110 likes | 315 Views
Kabupaten Selayar. Sekilas Selayar. Letak geografis : Sulawesi Selatan paling selatan 05º 42’ - 07º 35’ L S dan 120º 15’ - 122º 30’ B T Luas wilayah 903,35 km 2 terdiri 10 Kecamatan , 67 desa dan 9 kelurahan
E N D
Sekilas Selayar • Letak geografis: Sulawesi Selatan paling selatan 05º 42’ - 07º 35’ LS dan 120º 15’ - 122º 30’ BT • Luaswilayah 903,35 km2 terdiri 10 Kecamatan, 67 desa dan 9 kelurahan • Jumlah Penduduk 2003: 109.979 jiwa, 52.064 laki-laki dan 57.915 perempuan. Perumbuhan Pend 2,0 persen pertahun • PDRB 2003: Rp 395.243,52 juta (atas dasar harga berlaku)
Dinas UDKP Bupati Desa UU 22/1999 UU 25/1999 UU 34/2000 DPRD Draft Perda Perda Lahirnya perda No. 03/2002
Dari komitmen kebijakan • Tahun 2001, • Otonomi daerah keinginan mereformasi pembangunan desa • Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat • Desa mempunyai masalah sendiri-sendiri, desa bisa mengatasi masalahnya sendiri • Pembangunan mestinya mengacu dan bertumpu pada kemampuan prakarsa, inisiatif dan kreativitas masyarakat • Memberikan dana operasional desa sebesar 25 – 30 juta per desa
Dari komitmen kebijakan • Tahun 2002, • Dana ditingkatkan menjadi Rp 50.000.000 per desa • Desakan dari desa yang tidak serta merta dapat diselesaikan masalahnya • Belajar dari prakondisi tahun 2001 dan 2002, maka diusulakanlah draft perda dana perimbangan • Draft Perda disahkan menjadi Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2002 tentang Dana Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa • Memberi kesempatan pada desa untuk mandiri & berdemokrasi
Tahun 2003, • Bupati menetapkan 100 juta per desa sebagai besaran pokok (pagu) ditambah dengan indikator • Tambahan dana dari pendapatan pajak daerah seperti PBB, Tambang Galian C dan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) • Dana Alokasi Umum Desa Rp 10,530,000,000.00 (8,3% dana perimbangan) + perolehan pajak daerah Rp 186,750,836.00 • Minimal Rp 143,589,500.00 ; maksimal Rp 197,221,500.00 • Mulai belajar membangundesa: sarana administrasi seperti kantor desa, sarana penunjang pelayanan,dan alat produksi. • Menyusun APBDes, Rata-rata 40% untuk belanja rutin dan 60% untuk belanja pembangunan
Tahun 2004, • Dana Alokasi Umum Desa Rp 10,750,650,000.00 (7,87% dana perimbangan) • Rp144,529,000.00 dan tertinggi Rp193,046,000.00 • Desa belajar mempertanggungjawabkan program pembangunan desa (LPJ) • Menyusun APBDes, Rata-rata 50% untuk belanja rutin dan 50% untuk belanja pembangunan • Membangun Pelayanan Dasar Pendidikan (TK) • Perbaikan sistem pencairan (perlu disertai RAB) dan sistem pembukuan keuangan desa • Capacity building: pelatihan aparat desa, share desa 1 juta lainnya dari APBD
Formula DAU Desa Bobot desa didasarkan oleh 4 Kriteria: • Luas Wilayah; • Jumlah Penduduk; • Kondisi Geografis; • Pertumbuhan Ekonomi Desa.
Catatan Hasil • Hampir semua kegiatan daerah selalu melibatkan desa, sementara desa tidak mempunyai sumber pendapatan, akibat hilangnya kokolohe (kebun yang luas) karena perubahan status desa. • Komitmen Bupati sangat tinggi untuk mereformasi pembangunan desa melalui otonomi desa dengan memberikan perimbangan keuangan daerah - desa • Perimbangan keuangan Kabupaten - Desa: • 10% dari Penerimaan Daerah tanpa dikurangi gaji pegawai • Bagian desa dari penerimaan Pajak dan Retribusi: • PBB: 75% desa, 25% Kabupaten • BPHTB: 75% desa, 25% Kabupaten • IMB: 75% desa, 25% Kabupaten • Pajak galian gol C: 25% desa, 75% Kabupaten • SDA & Tambang diluar gol C: 75% Desa, 25% Daerah • APBD …
APBD selayar, • 2003= Rp. 138,598,914,000.00 dan • 2004= Rp. 146,772,852,000.00 • Penggunaan dana mulai perencanaan pelaksanaan dan pertanggungjawaban sangat partisipatif & transparan. • APBDes disusun berdasarkan musbangdes • Pelaksanaan dibentuk panitia pembangunan atau dilaksanakan oleh LPM • LPJ Kades kepada BPD dihadapan Masyarakat • Hasilnya ditempelkan di 5 Masjid Desa (desa Parak) • Meningkatnya kemampuan pemerintahan desa dan pelayanan masyarakat di desa