490 likes | 1.31k Views
PEKERJAAN KONSTRUKSI. RAPAT TEKNIS PENGENDALIAN APBD KOTA SURABAYA TAHUN 2014 Ruang Pola Bappeko , 21 Januari 2014. PEKERJAAN KONSTRUKSI. Pelaksanaan Konstruksi Perencanaan Konstruksi Rapat Persiapan Pelaksanaan Konstruksi Kontrak Kritis Pengawasan Konstruksi.
E N D
PEKERJAAN KONSTRUKSI RAPAT TEKNIS PENGENDALIAN APBD KOTA SURABAYA TAHUN 2014 RuangPolaBappeko, 21 Januari 2014
PEKERJAAN KONSTRUKSI • PelaksanaanKonstruksi • Perencanaan Konstruksi • Rapat Persiapan Pelaksanaan Konstruksi • Kontrak Kritis • Pengawasan Konstruksi
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TERKAIT • UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI • PERATURAN PEMERINTAH NO. 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI • PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI • PERATURAN PEMERINTAH NO. 30 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI • KEPUTUSAN PRESIDEN RI NO. 80 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERIKUT PERUBAHANNYA
KETENTUAN UMUM • Jasa konstruksi • Pekerjaankonstruksi • Penggunajasa • Penyediajasa • Kontrakkerjakonstruksi • Kegagalan bangunan • Forum jasakonstruksi • Registrasi • Perencanakonstruksi • Pelaksanakonstruksi • Pengawaskonstruksi
KETENTUAN UMUM • Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansipengawasanpekerjaankonstruksi; • Pekerjaankonstruksiadalahkeseluruhanatausebagianrangkaiankegiatanperencanaandan/ataupelaksanaanbesertapengawasan yang mencakuppekerjaanarsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dantatalingkunganmasing-masingbesertakelengkapannya, untukmewujudkansuatubangunanataubentukfisiklain; • Penggunajasaadalah orang perseoranganataubadansebagaipemberitugasataupemilikpekerjaan/proyek yang memerlukanlayananjasakonstruksi; • Penyediajasaadalah orang perseoranganataubadan yang kegiatanusahanyamenyediakanlayananjasakonstruksi;
Kontrakkerjakonstruksiadalahkeseluruhandokumen yang mengaturhubunganhukumantarapenggunajasadanpenyediajasadalampenyelenggaraanpekerjaankonstruksi; • Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan olehpenyediajasakepadapenggunajasa, menjaditidakberfungsibaiksecarakeseluruhanmaupunsebagiandan/atautidaksesuaidenganketentuanyang tercantumdalamkontrakkerjakonstruksiataupemanfaatannyayang menyimpangsebagaiakibatkesalahanpenyediajasadan/ataupenggunajasa;
Forum jasakonstruksiadalahsaranakomunikasidankonsultasiantaramasyarakat jasa konstruksi dan Pemerintah mengenai hal-hal yang berkaitan denganmasalahjasakonstruksinasional yang bersifatnasional, independen, danmandiri; • Registrasiadalahsuatukegiatanuntukmenentukankompetensiprofesikeahliandan keterampilan tertentu, orang perseorangan dan badan usaha untuk menentukanizinusahasesuaiklasifikasidankualifikasi yang diwujudkandalamsertifikat; • Perencanakonstruksiadalahpenyediajasa orang perseoranganataubadanusaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang perencanaan jasa konstruksiyang mampumewujudkanpekerjaandalambentukdokumenperencanaanbangunanataubentukfisik lain;
Pelaksanakonstruksiadalahpenyediajasa orang perseoranganataubadanusaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksiyang mampumenyelenggarakankegiatannyauntukmewujudkansuatuhasilperencanaanmenjadibentukbangunanataubentukfisik lain; • Pengawaskonstruksiadalahpenyediajasa orang perseoranganataubadanusahayang dinyatakanahli yang profesional di bidangpengawasanjasakonstruksiyang mampumelaksanakanpekerjaanpengawasansejakawalpelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan.
USAHA JASA KONSTRUKSI • Jenis usaha jasa konstruksi terdiri dari usaha perencanaan konstruksi, usaha pelaksanaan konstruksi, dan usaha pengawasan konstruksi yang masing-masing dilaksanakan oleh perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, danpengawaskonstruksi. • Usaha perencanaan konstruksi memberikan layanan jasa perencanaan dalampekerjaankonstruksi yang meliputirangkaiankegiatanataubagianbagiandarikegiatanmulaidaristudipengembangansampaidenganpenyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi. • Usaha pelaksanaan konstruksi memberikan layanan jasa pelaksanaan dalampekerjaankonstruksi yang meliputirangkaiankegiatanataubagianbagiandarikegiatanmulaidaripenyiapanlapangansampaidenganpenyerahan akhir hasil pekerjaan konstruksi. • Usaha pengawasankonstruksimemberikanlayananjasapengawasanbaik keseluruhan maupun sebagian pekerjaan pelaksanaan konstruksi mulaidaripenyiapanlapangansampaidenganpenyerahanakhirhasilkonstruksi.
BIDANG USAHA • Usaha jasakonstruksidapatberbentuk orang perseoranganataubadanusaha. • Bentukusaha yang dilakukanoleh orang perseoranganselakupelaksanakonstruksihanyadapatmelaksanakan pekerjaan konstruksi yang berisiko kecil, yang berteknologi sederhana, dan yang berbiayakecil. • Bentukusaha yang dilakukanoleh orang perseoranganselakuperencanakonstruksiataupengawaskonstruksi hanya dapat melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan bidangkeahliannya. • Pekerjaankonstruksi yang berisikobesardan/atau yang berteknologitinggidan/atau yang berbiayabesarhanyadapatdilakukanolehbadanusahayang berbentukperseroanterbatasataubadanusahaasingyang dipersamakan.
PERSYARATAN USAHA, KEAHLIAN, DAN KETERAMPILAN Perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas konstruksi yang berbentuk badan usaha harus : • a. memenuhiketentuantentangperizinanusaha di bidangjasakonstruksi; • b. memiliki sertifikat, klasifikasi, dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi.
PERSYARATAN PENYEDIA BARANG/JASA • Persyaratanpenyediabarang/jasadalampelaksanaanpengadaanadalahsebagaiberikut: • memenuhiketentuanperaturanperundang-undanganuntukmenjalankanusaha/kegiatansebagaipenyediabarang/jasa; • memilikikeahlian, pengalaman, kemampuanteknisdanmanajerialuntukmenyediakanbarang/jasa; • tidakdalampengawasanpengadilan, tidakpailit, kegiatanusahanyatidaksedangdihentikan, dan/ataudireksiyang bertindakuntukdanatasnamaperusahaantidaksedangdalammenjalanisanksipidana; • secarahukummempunyaikapasitasmenandatanganikontrak; • sebagaiwajibpajaksudahmemenuhikewajibanperpajakantahunterakhir, dibuktikandenganmelampirkanfotokopibuktitandaterimapenyampaianSuratPajakTahunan (SPT) PajakPenghasilan (PPh) tahunterakhir, danfotokopiSuratSetoranPajak (SSP) PPhPasal 29;
PERSYARATAN PENYEDIA BARANG/JASA • dalamkurunwaktu 4 (empat) tahunterakhirpernahmemperolehpekerjaanmenyediakanbarang/jasabaik di lingkunganpemerintahmaupunswastatermasukpengalamansubkontrak, kecualipenyediabarang/jasa yang baruberdirikurangdari 3 (tiga) tahun; • memilikisumberdayamanusia, modal, peralatan, danfasilitas lain yang diperlukandalampengadaanbarang/jasa; • tidakmasukdalamdaftarhitam; • memilikialamattetapdanjelassertadapatdijangkaudengan pos; • khususuntukpenyediabarang/jasa orang perseoranganpersyaratannyasamadengan di ataskecualihuruf f.
PERSYARATAN PENYEDIA BARANG/JASA • Tenagaahli yang akanditugaskandalammelaksanakanpekerjaanjasakonsultansiharusmemenuhipersyaratansebagaiberikut: • a. memilikiNomorPokokWajibpajak (NPWP) danbuktipenyelesaiankewajibanpajak; • b. lulusanperguruantingginegeriatauperguruantinggiswasta yang telahdiakreditasiolehinstansi yang berwenangatau yang lulus ujiannegara, atauperguruantinggiluarnegeri yang ijasahnyatelahdisahkan/diakuiolehinstansipemerintah yang berwenang di bidangpendidikantinggi; • c. mempunyaipengalaman di bidangnya. • Pegawainegeri, pegawai BI, pegawai BHMN/BUMN/BUMD dilarangmenjadipenyediabarang/jasa, kecuali yang bersangkutanmengambilcuti di luartanggungannegara/BI/BHMN/BUMN/ BUMD. • Penyediabarang/jasa yang keikutsertaannyamenimbulkanpertentangankepentingandilarangmenjadipenyediabarang/jasa.
PENGIKATAN PARA PIHAK • Pengikatan dalam hubungan kerja jasa konstruksi dilakukan berdasarkan prinsip persainganyang sehatmelaluipemilihanpenyediajasadengancarapelelanganumumatauterbatas. • Pelelanganterbatashanyabolehdiikutiolehpenyediajasa yang dinyatakantelah lulus prakualifikasi. • Dalamkeadaantertentu, penetapanpenyediajasadapatdilakukandengancarapemilihanlangsungataupenunjukanlangsung. • Pemilihanpenyediajasaharusmempertimbangkankesesuaianbidang, keseimbangan antara kemampuan dan beban kerja, serta kinerja penyedia jasa. • Pemilihanpenyediajasahanyabolehdiikutiolehpenyediajasa yang memenuhipersyaratan. • Badan-badanusaha yang dimilikiolehsatuataukelompok orang yang samaatauberadapadakepengurusan yang samatidakbolehmengikutipelelanganuntuksatupekerjaankonstruksisecarabersamaan.
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI (1) PengaturanhubungankerjaberdasarkanhukumsebagaimanadimaksuddalamPasal18 ayat (3) harusdituangkandalamkontrakkerjakonstruksi. (2) Kontrakkerjakonstruksisekurang-kurangnyaharusmencakupuraianmengenai : • parapihak, yang memuatsecarajelasidentitasparapihak; • rumusanpekerjaan, yang memuaturaian yang jelasdanrincitentanglingkupkerja, nilai pekerjaan, dan batasan waktu pelaksanaan; • masapertanggungandan/ataupemeliharaan, yang memuattentangjangkawaktupertanggungandan/ataupemeliharaan yang menjaditanggungjawabpenyediajasa; • tenagaahli, yang memuatketentuantentangjumlah, klasifikasidankualifikasitenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi.
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI • hakdankewajiban, yang memuathakpenggunajasauntukmemperolehhasilpekerjaankonstruksisertakewajibannyauntukmemenuhiketentuanyang diperjanjikansertahakpenyediajasauntukmemperolehinformasidanimbalanjasa serta kewajibannya melaksanakan pekerjaan konstruksi. • carapembayaran, yang memuatketentuantentangkewajibanpenggunajasadalammelakukanpembayaranhasilpekerjaankonstruksi; • ciderajanji, yang memuatketentuantentangtanggungjawabdalamhalsalahsatupihaktidakmelaksanakankewajibansebagaimanadiperjanjikan; • penyelesaianperselisihan, yang memuatketentuantentangtatacarapenyelesaianperselisihanakibatketidaksepakatan;
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI • pemutusankontrakkerjakonstruksi, yang memuatketentuantentangpemutusankontrakkerjakonstruksi yang timbulakibattidakdapatdipenuhinyakewajibansalahsatupihak; • keadaanmemaksa(force majeure), yang memuatketentuantentangkejadian yang timbul di luarkemauandankemampuanparapihak, yang menimbulkankerugian bagi salah satu pihak. • kegagalanbangunan, yang memuatketentuantentangkewajibanpenyediajasa dan/ataupengguna jasa atas kegagalanbangunan; • perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial; • aspeklingkungan, yang memuatkewajibanparapihakdalampemenuhanketentuantentanglingkungan.
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI • Kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan perencanaan harus memuat ketentuan tentanghakataskekayaanintelektual. • Kontrak kerja konstruksi dapat memuat kesepakatan para pihak tentang pemberian insentif. • Kontrak kerja konstruksi untuk kegiatan pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi, dapatmemuatketentuantentang sub-penyediajasasertapemasokbahandanataukomponenbangunandanatauperalatan yang harusmemenuhistandar yang berlaku. • Kontrakkerjakonstruksidibuatdalambahasa Indonesia dandalamhalkontrakkerjakonstruksidenganpihakasing, makadapatdibuatdalambahasa Indonesia danbahasaInggris.
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI • Ketentuanmengenaikontrakkerjakonstruksisebagaimanadimaksudpadaayat (2) berlakujugadalamkontrakkerjakonstruksiantarapenyediajasadengansubpenyediajasa. • Ketentuanmengenaikontrakkerjakonstruksisebagaimanadimaksudpadaayat (2), hak atas kekayaan intelektual sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pemberian insentif sebagaimanadimaksudpadaayat (4), danmengenaipemasokdan/ataukomponenbahanbangunandan/atauperalatansebagaimanadimaksudpadaayat (5) diaturlebihlanjutdenganPeraturanPemerintah.
JENIS KONTRAK (1) Kontrakpengadaanbarang/jasadibedakanatas: a. berdasarkanbentukimbalan: 1) lump sum; 2) hargasatuan; 3) gabungan lump sum danhargasatuan; 4) terimajadi (turn key); 5) persentase. b. berdasarkanjangkawaktupelaksanaan: 1) tahuntunggal; 2) tahunjamak. c. berdasarkanjumlahpenggunabarang/jasa: 1) kontrakpengadaantunggal; 2) kontrakpengadaanbersama.
PENJELASAN JENIS KONTRAK (2) Kontrak lump sum adalahkontrakpengadaanbarang/jasaataspenyelesaianseluruhpekerjaandalambataswaktutertentu, denganjumlahharga yang pastidantetap, dansemuaresikoyang mungkinterjadidalam proses penyelesaianpekerjaansepenuhnyaditanggungolehpenyediabarang/jasa. (3) Kontrakhargasatuanadalahkontrakpengadaanbarang/jasaataspenyelesaianseluruhpekerjaandalambataswaktutertentu, berdasarkanhargasatuan yang pastidantetapuntuksetiapsatuan/unsurpekerjaandenganspesifikasiteknistertentu, yang volume pekerjaannyamasihbersifatperkiraansementara, sedangkanpembayarannyadidasarkanpadahasilpengukuranbersamaatas volume pekerjaan yang benar-benartelahdilaksanakanolehpenyediabarang/jasa. (4) Kontrakgabungan lump sum danhargasatuanadalahkontrak yang merupakangabungan lump sum danhargasatuandalamsatupekerjaan yang diperjanjikan.
PENJELASAN JENIS KONTRAK (5) Kontrakterimajadiadalahkontrakpengadaanbarang/jasapemboronganataspenyelesaianseluruhpekerjaandalambataswaktutertentudenganjumlahhargapastidantetapsampaiseluruhbangunan/konstruksi, peralatandanjaringanutamamaupunpenunjangnyadapatberfungsidenganbaiksesuaidengankriteriakinerja yang telahditetapkan. (6) Kontrakpersentaseadalahkontrakpelaksanaanjasakonsultansi di bidangkonstruksiataupekerjaanpemborongantertentu, dimanakonsultan yang bersangkutanmenerimaimbalanjasaberdasarkanpersentasetertentudarinilaipekerjaanfisikkonstruksi/ pemborongantersebut. (7) Kontraktahuntunggaladalahkontrakpelaksanaanpekerjaan yang mengikatdanaanggaranuntukmasa 1 (satu) tahunanggaran.
PENJELASAN JENIS KONTRAK (8) Kontraktahunjamakadalahkontrakpelaksanaanpekerjaan yang mengikatdanaanggaranuntukmasalebihdari 1 (satu) tahunanggaran yang dilakukanataspersetujuanolehMenteriKeuanganuntukpengadaan yang dibiayai APBN, Gubernuruntukpengadaan yang dibiayai APBD Propinsi, Bupati/Walikotauntukpengadaan yang dibiayai APBD Kabupaten/Kota. (9) Kontrakpengadaantunggaladalahkontrakantarasatu unit kerjaatausatuproyekdenganpenyediabarang/jasatertentuuntukmenyelesaikanpekerjaantertentudalamwaktutertentu. (10)Kontrakpengadaanbersamaadalahkontrakantarabeberapa unit kerjaataubeberapaproyekdenganpenyediabarang/jasatertentuuntukmenyelesaikanpekerjaantertentudalamwaktutertentusesuaidengankegiatanbersama yang jelasdarimasing-masing unit kerjadanpendanaanbersama yang dituangkandalamkesepakatanbersama.
SWAKELOLA (1) Swakelolaadalahpelaksanaanpekerjaan yang direncanakan, dikerjakan, dandiawasisendiri. (2) Swakeloladapatdilaksanakanoleh : a. penggunabarang/jasa; b. instansipemerintah lain; c. kelompokmasyarakat/lembagaswadayamasyarakatpenerimahibah. (3) Pekerjaan yang dapatdilakukandenganswakelola : a. pekerjaan yang bertujuanuntukmeningkatkankemampuanteknissumberdayamanusiainstansipemerintah yang bersangkutandansesuaidenganfungsidantugaspokokpenggunabarang/jasa; dan/atau b. pekerjaan yang operasidanpemeliharaannyamemerlukanpartisipasimasyarakatsetempat; dan/atau c. pekerjaantersebutdilihatdarisegibesaran, sifat, lokasiataupembiayaannyatidakdiminatiolehpenyediabarang/ jasa; dan/atau
SWAKELOLA d. pekerjaan yang secararinci/detail tidakdapatdihitung/ ditentukanterlebihdahulu, sehinggaapabila dilaksanakanolehpenyediabarang/jasaakanmenanggungresiko yang besar; dan/atau e. penyelenggaraandiklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya, ataupenyuluhan; dan/atau f. pekerjaanuntukproyekpercontohan (pilot project) yang bersifatkhususuntukpengembanganteknologi/metoda kerjayang belumdapatdilaksanakanolehpenyediabarang/jasa; dan/atau g. pekerjaankhusus yang bersifatpemrosesan data, perumusankebijakanpemerintah, pengujian di laboratorium, pengembangansistemtertentudanpenelitianolehperguruantinggi/lembagailmiahpemerintah; h. pekerjaan yang bersifatrahasiabagiinstansipenggunabarang/jasa yang bersangkutan.
KEGAGALAN BANGUNAN (1) Penggunajasadanpenyediajasawajibbertanggungjawabataskegagalan bangunan. (2) Kegagalanbangunan yang menjaditanggungjawabpenyediajasasebagaimana dimaksudpadaayat (1) ditentukanterhitungsejakpenyerahanakhirpekerjaan konstruksidan paling lama 10 (sepuluh) tahun. (3) Kegagalanbangunansebagaimanadimaksudpadaayat (2) ditetapkanolehpihak ketigaselakupenilaiahli.
BILA TERJADI KEGAGALAN BANGUNAN (1) Jikaterjadikegagalanbangunan yang disebabkankarenakesalahanperencanaataupengawaskonstruksi, danhaltersebutterbuktimenimbulkankerugianbagipihaklain, makaperencanaataupengawaskonstruksiwajibbertanggungjawabsesuaidenganbidangprofesidandikenakangantirugi. (2) Jikaterjadikegagalanbangunanyang disebabkankarenakesalahanpelaksanakonstruksidanhaltersebutterbuktimenimbulkankerugianbagipihak lain, makapelaksanakonstruksiwajibbertanggungjawabsesuaidenganbidangusahadandikenakangantirugi.
BILA TERJADI KEGAGALAN BANGUNAN (3) Jikaterjadikegagalanbangunan yang disebabkankarenakesalahanpenggunajasadalampengelolaanbangunandanhaltersebutmenimbulkankerugianbagipihaklain, maka pengguna jasa wajib bertanggung jawab dan dikenai ganti rugi. (4) Ketentuanmengenaijangkawaktudanpenilaiahli, tanggung jawab perencana konstruksi, pelaksana konstruksi, dan pengawas konstruksisertatanggungjawabpenggunajasadiaturlebihlanjutdenganPeraturanPemerintah.
SANKSI Penyelenggarapekerjaankonstruksidapatdikenaisanksiadministratifdan/ataupidanaataspelanggaranUndang-undangini. (1) Sanksiadministratifyang dikenakankepadapenyediajasa: • a. peringatantertulis; • b. penghentian sementara pekerjaan konstruksi; • c. pembatasankegiatanusaha dan/atauprofesi; • d. pembekuanizinusahadan/atauprofesi; • e. pencabutanizinusaha dan/atauprofesi. (2) Sanksiadministratifyang dikenakankepadapenggunajasa: • a. peringatantertulis; • b. penghentian sementara pekerjaan konstruksi; • c. pembatasankegiatanusaha dan/atauprofesi; • d. larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi; • e. pembekuan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi; • f. pencabutan izin pelaksanaan pekerjaan (3) KetentuanmengenaitatalaksanadanpenerapansanksiadministratifdiaturlebihlanjutdenganPeraturanPemerintah.
SANKSI (1) Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhiketentuanketeknikandanmengakibatkankegagalanpekerjaankonstruksiataukegagalanbangunandikenaipidana paling lama 5 (lima) tahunpenjaraataudikenakandenda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) darinilaikontrak. (2) Barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bertentangan atautidaksesuaidenganketentuanketeknikan yang telahditetapkandanmengakibatkankegagalanpekerjaankonstruksiataukegagalanbangunandikenakanpidanapaling lama 5 (lima) tahunpenjaraataudikenakandenda paling banyak 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak. (3) Barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengansengajamemberikesempatankepada orang lain yang melaksanakanpekerjaankonstruksi melakukan penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan dan menyebabkan timbulnyakegagalanpekerjaankonstruksiataukegagalanbangunandikenaipidana paling lama 5 (lima) tahunpenjaraataudikenakandenda paling banyak 10% (sepuluhper seratus) dari nilai kontrak.