220 likes | 484 Views
TANTANGAN DAN HARAPAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Oleh : Drs. M. Afnan Hadikusumo (Anggota Komisi D DPRD Provinsi DIY).
E N D
TANTANGAN DAN HARAPANPENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Drs. M. Afnan Hadikusumo (Anggota Komisi D DPRD Provinsi DIY)
Masyarakat abad 21 adalah masyarakat terbuka. Artinya komunikasi antara manusia di dalam berbagai arena kehidupan akan bebas dari hambatan-hambatan tanpa mengenal batas negara, ras, agama, suku bangsa dan sebagainya. Akibatnya karena dunia menjadi semakin sempit sedangkan komunikasi antar manusia semakin intens, efeknya terjadi kompetisi yang ketat. Hal sama tentudialami pula oleh provinsi DIY. KONDISI KEKINIAN
Dalam bidang pendidikan adanya tuntutan competitivnes sangat dirasakan sekali utamanya Pasca ditandatanganinya General Agreement on Tariff and Service (GATS) dimana di seluruh Negara penandatangan kesepakatan tersebut berhak untuk membuka produk jasa layanan dan berkompetisi secara bebas dengan produk lokal, sehingga sangat mungkin sekolah-sekolah luar negeri membuka cabang di provinsi DIY. Dengan demikian cepat atau lambat pemerintah provinsi harus mengantisipasinya dengan melakukan pengembangan pendidikan yang menurut kami ada 7 (tujuh) tantangan yang harus dihadapi pemerintah dalam rangka pengembangan tersebut. 14
TANTANGAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DIY KURANGNYA PEMERATAAN PENDIDIKAN RENDAHNYA RELEVANSI PENDIDIKAN RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN TURUNNYA DAYA BELI MASYARAKAT MINIMNYA KESEJAHTERAAN GURU DAN KARYAWAN MINIMNYA PROMOSI PENDIDIKAN RENDAHNYA BUDAYA BACA 14
Kurangnya pemerataan pendidikan dapat dilihat dengan masih banyaknya : KURANGNYA PEMERATAAN PENDIDIKAN • Anak usia sekolah yang belum tertampung di sekolah (SLB: 1391 ABK, PAUD: 188.642 anak); • Belum optimalnya penanganan anak putus sekolah untuk dikembalikan ke sekolah (SD/MI: 0,19%, SMP/MTs:0,51%, SM/MA: 0,53%). 14
RENDAHNYA RELEVANSI PENDIDIKAN Rendahnya relevansi pendidikan terlihat dengan banyaknya : • Kenaikan jumlah warga Tuna Karya di propinsi DIY dari tahun ke tahun grafiknya menunjukkan peningkatan yaitu 5,05% dari jumlah penduduk (Susenas 2005). • Lunturnya budaya bangsa yang ditandai dengan maraknya penggunaan narkoba di kalangan mahasiswa/pelajar, perkelahian antar pelajar, dll. 14
RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN Rendahnya kualitas pendidikan ditandai dengan : • Masih banyaknya sarana dan prasarana yang kurang memadai; • Minimnya kesejahteraan guru dan karyawan; • Hasil UNAS yang masih jauh dari standar yang diinginkan; • Kemampuan mengajar guru sangat bervariasi; • Kondisi lingkungan sekolah yang tidak mendukung. 14
TURUNNYA DAYA BELI MASYARAKAT Turunnya daya beli masyarakat banyak disebabkan oleh : • Dampak kenaikan harga BBM; • Dampak terjadinya gempa bumi 27 Mei 2006 lalu dimana akibatnya banyak yang kehilangan mata pencaharian karena tutup usahanya, dan bagi yang cacat tubuh menjadi kehilangan kemampuan kerjanya sehingga di PHK; • Minimnya lapangan kerja; • Rendahnya upah karyawan; 14
MINIMNYA KESEJAHTERAAN GURU DAN KARYAWAN Kesejahteraan guru dan karyawan menjadi salah satu kunci keberhasilan mutu pendidikan di sekolah. Di provinsi DIY banyak ditemukan guru dan karyawan (terutama di sekolah swasta) yang gajinya hanya seratus ribu rupiah perbulan, tanpa insentif, tanpa asuransi kesehatan ataupun tunjangan lainnya. Untuk menyambung hidupnya mereka harus nyambi kerja di tempat lain. 14
MINIMNYA PROMOSI PENDIDIKAN Minimnya promosi pendidikan terlihat dengan : • Semakin menurunnya animo masyarakat luar untuk menimba ilmu di Jogja; • Banyaknya imej negatif masyarakat luar bahwa Jogja menjadi sarang pengguna narkoba dan seks bebas; • Kekurangtahuan masyarakat luar tentang keunggulan pendidikan di Jogja; 14
RENDAHNYA BUDAYA BACA Rendahnya budaya baca dapat dilihat dengan : • Maraknya para pelajar yang mengisi waktu senggangnya dengan bermain game atau PS; • Kurangnya arena baca di fasilitas-fasilitas umum; • Masih seringnya digunakan interaksi lisan dalam proses belajar mengajar; • Minimnya kunjungan masyarakat ke perpustakaan. 14
Berdasarkan posisi serta tantangan seperti diuraikan di atas, maka sesungguhnya pemerintah masih belum terlambat untuk melakukan berbagai perbaikan guna peningkatan mutu pengembangan pendidikan di DIY dengan langkah-langkah sebagai berikut : 14
HARAPAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DIY • Diupayakan agar anak usia sekolah dapat tertampung di sekolah; • Perlunya optimalisasi penanganan anak putus sekolah untuk dikembalikan ke sekolah; • Penyediaan lapangan pekerjaan guna mengurangi jumlah warga Tuna Karya; • Pengembangan budaya bangsa melalui mata pelajaran budi pekerti di semua sekolah 14
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana di sekolah; • Peningkatan kesejahteraan guru dan karyawan; • Peningkatan kemampuan mengajar guru secara merata; • Penciptaan kondisi lingkungan sekolah yang mendukung; • Penciptaan lapangan kerja; • Peningkatan upah karyawan; • Peningkatan promosi pendidikan di luar DIY; • Pemerintah Provinsi DIY seyogyanya membuat program KMS bagi warga yang akan memasuki Perguruan Tinggi; 14
Peningkatan budaya baca dengan pendirian perpustakaan sampai di tingkat Kelurahan/RW sebagai sumber ilmu pengetahuan; • Dihidupkannya kembali Jam Belajar Masyarakat (JBM); • Diupayakan pembiayaan pendidikan yang terjangkau bagi masyarakat yang kurang mampu dengan dibuat regulasinya terlebih dahulu; • Agar diupayakan APBD Provinsi DIY Tahun 2008 di bidang pendidikan porsinya 20 % sebagaimana amanat UUD 1945. 14
Terima Kasih E-mail : afnankusumo@yahoo.co.id 14