1 / 41

LAPISAN MATA

Mata mrpk organ yang memiliki reseptor sensori paling banyak (70%) dibandingkan organ sensori persepsi yang lain. Terdapat 250 juta reseptor sensori di mata Berukuran kecil, namun komplek Ukuran mata: lebar & diameter 1 inch (2.54 cm) , tinggi 0.9 inch (2.3 cm)

cara
Download Presentation

LAPISAN MATA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Mata mrpk organ yang memiliki reseptor sensori paling banyak (70%) dibandingkan organ sensori persepsi yang lain. Terdapat 250 jutareseptor sensori di mata • Berukuran kecil, namun komplek • Ukuran mata: lebar& diameter 1 inch (2.54 cm), tinggi 0.9 inch (2.3 cm) • Mata dilindungi o/ jaringan lemak & tulang

  2. LAPISAN MATA • DARI LUAR KE DALAM: • TUNIKA FIBROSA: sklera dan kornea • TUNIKA VASKULER: koroid, badan siliaris dan iris  uvea • TUNIKA NERVOSA: retina

  3. AQUEOUS HUMOUR KORNEA MEDIA REFRAKSI VITREOUS BODY LENSA

  4. RONGGA ORBITA • RONGGA  BOLA MATA & 7 TULANG YANG MEMBENTUK DINDING ORBITA (LAKRIMAL, ETHMOID, SFENOID, FRONTAL, MAKSILA, PALATINUM & ZIGOMATIKUS) • SUPERIOR: OS FRONTAL • LATERAL: OS.FRONTAL, OS.ZIGOMATIK, OS.SFENOID • INFERIOR: OS.ZIGOMATIK, OS.MAKSILA, OS.PALATINUM • NASAL: OS.MAKSILA, OS.LAKRIMAL, OS.ETHMOID

  5. Image downloaded from www.wikipedia.org

  6. ANATOMY OF AN EYE MATA NORMAL TAMPILAN LUAR

  7. ANATOMI PALPEBRA

  8. POTONGAN LATERAL PALPEBRA

  9. OTOT-OTOT PENGGERAK PALPEBRA • M. OrbicularisOcculi • Berfungsimengedip / menutupmata • Dipersarafi oleh N. VII (Fasial) • Adatigabagian: • Pars Palpebralis • lebihtipisdanpucat; berfungsiuntukmengedipdantutupmatasaattidur • Pars Orbitalis • lebihtebaldanmerah; berfungsimenutupmatadengankeras; berhubungandenganBlefarospasme • Pars Lacrimalis (M. Horner) • berfungsiuntukpengosonganSaccusLacrimalis • M. LevatorPalpebralis • Berfungsiuntukmengangkatpalpebra (bukamata) • Bagian kuli tempat insersi otot ini terlihat sebagai sulkus (lipatan) palpebra • Dipersarafi oleh N. III (Okulomotor)

  10. ANATOMI KELENJAR AIR MATA & SISTEM DRAINASE AIR MATA • SISTEM LAKRIMALIS TERDIRI DARI 2 BAGIAN: • SISTEM PRODUKSI: GLANDULA LACRIMALIS • SISTEM EKSKRESI: PUNCTUM LACRIMALIS, CANALICULI LACRIMALIS, SACCUS LACRIMALIS, DUCTUS LACRIMALIS

  11. SISTEM PRODUKSI • Terletak di bagian temporo antero superior dari rongga orbita • Glandula Lacrimalis terdiri dari: • ParsOrbitalis = Gld. Lacrimalissuperior • Pars Palpebralis = Gld. Lacrimalisinferior • 6-12 salurankeluar, bermuarasepanjangpertengahan lateral fornix conjungtiva superior • Gld. LacrimalAccecorius(letaksepanjang fornix conjungtiva (superior = 42, inferior 6-8), didalamsubstansiapropriadikonjungtivapalpebra) • Gld. Krause • Gld. Wolfring

  12. SISTEM EKSKRESI • PUNCTUM LACRIMALIS • Punctumlacrimal superior • Punctumlacrimal inferior • Terletak 6 mm daricanthusinternusdengan diameter 0,5 mm • DikelilingijaringanFibreusdansebagianserat m. orbicularisocculi yang berfungsisebagaispinchter • SACCUS LACRIMAL • Terletakdalamsuatucekunganos. Lacrimal, berdindingtipis • Ditutupiolehlig. tarsalisdan m. horner

  13. DRAINASE AIRMATA • Air mata: • mengandungbanyak air danlisosim(zat anti bakteri) • berfungsimemeliharaepitelkonjungtivatetaplembab, kedipankelopakmataakanmenyebabkan air matatersebardiataskornea • bergunauntukmengeluarkanbendaasingsepertipartikeldebu • Penguapan air mata yang berlebihandicegaholehsuatulapisan/film mukus (darisel goblet konjungtiva tarsal) diatas film airdanminyak (darikelenjarmeibom)

  14. DRAINASE AIRMATA • Air matadisapukankearah medial dankelebihannyamemasukipunctum lakrimalis yang terletakdisetiapsudut medial palpebra superior dan inferior. Air mata diarahkan ke dalam punctum oleh isapan kapiler, gaya berat, dan berkedip. • Airmatakemudianmasukkekanalikulilakrimaldanakhirnyamasuksakuslakrimal. http://www.texaseyeplastics.com/lacrimal_diseases.htm

  15. DRAINASE AIRMATA • Air matakemudianmasukkeduktusnasolakrimal yang jugadilapisiepitelbertingkatsilindrisbersilia. Kekuatan gabungan isapan kapiler dalam kanalikuli, gaya berat dan gaya memompa cenderung meneruskan aliran air mata ke bawah melalui duktusnasolakrimalke dalam hidung. • Airmatakemudianbermuarakemeatus inferior yang terletakdidasarronggahidung. http://www.texaseyeplastics.com/lacrimal_diseases.htm

  16. KONJUNCTIVA • Mrpk membran melapisi sklera dan kelopak bagian belakang • Mengandung kelenjar musin yang dihasilkan o/ sel Goblet. Musin berfungsi membasahi kornea • Terdiri dari 3 bagian: • Konjunctiva Tarsal  menutupi tarsus • Konjunctiva Bulbi  menutupi sklera • Konjunctiva Forniks  merupakan peralihan konjunctiva tarsal dan bulbi

  17. ANATOMI BOLA MATA

  18. SCLERA Berwarna putih seolah-olah tidak mengandung p.d Sklera mengandung pembuluh darah terutama pada limbus (tempat pertautan sklera dan kornea) Merupakan jaringan ikat yang kenyal & memberi bentuk bola mata Bagian terluar yang melindungi bola mata Disusun o/ serat-serat kolagen yang diselangi oleh jala-jala serat elastin struktur bola mata yang kokoh, disokong oleh TIO yang berasal dari humor aqueous Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat transparan  sinar dapat masuk bola mata

  19. KORNEA=SELAPUT BENING MATA Merupakan bagian tunika fibrosa yang transparan (tembus cahaya), tidak mengandung pembuluh darah & kaya akan ujung-ujung serat saraf Melindungi bola mata bagian depan & terdiri dari beberapa lapisan Dipersarafi o/ banyak saraf sensoris

  20. LAPISAN KORNEA Gambar diakses dari http://duniamata.blogspot.com

  21. LAPISAN KORNEA • EPITEL • Memiliki ketebalan 50 m • Tdd: 5 lapis sel epitel yang tidak bertanduk yang saling tumpang tindih, 1 lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng • Sel-sel tsb saling berikatan dan membentuk barrier  menghambat aliran air, elektrolit dan glukosa • MEMBRAN BOWMAN • Terletak di membran basal epitel kornea • Merupakan kolagen yang tdk teratur seperti stroma • Berasal dari bagian depan stroma • Tidak dapat regenerasi

  22. LAPISAN KORNEA • STROMA • Terdiri atas lamel  susunan kolagen yang sejajar satu dengan lainnya • Pada permukaan  anyaman teratur • Bagian perifer  bercabang • Regenerasi serat kolagen  lama (= 15 bln) • Keratosit  sel stroma kornea yang merupakan fibroblast, terletak diantara serat kolagen stroma • Keratosit  pembentuk bahan dasar & serat kolagen (dlm perkembangan embrio & paska trauma)

  23. LAPISAN KORNEA • MEMBRAN DESCEMENT • Mrpk membran aselular dan batas belakang stroma • Elastis & mampu regenerasi seumur hidup • Tebal 40 m • ENDOTEL • Berasal dari mesotelium • 1 lapis saja dgn bentuk heksagonal, dgn besar 20-40 m • Berlekatan dgn membran descement • Trauma/penyakit  endotel  gg.sistem pompa endotel  dekompensasi  edema kornea • Daya regenerasi (-)

  24. UVEA TERDIRI ATAS IRIS, BADAN SILIAR & CHOROID • PERDARAHAN UVEA: • BAG. ANTERIOR • 2 BUAH ARTERI SILIAR POSTERIOR  MENEMBUS SKLERA DI TEMPORAL DAN NASAL DEKAT TEMPAT MASUK SARAF OPTIK • 7 BUAH ARTERI SILIAR ANTERIOR  TERDPT PADA MASING-MASING 2 BUAH PADA SETIAP OTOT SUPERIOR, MEDIAL INFERIOR & REKTUS LATERALIS • BAG. POSTERIOR •  15-20 BUAH ARTERI SILIAR POSTERIOR BREVIS MENEMBUS SKLERA DEKAT TEMPAT MASUK SARAF OPTIK BERGABUNG  A.SIRKULARIS MAYOR PADA BADAN SILIAR

  25. UVEA PERSARAFAN UVEA: (DIPEROLEH DARI GANGLION SILIAR) SARAF SENSORIS  KORNEA, IRIS & BADAN SILIAR SARAF SIMPATIS  DILATASI PUPIL (MIDRIASIS) SARAF MOTORIK  SARAF PARASIMPATIS  DILATASI PUPIL (MIOSIS)

  26. IRIS • WARNA BERVARIASI • MAMPU MENGATUR MASUKNYA SINAR SCR OTOMATIS • REAKSI PUPIL  INDIKATOR FS. SARAF BADAN SILIAR • MRPK SUSUNAN OTOT MELINGKAR & MEMPUNYAI SISTEM EKSKRESI DI BELAKANG LIMBUS • INFLAMASI PADA ORGAN INI  MELEBARNYA P.D DI LIMBUS  MATA MERAH  INDIKASI INFEKSI INTRAOKULAR • KONTRAKSI OTOT LONGITUDINAL  MEMBUKA ANYAMAN TRABEKULA  MEMPERCEPAT ALIRAN CAIRAN AIRMATA MLL SUDUT BILIK MATA • KONTRAKSI OTOT MELINGKAR  ZONULA ZINN RELAKSASI  LENSA MENCEMBUNG KEDUA OTOT DIPERSARAFI O/ SARAF PARASIMPATIK & BEREAKSI BAIK THD OBAT PARASIMPATOMIMETIK

  27. BADAN SILIAR

  28. PUPIL • Bagian terbuka di tengah iris • Ukuran Pupil: • Berbeda tergantung usia • Dikontrol oleh otot-otot dilator dan sfingter iris • Menentukan jumlah cahaya yang masuk mata  “REFLEK PUPIL” atau “REFLEK CAHAYA” • Mekanisme: • Cahaya terang  retina  saraf parasimpatis dirangsang  kontraksi otot disekitar iris  miosis  cahaya b’kurang  bisa masuk mata • Sebaliknya

  29. DILATASI & KONSTRIKSI Marieb, E.N. (2004)

  30. LENSA MATA BENING & TEMBUS CAHAYA BAGIAN LUAR NUKLEUS TERDAPAT SERAT LENSA YANG LEBIH MUDA  KORTEKS LENSA DI BELAKANG IRIS BERBENTUK CAKRAM BAGIAN PERIFER KAPSUL LENSA YANG LEBIH MUDA  ZONULA ZINN KENYAL & LENTUR  MAMPU BERAKOMODASI DIBENTUK O/ SEL EPITEL LENSA  NUKLEUS LENSA

  31. VITREOUS HUMOUR/BODY JELLY BENING  MENGISI RUANG VITREOUS FUNGSI: 1. MEMPERTAHANKAN BENTUK & KEKENYALAN BOLA MATA 2. MENERUSKAN SINAR DARI LENSA KE RETINA 80-99% AIR MELEKAT PADA PERMUKAAN RETINA TIDAK MENGANDUNG P.D & SEL

  32. CHAMBER ON THE EYE(KAMERA OKULI) • Anterior dan Posterior • Kamera okuli anterior: ruangan antara kornea dengan iris dan badan siliar. Batas lateralnya adalah sudut iris atau limbus yang ditempati oleh trabekula yang merupakan tempat penyaluran humor akweus ke kanal schlemm • Kamera okuli posterior: ruangan antara iris dan lensa • Humor Aqueous: • cairan encer yang disekresi sebagian oleh epitel siliar dan oleh difusi dari kapiler dalam prosessus siliaris yang mengandung materi yang dapat berdifusi dari plasma darah, tetapi mengandung kadar protein yang rendah • disekresi secara kontinyu ke dalam kamera okuli posterior, mengalir ke ruang kamera okuli anterior melalui pupil dan disalurkan melalui jaringan trabekula ke dalam kanal Schlemm • jumlah cairan normal yang disekresi dan dikeluarkan berimbang  tekanan bola mata berkisar kira-kira 23 mmHg

  33. Anterior Segment Marieb, E.N. (2004)

  34. KANAL SCHLEM • PEMBULUH BERBENTUK CINCIN • SEBELAH LUAR DIBATASI SKLERA • SEBELAH DALAM DIBATASI JARINGAN TRABEKULA • KANAL INI AKAN BERLANJUT KE DALAM PLEKSUS SKLERA

  35. RETINA = SELAPUT JALA • Reseptor penerima cahaya • Permukaan luar  kontak dengan koroid • Permukaan dalam  dengan membran hialoid badan vitreous • Di belakang  retina berlanjut sebagai nervus optikus • Retina semakin tipis di bagian depan, dan memanjang hingga badan siliaris, dimana ujungnya berupa cekungan (ora serrata)  jaringan saraf retina berakhir • Pemanjangan tipis membran masih hingga di belakang prosesus siliaris dan iris, membentuk pars ciliaris retina dan pars iridica retina

  36. ANATOMI BOLA MATA

  37. RETINA = SELAPUT JALA • Pada bagian tengah posterior retina  area oval kekuningan  makula lutea • Pada makula terdapat depresi sentral, fovea sentralis • Fovea sentralis retina sangat tipis  warna gelap koroid dapat terlihat • 3 mm ke arah nasal dari makula lutea  pintu masuk nervus optikus & arteri sentralis retina menembus bagian tengah discus  bagian insensitive terhadap cahaya  blind spot. • Lapisan fotoreseptor retina: nukleus sel kerucut & batang, avaskuler, nutrisi diperoleh dari koroid

  38. RETINA

  39. Marieb, E.N. (2004)

More Related