350 likes | 1.1k Views
LAPISAN ILMU HUKUM. FILSAFAT HUKUM (Eksplanasi reflektif). TEORI HUKUM (Eksplanasi analisis). DOGMATIKA HUKUM (Eksplanasi teknik yuridis). PRAKTIK HUKUM. Merupakan tugas dari pembuat undang-undang (legislatif). PEMBENTUKAN HUKUM. PRAKTIK HUKUM. PENEMUAN HUKUM.
E N D
LAPISAN ILMU HUKUM FILSAFAT HUKUM (Eksplanasi reflektif) TEORI HUKUM (Eksplanasi analisis) DOGMATIKA HUKUM (Eksplanasi teknik yuridis) PRAKTIK HUKUM
Merupakan tugas dari pembuat undang-undang (legislatif) PEMBENTUKAN HUKUM PRAKTIK HUKUM PENEMUAN HUKUM Penemuan hukum tidak lain merupakan penerapan undang-undang. Dilakukan oleh hakim dalam memeriksa dan memutus perkara
PEMBENTUKAN HUKUM BERKAITAN DENGAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT, SEHINGGA PERLU ADANYA PERATURAN SEBAGAI SARANA UNTUK MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MASYARAKAT
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEJAHATAN DENGAN HUKUM PIDANA Social Welfare Policy G o a l Langkah Strategis Social Policy K. Legislatif Social Defence Policy Penal Policy K. Aplikasi Criminal Policy K. Eksekusi Non-penal Policy
KEPUTUSAN UNTUK MELAKUKAN KRIMINALISASI • HARUS MENUNJANG PEBANGUNAN • PERBUATAN YANG AKAN DILAKUKAN KRIMINALISASI ITU TIDAK DISUKAI OLEH MASYARAKAT • HARUS MEMPERHITUNGKAN COST AND BENEFIT • HARUSMEMPERTIMBANGKAN KEMAMPUAN APARAT PENEGAK HUKUM (JANGAN SAMPAI TERJADI OVERBELASTING)
KAEDAH HUKUM TERTULIS KAEDAH SOSIAL LISAN (Kebiasaan) Kaedahadalahnilai, karena Berisiapaygseyogyanya Harusdilakukan • Ditujukan kpd pelakunya, agar jangan sampai jatuh korban kejahatan, agar tidak terjadi kejahatan. • Bersifat normatif. • Bersifat memerintah, mengharuskan atau preskriptif. • Ketentuan tentang perilaku.
Berisi kenyataan normatif (apa yg seharusnya dilakukan, das Sollen) KAEDAH HUKUM Adalahpedomantentangapa yang seyogyanyadilakukan danapa yang seyognyanya Tidakdilakukan das Sein (peristiwakonkrit)
ASAS HUKUM • adalah dasar-dasar atau petunjuk arah dalam pembentukan • hukum positif • bukan merupakan peraturan hukum konkrit, melainkan merupakan • pikiran dasar yang umum sifatnya atau merupakan latar belakang • dari peraturan yang konkrit yang terdapat dalam & di belakang • setiap sistem hukum yang terjelma dalam peraturan per-uu-an • yang merupakan hukum positif.
HUBUNGAN AZAS HUKUM DAN KAEDAH HUKUM AZAS HUKUM KAEDAH HUKUM MASYARAKAT
ADA KAIDAH (NILAI) YANG BERKEMBANG, SEDANGKAN PERATURAN HUKUM KONKRITNYA TIDAK BERUBAH CONTOH: PASAL 1365 BW. bunyi pasal tersebut dari dulu hingga kini tetap tidak berubah, tetapi kaidah atau nilai yang terdapat dalam Pasal 1365 BW, yaitu mengenai pengertian perbuatan melawan hukum sudah mengalami perubahan Sebelum adanya putusan MA tanggal 31 Januari 1919, melawan hukum isinya sempit
Kasus Cohen dan Lindenbaum • DUA PERUSAHAAN PERCETAKAN BUKU: MASING-MASING MILIK COHEN DAN MILIK LINDENBAUM. • KEDUA PERUSAHAAN TERSEBUT BERSAING SATU SAMA LAIN. • PADA SUATU HARI, SEORANG PEGAWAI LINDENBAUM DIBUJUK OLEH COHEN, DENGAN IMBALAN BERUPA PEMBERIAN HADIAH, AGAR PEGAWAI TERSEBUT MEMBERI TURUNAN DARI PENAWARAN-PENAWARAN YANG DILAKUKAN OLEH LINDENBAUM KEPADA COHEN, DEMIKIAN JUGA NAMA-NAMA ORANG YANG MELAKUKAN PESANAN KEPADA LINDENBAUM, TERMASUK PULA KETERANGAN TENTANG HARGA CETAK. • DENGAN CARA SEPERTI ITU, COHEN BERMAKSUD HENDAK MEMPERGUNAKAN INFORMASI YANG DIDAPAT ITU UNTUK MENENTUKAN SUATU SIASAT AGAR MASYARAKAT LEBIH SUKA DATANG KEPADA COHEN DARIPADA KE LINDENBAUM. • PERBUATAN COHEN TERSEBUT DIKETAHUI OLEH LINDENBAUM, KARENANYA LINDENBAUM MERASA DIRUGIKAN. AKIBATNYA COHEN DIGUGAT DI PENGADILAN AMSTERDAM SEBAGAI TELAH MELAKUKAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM BERDASARKAN PASAL 1365 BW: minta ganti kerugian.
PUTUSAN PENGADILAN III: COHEN KALAH I: COHEN KALAH II: COHEN MENANG III: Lindenbaum menang I: Lindenbaum menang II: Lindenbaum kalah Berikan rahasia Perusahaan bos Anda kepada saya, imbalannya Kau saya beri hadiah Percetakan Cohen Pegawai Lindenbaum Percetakan Lindenbaum
PUTUSAN PENGADILAN sebelum tahun 1919, Mahkamah Agung berpendapat: perbuatan melawan hukum adalah perbuatan yang bertentangan dengan WET saja. Hal ini diterapkan dalam putusannya tahun 1911 yang dinamakan De Zutfense Juffrouw Arrest (putusan mengenai nona dari kota Zutfen). Dalam putusan itu, bahwa perbuatan nona tersebut tidak bersifat melawan hukum karena perbuatannya tidak melanggar ketentuan WET. Nona ini tinggal di loteng, di bagian bawah ditempati orang lain. Ketika musim dingin menghebat, pipa saluran air pecah dan meng- alir ke bagian bawah.Kraan hanya dapat dihentikan dalam kamar Nona tadi, namun Nona tidak mau mela- kukannya meskipun sudah diminta oleh penghuni bagian bawah agar kraan ditutup. Kemudian Nona itu digugat untuk membayar kerugian yang timbul karena genangan air. Dalam tingkat kasasi gugatan terse- but ditolak oleh HR, karena perbuatan Nona tidak melanggar aturan WET.
FORMIL Perkembangan Melawan hukum: bertentangan dengan hukum yang tertulis saja, sedangkan alasan yg meng- hapuskan sifat melawan hukumnya itu, maka undang-undang yg mengaturnya dg tegas. DALAM FUNGSINYA YANG NEGATIF AJARAN SIFAT MELAWAN HUKUM Mengakui hukum tidak tertulis menghilangkan sifatnya sbg melawan hukum suatu perbuatan yg tegas-tegas dinyatakan sbg tindak pidana dlm undang-undang MATERIIL DALAM FUNGSINYA YANG POSITIF Melawan hukum tdk hanya bertentanga dg hukum tertulis, tetapi juga dg hukum tdk tertulis Mengakuihukumtdktertulissbg sumberhukumpositif
UNDANG-UNDANG PASAL YANG MIRIP DG UU ANALOGI HUKUM NEGARA KOMUNIS, UNISOVIET ZAMAN STALIN
ASAS HUKUM TIDAK TERTULIS • Negara Tidak dirugikan • Kepentingan umum dilayani • Terdakwa tidak mendapat untung Dikuatkan Keputusan MARI No. 42/K/Kr/1965, tanggal 8 Januari 1966 Suatu perbuatan dapat hilang sifat melawan hukumnya, bukan hanya berdasarkan ketentuan dalam undang-undang, melainkan juga berdasarkan asas-asas keadilan atau asas- asas hukum tidak tertulis dan bersifat umum.
KEPASTIAN HUKUM • KEPASTIAN HUKUM TIDAK HANYA TERDAPAT PADA HUKUM TERTULIS, TETAPI JUGA PADA HUKUM TIDAK TERTULIS, SERTA DALAM ILMU (HUKUM) • UNTUK MENENTUKAN KEPASTIAN HUKUM, MAKA ILMU YANG MENJELASKANNYA • KEPASTIAN HUKUM ADALAH KEPASTIAN YANG ADA DI BALIK NORMA ATAU ASAS.
METODE PENEMUAN HUKUM(Interpretasi atau Penafsiran) • Interpretasi sosiologis • Interpretasi historis • Interpretasi sistematis (Contoh, kalau hendak mengetahui tentang pengakuan anak yang dilahirkan di luar perkawinan oleh orang tuanya, tidak cukup hanya mencari ketentuan dalam BW, tetapi juga harus dihubungkan dengan Pasal 278 KUHP. • Interpresi komparatif • Interpretasi futuristik