210 likes | 660 Views
KORBAN. Pelajaran Sekolah Sabat ke 3, 19 Oktober 201 3. Ayat Hafalan :. “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
E N D
KORBAN Pelajaran Sekolah Sabat ke 3, 19 Oktober 2013
Ayat Hafalan : “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Roma 12 : 1
Pendahuluan Dalam bahasa Alkitabiah “korban” atau “persembahan” identik dengan membawa sesuatu kepada Allah atau tindakan membawa sesuatu ke dalam hadirat Allah. Allah adalah penyedia persembahan Allah telah menyediakan persembahan mutlak, yaitu Dirinya Sendiri dalam diri Yesus Kristus. Sistem upacara korban Perjanjian Lama menyediakan sebuah potret yang luar biasa yang berisi ba-nyak makna dari pengorbanan kema-tian Yesus di Kalvari.
Pendahuluan Sejak waktu permulaan dalam sejarah manusia persembahan-persembahan mengajarkan bahwa manusia berdosa dapat menemukan persekutuan dengan Allah, tetapi hanya melalui kematian Yesus yang dilambangkan dalam persembahan-persembahan itu. Sistem upacara korban Perjanjian Lama menyediakan sebuah gambaran lebih awal dari makna mendalam pengorbanan Kristus. Itu juga menandai pengalaman orang Kristen dalam mempersembahkan diri mereka sendiri sebagai “persem-bahan yang hidup” (Roma 12:1).
Hal yang perlu DIRENUNGKAN untuk DIDISKUSIKAN.......! • Sistem upacara korban apakah yang diperkenalakan oleh Allah setelah kejatuhan? Bagaimanakah janji Injil pertama dinyatakan secara tersirat sebagai korban pengganti pendamaian dari Mesias? • Jenis-jenis korban apakah yang dinyatakan dari setiap pelayan di Bait Suci? Dan apakah pelajaran yang didapatkan dari persebahan korban Isak oleh Abraham? • Elemen-elemen dasar apakah yang dari pengorbanan Yesus yang dilambangkan dalam upacara Paskah? • Pengorbanan apakah yang harus kita bawa kepada Kristus saat sekarang ini?
KORBAN PERTAMA Kejadian 3 : 9-21 menjelaskan kepada kita bahwa : Pada mulanya Adam dan Hawa tinggal dalam satu dunia sempurna. Dalam sebuah taman seperti Bait Suci dan disana mereka dapat besekutu dan bertatap muka dengan Khalik Pencipta. Dosa/pelanggaran adalah mengawali terputusnya hubungan mereka dengan Allah. Setelah dosa Allah telah merencanakan pemulihan hubungan yang terputus atara manusia dengan Allah bahkan sebelum ada peghakiman apa pun bagi mereka. Allah memberi pengharapan kepada mereka tentang akan datangnya seorang “Penebus” – “keturunan Hawa akan dilukai oleh keturunan ular /Setan (Kejadian 3:15).
KORBAN PERTAMA Mendahului datangnya “Seorang Penebus” Allah telah menyatakan adanya korban domba yang melambangkan “Anak Domba Allah” akan dikorbankan sebagai penebus bagi manusia yang telah jatuh dalam dosa. Tindakan Allah bagi pemulihan dan penyela-matan manusia (Adam dan Hawa) adalah : Ia membuat bagi mereka pakaian dari kulit domba untuk menutupi ketelanjangan mereka. Seekor binatang yang tidak bersalah harus mati dan inilah korban persembahan pertama yang di mulai di Taman Eden demi penyelamatan manusia dari dosa (Kejadian 3:21). Pemberian pakaian di taman memastikan kepada orang yang bersalah itu maksud baik Allah yang tidak pernah berobah bagi manusia/kita.
“Adam dan Hawa berdiri sebagai terpidana dihadapan Allah mereka, menanti vonis yang didatangkan oleh pelanggaran. Tetapi sebelum mereka mendengar tentang semak duri dan rumput duri, duka dan derita yang harus menjadi bagian mereka, dan debu tanah kemana mereka harus kembali, mereka mendengar kata-kata yang memberi impian harapan.Walau harus menderita...mereka dapat memandang ke depan kepada kemenangan mutlak.” Ellen G.White, That I May Know Him, hal. 16. Penyediaan pakaian oleh Allah bagi pelaku kejahatan menjadi suatu tindakan simbolis dimana Allah menyediakan keselamatan dengan mengirim seorang Penubus.
JENIS-JENIS KORBAN Sistem upacara korban Perjanjian Lama menyediakan sebuah gam-baran lebih awal dari makna men-dalam pengorbanan Kristus. Itu juga menandai pengalaman orang Kristen dalam mempersembahkan diri mereka sendiri sebagai “per-sembahan yang hidup” (Roma 12:1). Jenis benda yang diperbolehkan menjadi persembahan korban ada-lah : (1) Binatang-binatang halal (2) Butir padi-padian (3) Minuman, dll.
JENIS-JENIS KORBAN Sistem persembahan bagi umat percaya adalah menjalin hubungan yang erat antara manusia dengan Allah. Persembahan dapat dibawa untuk : (1) Ber-syukur. (2) Untuk mengungkapkan sukacita dan perayaan. (3) Untuk suatu pemberian. (4) Untuk permohonan. (5) Untuk suatu penyesalan. (6) Untuk simbol pengabdian atau pemulihan. Jenis Persembahan yang sangat penting pada zaman Perjanjian Lama adalah : • Korban Bakaran (Imamat 1). • Korban Sajian (Imamat 2). • Korban Pendamaian dan Keselamatan (Ima-mat 3) • Korban pengahpus dosa (Imamat 4). • Korban Penebus Salah/Pelanggaran (Imamat 5:14-6:7)
JENIS – JENIS KORBAN Maksud dan tujuan dari “Persembahan Korban” adalah : • Persembahan sukarela adalah untuk mengingatkan pemberinya bahwa seluruh keberadaan, milik kita adalah milik Allah. • Korban Bakaran adalah simbol pengabdian penuh pemberi persembahan. • Korban Sajian adalah mengabdikan harta benda kepada Allah. • Korban Keselamatan adalah satu-satunya persembahan di mana pemberinya menerima sebagian dari persembahan untuk komsumsi pribadi. “Korban Penghapus Dosa atau Korban Kare-na Dosa” adalah kewajiban adalah dibaw-akan setelah penajisan ritual atau setelah orang itu sadar akan suatu penajisan moral melalui dosa. Fungsi persembahan-persembahan yang terbentang luas menunjukkan bahwa setiap segi kehidupan kita harus di bawah kendali Allah.
PENGORBANAN DI MORIA “Allah menguji Abraham” dan memerintahkan kepadanya agar mempersembahkan anaknya Isak (Kejadian22:1) • Abraham menuruti perintah Allah dan membuat Allah lebih penting dari segala sesuatu. Allah mengajarkan kepada Abrahan dua hal penting yaitu : Tidak seorang pu kecuali Allah sendiri yang dapat membawa persembahan sejati dan sarana keselamatan, “Anak Domba Allah” (Yehova Jireh = Allah menyediakan, Kejadian 22:14). Persembahan sebenarnya bersifat pengganti yaitu persembahan yang menyelamatakn Isak. Kambing dipersembahkan sebagai “pengganti” Isak (Kejadian 23:13). Binatang yang disediakan Allah. Binatang itu disediakan oleh Allah mengartikan “Anak Domba Allah, Yesus Kristus dan Tuhan melimpakan pada-Nya kesalahan kita sekalian (Yesaya 53:6,7; Kis 8:32).
UJIAN BAGI ABRAHAN DI MORIA • “Adalah untuk menarik perhatian Abraham dengan kenyataan dari pada Injil sebagaimana juga menguji imannya, bahwa Allah telah memerintahkannya menyembelih anaknya.... Tidak ada ujian lain yang dapat mengakibatkan Abraham menderita tekanan jiwa yang begitu hebat seperti dengan cara mengorbankan anak-Nya. Allah telah menyerahkan anak-Nya kepada satu kematian yang hina dan menderita.” • Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 1, hal. 173 “...Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.” Kisah 8:32-33
KEHIDUPAN GANTI KEHIDUPAN Suatu kehidupan diawali oleh darah. Allah telah jadikan persembahan darah suatu tebusan bagi kehidupan manusia. Prinsip penggantian di bukit Moria ketika Abraham memper-sembahkan darah kambing menggantikan darah putranya, berakar teguh dalam tuntutan legal Allah bagi bangsa Israel. Allah menunjukkan bahwa Dia sendirilah yang menyediakan sarana perdamaian. Kita tidak bisa menyediakan tebusan bagi diri kita sendiri (imamat 17:11) Bukan manusia yang mendekat kepada allah dan mengetahui bagaimana menyenangkan hati-Nya, Allah menyediakan sarana bagi seseorang mendatangi hadirat-Nya dan di dalam Kristus, Ia sendirilah yang menyediakan dara penebusan. Allah tidak pernah merencanakan pelayanan persembahan korban menjadi pengganti sikap hati, persembahan korban bertujuan untuk membuka hati orang percaya kepada Tuhan. Persembahan korban adalah sarana pendamaian. Allah sungguh menginginkan agar hati kita damai dengan Dia (Mzr 51 : 18,19).
KORBAN DI BAIT SUCI Upacara korban di Bait Suci itu tidak ditawarkan hanya untuk mengampuni dosa. Tetapi sebagai ungkapan rasa syukur atas berkat Tuhan, sebagai simbol dedikasi, sebagai permohonan untuk bertobat. Dua macam ‘korban “ Bait Suci
PENGRBANAN MASA KINI Sistem mengorbankan dihapuskan ketika Yesus mati.Allah tidak membutuhkan pengorbanan untuk dosa hari ini. Namun demikian, Ia ingin kita untuk menawarkan jenis lain dari pengorbanan.
Haruslah terjadi keserasian antara pengertian kebenaran rohani dan ajaran kita, dengan pelayanan kita kepada orang lain. Setiap segi kehidupan haruslah mengungkapkan tekad janji tulus umat Allah. Ibadah sejati tidak pernah hanya bersifat batin dan rohani, haruslah juga meliputi tindakan luar pelayanan yang tidak egois. Pikirkan tentang apa yang Tuhan telah bagikan bagi kita.
PERTANYAAN PENERAPAN • Sudahkah saya secara pribadi menerapkan jasa-jasa darah Kristus? • Sudah saya mempersembahkan tubuh dan hidup saya menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan? • Seberapa besarkah sambutan saya kepada korban pengampunan “Anak domba Allah? “Dia yang memerintah segala langit adalah Dia yang melihat akhir dari permulaan, Dia yang dihadapan-Nya sama-sama terbentang misteri masa lalu dan masa yang akan datang, Dia yang dibalik kesengsaraan dan kegelapan dan keruntuhan yang ditimbulkan oleh dosa, memandang pencapaian maksud-maksud kasih dan berkat-Nya sendiri.” Patriarch’s and Prophets, hal. 43
KESIMPULAN Allah membangun sistem persembahan agar umat percaya dapat memasuki suatu jalinan hubungan erat dengan-Nya. Maka makna persembahan itu dapat di bawa dalam berbagai situasi, untuk bersyukur, untuk pengungkapan suka cita dan perayaan, untuk suatu pemberian, untuk permohonan, keampunan, untuk suatu penyesalan, untuk suatu simbol pengabdian atau untuk pemulihan.
Allah tidak pernah merencanakan pelayanan persembahan korban menjadi pengganti bagi siap hati, sebaliknya persembahan korban bertujuan untuk membuka hati orang percaya kepada Tuhan. Di samping persembahan, Allah sesungguhnya menginginkan agar hati kita damai dengan Dia. Suatu “pengorbanan yang hidup” artinya seluruh hidup diberikan kepada Allah. Termasuk pengabdian tubuh. Kita harus diasingkan kudus untuk maksud tunggal melayani Tuhan.
Aplikasi • Setiap orang diharapkan dapat MEMAHAMI pentingnya arti sistem upacara korban Perjanjian Lama • Setiap orang diharapkan dapat MENYADARIbahwa upacara korban Perjanjian Lama sifat mengerikan dari dosa dan biaya yang mengerikan akan keselamatan kita. 3. Setiap orang diharapkan dapat MEMUTUSKAN untuk merenungkan secara teratur penggenapan sistem upacara korban di dalam Yesus. TUHAN MEMBERKATI ...Selamat Melayani... Prepared by : tft,ss/pp dsks 3/4/13 Alamat e-mail : tfesthamin@yahoo.co.id & togufesthamintampubolon@gmail.com Telp. 0711352606. No.Hp. 081367150504.