnya berlebih: - gula darah 3. Osmoregulator = mengatur kandungan air tubuh melalui pengaturan penyerapan air pada ginjal
Fungsi Ginjal 4. Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur ekskresi garam-garam. 5. Mengatur pH plasma dan cairan tubuh dengan mengekskresikan urin yg bersifat basa&asam. 6. Menjalankan fungsi sebagai hormon, dengan menghasilkan dua macam zat: renin dan eritropoietin (fungsi endokrin) 7. Mengatur volume plasma darah
Bagian ginjal Korteks (kulit ginjal) Medula (sumsum ginjal) Pelvis (rongga ginjal)
Korteks (kulit ginjal) • Mengandung jutaan unit penyaring darah = nefron • Nefron terdiri dari badan Malphigi dan tubulus • Badan Malphigi terdiri dari • glomerulus dan kapsul Bowman • Glomerulus banyak pembuluh • darah: Arteriole aferen (masuk) Arteriole eferen (keluar)
Korteks (kulit ginjal) • Saluran Nefron / Tubulus terbagi atas: T.K proksimal, (dekat dgn badan Malphigi) T.K distal (menjauhi badan Malphigi) Tubulus kolektifus (saluran pengumpul)
Medula (sumsum ginjal) • - Terbagi atas piramida ginjal dan piala ginjal • mengandung banyak pembuluh- pembuluh tubulus pengumpul hasil ekskresi dari nefron. • pembuluh-pembuluh: • berhub. dgn ureter yg bermuara pd kantung kemih (Vesica urinaria) = penampungan urin sementara
Medula (sumsum ginjal) tubulus: bermuara pada tonjolan/papilla di pelvis/rongga ginjal
Nefron Nefron ada 2 macam: Nefron korteks (lengkung Henle pendek) Nefron jukstamedula (lengkung Henle panjang)
Proses Pembentukan Urine Filtrasi (penyaringan) oleh Simpai Bowman 2. Reabsorpsi (penyerapan kembali) oleh T.K prosimal – lengkung Henle 3. Augmentasi (sekresi tubular) oleh T.K distal – T. kolektifus
Filtrasi • Perpindahan cairan dari glomerulus menuju ke ruang kapsula Bowman dengan menembus membran filtrasi. • Membran filtrasi terdiri dari 3 lapisan: • -sel endotelium glomerulus • -membran basiler • -epitel kapsula Bowman
Filtrasi • Sel-sel endotelium glomerulus dalam badan Malphigi akan mempermudah proses filtrasi. • Air, ion dan zat makanan serta zat terlarut di keluarkan dari darah ke tubulus proksimal. • Sel darah dan beberapa protein tetap berada di dalam darah. • Hasil: urine primer (filtrat glomerulus)
Reabsorpsi • Proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju ke pembuluh darah yang mengelilinginya, yaitu kapiler peritubuler. Sel-sel tubulus renalis secara selektif mereabsorpsi zat-zat yang terdapat dalam urin primer. • Zat-zat makanan seluruhnya direabsorpsi, sedangkan reabsorpsi garam anorganik bervariasi tergantung dari kadar zat tersebut di dalam plasma.
Reabsorpsi • Setelah reabsorpsi, kadar urea menjadi lebih tinggi. • Zat-zat yang dibutuhkan tubuh tidak ditemukan lagi. • Hasil: urine sekunder (filtrat tubulus)
Augmentasi • Proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. • Sel-sel tubulus mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion hidrogen dan ion kalium kemudian menyatu dengan urin sekunder. • Penambahan ion hidrogen sangat penting karena membantu menjaga kesetimbangan pH dalam darah.
Augmentasi • Terjadi di Tubulus Distal • Beberapa zat keluar dari kapiler peritubuler ke tubulus ginjal, - H+, Ka+ dan ion potassium - Creatinin - Racun dan obat-obatan • Akhirnya urine sekunder dan senyawa diatas bergabung membentuk urin lalu bergerak menuju tubulus pengumpul untuk dikeluarkan melalui uretra
Urine • Dalam keadaan normal urine mengandung: • air, urea, amonia • Garam mineral • Zat warna empedu (birilubin) • Zat yang berlebihan dalam darah
Urine Primer & Urine Sekunder 1. Urine Primer (filtrat glomerulus) - melalui proses filtrasi - dibentuk di glomerulus & kapsul Bowman 2. Urine Sekunder (filtrat tubulus) - melalui proses reabsorbsi - dibentuk di tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle
Urine Primer & Urine Sekunder 1. Urine Primer (filtrat glomerulus) - melalui proses filtrasi - dibentuk di glomerulus & kapsul Bowman 2. Urine Sekunder (filtrat tubulus) - melalui proses reabsorbsi - dibentuk di tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle
Ureter • Saluran antara ginjal dengan kandung kemih • - Jumlah sepasang • - Fungsi : membawa urin dari ginjal ke kandung kemih
Uretra - Saluran yang membawa urin keluar dari tubuh - Pada wanita hanya dilalui urin saja, sedang pada pria selain dilalui urin juga dilalui sel kelamin jantan