1 / 16

ETIKA & KODE ETIK BAGI REVIEWER INDONESIA*)

Tim Narasumber ToT Reviewer Internal PT Dit. Litabmas Ditjen Dikti Kemendikbud 20 12 *) Disarikan dari tulisan Prof. Mien A Rifai: Etika dan Kode Etik untuk Asesor Indonesia. ETIKA & KODE ETIK BAGI REVIEWER INDONESIA*). Mengambil bukan haknya = AMORAL 

connor
Download Presentation

ETIKA & KODE ETIK BAGI REVIEWER INDONESIA*)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tim Narasumber ToTReviewer Internal PT Dit. Litabmas Ditjen Dikti Kemendikbud 2012 *) Disarikan dari tulisan Prof. Mien A Rifai: Etika dan Kode Etik untuk Asesor Indonesia ETIKA & KODE ETIKBAGI REVIEWER INDONESIA*)

  2. Mengambilbukanhaknya = AMORAL •  Batasantidakjelas  - DIBIARKAN - DICIBIR (SebelumadaPermendiknas 17/2010) • (Pencegahan & PenanggulanganPlagiatdi PT) •  • Saatini  ADA SANKSI

  3. KODE ETIK PROFESIONAL Mengaturtatacarahubunganantar PROFESIONAL (Asesor, Penilai, Reviewer, Penelaah, Juridsb.) •  • Menjuruskanperilaku PROFESIONAL mengeluarkan: • (Kodekehormatan, Kodeprofesional, Kodeberperilaku) •  Tidakbersanksi PIDANA (Pelanggartidakmasukpenjara)

  4. Masalah: Dipersulitolehkenyataan, antara lain setiapcendekiawanmemiliki: • Pengalamansejarah • Latarbelakangethnik • Lingkungansosial/budaya • Keturunan • Adat, agama, bahasa  BERBEDA

  5. KODE ETIK CENDEKIAWAN INDONESIA # Kelompokprofesiygsdhmem-punyaikodeetikdlmberfikir, ber-ujar & bertindaksehari-harinya # Dlmkesibukanmemapankanjatidirinyasbg: Kelompokbudayawan, seniman & birokrat Membina & membangunbangsa # Namun, bbrp org terpelajar Indonesia mungkin: - Terlena - Lupa - Blmsempat Memikirkan/menuangkankodeetiksecaratertulis • # Kasus-kasus: • Plagiat • Pencurian data • Pemalsuanbukti Krisis KEPERCAYAAN padaorang-orangterpelajar KodeEtikInternasional

  6. ILMUWAN INDONESIA Sebagai kelompok profesi yang terpelajar berkewajiban untuk memajukan profesinya • ↑Kemampuan • ↑Kompetensi • ↑Perkembangan mutakhir • ↑Perhimpunan ilmiahnya • Berbagi gagasan dan informasi • ↑Kemitraan • Bersinergi dengan sesamanya • Menjaga nama baik • Menjauhi persaingan yang tidak wajar

  7. ILMUWAN INDONESIA Dituntut : • Memelihara integritasnya dgn ber-kiprah dlm kompetensinya • Bersikap objektif • Tidak berpihak • Menghormati sesama ilmuwan • Menjauhi plagiasi & penyimpangan ilmiah yg lain

  8. Semua orang terpelajar Indonesia harus : Menghormati semua klien Mengemban amanah kepentingan (stakeholder) disiplin ilmu & spesialisasinya Menjaga kerahasiaan Menyampaikan pendapat yg wajar • Perlu bekerja keras dengan penuh : • Kesetiaaan • Kejujuran • Tanggung jawab Perlu memahami & mengantisipasi : DAMPAKNYA PADA LINGKUNGAN

  9. ETIKA PENELITIAN • Terkait moralPedoman baik-buruk • PenelitianAkan mempengaruhi “kesejahteraan & kenyamanan” • Pilihan suatu cara/teknis tertentu berimplikasi moral • Ada salah jujur & salah kelalaian (pembohongan)

  10. Lanjutan: • Melakukan “mistik” data (me + / -) • Plagiat via Sitasi, FC, Copy-Paste • Pelanggarankerahasiaan • Penyimpangandarikaidahumum (u/ proposal, penelitian, artikel)

  11. KETERKAITAN ETIKA • Teknik percobaan  Dapat direproduksi • Validitas data  Sifat data yg dikoleksi • Sitasi  Dalam Laporan & Artikel • Kepentingan  Penelitian “sponsor” • Diseminasi  Keterbukaan & kejujuran • Angka kredit  Akomodasi personal • Urutan nama  Kesepakatan antar tim

  12. TANGGUNG JAWAB MORAL • Menjaminkebenaran & keterandalan pernyataanilmiahnya • Jujurmenyampaikanfakta & realita • Beranimemberitanggapanatas pernyataansalah/kurangbenardari ilmuwan lain

  13. KODE ETIK UNTUK REVIEWER • Menjunjung tinggi posisi terhormat sebagai pene-laah (reviewer), dengan bertindak obyektif sesuai dengan yg diketahui, diyakini, & kemampuan yg dimilikinya • Memahami & mematuhi segala peraturan dalam Buku Panduan Penelitian (skim, sistematika, per-syaratan dll.), serta mengetahui tentang ruang lingkup tugas, tanggung jawab, hak&kewajibannya • Berlaku jujur pada diri sendiri, mengakui keter-batasan kemampuannya, mendiskualifikasi diri apabila terjadi conflict of interest, & mau menyata-kan secara terbuka apabila merasa tidak kompeten mereview

  14. Lanjutan: 4. Mau mengakui kekhilafan & kesalahannya, agar dapat dilakukan perbaikan 5. Perlu memiliki pikiran terbuka terhadap perkem-bangan & informasi baru yg mungkin bertentangan dengan pendapat umum, sehingga perlu berpikir dua kali sebelum meloloskan/menolak proposal 6. Taat azas, tidak memenangkan pendapat sendiri & pandangan teman/orang yg disenangi, sehingga tidak pilih kasih (selain terkait dengan segi teknis persoalan yg direview) 7. Bekerja tekun dengan disiplin waktu yg ketat, sehingga tetap menjaga kelancaran tugas

  15. Lanjutan: 8. Memperhatikan aspek kerahasiaan dengan tidak mengiklankan diri, tugas, fungsi, & macam peker-jaannya yg berkaitan sebagai reviewer 9. Selalu menolak segala bentuk pemberian & ke- mudahan dari pihak yg dpt mempengaruhi tugasnya 10.Demi menjunjung integritas pribadi, tidak meng-ambil keuntungan dari informasi & substansi pro-posal yg direview, apalagi sampai mendiamkan/ menolaknya untuk kemudian menyadap & meng-gunakan sebagai gagasannya

  16. Lanjutan: 11.Untuk kebakuan & tertib administrasi, pekerjaan mereview harus mengikuti sistem sehingga semua langkah kegiatan terekam, walau berazas rahasia (classified), segala sesuatunya harus dapat di-buktikan memiliki sifat keterbukaan (transparancy), keterlacakan (traceability), ketaatazasan (consis-tency), keadilan (fairness) dan ketepatwaktuan (timeliness) 12.Saat akan meloloskan proposal (terutama yg meragukan mutunya), dituntut untuk instropeksi diri secara jujur, bersediakah dirinya & lingkungan dekatnya menggunakan produk terkait nantinya?

More Related