990 likes | 1.97k Views
FTS-045 Aspek Hukum dan Administrasi Proyek Konstruksi. SENGKETA KONSTRUKSI. Febriyanti Maulina, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala. Pengertian (1).
E N D
FTS-045 Aspek Hukum dan Administrasi Proyek Konstruksi SENGKETA KONSTRUKSI Febriyanti Maulina, ST., MT FakultasTeknik JurusanTeknikSipil UniversitasSyiah Kuala
Pengertian (1) • Perselisihanataukonflikadalahpertentanganatauketidaksesuaianantaraparapihak yang akandansedangmengadakanhubunganataukerjasama. Perselisihandapatterjadiantaraduapihakataulebih. • Wujudperselisihandapatdalamberbagaibentuk. Dimanabentuk-bentukperselisihandapatberkaitandengan : • evident • kekuasaan (authority) • kepentingan (interests) • hukum (law) • sosial (personal law)
Pengertian (2) Secaraumum, berbagaifaktorpenyebabperselisihanyaitu: • PerbedaanInformasiatau Data: disebabkanolehkurangnyainformasi, kesalahaninformasi, perbedaanpandanganatauinterpretasi. • PerbedaanKepentingan: adanyaperbedaankepentinganpsikologi, kepentinganprosedural, dankepentingansubstansi. • Relationship: dipengaruhiolehemosi, persepsi yang berbeda, komunikasi yang burukdanperilakunegatif. • Struktural: berhubungandenganmasalahsumberdaya, waktu, faktorgeografis, kewenangan, danpembuatankeputusan. • PerbedaanNilai: adanyaperbedaanperilaku yang dipengaruhiberbagainilai, pandanganhidup, ideologi, agama, dst.
Pengertian (3) • Sengketa konstruksi adalah sengketa yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan suatu usaha jasa konstruksi antara para pihak tersebut dalam suatu kontrak konstruksi • Disebut juga Construction Dispute • Sengketa di bidang perdata sesuai UU No. 30/1999 Pasal 5 diijinkan penyelesaian melalui arbitrase
Mekanisme Terjadinya Perselisihan (Sengketa) Sumber Penyebab Klaim • Informasi desain tidak tepat • Informasi desain tidak sempurna • Investigasi lokasi tidak sempurna • Reaksi klien yang terlambat • Komunikasi yang buruk • Sasaran waktu yang tidak realistis • Administrasi kontrak yang tidak sempurna • Kejadian eksternal yang tidak terkendali • Informasi tender yang tidak lengkap • Alokasi resiko yang tidak jelas • Keterlambatan pembayaran • Keterlambatan waktu pelaksanaan • Keterlambatan kedatangan material Perselisihan atau Sengketa (Dispute) Tuntutan atau Klaim (Claim) Tidak disetujui
Alternatif Dispute Resolution (ADR) • Alternatif penyelesaian sengketa meliputi: • Negosiasi • Mediasi • Arbitrase • Litigasi Makin komplek, butuhwaktudanbiaya substansimakinkecil Dispute are costly, but resolving disputes may even be costlier…
Alternative Dispute Resolution (ADR) • Sekumpulanteknikpenyelesaiansengketasecaracepatdanmurah, tanpamelaluiproseslitigasiatauarbitrase yang panjang • ADR tidakselaluditerapkandalamberbagaikasus • LatarBelakangmunculnya ADR: • Penyelesaianperselisihanmelaluilitigasisangatmemakanwaktudanbiaya • Penyelesaianseringtidakmemuaskankeduabelahpihakkarenakeputusanseringkalidiambilolehpihak yang seringtidakmenguasaimasalahteknisproyek • Penyelesaianmelaluiarbitraseseringberlarut-larut
ADR – UU RI No. 30/1999 • Negosiasi (independent) • Ps 6 (2) – max 14 hari (penyelesaian) • Mediasi (independent) • Ps 6 (4) – max 14 hari (penyelesaian) • Mediasi (involvement dari lembaga arbitrase & ADR dalam penentuan arbiter) • Ps 6 (5) – max 7 hari (penentuan) • Ps 6 (6) – max 30 hari (penyelesaian) • Ps 6 (7) – wajib didaftarkan ke PN dalam 30 hari setelah sepakat • Arbitrase • Ps 48 (1) – max 180 hari (penentuan) • Ps 62 (1) – wajib didaftarkan ke PN dalam 30 hari
Negosiasi • Mekanisme penyelesaian perselisihan atau sengketa (dispute) dimana kedua belah pihak bertemu untuk bermusyawarah. • Negosiasi pada dasarnya adalah mencari jalan keluar, bukan saling menyalahkan. • Penyelesaian perselisihan bertujuan untuk saling menguntungkan atau mengurangi kerugian kedua belah pihak. • Negosiasi tidak melibatkan pihak ketiga namun memerlukan orang yang tepat untuk bernegosiasi. • Bila tidak dicapai kesepakatan maka kedua belah pihak dapat mencoba mekanisme mediasi.
MENGAPA MEDIATION • Penyelesaian melalui mediasi tidak hanya dilakukan di luar pengadilan saja, akan tetapi Mahkamah Agung berpendapat prosedur mediasi patut untuk ditempuh bagi para pihak yang beracara di pengadilan. • Langkah ini dilakukan pada saat sidang pertama kali digelar. • Adapun pertimbangan dari Mahkamah Agung, mediasi merupakan salah satu solusi dalam mengatasi menumpuknya perkara di pengadilan. • Proses ini dinilai lebih cepat dan murah, serta dapat memberikan akses kepada para pihak yang bersengketa untuk memperoleh keadilan atau penyelesaian yang memuaskan atas sengketa yang dihadapi. • Di samping itu institusionalisasi proses mediasi ke dalam ststem peradilan dapat memperkuat dan memaksimalkan fungsi lembaga pengadilan dalam penyelesaian sengketa di samping proses pengadilan yang bersifat memutus (ajudikatif).
MEDIATION • DEFINISI • Upaya penyelesaian sengketa secara damai dimana ada keterlibatan pihak ketiga yang netral (mediator) , yang secara aktif membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencapai suatu kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak (MEDIASI). • Kovach • Facilitated negotiation. It is a process by which a neutral third party, the mediator, assist disputing parties in reaching a mutually satisfactory resolution. • Nolan Haley • A short term, structured, task, oriented, participatory intervention process. Disputing parties work with a neutral third party, the mediator, to reach a mutually acceptable agreement
MEDIASI DI PENGADILAN • Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 2 Tahun 2003 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan memberikan definisi sebagai: • “penyelesaian sengketa melalui proses perundingan para pihak dengan dibantu oleh mediator”. • Mediasi dilaksanakan melalui suatu perundingan yang melibatkan pihak ketiga yang bersikap netral (non intervensi) dan tidak berpihak (impartial) kepada pihak-pihak yang bersengketa serta diterima kehadirannya oleh pihak-pihak yang bersengketa.
MEDIASI DI PENGADILAN • Pihak ketiga tersebut adalah “mediator” atau “penengah” yang tugasnya hanya membantu pihak-pihak yang bersengketa dalam menyelesaikan masalahnya dan tidak mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan. • Dapat dikatakan seorang mediator hanya bertindak sebagai fasilitator saja. • Melalui mediasi diharapkan dicapai titik temu penyelesaian masalah atau sengketa yang dihadapi para pihak, yang selanjutnya dituangkan sebagai kesepakatan bersama. • Pengambilan keputusan tidak berada di tangan mediator, tetapi berada di tangan para pihak yang bersengketa.
UNSUR-UNSUR MEDIASI • Sebuahprosespenyelesaiansengketaberdasarkanperundingan. • Adanyapihakketiga yang bersifatnetral yang disebutsebagai mediator (penengah) terlibatdanditerimaolehparapihak yang bersengketadalamperundinganitu. • Mediator tersebutbertugasmembantuparapihak yang bersengketauntukmencaripenyelesaianatasmasalah-masalahsengketa. • Mediator tidakmempunyaikewenanganmembuatkeputusan-keputusanselamaprosesperundinganberlangsung. • Mempunyaitujuanuntukmencapaiataumenghasilkankesepakatan yang dapatditerimapihak-pihak yang bersengketagunamengakhirisengketa.
KEUNTUNGAN MEDIASI • Para pihak yang bersengketadapattetapberhubunganbaik. Hal inisangatbaikbagihubunganbisniskarenapadadasarnyabertumpupadagood relationshipdanmutual trust • Lebihmurahdancepat • Bersifatrahasia (confidential), sengketa yang timbultidaksampaidiketahuiolehpihakluar, pentinguntukmenjagareputasipengusahakarenaumumnyatabuuntukterlibatsengketa • Hasil-hasilmemuaskansemuapihak • Kesepakatan-kesepakatanlebihkomprehensif • Kesepakatan yang dihasilkandapatdilaksanakan
Fungsi Mediator • Sebagai katalisator (mendorong suasana yang kondusif). • Sebagai pendidik (memahami kehendak, aspirasi, prosedur kerja, dan kendala usaha para pihak). • Sebagai penerjemah (harus berusaha menyampaikan dan merumuskan usulan pihak yang satu kepada pihak yang lain). • Sebagai nara sumber (mendaya gunakan informasi). • Sebagai penyandang berita jelek (para pihak dapat emosional). • Sebagai agen realitas (terus terang dijelaskan bahwa sasarannya tidak mungkin dicapai melalui suatu proses perundingan). • Sebagai kambing hitam (pihak yang dipersalahkan)
PROSES MEDIASI • Tahap pertama: menciptakan forum. • Dalam tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: • Rapat gabungan. • Pernyataan pembukaan oleh mediator, dalam hal ini yang dilakukan adalah: • mendidik para pihak; • menentukan pokok-pokok aturan main; • membina hubungan dan kepercayaan. • Pernyataan para pihak, dalam hal ini yang dilakukan adalah: • dengar pendapat (hearing); • menyampaikan dan klarifikasi informasi; • cara-cara interaksi.
PROSES MEDIASI • Tahap kedua: mengumpulkan dan membagi-bagi informasi. • Dalam tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan mengadakan rapat-rapat terpisah yang bertujuan untuk: • Mengembangkan informasi selanjutnya; • Mengetahui lebih dalam keinginan para pihak ; • Membantu para pihak untuk dapat mengetahui kepentingannya ; • Mendidik para pihak tentang cara tawar menawar penyelesaian masalah.
PROSES MEDIASI • Tahap ketiga: pemecahan masalah. • Dalam tahap ketiga yang dilakukan mediator mengadakan rapat bersama atau lanjutan rapat terpisah, dengan tujuan untuk: • Menetapkan agenda. • Kegiatan pemecahan masalah. • Menfasilitasi kerja sama. • Identifikasi dan klarifikasi isu dan masalah. • Mengembangkan alternatif dan pilihan-pilihan. • Memperkenalkan pilihan-pilihan tersebut. • Membantu para pihak untuk mengajukan, menilai dan memprioritaskan kepentingan-kepentingannya.
PROSES MEDIASI • Tahap keempat: pengambilan keputusan. • Dalam tahap ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: • Rapat-rapat bersama. • Melokalisasikan pemecahan masalah dan mengevaluasi pemecahan masalah. • Membantu para pihak untuk memperkecil perbedaan-perbedaan. • Mengkonfirmasi dan klarifikasi kontrak.
PROSES MEDIASI • Tahap keempat: pengambilan keputusan. • Membantu para pihak untuk memperbandingkan proposal penyelesaian masalah dengan alternatif di luar kontrak. • Mendorong para pihak untuk menghasilkan dan menerima pemecahan masalah. • Mengusahakan formula pemecahan masalah berdasarkan “win-win solution” dan tidak ada satu pihakpun yang merasa kehilangan muka. • Membantu para pihak untuk mendapatkan pilihannya. • Membantu para pihak untuk mengingat kembali kontraknya.
Ketrampilan dan Teknik Mediator • Ketrampilan pengorganisasian perundingan. • Merencanakan dan menjadwalkan pertemuan. • Tepat waktu. • Menyambut kedatangan para pihak dalam perundingan. • Dll. • Ketrampilan perundingan. • Mengarahkan pertemuan. • Mengingatkan penyelesaian perundingan bukan mediator. • Menentukan siapa yang memulai pembicaraan. • Kapan kaukus diasakan dan skorsing.
Ketrampilan dan Teknik Mediator • Ketrampilan menfasilitasi • Mengubah posisi menjadi isu-isu yang diperlukan. • Mengatasi emosi. • Menghadapi kemungkinan jalan buntu (deadlock). • Melintasi halangan terakhir (the last gap). • Ketrampilan komunikasi. • Komunikasi verbal. • Mendengar secara efektif. • Membingkai ulang. • Komunikasi non verbal. • Kemampuan bertanya. • Mengulang pertanyaan. • Menyimpulkan. • Membuat catatan. • Empati. • Humor.
KAUKUS Definisi • Caucus (USA: Separate meetings) Australia : Private Meetings • Merupakanproses paling pentingdanmerupakancirikhasdarimediasi. • Bisadilakukandengansalahsatupihakdanpengacaranyaatauhanyadengansalahsatupihak.
FUNGSI KAUKUS • Memungkinkan salah satu pihak untuk mengungkapkan kepentingan yang tidak ingin mereka ungkapkan didepan mitra rundingnya. • Mediator mencari informasi tambahan. • Membantu mediator dalam memahami motivasi dan prioritas para pihak dan membangun empati serta kepercayaan secara individual. • Memberikan pada para pihak waktu dan kesempatan untuk menyalurkan emosi kepada mediator tanpa membahayakan kemajuan mediasi. • Memungkinkan mediator untuk menguji seberapa realistis opsi-opsi yang diusulkan.
FUNGSI KAUKUS • Memungkinkan mediator untuk mengarahkan para pihak untuk melaksanakan perundingan yang konstruktif. • Memungkinkan mediator dan para pihak untuk mengembangkan dan mempertimbangkan alternatif-alternatif baru. • Memungkinkan mediator untuk mempengaruhi para pihak untuk menerima penyelesaian.
WAKTU KAUKUS • Di awal mediasi • Bertujuan untuk menumpahkan emosi, merancang prosedur negosiasi, mengidentifikasikan isu. • Di tengah mediasi • Mencegah komitmen yang prematur. • Di akhir mediasi • Mengatasi kebuntuan, merancang proposal, menformulasikan kesepakatan.
Arbitrase • Arbitrase adalah: • Mekanisme penyelesaian perselisihan dengan melibatkan badan arbitrase. • Badan arbitrase terdiri dari arbitrator: pengacara, kontraktor, konsultan (engineer), dankonsultan klaim. • Arbitrator harus memiliki pengetahuan bidang konstruksi dan memahami permasalahan sengketa yang dihadapinya. • Apabila tidak mencapai penyelesaian maka kedua belah pihak dapat menempuh jalur hukum melalui proses pengadilan(litigasi)
Definisi Arbitrase • Prof. R. Subekti (ArbitrasePerdagangan, 1992) Penyelesaianataupemutusansengketaolehseorang arbiter (para arbiter) berdasarkanpersetujuanbahwaparapihakakantundukpadaataumentaatikeputusan yang diberikanoleh arbiter (para arbiter) yang merekapilihatautunjuktersebut • UU Arbitrase & PenyelesaianPerselisihan No. 30/1999 Ps 1 (1) Cara penyelesaiansatusengketaperdatadiluarperadilanumum yang berdasarkanpadaperjanjianarbitrase yang dibuatsecaratertulisolehparapihak yang bersengketa
Syarat (Material Arbiter) • Cakap melakukan tindakan hukum • Berumur paling rendah 35 tahun • Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah atau saudara sepupu • Tidak mempunyai kepentingan finansial atau kepentingan lain atas putusan arbitrase • Memiliki pengalaman serta menguasai secara aktif di bidangnya paling sedikit 15 tahun
ObyekArbitrase – UURI 30/1999 • Ps 5 (1) : “ sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbitrase hanya sengketa di bidang perdagangan dan hak yang menurut hukum dan peraturan perundang – undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa. “ • Ps 5 (2) : “ sengketa yang tidak dapat diselesaikan melalui arbitrase adalah sengketa yang menurut peraturan perundang – undangan tidak dapat diadakan perdamaian. “
Klausula Arbitrase standar dalam kontrak • Kesepakatan (komitmen) para pihak untuk melaksanakan arbitrase jika terjadi sengketa dalam pelaksanaan kontrak • Ruang lingkup arbitrase (dalam kontrak konstruksi dapat juga diatur untuk penyelesaian sengketa bersifat teknis) • Lembaga arbitrase yang digunakan (apakah arbitrase institusi atau ad – hoc, jika yang digunakan adalah ad – hoc maka kalusula harus mengatur cara penunjukan arbiter atau majelis arbiter) • Ketentuan prosedural yang digunakan (mis. BANI, ICC, AAA) • Tempat dan bahasa yang digunakan dalam arbitrase • Pilihan terhadap hukum substansi yang berlaku