370 likes | 906 Views
INOVASI TEKNOLOGI PENGENDALIAN RAMAH LINGKUNGAN MENUJU SWASEMBADA KEDELAI TAHUN 2014. Oleh : Lutfi Afifah A34070039 DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011. Latar Belakang
E N D
INOVASI TEKNOLOGI PENGENDALIAN RAMAH LINGKUNGAN MENUJU SWASEMBADA KEDELAITAHUN 2014 Oleh: LutfiAfifahA34070039 DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
LatarBelakang Kedelai (G. max) Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi proteinnabatiutamabagi 234 jutajiwa 2
LatarBelakang (Lanjutan) • Produksi kedelai dalam negeri baik melalui perluasan tanam maupun peningkatan produktivitas belum dapat mengimbangi kebutuhan impor dalam volume yang cukup besar. • Tabel 1 ProduksikedelaiNasionaltahun 2005 sampaitahun 2010 Sumber: BadanPusatStatistik (http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?eng=0)
LatarBelakang (Lanjutan) • PenurunanproduktivitaskedelaiHama danpenyakittanaman • Penggunaan pestisida sintetik menjadi pilihan utama bagi petani berdampak negatif baik terhadap lingkungan umum, pertanian maupun manusia • Inovasiteknologipengendalian yang ramahlingkungandalam pengendalian OPT Pengendalianberbasis PHT mencukupikebutuhankedelaidalamnegeridandapatmencapai target swasembadakedelaipadatahun 2014.
RumusanMasalah • Kebutuhanmasyarakatakankonsumsikedelaidalamnegeribelumdapattercukupi. Hama yang merupakankendalautamapadabudidayatanamanpangan. • Inovasiberbagaiteknologipengendalianramahlingkungandapatdijadikansebagaialternatifuntukmengatasiseranganhama yang efektif, efisien, danamanbagikesehatanmanusia. • Sehinggadiharapkandengantercukupinyakebutuhankedelaidalamnegeriakanmempercepatswasembadakedelaipadatahun 2014 mendatang.
Tujuan • Menginformasikanberbagaiinovasiteknologipengendalianramahlingkungandalampengendalianhamaterpadupadatanamanpangan, khususnyakedelaidi Indonesia sebagaipengendalianalternatif yang efektif, efisien, danaman.
MetodePenulisan Penentuankerangkaberpikir Penentuangagasan Pengumpulan data • PengolahandanAnalisis Data PerumusanSolusi PenarikanKesimpulandan Saran
Kedelaisebagaikomoditaspanganpentingdi Indonesia Pestisidasintetik OPT padatanamankedelai Produksirendah, resistensidanresujensihama, berbahayabagilingkungandankesehatan Inovasiteknologipengendalian Ramah lingkungan Aman, efektif, peningkatanproduksikedelaimenujuswasembadatahun 2014 KerangkaPemikiran
Seranggaarthopoda 12-14 hama penting 111 hama 266 JENIS serangga 53 non-target Terabaikan Polinator Detrivora 61 predator Pengendali populasi alami PHT 41 parasitoid (Okada et al., 1988)
O. phaseoli M. dolichostigma M. sojae HAMA LALAT PADA KEDELAI
L. indicata S. litura Adoxophyesprivatana Chrysodeixischalcites KOMPLEK HAMA DAUN KEDELAI
N. viridula P. hybneri R. linearis Polonghampa HAMA POLONG KEDELAI
Pengetahuandasar PHT: Bioekologihamadanmusuhalami Identifikasitaksonomi Fluktuasidandinamikapopulasihamadanmusuhalaminya Tanamaninang Daerah penyebaranhama Ambangekonomi Metoda sampling polasebaranhama
Komponenteknologi PHT • VarietasTahan • Penanamanvarietas yang toleranhama • Saatinipenggunaanvarietastahanuntukpengendalianhamakedelaimasihterbatas • Varietaskerinci--> toleransibaikterhadapkutukebul • Pelaksanaanmudahdanmurahsertatidakberbahayabagimanusiadanlingkungan • 2. Insektisidasintesisdannabati • Insektisidasidametrin --> O. phaseoli, matador --> hamadaun, deltametrin --> hamapenghisappolong • InsektisidanabatiSerbukbijimimba (SBM)--> O. phaseolidanA. glycines
MIMBAPESTISIDA NABATI RAMAH LINGKUNGAN • Pembuatan Ekstrak Air Biji Mimba • Kering anginkan biji mimba beserta kulitnya sampai kering • Giling sampai halus, kemudian disaring dengan ayakan 0,05 mesh. • Timbang 25-50 g serbuk biji mimba + 1 l air + 1 ml alkohol aduk rata, kemudian rendam semalam (12 jam). • Keesokan harinya rendaman bahan disaring dengan kain furing • Larutan hasil penyaringan kemudian ditambah dengan 1 g deterjen atau 0,5 ml perata (apsa), aduk rata dan larutan siap disemprotkan. • Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari, dengan volume semprot yang memadai 400-600 l air, tergantung umur tanaman yang akan disemprot • Pembuatan Ekstrak Air Daun Mimba • Blender 50 g daun mimba segar dengan 1 l air + 1 ml alkohol aduk rata, kemudian rendam semalam (12 jam). • Keesokan harinya rendaman bahan disaring dengan kain furing • Larutan hasil penyaringan kemudian ditambah dengan 1 g deterjen atau 0,5 ml perata (apsa), aduk rata dan larutan siap disemprotkan.
3. Cendawanentomopatogenefektif • Pemanfaatannyaseringmenghadapikendala • Pada tanaman pangan, keefektifan cendawan biasanya rendah (Hajeket al. 1990) • Upaya untuk meningkatkan keefektifan cendawan dapat dilakukan dengan: • 1) melakukan identifikasi jenis hama utama yang akan dikendalikan, • 2) mengaplikasikan cendawan entomopatogen pada sore hari dengan konsentrasi konidia minimal 107/ml, • 3) mengulang aplikasi sebanyak tiga kali, dan • 4) menambahkan bahan perekat dan bahan pembawa pada suspensi konidia sebelum diaplikasikan pada hama sasaran. • Beberapacendawanentomopatogen --> B. bassiana, M. anisopliae, A. parasiticus, Paecilomyces, L. lecanii(Prayogo, 2009) Gambar 1 TelurR. linaristerkolonisasicendawanL. lecanii
4. Spodoptera litura nuclear polyhedrosis virus (SlNPV)Murah – Mudah – Efektif MengendalikanUlat Grayak dan Hama Lain pada Kedelai TahapmembuatbiopestisidaSlNPV 1. Kumpulkanulatgrayakukuran 2-3 cm daripertanaman 2. Masukkankedalamtoplesplastik diameter 18,5 cm dantinggi 12 cm 3. 1 stoplesidealnyaberisi 100 ekorulatgrayak 4. Ulattersebutdiberipakandaunkedelai yang sudahdicelupkankedalamlarutan SlNPV JTM 97 C. 5. Biarkanulattersebutmati, kemudianulatdihancurkandandisaring 6. Semprotkanpadatanamankedelai yang terserangulatgrayak, jikapopulasiulat grayakmencapai 2 kelompok per 3 rumpun. 7. Aplikasi SlNPV dalam bentuk suspensi cair sama dengan metode yang digunakan untuk insektisida kimia, yaitu dengan menggunakan alat semprot konvensional maupun sprayer gendong/knapsack. Semprotkan pada sore hari pkl. 15.00 – 16.00.
5. Nematodaentomopatogenefektif • Genus Steinernema dan Heterohabditis, merupakan agens hayati yang efektif dan efisien untuk mengendalikan ulat grayak, (lundi) Holotrichia spp. dan (boleng) Cylas formicarius. • Di dalam hemokul inang, Ijs melepaskan bakteri simbion yakni Xenorhabdus sp. untuk Steinemema dan Photorhabdus sp. untuk Heterorhabditis. • Toksin yang dihasilkan untuk nematoda dan bakteri kemudian membunuh inang dalam waktu 24-48 jam setelah infestasi.
Steinernema & Heterorhabditis sp. Melepasbakteri Pencarianinang Infeksi Inangmati Berkembang biak Juvenilinfektif Stadia dewasa Keluarnya Juvenilinfektif Dewasa Reproduksi Telur Stadia dewasa 2-3 GENERASI (didalamtelur)
7. Pergilirantanaman • Bertujuan --> memutus daur hidup suatu hama • --> populasinya dapat ditekan dengan cara mencegah tersedianya makanan, tempat untuk hidup dan berkembang biak • Syarat untuk pergiliran tanaman yaitu hama bukan bersifat polifag. • Sebagai contoh ialah untuk mengendalikan hama lalat kacang dengan mengganti pertanaman kedelai dengan tanaman bukan kacang-kacangan.
8. Penentuanwaktutanamserempak • Dimaksudkan agar tersedianya makanan bagi hama menjadi lebih pendek dan suatu saat akan menjadi periode tidak ada pertanaman perkembangan populasi dapat dihambat. • Sebagai contoh untuk pengendalian lalat kacang tanam serempak harus dilakukan dengan selisih waktu tidak lebih dari 10 hari. • 9. Sanitasitanamanpolong • Sanitasi bertujuan untuk menghilangkan sumber serangan, inang alternatif pembersihan lahan dari tanaman/ sisa tanaman terserang, pembersihan pematang, saluran air, gulma, tanaman inang, semak-semak dan tempat-tempat untuk bertelur.
Pestisidasebagai kebijakanpokok perlindungan tanaman dalamwaktu lama Lemahnyapenelitian dasarkarena kurangnya perhatian LEMAHNYA PEMANFAATAN PHT Pemasyarakatan yang terlambat Minimnyainformasi danterkesan ruwet & rumit
PETANI BERKUMPUL: Menyampaikankekurangan & kelebihan masing2 untuksalingmelengkapidan hasilnyadikembalikan utkkeperluan masing2 LEMBAGA TEKNIS LITBANG AKADEMISI PENTINGNYA BERBAGI PERAN DALAM PHT
Kesimpulan • Inovasipengendalianramahlingkunganmenggunakankonsep PHT efektifdanefisienmengendalianhama-hamautamakedelai. • Pemantauanjenis, populasi, dantingkatseranganhamautamakedelaidananalisisekosistemsertakeputusanpengendaliandenganinsektisidaberdasarkanambangkendalimasing-masinghamasebagaidasarpengaplikasianinsektisidaefektifdanefisienmenekantingkatinfestasihama, efisienmengurangijumlahpemakaiandanbiayainsektisida. • Diharapkandenganadanyapenerapanteknologipengendalianberbasis PHT dapatmeningkatkanproduktivitaskedelaidi Indonesia dan target swasembadakedelaipadatahun 2014 akantercapai.
Saran • Mengingatbesarnyaprospekdariteknologipengendalianhayati, makapenelitianlanjutansangatpentingdilakukandanperlunyamemproduksiagenshayatisiappakai. • SelainituoptimalisasikemampuanSumberdayaManusiadikalanganpenelitidanpetanidalampenggunaaanTeknologi yang ramahlingkunganmutlakdiperlukandalamkemajuanpengembanganpenelitiantentangtanamanpangankhususnyakedelai. • Perlu melakukan eksplorasi agens hayati dari berbagai pelosok tanah air Indonesia.