470 likes | 745 Views
Pajak Provinsi. Jenis Pajak Provinsi terdiri atas : a. Pajak Kendaraan Bermotor ; b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ; c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor ; d. Pajak Air Permukaan ; dan e. Pajak Rokok. O bjek Pajak Subjek Pajak Wajib Pajak.
E N D
PajakProvinsi Mas Henk
JenisPajakProvinsiterdiriatas: • a. PajakKendaraanBermotor; • b. Bea BalikNamaKendaraanBermotor; • c. PajakBahanBakarKendaraanBermotor; • d. PajakAir Permukaan; dan • e. PajakRokok. Mas Henk
ObjekPajakSubjekPajakWajibPajak • (1) ObjekPajakKendaraanBermotoradalahkepemilikandan/ataupenguasaanKendaraanBermotor. • (2) TermasukdalampengertianKendaraanBermotorsebagaimanadimaksudpadaayat (1) adalahkendaraanbermotorberodabesertagandengannya, yang dioperasikandisemuajenisjalandaratdankendaraanbermotor yang dioperasikandi air denganukuranisikotor GT 5 (lima Gross Tonnage) sampaidengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage). • (3) DikecualikandaripengertianKendaraanBermotorsebagaimanadimaksudpadaayat (2) adalah : • a. keretaapi; • b. KendaraanBermotor yang semata-matadigunakanuntukkeperluanpertahanandankeamanannegara; • c. kendaraanbermotor yang dimilikidan/ataudikuasaikedutaan, konsulat, perwakilannegaraasingdenganasastimbalbalikdanlembaga-lembagainternasional yang memperolehfasilitaspembebasanpajakdariPemerintah; dan • d. objekPajaklainnya yang ditetapkandalamPeraturan Daerah. Mas Henk PajakKendaraanBermotor
PajakKendaraanBermotor Mas Henk PajakKendaraanBermotor
PajakKendaraanBermotor Mas Henk PajakKendaraanBermotor DasarpengenaanPajak
Mas Henk PajakKendaraanBermotor
Mas Henk PajakKendaraanBermotor
Mas Henk PajakKendaraanBermotor
Pasal6 Mas Henk
PenjelasanPasal 6 ayat (1) huruf b : Pajakprogresifuntukkepemilikankeduadanseterusnyadibedakanmenjadikendaraanrodakurangdari 4 (empat) dankendaraanroda 4 (empat) ataulebih. Contoh: Orangpribadiataubadan yang memilikisatukendaraanbermotorroda 2 (dua), satukendaraanroda 3 (tiga), dansatukendaraanbermotorroda 4 (empat) masing-masingdiperlakukansebagaikepemilikanpertamasehinggatidakdikenakanpajakprogresif. Mas Henk
Pasal 7 Mas Henk PajakKendaraanBermotor
Pasal 8 Mas Henk PajakKendaraanBermotor
PenjelasanPasal 8 Ayat (3) : Yang dimaksuddengan ”keadaankahar (force majeure)” adalahsuatukeadaan yang terjadidiluarkehendakataukekuasaanWajibPajak, misalnyaKendaraanBermotortidakdapatdigunakanlagikarenabencanaalam. Mas Henk PajakKendaraanBermotor
BagianKetigaBea BalikNamaKendaraanBermotor Pasal 9 ObjekPajak Bea BalikNamaKendaraanBermotoradalahpenyerahankepemilikanKendaraanBermotor. (2) TermasukdalampengertianKendaraanBermotorsebagaimanadimaksudpadaayat (1) adalahkendaraanbermotorberodabesertagandengannya, yang dioperasikandisemuajenisjalandaratdankendaraanbermotor yang dioperasikandi air denganukuranisikotor GT 5 (lima Gross Tonnage) sampaidengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage). Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Pasal 10 Pasal 11 Dasarpengenaan Bea BalikNamaKendaraanBermotoradalahNilaiJualKendaraanBermotorsebagaimanadimaksuddalamPasal 5 ayat (9). Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Pasal 12 Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Pasal 13 Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Pasal 14 WajibPajak Bea BalikNamaKendaraanBermotorwajibmendaftarkanpenyerahanKendaraanBermotordalamjangkawaktu paling lambat 30 (tigapuluh) harikerjasejaksaatpenyerahan. Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Pasal 15 Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
BagianKeempatPajakBahanBakarKendaraanBermotorPasal 16 ObjekPajakBahanBakarKendaraanBermotoradalahBahanBakarKendaraanBermotor yang disediakanataudianggapdigunakanuntukkendaraanbermotor, termasukbahanbakar yang digunakanuntukkendaraandi air. Mas Henk Pajak Bahan Bakar KendaraanBermotor
Pasal 17 : Mas Henk Pajak Bahan Bakar KendaraanBermotor
PenjelasanPasal 17 Ayat (3) PemungutanPajakBahanBakarKendaraanBermotordilakukanolehprodusendan/atauimportirataunama lain sejenisatasbahanbakar yang disalurkanataudijualkepada: • 1. Lembagapenyalur, antara lain, StasiunPengisianBahanBakaruntukUmum (SPBU), StasiunPengisianBahanBakaruntuk TNI/POLRI, Agen Premium danMinyak Solar (APMS), Premium Solar Packed Dealer (PSPD), StasiunPengisianBahanBakar Bunker (SPBB), StasiunPengisianBahanBakar Gas (SPBG), yang akanmenjual BBM kepadakonsumenakhir (konsumenlangsung); • 2. Konsumenlangsung, yaitupenggunabahanbakarkendaraanbermotor. Dalamhalbahanbakartersebutdigunakansendirimakaprodusendan/atauimportirataunama lain sejeniswajibmenanggungPajakBahanBakarKendaraanBermotor yang digunakansendiriuntukkendaraanbermotornya.Produsendan/atauimportirataunama lain sejenistidakmengenakanPajakBahanBakarKendaraanBermotorataspenjualanbahanbakarminyakuntukusahaindustri.DalamhalpembelianBahanBakarKendaraanBermotordilakukanantarpenyediaBahanBakarKendaraanBermotor, baikuntukdijualkembalikepadalembagapenyalurdan/ataukonsumenlangsung, maka yang wajibmengenakanPajakBahanBakarKendaraanBermotoradalahpenyedia yang menyalurkanBahanBakarKendaraanBermotorkepadalembagapenyalurdan/ataukonsumenlangsung. Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Pasal 18 • DasarpengenaanPajakBahanBakarKendaraanBermotoradalahNilaiJualBahanBakarKendaraanBermotorsebelumdikenakanPajakPertambahanNilai. Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Pasal 19 Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
PenjelasanPasal 19 Ayat (2) Pemberlakuanketentuaninidilakukandenganmemperhatikankesiapan Daerah untukmembedakanpenggunabahanbakaruntukkendaraanumumdengankendaraanpribadi. • Ayat (3) • PenetapantarifdanmekanismepenentuanhargaBahanBakarKendaraanBermotorolehPemerintahdilakukanuntukjangkawaktu paling lama 3 (tiga) tahun, mengingatBahanBakarKendaraanBermotormerupakanbarangstrategis yang menyangkuthajathiduporangbanyak. Kenaikanhargaminyakakanmenambahdanabagihasil yang berasaldaripenerimaansektorpertambanganminyakbumidan gas bumidalambentukdanaalokasiumumtambahan. Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Pasal 20 BesaranpokokPajakBahanBakarKendaraanBermotor yang terutangdihitungdengancaramengalikantarifpajaksebagaimanadimaksuddalamPasal 19 ayat (6) dengandasarpengenaanpajaksebagaimanadimaksuddalamPasal 18. Mas Henk Bea Balik Nama KendaraanBermotor
Pasal 22 Mas Henk
Pasal 23 Mas Henk
Pasal 24 Pasal 25 Mas Henk
BagianKeenamPajakRokokPasal 26 Mas Henk
PenjelasanPasal 26 Ayat (2) Yang dimaksuddengan "sigaret" adalahhasiltembakau yang dibuatdaritembakaurajangan yang dibalutdengankertasdengancaradilinting, untukdipakai, tanpamengindahkanbahanpenggantiataubahanpembantu yang digunakandalampembuatannya.Sigaretterdiriatassigaretkretek, sigaretputih, dansigaretkelembakkemenyan.Sigaretkretekadalahsigaret yang dalampembuatannyadicampurdengancengkih, ataubagiannya, baikaslimaupuntiruantanpamemperhatikanjumlahnya.Sigaretputihadalahsigaret yang dalampembuatannyatanpadicampuridengancengkih, kelembak, ataukemenyan.Sigaretputihdansigaretkretekterdiriatassigaret yang dibuatdenganmesinatau yang dibuatdengancara lain, daripadamesin.Yang dimaksuddengan “sigaretputihdansigaretkretek yang dibuatdenganmesin” adalahsigaretputihdansigaretkretek yang dalampembuatannyamulaidaripelintingan, pemasangan filter, pengemasannyadalamkemasanuntukpenjualaneceran, sampaidenganpelekatan pita cukai, seluruhnya, atausebagianmenggunakanmesin.Yang dimaksuddengan “sigaretputihdansigaretkretek yang dibuatdengancara lain daripadamesin” adalahsigaretputihdansigaretkretek yang dalamprosespembuatannyamulaidaripelintingan, pemasangan filter, pengemasandalamkemasanuntukpenjualaneceran, sampaidenganpelekatan pita cukai, tanpamenggunakanmesin.Sigaretkelembakkemenyanadalahsigaret yang dalampembuatannyadicampurdengankelembakdan/ataukemenyanaslimaupuntiruantanpamemperhatikanjumlahnya.Yang dimaksuddengan “cerutu” adalahhasiltembakau yang dibuatdarilembaran-lembarandauntembakaudiirisatautidak, dengancaradigulungdemikianrupadengandauntembakau, untukdipakai, tanpamengindahkanbahanpenggantiataubahanpembantu yang digunakandalampembuatannya.Yang dimaksuddengan “rokokdaun” adalahhasiltembakau yang dibuatdengandaunnipah, daunjagung (klobot), atausejenisnya, dengancaradilinting, untukdipakai, tanpamengindahkanbahanpengganti. Mas Henk
Pasal 27 Mas Henk
Pasal 28 DasarpengenaanPajakRokokadalahcukai yang ditetapkanolehPemerintahterhadaprokok. • PenjelasanPasal 28 : • Yang dimaksuddengan “cukai” adalahpungutannegara yang dikenakanterhadaphasiltembakauberupasigaret, cerutu, danrokokdaunsesuaidenganperaturanperundang-undangandibidangcukai, yang dapatberupapersentasedarihargadasar (advalorum) ataujumlahdalam rupiah untuksetiapbatangrokok (spesifik) ataupenggabungandarikeduanya. • Contoh:Tarifcukaispesifik : Rp200/batangTarifadvalorum : 40% dariHargaJualEceran (HJE) yang ditetapkanPemerintah.JikaPemerintahhanyamengenakantarifspesifik, dasarpengenaanpajakadalah Rp200/batang.JikaPemerintahhanyamengenakantarifadvalorum, dasarpengenaanpajakadalah 40% x HJE.JikaPemerintahmengenakantarifspesifikdanadvalorum, dasarpengenaanpajakadalah (Rp200/batang + 40% HJE). Mas Henk
Pasal 29TarifPajakRokokditetapkansebesar 10% (sepuluhpersen) daricukairokok. • PenjelasanPasal 29 • PadasaatdiberlakukannyaketentuanmengenaiPajakRokok, pengenaanPajakRokoksebesar 10% (sepuluhpersen) daricukairokokdiperhitungkandalampenetapantarifcukainasional. Hal inidimaksudkan agar terdapatkeseimbanganantarabebancukai yang harusdipikulolehindustrirokokdengankebutuhanfiskalnasionaldan Daerah • Contoh: • Dalamtahun 2011 penerimaancukainasionalsebesar 100, dandiproyeksikanmeningkat 10% setiaptahunnyasesuaidenganpetajalurindustrirokoknasional. TanpaadanyapengenaanPajakRokokoleh Daerah, penerimaancukainasionaltahun 2012 menjadi 110, kemudianmeningkatmenjadi 121 ditahun 2013.Padatahun 2014, saatmulaidiberlakukannyaPajakRokok, penerimaancukainasionaldiproyeksikansebesar 133, yang terdiridari 121 sebagaipenerimaancukaiPemerintahdan 12 sebagaiPajakRokokuntuk Daerah. Polainiberlanjutuntuktahun 2015 danseterusnya. Mas Henk
Pasal 30 • BesaranpokokPajakRokok yang terutangdihitungdengancaramengalikantarifpajaksebagaimanadimaksuddalamPasal 29 dengandasarpengenaanpajaksebagaimanadimaksuddalamPasal 28. • Pasal 31 • PenerimaanPajakRokok, baikbagianprovinsimaupunbagiankabupaten/kota, dialokasikan paling sedikit 50% (lima puluhpersen) untukmendanaipelayanankesehatanmasyarakatdanpenegakanhukumolehaparat yang berwenang. Mas Henk
PenjelasanPasal 31 : Pelayanankesehatanmasyarakat, antara lain, pembangunan/pengadaandanpemeliharaansaranadanprasarana unit pelayanankesehatan, penyediaansaranaumum yang memadaibagiperokok (smoking area), kegiatanmemasyarakatkantentangbahayamerokok, daniklanlayananmasyarakatmengenaibahayamerokok.PenegakanhukumsesuaidengankewenanganPemerintah Daerah yang dapatdikerjasamakandenganpihak/instansi lain, antara lain, pemberantasanperedaranrokokilegaldanpenegakanaturanmengenailaranganmerokoksesuaidenganperaturanperundang-undangan. Mas Henk