690 likes | 930 Views
Pajak Kabupaten Kota. Pajak Hotel Pasal 32. Penjelasan Pasal 32 Huruf b : Pengecualian apartemen , kondominium , dan sejenisnya didasarkan atas izin usahanya. Pasal 33. Pasal 34 Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada Hotel.
E N D
PajakKabupaten Kota Mas Hank
Pajak HotelPasal 32 Mas Hank
PenjelasanPasal 32 Huruf b : Pengecualianapartemen, kondominium, dansejenisnyadidasarkanatasizinusahanya. Mas Hank
Pasal 33 Mas Hank
Pasal 34 DasarpengenaanPajak Hotel adalahjumlahpembayaranatau yang seharusnyadibayarkepada Hotel. Pasal 35 • (1)TarifPajak Hotel ditetapkan paling tinggisebesar 10% (sepuluhpersen). • (2)TarifPajak Hotel ditetapkandenganPeraturan Daerah. Pasal 36 • (1)BesaranpokokPajak Hotel yang terutangdihitungdengancaramengalikantarifsebagaimanadimaksuddalamPasal 35 ayat (2) dengandasarpengenaanpajaksebagaimanadimaksuddalamPasal 34. • (2)Pajak Hotel yang terutangdipungutdiwilayahdaerahtempat Hotel berlokasi. Mas Hank
BagianKedelapanPajakRestoranPasal 37 Mas Hank
Pasal 38 • (1)SubjekPajakRestoranadalahorangpribadiatauBadan yang membelimakanandan/atauminumandariRestoran. • (2)WajibPajakRestoranadalahorangpribadiatauBadan yang mengusahakanRestoran. Pasal 39 DasarpengenaanPajakRestoranadalahjumlahpembayaran yang diterimaatau yang seharusnyaditerimaRestoran. • Pasal 40 • (1)TarifPajakRestoranditetapkan paling tinggisebesar 10% (sepuluhpersen). • (2)TarifPajakRestoranditetapkandenganPeraturan Daerah. Mas Hank
Pasal 41 (1) BesaranpokokPajakRestoran yang terutangdihitungdengancaramengalikantarifsebagaimanadimaksuddalamPasal 40 ayat (2) dengandasarpengenaanpajaksebagaimanadimaksuddalamPasal 39. (2) PajakRestoran yang terutangdipungutdiwilayahdaerahtempatRestoranberlokasi. Mas Hank
BagianKesembilanPajakHiburanPasal 42 (1)ObjekPajakHiburanadalahjasapenyelenggaraanHiburandengandipungutbayaran. (2)Hiburansebagaimanadimaksudpadaayat (1) adalah: tontonan film; pagelarankesenian, musik, tari, dan/ataubusana; konteskecantikan, binaraga, dansejenisnya; pameran; diskotik, karaoke, klabmalam, dansejenisnya; sirkus, akrobat, dansulap; permainanbilyar, golf, danboling; pacuankuda, kendaraanbermotor, danpermainanketangkasan; pantipijat, refleksi, mandiuap/spa, danpusatkebugaran (fitness center); dan pertandinganolahraga. (3)PenyelenggaraanHiburansebagaimanadimaksudpadaayat (2) dapatdikecualikandenganPeraturan Daerah. Mas Hank
Pasal 43 • (1)SubjekPajakHiburanadalahorangpribadiatauBadan yang menikmatiHiburan. • (2)WajibPajakHiburanadalahorangpribadiatauBadan yang menyelenggarakanHiburan. Pasal 44 • (1)DasarpengenaanPajakHiburanadalahjumlahuang yang diterimaatau yang seharusnyaditerimaolehpenyelenggaraHiburan. • (2)Jumlahuang yang seharusnyaditerimasebagaimanadimaksudpadaayat (1) termasukpotonganhargadantiketcuma-cuma yang diberikankepadapenerimajasaHiburan. Mas Hank
Pasal 45 Mas Hank
PenjelasanPasal 45 Ayat (3) : Yang dimaksuddengan “hiburanberupakesenianrakyat/tradisional” adalahhiburankesenianrakyat/tradisional yang dipandangperluuntukdilestarikandandiselenggarakanditempat yang dapatdikunjungiolehsemualapisanmasyarakat. Mas Hank
Pasal 46 Mas Hank
BagianKesepuluhPajakReklamePasal 47 Mas Hank
Pasal 48 Mas Hank
Pasal 49 Mas Hank
Pasal 50 Pasal 51 Mas Hank
Pasal 53 Mas Hank
Pasal 54 Mas Hank
Pasal 55 Mas Hank
Pasal 56 Mas Hank
BagianKeduaBelasPajak Mineral BukanLogamdanBatuanPasal 57 • k. grafit; • l. granit/andesit; • m. gips; • n. kalsit; • o. kaolin; • p. leusit; • q. magnesit; • r. mika; • s. marmer; • t. nitrat; • u. opsidien; Mas Hank
v. oker; • w. pasirdankerikil; • x. pasirkuarsa; • y. perlit; • z. phospat; • aa. talk; • bb. tanahserap (fullers earth); • cc. tanahdiatome; • dd. tanahliat; • ee.tawas (alum); • ff. tras; • gg. yarosif; • hh. zeolit; • ii. basal; • jj. trakkit; dan kk. Mineral BukanLogamdanBatuanlainnyasesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan. Mas Hank
Pasal 58 Mas Hank
Pasal 59 Mas Hank
Pasal 60 Pasal 61 Mas Hank
BagianKetigaBelasPajakParkirPasal 62 Mas Hank
Pasal 63 Pasal 64 Mas Hank
PenjelasanPasal 64 Ayat (2) : Sewa/tarifparkirsebagaidasarpengenaanPajakParkir yang dikelolasecaramonopolidapatdiaturdenganPeraturan Daerah. Mas Hank
Pasal 65 Pasal 66 Mas Hank
Pasal 68 Mas Hank
Pasal 69 Mas Hank
Pasal 70 Pasal 71 Mas Hank
PenjelasanPasal 77 Ayat (1) : Yang dimaksuddengan”kawasan”adalahsemuatanahdanbangunan yang digunakanolehperusahaanperkebunan, perhutanan, danpertambanganditanah yang diberihakgunausahaperkebunan, tanah yang diberihakpengusahaanhutandantanah yang menjadiwilayahusahapertambangan. • Ayat (3) Huruf b : • Yang dimaksuddengan ”tidakdimaksudkanuntukmemperolehkeuntungan” adalahbahwaobjekpajakitudiusahakanuntukmelayanikepentinganumum, dannyatanyatatidakditujukanuntukmencarikeuntungan. Hal inidapatdiketahuiantara lain darianggarandasardananggaranrumahtanggadariyayasan/badan yang bergerakdalambidangibadah, sosial, kesehatan, pendidikan, dankebudayaannasionaltersebut. Termasukpengertianiniadalahhutanwisatamiliknegarasesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan. Mas Hank
Pasal 73 Pasal 74 Mas Hank
Pasal 75 Pasal 76 Mas Hank
BagianKeenamBelasPajakBumidanBangunanPerdesaandanPerkotaanPasal 77 Mas Hank
Pasal 78 Mas Hank
Pasal 79 Mas Hank
Pasal 79 Ayat (1)Penetapan NJOP dapatdilakukandengan: • 1. perbandinganhargadenganobjek lain yang sejenis, adalahsuatupendekatan/metodepenentuannilaijualsuatuobjekpajakdengancaramembandingkannyadenganobjekpajak lain yang sejenis yang letaknyaberdekatandanfungsinyasamadantelahdiketahuihargajualnya. • 2. nilaiperolehanbaru, adalahsuatupendekatan/metodepenentuannilaijualsuatuobjekpajakdengancaramenghitungseluruhbiaya yang dikeluarkanuntukmemperolehobjektersebutpadasaatpenilaiandilakukan, yang dikurangidenganpenyusutanberdasarkankondisipisikobjektersebut. • 3. nilaijualpengganti, adalahsuatupendekatan/metodepenentuannilaijualsuatuobjekpajak yang berdasarkanpadahasilproduksiobjekpajaktersebut. • Ayat (2) • Padadasarnyapenetapan NJOP adalah 3 (tiga) tahunsekali. Untuk Daerah tertentu yang perkembanganpembangunannyamengakibatkankenaikan NJOP yang cukupbesar, makapenetapan NJOP dapatditetapkansetahunsekali. Mas Hank
Pasal 80 • (1)TarifPajakBumidanBangunanPerdesaandanPerkotaanditetapkan paling tinggisebesar 0,3% (nolkomatigapersen). • (2)TarifPajakBumidanBangunanPerdesaandanPerkotaanditetapkandenganPeraturan Daerah. Mas Hank
Pasal 81 • BesaranpokokPajakBumidanBangunanPerdesaandanPerkotaan yang terutangdihitungdengancaramengalikantarifsebagaimanadimaksuddalamPasal 80 ayat (2) dengandasarpengenaanpajaksebagaimanadimaksuddalamPasal 79 ayat (3) setelahdikurangiNilaiJualObjekPajakTidakKenaPajaksebagaimanadimaksuddalamPasal 77 ayat (5). Mas Hank
PenjelasanPasal 81 : NilaijualuntukbangunansebelumditerapkantarifpajakdikurangiterlebihdahuludenganNilaiJualTidakKenaPajaksebesarRp 10.000.000,- (sepuluhjuta rupiah). Contoh: Wajibpajak A mempunyaiobjekpajakberupa: • - Tanah seluas 800 m2 denganhargajual Rp300.000,00/m2;- Bangunanseluas 400 m2 dengannilaijual Rp350.000,00/m2;- Taman seluas 200 m2 dengannilaijual Rp50.000,00/m2;- Pagarsepanjang 120 m dantinggi rata-rata pagar 1,5 m dengannilaijual Rp175.000,00/m2. Mas Hank
Besarnyapokokpajak yang terutangadalahsebagaiberikut: • 1.NJOP Bumi: 800 x Rp300.000,00= Rp240.000.000,00 • 2.NJOP Bangunan • Rumahdangarasi 400 x Rp350.000,00 =Rp140.000.000,00 • Taman 200 x Rp50.000,00 = Rp10.000.000,00 • Pagar (120 x 1,5) x Rp175.000,00= Rp31.500.000,00 + • Total NJOP Bangunan = Rp181.500.000,00 • Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak= Rp 10.000.000,00 – • NilaiJualbangunanKenaPajak= Rp 171.500.000,00 + • 3.Nilai JualObjekPajakKenaPajak=Rp 411.500.000,00 • 4.Tarif pajakefektif yang ditetapkandalamPeraturan Daerah 0,2%. • 5.PBB terutang: 0,2% x Rp411.500.000,00= Rp 823.000,00 Mas Hank