200 likes | 494 Views
Siapa Pemenang Pilkada DKI?. REKOR MURI Survei Paling Akurat dan Presisi. 10 Rekor MURI ( Museum Rekor Indonesia) Paling Presisi
E N D
REKOR MURISurvei Paling Akurat dan Presisi 10 Rekor MURI ( Museum Rekor Indonesia) Paling Presisi Quick Count LSI di Pilkada Tanjung Jabung Timur – Jambi ( Koran Jambi Independen, 10 Maret 2006), paling akurat dan presisi quick count di Indonesia. Hanya berbeda 0.05% di banding hasil resmi KPUD. LSI memecahkan rekornya pada Tahun 2010, Quick Count Kab. Sumbawa putaran dua dengan simpangan 0.00%, mengukir sejarah Quick Count paling akurat di Indonesia. Prediksi Paling Akurat Dalam satu bulan, lima prediksi survei LSI di muat di Koran Tempo 8, 9, 15, 19, 27 Maret 2006. Sekitar 10 – 20 hari kemudian, lima prediksi itu terbukti akurat 100%. 2
PemenangPilkada DKI TidakBisaDiprediksi Pemenang Pilkada DKI tidak bisa diprediksi karena masih besarnya masa yang mengambang dan tak menentu arah dukungannya. Response rate hari survei yang dilakukan LSI terbilang cukup kecil hanya 68% sementara 32% responden terpilih merupakan responden pengganti yang tentunya sedikit banyak berpengaruh pada keakuratan hasil survei. Persaingan dari dua pasang yang lolos keputaran dua Pilkada DKI sangat ketat, secara statistik tidak dapat dikatakan siapa yang unggul jika Pilkada dilakukan hari ini karena jaraknya sangat ketat. Untuk pertanyaan terbuka dukungan yang diperoleh pasangan Foke – Nara sebesar 45.1% sementara pasangan Jokowi – Ahok 44.2%. Saat responden diberikan pertanyaan tertutup pasangan Jokowi – Ahok mendapatkan sedikit peningkatan menjadi 46.1% sementara pasangan Foke – Nara diangka 44.6%, ada 9.6 masyarakat yang tidak menjawab atau tidak tahu atau rahasia. Survei ini dilakukan pada bulan September 2012 dengan menggunakan metode tatap muka menggunakan kuesioner. Design sampling menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden awal 440 dan margin error 4.8 % responden asli yang dapat diwawancarai sebesar 68% dan 32% responden merupakan responden pengganti, secara teori tidak bermasalah. Selain itu survei ini juga dilengkapi dengan riset kualitatif dengan metode wawancara mendalam (in depth interview), FGD, dan analisis media.
Secara umum, distribusi dukungan dari dua pasangan calon saling mengalahkan dari masing masing katagori segmen demografi responden. Pemilih yang beragama islam, suku betawi dan pemilih tua relatif mendukung pasangan Foke – Nara dukungannya > 44%. Sementara pasangan Jokowi – Ahok lebih disukai oleh pemilih non islam, muda dan suku Jawa. Dari segmen pendapatan pasangan Foke – Nara unggul pada pendapatan menengah 51%, disegmen pendidikan teritorial dan latar belakang politik pemilih DKI Jakarta, pasangan Jokowi – Ahok unggul pada kategori pendidikan tinggi. Partisan PDIP solid mendukung pasangan Jokowi. Terjadi migrasi suara dari pendukung pasangan yang tidak lolos putaran dua. Ditemukan >50% pendukung pasangan Alex – Nono dan HNW – Didik dominan mendukung pasangan Foke – Nara sementara pendukung pasangan Faisal – Biem dan Hendardji – Riza cenderung mendukung pasangan Jokowi – Ahok diputaran dua ini >55%. Pada Pilkada DKI 2007 Golput tercatat 35% dan pada putaran pertama 2012 Golput sebesar 37%, pada survei ini kisaran Golput pada angka 30 – 40% mengingat cukup tingginya juga kelompok masyarakat dengan kategori pemilih tua dan berpendidikan rendah yang secara tegas mengatakan tidak dapat datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, tentunya dengan berbagai macam alasan. Namun alasan yang paling dominan adalah karena kesibukan sehari hari yang tak dapat ditinggalkan. Trio Isu (Macet, Banjir, Sampah) masih merupakan tuntutan warga DKI untuk diselesaikan 68.3% warga ingin tuntas. Publik DKI menilai kedua pasangan yang bertarung baik Foke – Nara maupun Jokowi – Ahok tak mampu mangatasi masalah tersebut. Keduanya mendapat penilaian <40% mampu mengatasi masalah DKI.
Publik DKI yang banyak bermain dengan sosial media (twitter,fb,yahoo dll) dominan mendukung pasangan Jokowi – Ahok sebesar 55.2% pemain sosial media memberikan dukungannya, sementara para pembaca koran konvensional (pos kota, warta kota, lampu merah dll) memberikan dukungannya kepada pasangan Foke – Nara cenderung lebih besar 59.2% Sebagai Incumbent Foke sangat populer 95.8% publik DKI mengenal atau pernah mendengar namanya sementara Jokowi dikenal oleh publik Jakarta sebesar 88.7%. Kendati tingkat popularitas Foke lebih tinggi publik DKI memberikan bobot kesukaan lebih besar kepada calon Jokowi sebesar 65.2% dari yang mengenalnya dan 60.9% publik merasa suka pada Foke dari yang mengenalnya. Hal ini memberikan warning bagi incumbent karena tingkat kesukaan yang cukup tinggi yang dimiliki Jokowi cukup efektif manarik simpati masa ngambang yang masih tinggi. Kesimpulan: • Pemenang tidak bisa diprediksi • 10 – 30 % suara mengambang akan menentukan kemenangan dihari – hari terakhir • Pendukung siapa yang paling banyak golput akan kalah Arman Salam, Adjie Alfaraby, Adrian Sopa, Toto Izul Fatah, Ade M Lingkaran Survei Indonesia September 2012
Metode sampling : multistage random sampling Jumlah responden awal : 440 responden Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Margin of error : ±4.8% MethodologiSurvei Pengumpulan Data : 12 – 16 September 2012, FGD, dan Analisa Media Semua populasi pemilih di DKI mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden 6 6
PemenangPilkada DKI SulitDiprediksi 6 Alasan:
Penyebab 1) Response Rate Yang Kecil Besarnya prosentase responden yang tidak merespon 32%, membuat prediksi yang akurat sulit dilakukan Survei dilakukan pada bulan September 2012
Penyebab 2) Foke- Nara VS Jokowi - Ahok (Bersaingsangatketat) Q: Ada dua pasangan CAGUB dan CAWAGUB yang masuk pada putaran ke dua. Dari dua pasangan tersebut mana yang Ibu/Bapak pilih, jika pilkada Gubernur DKI dilakukan hari ini?, Jika Rahasia, Tidak Tahu, Tidak Jawab, dan Belum memutuskan, pasangan mana yang dianggap pantas menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2013 - 2018?, Apakah pilihan sama sampai hari pemilihan nanti? Persaingan sangat ketat, kedua pasangan berpeluang sama untuk menang, massa mengambang masih tinggi 33.5% Pertanyaan tertutup (menyebutkan pasangan) Survei dilakukan pada bulan September 2012 9
Penyebab 3a)Saling Mengalahkan disegmen Jokowi unggul telak diluar Islam, Jawa dan Cina, Foke unggul tipis di Islam, Perempuan dan Betawi Survei dilakukan pada bulan September 2012
Penyebab 3b)Lanjutan (1) Pemilih muda, pendidikan dan pendapatan tinggi cenderung pilih Jokowi, Pemilih Tua Pendapatan Bawah dan Menengah serta Pendidikan Rendah dominan memilih Foke Survei dilakukan pada bulan September 2012
Penyebab 3c) Lanjutan (2) Partisan PDIP memilih Jokowi. Sementara pemilih PKS dan PPP mendukung Foke Survei dilakukan pada bulan September 2012
Penyebab 3d) Salingdidukungolehpendukungcalon lain Q: Siapakah yang Ibu/Bapak pilih pada Pilgub putaran satu yang lalu? VS siapakah yang Ibu/Bapak pilih pada Pilgub putaran dua nanti? Pendukung HNW – Didik dan Alex - Nono lebih ke Foke – Nara, sementara pendukung Faisal – Biem dan Hendardji – Riza cenderung ke Jokowi - Ahok Survei dilakukan pada bulan September 2012
Penyebab 4) GolputTakMenentu Golput 2007 35% Golput Putaran satu 2012 37% Golput di DKI sekitar 30% - 40% yang tersebar pada aneka segmen demografi pemilih. Jika lebih banyak pendukung Jokowi yang Golput, Foke bisa menang. Begitupula sebaliknya. Survei dilakukan pada bulan September 2012 14
Penyebab 5) Sosialisasi VS Dukungan Q : Dari medium informasi pasangan mana yang paling banyak Ibu/Bapak lihat, dengar atau tonton? VS Siapa yang Ibu/Bapak dukung pada Pilgub DKI putaran dua nanti? Pemain sosial media (twitter, FB, yahoo dll) lebih banyak ke Jokowi – Ahok sementara pembaca koran dan melihat ruang lebih pada Foke - Nara Survei dilakukan pada bulan September 2012
Penyebab 6) Siapayang dikenaldandisuka? Q : Apakah Ibu/Bapak mengenal atau pernah mendengar nama berikut? Q : Apakah Ibu/Bapak suka atau tidak dengan nama berikut? Foke lebih populer namun Jokowi lebih disukai publik DKI Jakarta Survei dilakukan pada bulan September 2012 (QP)
Isu Lain : MasalahDKI Jakarta Q : Menurut Ibu/Bapak apakah masalah yang ada di DKI Jakarta yang harus segera diselesaikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur nanti terpilih nanti? Trio Isu (Macet, Banjir, Sampah) masih merupakan tuntutan warga DKI untuk diselesaikan 68.3% warga ingin tuntas Survei dilakukan pada bulan September 2012 17
Isu Lain : Siapayang dianggap MAMPU? Q : Menurut Ibu/Bapak dari dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur berikut siapa yang dianggap mampu menyelesaikan masalah tersebut? Kedua Pasangan sama tidak mampu untuk mengatasi masalah DKI secara cepat Survei dilakukan pada bulan September 2012 18
Kesimpulan • Pemenang tidak bisa diprediksi • 10 – 30 % suara mengambang akan menentukan kemenangan dihari – hari terakhir • Pendukung siapa yang paling banyak golput akan kalah Survei dilakukan pada bulan September 2012
Terima Kasih Lingkaran Survei Indonesia 2012