220 likes | 451 Views
Ekonomi Pembangunan (EIE21105). Kuliah 6 Penduduk dan pertumbuhan ekonomi 4 Oktober 2012. Penduduk dan ekonomi : “The Malthusian pessimism ” (1). Malthus (1798): Penduduk tumbuh secara eksponensial, sementara makanan tumbuh secara linear. Suatu ketika, bahan makanan tidak akan cukup
E N D
Ekonomi Pembangunan (EIE21105) Kuliah 6 Pendudukdanpertumbuhanekonomi 4 Oktober 2012
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Pendudukdanekonomi: “The Malthusian pessimism” (1) • Malthus (1798): • Penduduk tumbuh secara eksponensial, sementara makanan tumbuh secara linear. • Suatu ketika, bahan makanan tidak akan cukup • Paul Ehrlich (1968): dalam satu dekade, kelaparan akan menyapu Asia, Afrika dan Amerika Selatan • Pesimisme ini tidak terbukti: teknologi dan pertumbuhan intensif
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Pendudukdanekonomi: “The Malthusian pessimism” (2) • Tapi penduduk dan terlalu banyak (dan pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat) tetap menjadi kekuatiran, terutama bagi negara-negara miskin • Tekanan pada lingkungan hidup • Area dan sumber daya yang terbatas (termasuk pekerjaan) • Pemerintah di banyak negara berpendapat, mereka harus mengontrol jumlah penduduk • Kadang dengan cara represif, setidaknya tidak menghargai hak privat dan pilihan individu • Indonesia, India, Bangladesh 1970an • Kebijakan di negara maju (atau donor): Abstinence, Be Faithful, use Contraceptives • Urutannya tidak selalu yang paling tepat
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Family planning view (supply-side) • High fertility is due to lack of access or high cost of contraceptives • Most births are unwanted or mistimed • Contraceptives play a direct/mechanical role in determining fertility • Well-designed family planning program can effectively reduce unwanted childbearing • Contraceptives are the best contraceptives
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Desired children view (demand-side) • High fertility reflects desired birth • Contraceptive costs are so small; can’t really affect fertility decisions. • Easterly: harga kontrasepsi (kondom) tidak lebih mahal dari Coca-Cola (atau rokok). Dan bisa diperoleh lewat mekanisme pasar. Jika memang kelahiran tidak diinginkan, kontrasepsi bukan masalah. • Becker: if people gets richer, time becomes more valuable. Demand for children will decline. • Development is the best contraceptives…!
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Beberapatemuantentangkeberhasilankebijakankontrolpopulasi (1) • Banerjee dan Duflo (2011), Poor Economics (www.pooreconomics.com) Chapter 5 • There is no proof that larger families are bad for children. As such, it is hard to justify top-down family planning as a means of protecting children from having to grow up in large families. • Availability of contraceptives does not make a very large difference in the total number of children that a woman has over a life time. • Men and women may have different demand • Reduction in fertility is therefore more likely to follow changes in social norms, or increases in the say that a woman has in household matters.
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Beberapatemuantentangkeberhasilankebijakankontrolpopulasi (2) • Gibbons, Pitt, Rosenzweig (1993) – Indonesia: korelasi antara daerah yang banyak klinik KB dengan penurunan fertilitas. Tapi klinik KB dibangun di daerah yang memang menginginkan (kausalitas terbalik) • Pritchett (1994) – ada indikasi bahwa di propinsi Matlab, Bangladesh, program KB menurunkan tingkat fertilitas. Tapi itu karena skala dan dana besar. Dan di daerah lain tanpa program, tingkat fertilitas juga menurun. • Program Profamilia di Colombia – tidak ada hasil signifikan
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Why having (many) kids? • Family labor (terutama pertanian) • Absence of labor and goods market • Preferensi atas gender tertentu (laki-laki) • Insurance • Increasing # of surviving kids • Diversifikasi lokasi, profesi • Transfer ketika terjadi shock • Old-adge security • Absence of (formal) insurance market
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Desired fertility – findings (1) • Pritchett (1994): ~90% total fertility di berbagai negara bisa dijelaskan oleh ‘desired’ dan ‘wanted’ fertility
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Desired fertility – findings (2) • Contraceptive costs terlalu kecil untuk bisa mempengaruhi keputusan fertilitas
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Benarkah pertumbuhan penduduk buruk bagi pertumbuhan ekonomi? • Easterly (2001): tidak ada hubungan yang jelas antara keduanya • Penduduk dan PDB/kap dunia mengalami pertumbuhan di jangka panjang (~200 tahun) • Di negara maju, laju pertumbuhan penduduk dan PDB/kap sama-sama menurun • Variasi laju pertumbuhan penduduk (1-4%) tidak cukup menjelaskan pertumbuhan PDB/kap dunia (-2-+7%) antara 1960-1992 • Argentina: slow pop growth & GDP/cap growth. • Botswana: high pop growth & GDP/cap growth • East Asia: grew faster than industrialized nations with faster pop growth • Pertumbuhan penduduk negara-negara miskin menurun antara 60an-90an, demikian juga pertumbuhan ekonomi
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Transisidemografi • Pertumbuhan penduduk yang tinggi dialami negara-negara berkembang karena turunnya angka mortalitas mencerminkan keadaan yang lebih baik • Perbaikan ekonomi akan membawa pada fase berikutnya: angka fertilitas dan mortalitas yang rendah (laju pertumbuhan penduduk yang rendah)
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Apa yang menjelaskanpenurunanangkakelahiran • Tingkat pendidikan perempuan yang lebih tinggi • Awareness • Posisi tawar di keluarga • Kesempatan di pasar kerja (quality-quantity substitution) • Menunda pernikahan shorter fertility years • Kebijakan social insurance (substitusi dari peran keluarga) • Tingkat kesehatan dan penurunan angka kematian bayi • Kebijakan pasar kerja
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) ApakahkemudiankebijakanKeluargaBerencanatidakperlu? • Tetap perlu • Tujuannya bukan ke kontrol populasi, tapi • Promosi kesehatan reproduksi (termasuk STD) • Peningkatan kesadaran • Kualitas layanan untuk ibu hamil, melahirkan, post-natal dan kesehatan balita • Indonesia: keberhasilan lebih karena penyediaan akses dan perubahan perilaku • Afrika Selatan: sugar daddy, teenage sex/pregnancy
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Recap • Populasi: family planning (supply-side) vs development (demand-side) • Analisis makro vs mikro tentang demand for children • People responds to incentives • Teori insentif juga menjelaskan keputusan fertilitas (dan pendidikan)
Ekonomi Pembangunan – Kuliah 4 (4/10/2012) Recap – the Gap Model • Paradigma kesenjangan melihat bahwa adanya negara miskin karena adanya ‘gap’ dalam hal modal fisik, modal manusia, atau overpopulasi • Paradigma kesenjangan tidak terlalu memuaskan dalam menjelaskan mengapa ada negara miskin dan kaya • Kausalitas: pertumbuhan terjadi karena ‘gap’ yang diatasi, atau ‘gap’ bisa diatasi karena negara tumbuh dan menjadi kaya? • Karena problem kausalitas itu, kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada mengisi ‘gap’ tidak sustainable • Sisi supply vs sisi demand dan insentif • Berikutnya: mencari jawaban atas misteri pertumbuhan ekonomi dari variabel-variabel yang lebih struktural (‘deep determinants’) • Geografi, kultur, institusi