170 likes | 873 Views
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO DAN MIKRO. TEORI MIKRO EKONOMI. Teori mikroekonomi dapat didefinisikan sebagai satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian - bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian .
E N D
TEORI MIKRO EKONOMI Teorimikroekonomidapatdidefinisikansebagaisatubidangstudidalamilmuekonomi yang menganalisismengenaibagian - bagiankecildarikeseluruhankegiatanperekonomian. Dalamteorimikroekonomimasalahekonomidibedakanmenjadi 3 persoalan yang dinyatakandengan : • Apakahjenis – jenisbarangdanjasa yang perludiproduksi? • Bagaimanakahbarangdanjasa yang diperlukanmasyarakatakandihasilkan? • Untuksiapakahbarangdanjasaperludihasilkan?
TEORI MAKRO EKONOMI Teorimakroekonomimenganalisismasalahtentangkeseluruhankegiatanperekonomian. Aspekpertama yang dibahasdalamteorimakrokonomiadalahmengenaipenentuantingkatkegiatanperekonomiannegara. Analisisinimenerangkantentangsampaidimanasuatuperekonomianakanmenghasilkanbarangdanjasa. Dalammakroekonomijugamerincitentanganalisismengenaipengeluaranagregatkepada 4 komponenyaitu : • Pengeluaranrumahtangga ( konsumsirumahtangga ) • Pengeluaranpemerintah • Pengeluaranperusahaan ( investasi ) • Ekspordanimpor
Teorimakroekonomimeliputijugaanalisisdalamberbagaiaspekberikut : • masalahekonomi yang dihadapi, terutamapenganggurandaninflasi, danbentukkebijakanpemerintahuntukmengatasinya • Perananuangdalampenentuankgiatanekonomi • Masalahpenganggurandaninflasi Padaumumnyapengeluaranagregat yang yangsebenarnyaadalahlebihrendahdaripada yang diperlukanuntukmencapaikesempatankerjapenuh. Keadaansepertiiniakanmenimbulkanpengangguran. Adakalanyapermintaanagregat yang melebihikemampuanperekonomianuntukmemperoduksibarangdanjasaakanmenyebabkannkeaikanhargaatauinflasi. • Peranankebijakanpemerintah Langkah – langkahpemerintahintukmengatasimasalahpenganggurandaninflasidibedakanmenjadi 2 bentukyaitu: • KebijakanFiskal • KebijakanMoneter
KEBIJAKAN FISKAL Yaitukebijakanekonomi yang digunakanpemerintahuntukmengolah / mengarahkanperekonomiankekondisiyangblebihbaikataudiinginkandengancaramengubah-ubahpeneriamaandanpengeluaranpemerintah. KebijakanFiskalmempunyaikebijakan yang samadenganKebijakanMoneter. Perbedaannyaterletakpadaisntrumentkebijakannya. JikadalamKebijakanMoneterpemerintahmengendalikanjumlahuang yang beredar, makadalamKebijakanFiskalpemerintahmengendalikanpenerimaan ( T ) danpengeluaran ( G ).
PAJAK SecarahukumPajakdidefinisikansebagaiiuranwajibkepadapemerintah yang bersifatmemaksadan legal ( berdasarkanundang-undang ), sehinggapemerintahmempunyaikekuatanhukum ( misalnyadendaataukurunganpenjara ) untukmenindakwajibpajak yang tidakmemenuhikewajiban. SecaraEkonomiPajakdidefinisikansebagaipemindahansumberdaya yang adadisektorrumahtanggadanperusahaan ( duniausaha ) kesektorpemerintahmelaluimekanismepemungutantanpamemberibalasjasalangsung. Besarnyapajak yang diterimapemerintahdipengaruhiolehtingkatpendapatan, sebaliknyapajakdapatmempengaruhipolalakuproduksiataukonsumsi.
KLASIFIKASI PAJAK A. PajakObjektif Adalahpajak yang dikenakanberdasarkanaktivitasekonomiparawajibpajak. Misalnyapajakpertambahannilai ( PPN ) B. PajakSubjektif Adalahpajak yang dipungutdenganmelihatkemampuanwajibpajak. Biasanyabilakemampuanwajibpajakmakinbesar, bebanpajaknyamakinbesar.
c. PajakLangsung Adalahpajak yang bebanpajaknyatidakdapatdigeserkepadawajibpajak yang lain. Misalnyapajakpenghasilan ( PPh ) sertapajakbumidanbangunan ( PBB ) D. PajakTidakLangsung Adalahpajak yang bebanpajaknyadapatdigeserkepadawajibpajak yang lain Misalnya : pajakpenjualan ( PPnatauPPnBM )
TARIF PAJAK Tarifpajakdibagimenjadi 2 yaitu : a. PajakNomianal Adalahpajak yang pengenaannyaberdasarkansejumlahnilai nominal tertentu. Misalnyabilapengenaanpajakpendapatansebesar 50, makacukupditulis T=50 b. PajakPersentase Adalahpajak yang ditetapkanberdasarkanpersentasetertentudaridasarpengenaanpajak. Pajakpersentasedapatdibedakanmenjadi : • PajakProporsional, tarifpresentasenyatetap. • PajakProgresif, tarifnyamakintinggibiladasarpengenaanpajaknyamakintinggi. • PajakRegresif, tarifpajakmakinrendahpadasaatpenghasilanmeningkat.
POLITIK ANGGARAN Politikanggarandibagimenjadi : a. AnggaranDefisit ( Deicit Budget ) Adalahanggaran yang direncanakanuntukdefisit, sebabpengeluaranpemerintahdirencanakanlebihbesardaripenerimaanpemerintah ( T<G atau G<T ) b. Anggaran Surplus ( Surplus Budget ) Adalahanggaranpemerintahbilapenerimaanlebihbesardaripengeluaran ( T>G atau G>T ). Politikanggaran surplus dilakukanbilaperekonomiansedangdalamtahapmemanas. Melaluianggaraninipemerintahmengerempengeluarannyauntukmenurunkantekananpemerintahataumengurangidayabelidenganmenaikkanpajak. c. AnggaranBerimbang ( Balance Budget ) Adalahanggaran yang apabilapengeluaransamadenganpenerimaan (G=T atau T=G )
Kebijakanmoneter KebijakanMoneter (istilahlainnyakebijakanuangketat ) adalahupayamengendalikanataumengarahkanperekonomianmakrokekondisi yang diinginkan ( lebihbaik ) denganmengaturjumlahuang yang beredar. Melaluikebijakanmoneterpemerintahdapatmempertahankan, menambahataumengurangijumlahuang yang beredardalamupayamempertahankankemampuanekonomibertumbuh, sekaligusmengendalikaninflasi.
INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER Ada 3 instrumenkebijakaninstrumen yang digunakanuntukmengaturjumlahuang yang beredaryaitu : 1. Operasipasarterbuka ( open market operation ) Yaitukebijakanpemerintahmengendalikanjumlahuang yang bredardengancaramenjualataumembelisurat-suratberhargamilikpemerintah. Di Indonesia operasipasarterbukadilakukandenganmenjualataumembeliSertifikat Bank Indonesia (SBI) danSuratBerhargaPasarUang (SPBU). 2. FasilitasDiskonto ( Discount Rate ) Salahsatufasilitasnyayaituadanyatingkatbungadiskonto yang maksudnyaadalahtingkatbunga yang ditetapkanpemerintahatas bank-bank umun yang meminjamke bank sentral. Jikapemerintahinginmenambahjumlahuang yang beredar, makapemerintahmelakukansuatucarayaitumenurunkantingkatbungapenjaman ( tingkatdiskonto ). Dengantingkatbungapinjaman yang lebihmurah, makakeinginan bank-bank untukmeminjamuangdari bank sentralmenjadilebihbesar, sehinggajumlahuang yang beredarbertambahdansebaliknya
3. RasioCadanganWajib ( Reserve Requirement Ratio ) Penetapan ratio cadanganwajibjugadapatmengubahjumlahuang yang beredar. Jkarasiocadanganwajibdiperbesar, makakemampuan bank memberikankreditakanlebihkecildibandingkansebelumnya. 4. Imbaunan Moral ( Moral Persuasion ) Denganimbauan moral, otoritasmonetermencobamengarahkanataumengendalikanjumlahuang yang beredar.
Kebijakanmoneterdankeseimbanganekonomi: analisis is-lm Dalamperekonomianpasar, kenaikantingkatbungamengidentifikasikantelahterjadinyakelebihanpermintaaninvestasi. Akibatnyadapatdilihatdari 2 sisiyaitu : • Sisi Output Kenaikantingkatbungaakanmenyebabkanadabeberaparencanainvestasi yang dibatalkan, sebagaiakibatnyapertambahankapasitasproduksimenjadikecil. • SisiBiaya Kenaikantingkatbungaakanmenaikkanbiayaproduksidikarenakannaiknyabiaya modal