640 likes | 1.15k Views
EKONOMI PEMBANGUNAN. Dalam Al-Qur’an dan Hadits Oleh : Dewinta Maharani PK 0806484124 Sisca Debyola Widuhung 0806. LATAR BELAKANG. Pada dekade 1950-an dan dekade 1960-an, pembangunan dipandang hanya sebagai fenomena ekonomi semata .
E N D
EKONOMI PEMBANGUNAN Dalam Al-Qur’an danHadits Oleh : Dewinta Maharani PK 0806484124 SiscaDebyolaWiduhung 0806
LATAR BELAKANG • Padadekade 1950-an dandekade 1960-an, pembangunandipandanghanyasebagaifenomenaekonomisemata. • Tinggirendahnyakemajuanpembangunandisuatu Negara hanyadiukurberdasarkantingkatpertumbuhan GNP (Gross National Product) ataupendapatannasionalbruto trickle down effect
LATAR BELAKANG (2) • Padatahun 1970-an, berkacapadapengalamansebelumnyabahwaketikabanyakdiantaranegara-negaraDuniaKetiga (negara yang sedangberkembang) berhasilmencapaitingkatpertumbuhanekonomi yang tinggisesuai target mereka, namungagalmemperbaikitarafhidupsebagianbesarpenduduknya • Tujuanutamadariusaha-usahapembangunanekonomibukanlagimenciptakantingkatpertumbuhan GNP yang setinggi-tingginya, melainkanpenghapusanataupengurangantingkatkemiskinan, penanggulanganketimpanganpendapatan, danpenyediaanlapangankerjadalamkonteksperekonomian yang terusberkembang.
Perbedaanantara Pembangunan danPertumbuhanEkonomi • PertumbuhanEkonomi peningkatanhasilproduksi (Output) dalamtingkatannyataekonomidandiukurmelaluiangkaperubahanhasilproduksisetiaptahunnyadalamjangkapanjang • Pembangunan Ekonomi prosesdanlangkah-langkah yang dilakukanolehsuatunegarauntukmeningkatkan GDP danPendapatan per kapitapenduduknyadalamupayamencapaipertumbuhanekonomi
Pembangunan harusdipandangsebagaisuatuproses multidimensional yang mencakupberbagaiperubahanmendasaratasstruktur social, sikap-sikapmasyarakat, daninstitusi-institusinasional, disampingtetapmengejarakselerasipertumbuhanekonomi, penangananketimpanganpendapatan, sertapengentasankemiskinan
MenurutProfesorGouletdantokoh-tokohlainnya, paling tidakterdapattigakomponendasarataunilaiinti yang harusdijadikan basis konseptualdanpedomanpraktisuntukmemahamiartipembangunan yang paling hakiki. Ketiganilaiintitersebutantara lain:
EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM • Istilahekonomipembangunan yang dimaksudkandalam Islam adalahProsesuntukmengurangikemiskinansertamenciptakanketentraman, kenyamanandantatasusiladalamkehidupan. • Dalampengertianini, makapembangunanekonomimenurut Islam bersifat multi dimensi yang mencakupaspekkuantitatifdankualitatif. Tujuannyabukansemata-matakesejahteraan material didunia, tetapijugakesejahteraanakhirat. Keduanyamenurut Islam menyatusecara integral
EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (2) • Pusatdariekonomipembangunandalam Islam adalah Human. Human sebagaikapitaldenganakal yang dimilikinya,danjugasebagaikhalifahdiharapkanmampuuntukmengelolaalaminiuntukmencapaikebahagiaanhidupdiduniadandiakhirat. • Yang membedakanantaramanusiadenganmakhluklainnyaterletakkepadakepemilikanakalbudi.
EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (3) • Akal budimembuatmanusiamemilikipengetahuanbaikdaripengalamanhidupnya, daripengalamanorang lain dariwahyu (al qurandanjuga al hadits) danbelajardarifenomenaalam • IlmudanPengetahuanmenjadiintipokokdaripengembanganekonomididalam Islam, denganmanusiasebagaifokusdanwahyusebagaipetunjuknya.
Iman Amal Ilmu
EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (4) • Filsafatpembangunanekonomidalam Islam terdapatdalamhadits yang diriwayatkandariAnas bin Malik, bahwaiamenyampaikansebuahhaditsdariRasulullah SAW: • “Sesungguhnyaorangkafir, bilamengerjakansuatukebaikan, diberikansebuahkelezatandidunia. Sedangkanorang yang beriman, maka Allah manyimpanuntuknyakebaikan-kebaikannyadiakhiratdanmemberirizkikepadanyadiduniasesuaidenganketaatannyakepada Allah.”
EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (5) • Dari kajianparaulamadapatdirumuskandasar-dasarfilosofispembangunanekonomiislamyaitu :
Dasar-dasarFilosofis EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (1) • Tauhidmengandungimplikasibahwaalamsemestasecarasadardibentukdandiciptakanoleh Allah Yang MahaKuasa, Yang MahaEsa, karenaitutidakmungkinjagadrayainimunculsecarakebetulan. Hal initerdapatdalam Q.S .Ali Imran:191 dan Q.S. Shad:27. Tauhid
Tauhid • (Al-Imran:191) • “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”
Tauhid • (Shaad:191) • “Dan Kamitidakmenciptakanlangitdanbumidanapa yang adaantarakeduanyatanpahikmah. Yang demikianituadalahanggapanorang-orangkafir, makacelakalahorang-orangkafiritukarenamerekaakanmasukneraka”
Dasar-dasarFilosofis EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (2) Khilafah • Fungsimanusiabaiksebagaiindividumaupunanggotamasyarakatsebagaikhalifah Allah dimukabumi. • Disinikelebihankonseppembangunan Islam darikonsep-konseplainnya, denganmendudukkanperananmanusiapadatempat yang tinggidanterhormat, tetapisangatbertanggungjawab • Manusiaadalahwakil Allah Allahdimukabumiuntukmemakmurkanbumidanbertangungjawabkepada Allah tentangpengelolaansumberdaya yang diamanahkankepadanya. Hal initerdapatdalam Q.S . al-Baqarah:30, al-An’am:165, Faathir:39, Shad:28, dan al-Hadid:7.
Khilafah • (Al-Baqarah:30) • “IngatlahketikaTuhanmuberfirmankepadaparaMalaikat: "SesungguhnyaAkuhendakmenjadikanseorangkhalifahdimukabumi". Merekaberkata: "MengapaEngkauhendakmenjadikan (khalifah) dibumiituorang yang akanmembuatkerusakanpadanyadanmenumpahkandarah, padahalkamisenantiasabertasbihdenganmemujiEngkaudanmensucikanEngkau?" Tuhanberfirman: "SesungguhnyaAkumengetahuiapa yang tidakkamuketahui".
Khilafah • (Al-An’am:165) • “Dan Dialah yang menjadikankamupenguasa-penguasadibumidanDiameninggikansebahagiankamuatassebahagian (yang lain) beberapaderajat, untukmengujimutentangapa yang diberikan-Nyakepadamu. SesungguhnyaTuhanmuamatcepatsiksaan-NyadansesungguhnyaDiaMahaPengampunlagiMahaPenyayang”
Khilafah • (Faathir:39) • “Dialah yang menjadikankamukhalifah-khalifahdimukabumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannyamenimpadirinyasendiri. Dan kekafiranorang-orang yang kafiritutidak lain hanyalahakanmenambahkemurkaanpadasisiTuhannyadankekafiranorang-orang yang kafiritutidak lain hanyalahakanmenambahkerugianmerekabelaka”
Khilafah • (Shaad:28) • “PatutkahKamimenganggaporang-orang yang berimandanmengerjakanamal yang salehsamadenganorang-orang yang berbuatkerusakandimukabumi? Patutkah (pula) Kamimenganggaporang-orang yang bertakwasamadenganorang-orang yang berbuatmaksiat? “
Khilafah • (Shaad:28) • “PatutkahKamimenganggaporang-orang yang berimandanmengerjakanamal yang salehsamadenganorang-orang yang berbuatkerusakandimukabumi? Patutkah (pula) Kamimenganggaporang-orang yang bertakwasamadenganorang-orang yang berbuatmaksiat? “
Khilafah • (Al-Hadid:7) • “Berimanlahkamukepada Allah danRasul-Nyadannafkahkanlahsebagiandarihartamu yang Allah telahmenjadikankamumenguasainya. Makaorang-orang yang berimandiantarakamudanmenafkahkan (sebagian) darihartanyamemperolehpahala yang besar“
Dasar-dasarFilosofis EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (3) • Yaitupembangunanekonomi yang merata . • Konseppersaudaraanumatmanusiahanyaakanberjalanjikadibarengidengankonsepkeadilan. • Olehkarenaitu pula, menegakkankeadilandinyatakanoleh Allah sebagaisalahsatutujuanutama yang akandicapaiolehpararasul Allah(Al-Hadid:25) dan al-Qur’an meletakkankeadilan paling dekatkepadatakwa Aal-Maidah:8). Keadilan
Keadilan • (Al-Hadid:25) • “SesungguhnyaKamitelahmengutusrasul-rasulKamidenganmembawabukti-bukti yang nyatadantelahKamiturunkanbersamamereka Al Kitabdanneraca (keadilan) supayamanusiadapatmelaksanakankeadilan. Dan Kamiciptakanbesi yang padanyaterdapatkekuatan yang hebatdanberbagaimanfaatbagimanusia, (supayamerekamempergunakanbesiitu) dansupaya Allah mengetahuisiapa yang menolong (agama)Nyadanrasul-rasul-Nyapadahal Allah tidakdilihatnya. Sesungguhnya Allah MahaKuatlagiMaha Perkasa“
Khilafah • (Al-Maidah:8) • “Haiorang-orang yang berimanhendaklahkamujadiorang-orang yang selalumenegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadisaksidenganadil. Dan janganlahsekali-kali kebencianmuterhadapsesuatukaum, mendorongkamuuntukberlakutidakadil. Berlakuadillah, karenaadilitulebihdekatkepadatakwa. Dan bertakwalahkepada Allah, sesungguhnya Allah MahaMengetahuiapa yang kamukerjakan“
Dasar-dasarFilosofis EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (4) • Tugas yang dibebankankepundakpararasul Allah adalahmelakukantazkiyah (penyucian) manusiadalamsegalahubungandanpergaulannyadengan Allah, denganmanusiasesamanya, denganlingkunganalamnya, dandenganmasyarakatsertabangsadannegaranya. Tazkiyah
Prinsip-prinsip EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (2) T : Tawhid and Brotherhood W : Work and Productivity C : Cooperation O : Ownership D : Distributional Equity (Keadilandistribusi) T c W D O PrismaEkonomi Islam Choudhury
Prinsip-prinsip EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (2) • Choudhury menyatakan bahwa setiap muslim perlu memperhatikan variable-variabel ini untuk mengevaluasi apakah aktivitas ekonominya mengumandangkan kebenaran dan syi’ar Islam atau tidak. Variabel tersebut adalah : Tawheed and Brotherhood, Work and Productivity, dan Distributional Equity.[1] • [1] Masudul Alam Choudhury, The Contributions to Islamic Economic Theory, p. 7-9.
Prinsip-prinsip EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (2) • Thesa prisma ekonomi Islam ini diajukan Choudhory sebagai prinsip-prinsip interaksi ekonomi yang dapat diberlakukan baik untuk skala individu maupun negara.[1] • [1]Dalam konteks negara Republik Indonesia, sila kelima Pancasila (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia) dan Pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Dalam artian, negara (ولىّ الأمر)bertanggung jawab atas distribusi Kesejahteraan Minimal warganya, al.: kesempatan kerja.
Tujuan EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (1) • Tujuanpembangunanekonomidalam Islam berkaitandengankonsepfalah yang berartikesejahteraanekonomididuniadankeberhasilanhidupdiakhirat, yaitukesejahteraan yang meliputikepuasanfisiksebabkedamaian mental yang hanyadapatdicapaimelaluirealisasi yang seimbangantarakebutuhanmateridanruhanidaripersonalitasmanusia.
Tujuan EKONOMI PEMBANGUNAN dalam ISLAM (2) • Kursyid Ahmad merumuskantujuankebijakanpembangunandan target yang lebihspesifikuntuktujuanpembangunanyaitu, :
KEMISKINAN dan KESENJANGAN SOSIAL Kemiskinan
KEMISKINAN dan KESENJANGAN SOSIAL Ciri-ciriKemiskinan
KEMISKINAN dan KESENJANGAN SOSIAL Tinggirendahnyatingkatkemiskinandisuatu Negara tergantungpadadua factor utama,yakni
KEMISKINAN DALAM ISLAM • Islam tidakmenyukaikemiskinan, bahkanNabi Muhammad SAW telahmemperingatkanbahayakefakiran yang dapatmengantarkanseseorangkepadakekufurandanmengajarkanummatnyauntukberlindungdariduahaltersebut. • Hal initerdapatpadahadisnya yang diriwayatkanoleh Al ‘UqailididalamKitabAdhDhu’afa “ Kefakiran (kemiskinan) itudekatdengankekufuran”. • Kemiskinanmembuatmanusiatidakmampumelakukankewajiban – kewajibanindividu, sosialmaupun moral. KarenaituRasulullah SAW mengajarkanmanusiauntukberdoa agar diajuhkandarikemiskinan. • SuatuhariRasulullahberdoa “Ya Allah, lindungilahakudarikekufurandankemiskinan”, kemudianseorangsahabatbertanya “Apakahkeduahaltersebutsama?” kemudianRasulullahmenjawab “ya”. (Diriwayatkanoleh An Nasaididalamkitab Al-Istia’za.)
KEMISKINAN DALAM ISLAM (2) • Diriwayatkandari Abu HurairahbahwaRasulullah SAW bersabda: ”Ya Allah, akuberlindungkepada-Mu darikelaparankarenakelaparanadalahkesusahan yang terburuk, danakuberlindungkepada-Mu daripengkhianatankarenapengkhianatanadalahpendamping yang terburuk.” • Diriwayatkandari Abu HurairahbahwaRasulullah SAW berdo’a: ”Ya Allah, akuberlindungkepada-Mu darikemiskinan, danakuberlindungkepada-Mu darikekurangandankehinaan, sertaakuberlindungkepada-Mu dariberbuatkejamdandizalimi.”
KEMISKINAN DALAM ISLAM (3) • Islam memandangkemiskinantidakhanyadarisisimaterisaja. Kayamiskinnyaseseorangtidakhanyadilihatdarisisimaterisajatetapi yang lebihpentingberkaitandengankayamiskinnyakerohanianataujiwaseseorang. Rasulullahbersabda : • “Tidaklahorangitukayalantaranbanyakharta. Sesungguhnyaorangkayaituialahorang yang kayajiwa” (HR. Bukhori Muslim)
KEMISKINAN DALAM ISLAM (4) • Islam tidakmemandangkemiskinansebagaimasalahkulturalkarena Allah telahmewajibkankepadamanusiauntukmencarinafkah. • ”Dialah yang menjadikanbumiuntukkamu yang mudahdijelajahi, makajelajahilahdisegalapenjurunyadanmakanlahsebagiandariManusiatidakperlukhawatirkarenasetiapmakhlukmemilikirizkinyamasing – masingrezeki-Nya. Dan hanyakepada-Nyalahkami (kembalisetelah) dibangkitkan”. (QS. Al Mulk : 15) • RingkasanTafsirnya: Allah-lah yang menjadikanbumimudahditempatidipermukaannyadandiambilmanfaatnya. Karenaitu, berjalanlahdiberbagaipenjurudanjalannya, bepergianlahdiseanteronya, sertamakanlahdiantararezeki yang diberikan Allah kepada kalian dibumi. Hanyakepada-Nyalah kalian dibangkitkandarikuburuntukdihisabdandibalas.
KEMISKINAN DALAM ISLAM (5) • Manusiatidakperlukhawatirkarenasetiapmakhlukmemilikirizkinyamasing – masing. Olehkarenaitu, merekatidakakankelaparan • ”Sungguh, ada (jaminan) untukmudisana, engkautidakakankelaparandantidakakantelanjang. Dan sungguh, disanaengkautidakakanmerasadahagadantidakakanditimpapanasmatahari”. (Q.S. Taaha : 118 – 119) • Ringkasan tafsirnya:118: Sungguh, disurgakamubisamengecapberbagaikenikmatanhidup. Di sanakamutidakakankelaparandantidak pula akantelanjang, tanpa busana.119 : Kamujugatidakakanmerasahaus, dantidakakanterkenateriknyasinarmatahari
KEMISKINAN DALAM ISLAM (6) • Dengandemikian, kemiskinanmerupakanmasalahstruktural. Dalamperspektif Islam kemiskinanstrukturalinidisebabkanoleh : • ” Telahtampakkerusakandidaratdandilautdisebabkankarenaperbuatantanganmanusia ; Allah menghendaki agar merekamerasakansebagiandari (akibat) perbuatanmereka agar merekakembali (kejalan yang benar)”. (Q.S. Ar-Rum : 41). • 1. Kemiskinantimbulkarenatidakbertanggungjawabnyamanusiaterhadapalam, manusiamengeksploitasialamsecaratidakbertanggungjawab.
RingkasanTafsirnya • Telahtampakkerusakandalamberbagaihal, sepertikekeringan, kebakaran, tenggelam, sakit, kegelisahan, danpenguasaanmusuh, sebabberbagaikemaksiatandandosamanusia. Allah mencicipkansemuaitukepadamerekasebagaibalasansebagianperbuatanmerekadiduniasebelumadzabdiakhirat, agar merekabertaubatataskemaksiatandandosa – dosamereka. (Q.S. Ar-Rum : 41).
KEMISKINAN DALAM ISLAM (7) ”Dan jangansekali – kali orang – orang yang kikirdenganapa yang diberikan Allah kepadamerekadarikarunia – Nya, mengirabahwa (kikir) itubaikbagimereka, padahal (kikir) ituburukbagimereka. Apa (harta) yang merekakikirkanituakandikalungkan (dilehernya) padaharikiamat. Milik Allah-lahwarisan (apa yang ada) dilangitdandibumi. Allah mahatelititerhadapapa yang kamukerjakan”. (Q.S. Ali Imran : 180). • 2. Kemiskinantimbulkarenakelompokkaya yang tidakpedulipadamasyarakatmiskinakibatdarikebakhilankelompokkaya
RingkasanTafsirnya • Jangansekali – kali orang yang bakhilataskarunia yang diberikan Allah (merekaurungberinfakdijalan Allah danengganmembayarzakat) mengirabahwakikiritubaikbagimerekadiakhirat, padahalbakhilituburuk. PadaHariKiamat, hartamerekaakanmenjadikalungdariapidanmerekaakandisiksadengannya. Segalahartadansebagainya yang diwariskanolehpenduduklangitdanbumiadalahmilik Allah. Lalumengapamerekabakhil? Allah MahatelitidanMengetahuiapa yang kalian kerjakandanakanmembalasnya. Balasankebaikanbagiorang yang berbuatbaik, danbalasankeburukanbagiorang yang berbuatjahat. Menurutpendapatmayoritasmufasir, ayatiniturunberkenaandenganorang – orang yang tidakmampumembayarzakat. (Q.S. Ali Imran : 180).
KEMISKINAN DALAM ISLAM (8) ”Dan berikanlahkepadaanak – anakyatim (yang sudahdewasa) hartamereka, janganlahkamumenukar yang baikdengan yang buruk, danjanganlahkamumakanhartamerekabersamahartamu. Sungguh, (tindakanmenukardanmemakan) ituadalahdosa yang besar” (Q.S. An-Nisa : 2) • 3. Kemiskinantimbulakibatsebagianmanusia yang bersikapzalim, eksploitatif, danmenindassebagianmanusia yang lain, sepertimemakanhartaorang lain dengancarabatil, memakanhartaanakyatim
RingkasanTafsirnya • Wahaiparawalidanparapenerimawasiat, berikanlahhartaanakyatimkepadanyabgitumerekadewasa. “Yatim” adalahanak yang ditinggalmatiayahnyasebelumbaligh (dewasa). Janganlah ka.ian mengambilharta yang baikmilikanakyatim, lalu kalian menukarkannyadenganharta kalian yang buruk. Janganlah kalian mengambilhartamereka, lalunmenghimpunnyadenganharta kalian. Sungguh, perbuataninitermasukdosabesar.( Q.S. An-Nisa : 2)
KEMISKINAN DALAM ISLAM (9) ”Sungguhbagikaumsabaadatanda (kebesaranTuhan) ditempatkediamanmereka, yaituduabuahkebundisebelahkanandandisebelahkiri, (kepadamerekadikatakan), ”Makanlaholehmudarirezeki yang (dianugrahka) Tuhanmudanbersyukurlahkepada-Nya. (Negerimu) adalahnegeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalhTuhanyanhMahaPengampun. Tetapimerekaberpaling, makakamikirimkepadamerekabanjir yang besardankamigantikeduakebunmerekadenganduakebun yang ditumbuhi (pohon – pohon)yang berbuahpahit, pohonAsldanpohonSidr” (Q.S. Saba’ : 16) • 4. Kemiskinantimbulkarenagejolakeksternalsepertibencanaalamdanpeperangan
RingkasanTafsirnya • Tetapimerekatidakmensyukurinikmattersebutdankufurkepada Allah, makaKamikirimkan air bah yang sanggupmenghancurkanbendunganMa’rib, yang didirikandiantaraduabukituntukmenampung air hujan, menenggelamkantanahdankebun, sertamembinasakantumbuhandanmanusia. Sail al-‘arimialah air bah yang sangatderas. Kamigantikeduakebunmereka yang selalumenghasilkanbuah – buahandenganduakebun yang menghasilkanbuah – buahan yang pahit, sejenispohon yang tumbuhdipedusunan, yaitupohontharfa’ yang sangatbesardanpohonSidr yang buahnyabisadimakan. Allah menghancurkanpepohonanmereka yang menghasilkanbuah – buahandanmenggantinyadenganpohonarak, tharfa’ dansidr.(Q.S. Saba’ : 16)
KEMISKINAN DALAM ISLAM (10) ”Sungguh, Fir’auntelahberbuatsewenang – wenangdibumidanmenjadikanpenduduknyaberpecahbelah, diamenindassegolongandarimereka (BaniIsrail), diamenyembelihanaklaki – lakimerekadanmembiarkanhidupanakperempuanmereka. Sungguh (Fir’aun) termasukorang yang berbuatkerusakan” (Q.S. Al-Qhashas : 4). • 5. Kemiskinantimbulkarenakonsentrasipolitik, birokrasi, danekonomidisatutangan. KisahFir’aun, Haman, danQarun yang beresekutumenindasrakyatMesirdimasanabi Musa menggambarkanhalini.
RingkasanTafsirnya • Sungguhfir’auntelahberlakusombongdansewenang-wenangdiMesir, mengakusebagaituhandanmemperbudakrakyatnya, denganmenjadikansebagianmereka, baniIsrail, sebagaikaum yang tertindasdantertekan. Anaklaki-lakimerekadisembelihdananakperempuanmerekadibiarkanhidupuntukmenjadipelayandnkesenangan. Sungguh, Fir’auntermasukorang yang melampauibatasdalamberbuatkerusakanbumi, lewatpembunuhan, kesewenang-wenangan, danmempperbudakmanusia.(Q.S. Al-Qhashas : 4).