10 likes | 259 Views
Lerak, Buah Multi Fungsi Yang Ramah Lingkungan
E N D
Lerak, Buah Multi Fungsi Yang Ramah Lingkungan Sebagian dari kita mungkin sudah mengenal dengan baik buah lerak yang konon oleh nenek moyang kita biasa dipakai untuk mencuci pakaian, bahan-bahan dari kuningan, tembaga, bahkan emas. Orang Jawa biasa menyebut buah ini dengan nama klerek, werak, atau lerak, orang Sunda menyebutnya rerek, dan orang Sumatra menyebutnya lamuran. Sekarang ini sebagian orang cenderung menggunakan lerak untuk mencuci pakaian batik dengan alasan untuk menjaga kualitas warna batik agar tetap awet, tetapi itu sudah sangat jarang ditemui, karena orang sekarang lebih memilih produk-produk modern yang dianggap lebih praktis. Tanaman lerak (sapindus rarak DC) tumbuh liar di hutan-hutan pada ketinggian 450-1500 meter di atas permukaan laut, terdapat di seluruh Indonesia terutama di hutan-hutan daerah Jawa dan Sumatera. Tanaman lerak memiliki tinggi 10 meter hingga 42 meter dengan diameter 1 meter. Pohon lerak yang sudah besar memiliki kualitas kayu yang setara dengan kayu jati, sehingga pohon ini banyak ditebang karena memiliki nilai ekonomis. Bentuk daunnya bulat telur berujung runcing, bertepi rata, bertangkai pendek, dan berwarna hijau. Lerak berbunga majemuk, terdapat di ujung batang, dan berwarna putih kekuningan. Biji terbungkus kulit cukup keras bulat seperti kelereng, kalau sudah masak warnanya coklat kehitaman, permukaan buah licin dan mengkilat. Daging buahnya sedikit berlendir dan mengeluarkan aroma wangi. Biji lerak mengandung saponin, suatu alkaloid beracun, saponin inilah yang menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci. Para ahli botani mengelompokkan lerak sebagai tanaman biopestisida, karena daging buahnya mengandung saponin yang bersifat biopestisida. Kandungan racun pada lerak sangat baik digunakan untuk obat pembunuh serangga seperti nyamuk dan kecoa, dan pembasmi cacing tanah. Lerak juga bisa digunakan sebagai sabun wajah untuk mengurangi jerawat. Belakangan ini mulai muncul kesadaran dari warga Indonesia untuk kembali menggarap potensi lerak, hal ini terbukti dengan adanya beberapa email pada milis agromania dari para pemerhati agrobisnis yang ingin membeli dan menjual buah lerak. Ini merupakan gejala yang baik, setelah ditelusuri, sebagian dari anggota milis ini sudah mulai membuat dan menjual produk-produk berbahan lerak. Buah lerak relatif mudah didapatkan biasanya dijual di pasar-pasar tradisional. Di Yogyakarta ada beberapa supermarket yang menjual buah lerak yang telah dikeringkan. Salah satunya adalah Mirota Batik di Jl. C Simanjuntak Yogyakarta. Begitu pula dengan Solo dan Pekalongan, dua sentra batik di Jawa Tengah. Di Semarang sebotol lerak cair bervolume 250 cc dijual Rp17.000. Untuk 5 lembar batik digunakan kira-kira sepersepuluhnya (20-30 cc), untuk pemakaian sehari-hari dapat diencerkan lagi. Selain itu lerak dalam bentuk buah juga masih sangat lazim digunakan untuk membersihkan (perhiasan) emas, terutama di toko-toko emas di pasar samping dan belakang Masjid Raya Baiturrachman Kota Banda Aceh. Di daerah Ubud Bali dan sekitarnya, sudah banyak yang menjual buah lerak dalam bentuk liquid. Beberapa daerah penghasil lerak terbesar di Indonesia adalah Kediri, Banten, dan Madura. Setiap bulan Kediri mampu mengirim tiga ton (hasil produksi hutan-hutan setempat) ke berbagai industri. Kediri bahkan sanggup memasok enam ton lagi setiap bulan. Berikut beberapa kegunaan buah lerak yang dapat dibuat sendiri. Untuk mencuci pakaian batik, tumbuk buah lerak yang sudah kering kemudian campur dengan air hangat. Larutan ini dapat digunakan untuk merendam batik selama semalam. Pencucian batik dengan ekstrak buah lerak terbukti mampu mempertahankan kualitas kain seperti saat dibuat. Lerak juga dapat digunakan untuk memcuci pakaian biasa, bahkan membuat pakaian lebih awet karena tidak mengandung bahan-bahan deterjen. Masukkan 3-5 buah lerak ke dalam 4 (empat) gelas air panas, lalu diremas-remas sampai muncul saponin atau buih-buih alami.Campurkan cairan saponin itu ke tempat cucian yang sudah diisi air. Saponin ini bekerja sebagai surfaktan, yang membuat air cucian “lebih basah”. Akibatnya saponin mudah masuk ke dalam serat-serat kain yang sudah dicuci, mengikat kotoran yang melekat, dan melepas kotoran dari air cucian. Untuk hasil yang lebih efektif, konsentrat buah lerak dicampur dengan garam sodium percarbonate yang biasanya dijual satu paket. Cukup mencampurkan kedua bahan dengan air panas, kemudian rendam pakaian beberapa saat, alhasil noda yang menempel di pakaian hilang tuntas tanpa harus repot menyikatnya. Penggunaan lerak dalam mesin cuci dapat dilakukan dengan cara memasukkan 3-5 buah lerak ke dalam kantong kain, kemudian masukkan ke dalam mesin cuci. Atur suhu air tetap dalam keadaan dingin/sedang dengan putaran normal, lalu mulailah mencuci. Agar bekerja efektif dan normal, usahakan lerak dapat bersirkulasi secara bebas dan tidak terjebak dalam lipatan kain berukuran besar. Untuk mengharumkan pakaian, anda dapat menambahkan beberapa tetes essential oil yang disukai. Lerak dapat digunakan untuk 3 kali pemakaian dengan mesin cuci. Untuk membersihkan piranti dapur, hancurkan 5 buah lerak menggunakan palu atau diiris-iris dengan pisau. Lerak yang hancur ini diseduh dengan 300 ml air panas, biarkan hingga dingin, kemudian disaring. Larutan yang disaring merupakan konsentrat saponin dari lerak, dan dapat digunakan untuk membersihkan piranti dapur, lantai, maupun barang kerajinan. Saponin termasuk dalam bioinsektisida (pembasmi nyamuk alami) dan biopestisida (pembasmi hama). Untuk membasmi nyamuk, bahan yang diperlukan hanya buah/biji lerak serta etanol 90%. Buah dan biiji dikeringkan, kemudian ditumbuk hingga menjadi serbuk. Larutkan 10 gram lerak ke dalam 100 ml etanol 90%. Cairan hasil ekstraksi ini dapat dipakai untuk mengendalikan jentik nyamuk, mematikan nyamuk dewasa, dan bersifat sebagai repelen yang dapat mencegah kehadiran nyamuk. Untuk mencegah demam berdarah, cukup dicampurkan kedalam bak. Jika ingin digunakan untuk mencegah dan mengusir nyamuk, tuangkan larutan ke dalam sprayer yang hanya dijual di pasaran. Hendarsih Suharto, peneliti hama dan penyakit dari Balai Besar Penelitian Padi (BBP Padi), sukses membasmi keong mas (hama padi) dengan menggunakan saponin dari berbagai tanaman yang salah satunya adalah lerak. Keong mas gemar memakan tanaman lunak, termasuk padi muda. Lerak sangat efektif membasmi keong mas, aplikasinya di sawah sangat ramah lingkungan, sehingga dapat dipakai untuk daerah mina padi. Itulah beberapa kegunaan buah lerak yang sudah jarang diketahui oleh sebagian besar dari kita. Lerak merupakan buah multi fungsi yang ramah lingkungan, bahkan berpotensi menyelamatkan bumi dari pemanasan global. Ternyata nenek moyang kita mempunyai kearifan yang tinggi dalam bersahabat dengan alam. Sumber: http://untukbumiku.blogspot.com/2009/07/anak-anak-zaman-sekarang-mungkin-sudah.html http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/news/read/Lerak-yang-Terlupakan http://www.dluvux.com/2010/02/manfaat-lerak.html http://laundry-loerik.blogspot.com/2008/11/sekilas-tentang-lerak.html http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/27/kelerak-mari-mencuci-ala-alami-tulisan-thanding-sari-ttf-saya-temen-tapi-fesbuk/