510 likes | 820 Views
Sosialisasi Kurikulum 2013 dan Implementasinya. OLEH: PROF. DR. H. MUHAIMIN, MA DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PASCA SERTIFIKASI UNTUK GURU RA/MADRASAH IBTIDAIYAH DI HOTEL REGENT’S PARK MALANG TGL. 11-13 SEPTEMBER 2013. Permasalahan Kurikulum 2006.
E N D
SosialisasiKurikulum 2013danImplementasinya OLEH: PROF. DR. H. MUHAIMIN, MA DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PASCA SERTIFIKASI UNTUK GURU RA/MADRASAH IBTIDAIYAH DI HOTEL REGENT’S PARK MALANG TGL. 11-13 SEPTEMBER 2013
Permasalahan Kurikulum 2006 • Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak. • Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. • Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. • Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum. • Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. • Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru. • Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala. • Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.
Hasil evaluasi TIMSS (Trends in Student Achievement in Mathematics and Science) 2011 untukmatematikakelas VIII, Indonesia padaposisi 5 besar dari bawah (bersama Syria, Moroko, oman, Ghana). Peringkat Indonesia (36/40 dengannilai 386) mengalamipenurunan dari TIMSS 2007 (peringkat 35/49 dengannilai 397). Tertinggidiraiholeh Korea (nilai 613) disusul Singapore (nilai 611). Nilai rata-rata 500.Untuk sains/IPA kelas VIII, Indonesia juga menempati posisi 5 besar dari bawah (bersama Macedonia, Lebanon, Moroko, Ghana). Peringkat Indonesia (39/42 dengan nilai 406) berada di bawah Palestina, Malaysia, Thailand dsb. Singapore peringkat pertama (nilai 590). Nilai yang diperoleh Indonesia juga menurun dibandingkan hasil tahun 2007 (peringkat 36/49 dengan nilai 427). Nilai rata-rata 500. • Data hasil PISA (Program for International Assessment of Student ) tahun 2009, peringkat Indonesia barubisamenduduki 10 besarterbawah dari 65 negara. Ada tigaaspek yang diteliti PISA, yaknikemampuanmembaca, matematika, dansains. Hasil survey PISA tahun 2009; Reading (57), Matematika ( 61) danSains (60). Predikatinimencerminkanbahwaanak Indonesia masihrendahdalamkemampuanliterasisainsdiantaranyamengidentifikasimasalahilmiah, menggunakanfaktailmiah, memahamisistemkehidupandanmemahamipenggunaanperalatansains.
Karakteristik Kurikulum 2013 mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; sekolah merupakanbagian dari masyarakat yang memberikanpengalamanbelajarterencanadimanapesertadidikmenerapkanapa yang dipelajaridi sekolah kemasyarakatdanmemanfaatkanmasyarakatsebagaisumberbelajar; mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; memberiwaktu yang cukupleluasauntukmengembangkanberbagaisikap, pengetahuan, danketerampilan; kompetensidinyatakandalambentukkompetensiintikelas yang dirincilebihlanjutdalamkompetensidasarmatapelajaran; kompetensiintikelasmenjadiunsurpengorganisasi (organizing elements) kompetensidasar, dimanasemuakompetensidasardanprosespembelajarandikembangkanuntukmencapaikompetensi yang dinyatakandalamkompetensiinti; kompetensidasardikembangkandidasarkanpadaprinsipakumulatif, salingmemperkuat (reinforced) danmemperkaya (enriched) antarmatapelajarandanjenjangpendidikan (organisasi horizontal danvertikal).
PenyempurnaanPolaPikirdalam Kurikulum 2013 Polapembelajaran yang berpusatpada guru menjadipembelajaranberpusatpadapesertadidik.; Polapembelajaransatuarah (interaksi guru-pesertadidik) menjadipembelajaraninteraktif (interaktif guru-pesertadidik-masyarakat-lingkunganalam, sumber/media lainnya); Polapembelajaranterisolasimenjadipembelajaransecarajejaring (pesertadidikdapatmenimbailmu dari siapasajadan dari manasaja yang dapatdihubungisertadiperolehmelalui internet); Polapembelajaranpasifmenjadipembelajaranaktif-mencari (pembelajaransiswaaktifmencarisemakindiperkuatdengan model pembelajaranpendekatansains); Polabelajarsendirimenjadibelajarkelompok (berbasistim); Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; Polapembelajaranberbasismassalmenjadikebutuhanpelanggan (users) denganmemperkuatpengembanganpotensikhusus yang dimilikisetiappesertadidik; Polapembelajaranilmupengetahuantunggal (monodiscipline) menjadipembelajaranilmupengetahuanjamak (multidisciplines); dan Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Elemen Perubahan Elemen Perubahan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Pengertian SKL: Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu. Tujuan SKL: Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
STANDAR ISI • Standar Isiadalahkriteriamengenairuanglingkupmateridantingkat Kompetensi untukmencapai Kompetensi lulusanpadajenjangdanjenispendidikantertentu. • STRUKTUR KURIKULUM • KOMPETENSI INTI • Kompetensi Intiadalahtingkatkemampuanuntukmencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harusdimilikiseorangPesertaDidikpadasetiaptingkatkelasatau program. • Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: • Kompetensi Inti-1 (KI-1) untukkompetensiintisikap spiritual; • Kompetensi Inti-2 (KI-2) untukkompetensiintisikapsosial; • Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan • Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Keterangan: • MatapelajaranSeniBudayadanPrakaryadapatmemuat Bahasa Daerah. • Selainkegiatanintrakurikulerseperti yang tercantumdidalamstruktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatanekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, danPalangMerahRemaja. • Kegiatan ekstrakurikulersepertiPramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah, PalangMerahRemaja, dan yang lainnyaadalahdalamrangkamendukungpembentukankompetensisikapsosialpesertadidik, terutamasikappeduli. Disampingitujugadapatdipergunakansebagaiwadahdalampenguatanpembelajaranberbasispengamatanmaupundalamusahamemperkuatkompetensiketerampilannyadalamranahkonkrit. Dengan demikiankegiatanekstrakurikulerinidapatdirancangsebagaipendukungkegiatankurikuler. • MatapelajaranKelompok A adalahkelompokmatapelajaran yang kontennyadikembangkanolehpusat. MatapelajaranKelompok B yang terdiriatasmatapelajaranSeniBudayadanPrakaryaserta Pendidikan Jasmani, Olahraga, danKesehatanadalahkelompokmatapelajaran yang kontennyadikembangkanolehpusatdandilengkapidengankontenlokal yang dikembangkanolehpemerintahdaerah.
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. • Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap matapelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan. • Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. • Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama. • Menerapkan pembelajaran tematik terpadu
C. BEBAN BELAJAR • Beban belajarmerupakankeseluruhankegiatan yang harusdiikutipesertadidikdalamsatuminggu, satu semester, dansatutahunpembelajaran. • Beban belajardi Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyahdinyatakandalam jam pembelajaran per minggu. • Beban belajarsatumingguKelas I adalah 30 jam pembelajaranatau 34 JP untuk MI. • Beban belajarsatumingguKelas II adalah 32 jam pembelajaranatau 36 JP untuk MI. • Beban belajarsatumingguKelas III adalah 34 jam pembelajaranatau 38 JP untuk MI. • Beban belajarsatumingguKelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pembelajaran. • Durasisetiapsatu jam pembelajaranadalah 35 menit. • Beban belajardiKelas I, II, III, IV, dan V dalamsatu semester paling sedikit 18 minggudan paling banyak 20 minggu. • Beban belajardikelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggudan paling banyak 20 minggu. • Beban belajardikelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggudan paling banyak 16 minggu. • Beban belajardalamsatutahunpelajaran paling sedikit 36 minggudan paling banyak 40 minggu.
D. KOMPETENSI DASAR • Kompetensi dasardirumuskanuntukmencapaikompetensiinti. Rumusankompetensidasardikembangkandenganmemperhatikankarakteristikpesertadidik, kemampuanawal, sertaciri dari suatumatapelajaran. Kompetensi dasardibagimenjadiempatkelompoksesuaidenganpengelompokkankompetensiintisebagaiberikut: • kelompok 1: kelompokkompetensidasarsikap spiritual dalamrangkamenjabarkan KI-1; • kelompok 2: kelompokkompetensidasarsikapsosialdalamrangkamenjabarkan KI-2; • kelompok 3: kelompokkompetensidasarpengetahuandalamrangkamenjabarkan KI-3; dan • kelompok 4: kelompokkompetensidasarketerampilandalamrangkamenjabarkan KI-4.
BACA KOMPETENSI DASAR PADA LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
STANDAR PROSES Standar Prosesadalahkriteriamengenaipelaksanaanpembelajaranpadasatusatuanpendidikanuntukmencapai Standar Kompetensi Lulusan. Sesuaidengan SKL dan SI, makaprinsippembelajaran yang digunakan: Dari pesertadidikdiberitahumenujupesertadidikmencaritahu; Dari guru sebagaisatu-satunyasumberbelajarmenjadibelajarberbasisanekasumberbelajar; Dari pendekatantekstualmenujuprosessebagaipenguatanpenggunaanpendekatanilmiah; Dari pembelajaranberbasiskontenmenujupembelajaranberbasiskompetensi; Dari pembelajaranparsialmenujupembelajaranterpadu; Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajarandenganjawaban yang kebenarannya multi dimensi; Dari pembelajaranverbalismemenujuketerampilanaplikatif; Peningkatandankeseimbanganantaraketerampilanfisikal (hardskills) danketerampilan mental (softskills); Pembelajaran yang mengutamakanpembudayaandanpemberdayaanpesertadidiksebagaipembelajarsepanjanghayat; Pembelajaran yang menerapkannilai-nilaidenganmemberiketeladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangunkarso), danmengembangkankreativitaspesertadidikdalamproses pembelajaran (tut wuri handayani); Pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; Pembelajaran yang menerapkanprinsipbahwasiapasajaadalah guru, siapasajaadalahsiswa, dandimanasajaadalahkelas. Pemanfaatanteknologiinformasidankomunikasiuntuk meningkatkan efisiensi dan efektivitaspembelajaran; dan Pengakuanatasperbedaan individual danlatarbelakangbudayapesertadidik.
Langkah-Langkah Pembelajaran Observing (mengamati) Questioning (menanya) Associating (menalar) Experimen-ting (mencoba) Networking (membentuk Jejaring) Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
Pengertian pembelajaranTematikTerpadu • Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Karena peserta didik dalam memahami berbagai konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya. • Pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu berawal dari tema yang telah dipilih/dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. • Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak lebih menekankan pada Tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih diutamakan pada makna belajar, dan keterkaitan berbagai konsep mata pelajaran. • Keterlibatan peserta didik dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan peserta didik, memberikan pengalaman langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar mata pelajaran satu dengan lainnya.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI IPA PPKN INDAHNYA KEBER- SAMAAN BAHASA INDONESIA IPS PENJASKES & ORKES MATEMATIKA SENI BUDAYA & PRAKARYA BAHASA ARAB WEBBED MODEL
Landasan Pembelajaran Tematik Terpadu • Landasan Religius: • يا أيها الذين آمنوا ادخلوا في السلم كآفة ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين • والله أخرجكم من بطون أمهاتكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون • Landasan Filosofis • Progresivisme • Proses pembelajaran perlu ditekankan padapembentukankreatifitas, pemberian sejumlahkegiatan, suasana yang alamiah (natural), danmemperhatikan pengalaman siswa • Konstruktivisme • Anak mengkonstruksi pengetahuannya melaluiinteraksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. • Humanisme • melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya,potensi, dan motivasi yang dimilikinya
Landasan PsikologisCiri Belajar Anak • Konkrit • Proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik • Integratif • Anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu • Hierarkis • Anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks
Implikasi Pembelajaran Tematik • Guru, • peserta didik, • sarana prasarana, sumber belajar dan media, • Pengaturan ruang kelas, • Pemilihan metode.
Implikasi Pembelajaran Tematik 1. Implikasi bagi Guru Guru harus kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh
2. Implikasi bagi Siswa • Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal • Siswa harus siap mengikuti kegiatanpembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah
3. ImplikasiterhadapSarana, Prasarana, SumberBelajardan Media Pelaksanaan Pembelajaran tematik • Memerlukanberbagaisarana dan prasaranabelajar • Memanfaatkanberbagaisumberbelajar • Mengoptimalkanpenggunaan media pembelajaran yang bervariasi • masihdapatmenggunakanbuku ajar yang sudahadasaatiniuntukmasing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untukmenggunakanbukusuplemenkhusus yang memuatbahan ajar yang terintegrasi
4. ImplikasiterhadapPengaturanRuangan • Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan. • Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung • Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet • Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas • Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar • Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.
5. Implikasi terhadap Pemilihan Metode • Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagaivariasi metode • Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap
Pengaturan Jadwal Pelajaran Untuk memudahkan administrasi sekolah terutama dalam penjadwalan. Guru bersama dengan guru mata pelajaran pendidikan agama, guru pendidikan Jasmani dan guru muatan lokal perlu bersama-sama menyusun Jadwal pelajaran
Prosentase Penyajian • Alokasi waktu yang tersedia dimaksudkan agar guru tidak terfokus pada salah satu mata pelajaran • Diperhatikan alokasi waktu per minggu komulatif. • Setiap hari di rasionalkan selalu memadukan berbagai mata pelajaran dengan tema sebagai pemersatu
STANDAR PENILAIAN • PENGERTIAN • Standar Penilaian Pendidikan adalahkriteriamengenaimekanisme, prosedur, daninstrumenpenilaianhasilbelajarpesertadidik. • Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasiuntukmengukurpencapaianhasilbelajarpesertadidikmencakup: penilaianotentik, penilaiandiri, penilaianberbasisportofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujiantingkatkompetensi, ujianmututingkatkompetensi, ujiannasional, danujian sekolah/madrasah. • KETERANGAN: • Penilaianotentikmerupakanpenilaian yang dilakukansecarakomprehensifuntukmenilaimulai dari masukan (input), proses,dankeluaran (output) pembelajaran. • Penilaiandirimerupakanpenilaian yang dilakukansendiriolehpesertadidiksecarareflektifuntukmembandingkanposisirelatifnyadengankriteria yang telahditetapkan. • Penilaianberbasisportofoliomerupakanpenilaian yang dilaksanakanuntukmenilaikeseluruhanentitasprosesbelajarpesertadidiktermasukpenugasanperseorangandan/ataukelompokdidalamdan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
Ulangan merupakanproses yang dilakukanuntukmengukurpencapaiankompetensipesertadidiksecaraberkelanjutandalamprosespembelajaran, untukmemantaukemajuandanperbaikanhasilbelajarpesertadidik. Ulangan harianmerupakankegiatan yang dilakukansecaraperiodikuntuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) ataulebih. Ulangan tengah semester merupakankegiatan yang dilakukanolehpendidikuntukmengukurpencapaiankompetensipesertadidiksetelahmelaksanakan 8 – 9 minggukegiatanpembelajaran. Cakupanulangantengah semester meliputiseluruhindikator yang merepresentasikanseluruh KD pada periode tersebut. Ulangan akhir semester merupakankegiatan yang dilakukanolehpendidikuntukmengukurpencapaiankompetensipesertadidikdiakhir semester. Cakupanulanganmeliputiseluruhindikator yang merepresentasikansemua KD pada semester tersebut. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnyadisebut UTK merupakankegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahuipencapaiantingkatkompetensi. Cakupan UTK meliputisejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Intipadatingkatkompetensitersebut. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnyadisebut UMTK merupakankegiatanpengukuran yang dilakukanolehpemerintahuntukmengetahuipencapaiantingkatkompetensi. Cakupan UMTK meliputisejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Intipadatingkatkompetensitersebut. Ujian Nasional yang selanjutnyadisebut UN merupakankegiatanpengukurankompetensitertentu yang dicapaipesertadidikdalamrangkamenilaipencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakansecaranasional. Ujian Sekolah/Madrasahmerupakankegiatanpengukuranpencapaiankompetensidiluarkompetensi yang diujikanpada UN, dilakukanolehsatuanpendidikan.
Prinsipdan Pendekatan Penilaian Penilaianhasilbelajarpesertadidikpadajenjangpendidikandasardanmenengahdidasarkanpadaprinsip-prinsipsebagaiberikut. Objektif, berartipenilaianberbasispadastandardantidakdipengaruhifaktorsubjektivitaspenilai. Terpadu, berartipenilaianolehpendidikdilakukansecaraterencana, menyatudengankegiatanpembelajaran, danberkesinambungan. Ekonomis, berartipenilaian yang efisiendanefektifdalamperencanaan, pelaksanaan, danpelaporannya. Transparan, berartiprosedurpenilaian, kriteriapenilaian, dandasarpengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. Akuntabel, berartipenilaiandapatdipertanggungjawabkankepadapihak internal sekolah maupuneksternaluntukaspekteknik, prosedur, danhasilnya. Edukatif, berartimendidikdanmemotivasipesertadidikdan guru. Pendekatan penilaian yang digunakanadalahpenilaianacuankriteria (PAK). PAK merupakanpenilaianpencapaiankompetensi yang didasarkanpada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasanbelajar minimal yang ditentukanolehsatuanpendidikandenganmempertimbangkankarakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, dayadukung, dankarakteristikpesertadidik.
TeknikdanInstrumenPenilaian 1. Penilaiankompetensisikap Pendidik melakukanpenilaiankompetensisikapmelaluiobservasi, penilaiandiri, penilaian “temansejawat”(peer evaluation) olehpesertadidikdanjurnal. Instrumen yang digunakanuntukobservasi, penilaiandiri, danpenilaianantarpesertadidikadalahdaftarcekatauskalapenilaian (rating scale) yang disertairubrik, sedangkanpadajurnalberupacatatanpendidik. Observasimerupakanteknikpenilaian yang dilakukansecaraberkesinambungandenganmenggunakanindera, baiksecaralangsungmaupuntidaklangsungdenganmenggunakanpedomanobservasi yang berisisejumlahindikatorperilaku yang diamati. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta pesertadidikuntukmengemukakankelebihandankekurangandirinyadalamkontekspencapaiankompetensi. Instrumen yang digunakanberupalembarpenilaiandiri. Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaiankompetensi. Instrumen yang digunakanberupalembarpenilaianantarpesertadidik. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisiinformasihasilpengamatantentangkekuatandankelemahanpesertadidik yang berkaitandengansikapdanperilaku.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan • Pendidik menilaikompetensipengetahuanmelaluitestulis, teslisan, danpenugasan. • Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraiandilengkapipedomanpenskoran. • Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. • Instrumenpenugasanberupapekerjaanrumahdan/atauprojek yang dikerjakansecaraindividuataukelompoksesuaidengankarakteristiktugas. • 3. Penilaian Kompetensi Keterampilan • Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitupenilaian yang menuntutpesertadidikmendemonstrasikansuatukompetensitertentudenganmenggunakantespraktik, projek, danpenilaianportofolio. Instrumen yang digunakanberupadaftarcekatauskalapenilaian (rating scale) yang dilengkapirubrik. • Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengantuntutankompetensi. • Projekadalahtugas-tugasbelajar (learning tasks) yang meliputikegiatanperancangan, pelaksanaan, danpelaporansecaratertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. • Penilaianportofolioadalahpenilaian yang dilakukandengancaramenilaikumpulanseluruhkaryapesertadidikdalambidangtertentu yang bersifatreflektif-integratifuntukmengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitaspesertadidikdalamkurunwaktutertentu. Karyatersebutdapatberbentuktindakannyata yang mencerminkankepedulianpesertadidikterhadaplingkungannya.
MekanismedanProsedurPenilaian Penilaianhasilbelajar pada jenjangpendidikandasardilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembagamandiri. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaiandiri, penilaianprojek, ulanganharian, ulangantengah semester, ulanganakhir semester, ujiantingkatkompetensi, ujianmututingkatkompetensi, ujian sekolah, danujiannasional. Penilaianotentikdilakukanoleh guru secaraberkelanjutan. Penilaiandiridilakukanolehpesertadidikuntuktiap kali sebelumulanganharian. Penilaianprojekdilakukanolehpendidikuntuktiapakhirbabatautemapelajaran. Ulangan hariandilakukanolehpendidikterintegrasidenganprosespembelajarandalambentukulanganataupenugasan. Ulangan tengah semester danulanganakhir semester, dilakukanolehpendidikdibawahkoordinasisatuanpendidikan. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusunolehPemerintah. Ujian tingkatkompetensipadaakhirkelasVI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukanmelalui UN. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukandenganmetodesurveioleh Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
Ujian sekolah dilakukanolehsatuanpendidikansesuaidenganperaturanperundang-undangan Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kegiatan ujian sekolah/madrasahdilakukandenganlangkah-langkah: menyusunkisi-kisiujian; mengembangkan (menulis, menelaah, danmerevisi) instrumen; melaksanakanujian; mengolah (menyekordanmenilai) danmenentukankelulusanpesertadidik; dan melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam ProsedurOperasi Standar (POS). Hasil ulanganhariandiinformasikankepadapesertadidiksebelumdiadakanulanganharianberikutnya. Pesertadidik yang belummencapai KKM harusmengikutipembelajaran remedial. Hasil penilaianolehpendidikdansatuanpendidikandilaporkandalambentuknilaidandeskripsipencapaiankompetensikepadaorangtuadanpemerintah.
PelaksanaandanPelaporanPenilaian 1. Penilaianhasilbelajarolehpendidikdilakukansecaraberkesinambungan yang bertujuanuntukmemantauprosesdankemajuanbelajarpesertadidiksertauntuk meningkatkan efektivitaspembelajaran. Penilaianhasilbelajarolehpendidikmemperhatikanhal-halsebagaiberikut: Prosespenilaiandiawalidenganmengkajisilabussebagaiacuandalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelahmenetapkankriteriapenilaian, pendidikmemilihteknikpenilaiansesuaidenganindikatordanmengembangkaninstrumensertapedomanpenyekoransesuaidenganteknikpenilaian yang dipilih. Pelaksanaanpenilaiandalamprosespembelajarandiawalidenganpenelusuran dan diakhiridengantes dan/ataunontes. Penelusurandilakukandenganmenggunakanteknikbertanyauntukmengeksplorasipengalamanbelajarsesuaidengankondisidantingkatkemampuanpesertadidik. Penilaian pada pembelajarantematik-terpadudilakukandenganmengacupadaindikator dari Kompetensi Dasarsetiapmatapelajaran yang diintegrasikandalamtematersebut.
Hasil penilaianolehpendidikdianalisislebihlanjutuntukmengetahuikemajuandankesulitanbelajar, dikembalikankepadapesertadidikdisertaibalikan (feedback) berupakomentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkanuntukperbaikanpembelajaran. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk: nilaidan/ataudeskripsipencapaiankompetensi, untukhasilpenilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaianhasilpembelajarantematik-terpadu. deskripsisikap, untukhasilpenilaiankompetensisikap spiritual dansikapsosial. f. Laporanhasilpenilaianolehpendidikdisampaikankepadakepala sekolah/ madrasahdanpihak lain yang terkait (misal: walikelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan. g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semuapendidikselamasatu semester, hasilnyadiakumulasidandinyatakandalambentukdeskripsikompetensiolehwalikelas/guru kelas.
Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Penilaianhasilbelajarolehsatuanpendidikandilakukanuntukmenilaipencapaiankompetensilulusanpesertadidik yang meliputikegiatansebagaiberikut: menentukankriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran; mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulanganakhir semester, ulangankenaikankelas, ujiantingkatkompetensi, danujianakhir sekolah/madrasah; menyelenggarakanujian sekolah/madrasahdanmenentukankelulusanpesertadidik dari ujian sekolah/madrasahsesuaidengan POS Ujian Sekolah/Madrasah; menentukan kriteria kenaikan kelas; melaporkanhasilpencapaiankompetensidan/atautingkatkompetensikepadaorangtua/walipesertadidikdalambentukbukurapor; melaporkanpencapaianhasilbelajartingkatsatuanpendidikankepadadinaspendidikankabupaten/kotadaninstansi lain yang terkait; melaporkanhasilujian Tingkat Kompetensi kepadaorangtua/walipesertadidikdandinaspendidikan.
h. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapatdewanpendidiksesuaidengankriteria: menyelesaikanseluruh program pembelajaran; mencapaitingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, denganketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategoribaikdankompetensipengetahuandanketerampilan minimal samadengan KKM yang telahditetapkan; lulus ujianakhir sekolah/madrasah; dan lulus Ujian Nasional. i. menerbitkanSuratKeterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiappesertadidikbagisatuanpendidikanpenyelenggara Ujian Nasional; dan j. menerbitkanijazahsetiappesertadidik yang lulus dari satuanpendidikanbagisatuanpendidikan yang telahterakreditasi.
Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah • PenilaianhasilbelajarolehPemerintahdilakukanmelalui Ujian Nasionaldanujianmutu Tingkat Kompetensi, denganmemperhatikanhal-halberikut. • Ujian Nasional • Penilaianhasilbelajardalambentuk UN didukungolehsuatusistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil • Hasil UN digunakanuntuk: • salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan; • salahsatupertimbangandalamseleksimasukkejenjangpendidikanberikutnya; • pemetaanmutu; dan • pembinaandanpemberianbantuanuntukpeningkatanmutu. • Dalam rangkastandarisasi UN diperlukanacuanberupakisi-kisibersifatnasional yang dikembangkanolehPemerintah, sedangkan soalnya disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dengankomposisitertentu yang ditentukanolehPemerintah. • Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, kriteriakelulusan UN ditetapkansetiaptahunolehPemerintah. • Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atausatuanpendidikan, Pemerintahmenganalisisdanmembuatpetadayaserap UN danmenyampaikanhasilnyakepadapihak yang berkepentingan.
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada seluruhsatuanpendidikan yang bertujuanuntukpemetaandanpenjaminan mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan. Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukansebelumpesertadidikmenyelesaikanpendidikanpadajenjangtertentu, sehinggahasilnyadapatdimanfaatkanuntukperbaikanprosespembelajaran. Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu Tingkat Kompetensi mampumemberikanhasil yang komprehensifsebagaimanahasilstudi lain dalamskalainternasional.