320 likes | 684 Views
TEKNIK KONSULTASI STAKEHOLDERS. [Eymal B.Demmallino] Pusat Penelitian Lingkungan Hidup – UNHAS 2005. AGENDA TKS. A-1 : Masyarakat Vs Stakeholders A-2 : Siapa Stakeholders A-3 : Identifikasi Stakeholders
E N D
TEKNIK KONSULTASISTAKEHOLDERS [Eymal B.Demmallino] Pusat Penelitian Lingkungan Hidup – UNHAS 2005
AGENDA TKS • A-1 : Masyarakat Vs Stakeholders • A-2 : Siapa Stakeholders • A-3 : Identifikasi Stakeholders • A-4 : Pelibatan Stakeholders dalam Penyusunan Dokumen (Teknik Konsultasi : Kepmen no 8 tahun 2000 ttg Keterlibatan Masyarakat dlm AMDAL) dlm bentuk LOKAKARYA BERSAMA STAKEHOLDERS (HARUS DIPRAKTIKKAN)
A-1 : Masyarakat Vs Stakeholders MASYARAKAT (KOMUNITAS) FAKTOR GEOGRAFIS JUMLAHNYA LEBIH BANYAK
A-1 : Masyarakat Vs Stakeholders KEPENTINGAN STAKEHOLDERS JUMLAHNYA LEBIH SEDIKIT : FOKUS PADA PIHAK YG BERKEPENTINGAN
A-2 : Siapa Stakeholders • Stakeholders : pihak-pihak yang berkepentingan, mencakup : • Orang (perorangan, kelompok, komunitas : terkena dampak) • Lembaga/Badan(Legislatif - Eksekutif) • Sektor Swasta (stok material-teknologi) • PT (PPJ : UNHAS, UMI, UNM, IAIN, UKIP dsb) • Pemerhati (NGO/LSM, Yay. Dakwah, dsb.) MEREKA PERLU DILIBATKAN DALAM PENYUSUNAN AMDAL (KA-ANDAL, ANDAL, RKL & RPL)): Kasus Tangga Berjalan.
A-3 : Identifikasi Stakeholders • Dalam konteks Penyusunan Dokumen AMDAL Rencana Penambangan………….. siapa siapa stakeholdersnya : • 1. Orang perorangan : ………………………………….. • 2. Lembaga Eksekutif – Legislatif : ………………….. • 3. Swasta : ……………………………………………………. • 4. Pemerhati (LSM) : ……………………………………… • 5. PT (PPLH) : …………………………………………………. Kepentingan bervariasi : (1) ekonomi, (2) politik, (3) sosial : hubungan kekerabatan – emosional- kelembagaan, (4) moral – religius, (5) aktualisasi diri, dsb.
A-4 : Teknik Pelibatan Stakeholders(Lokakarya Bersama Stakeholders) • T-1 : Mendaftar dan Menetapkan Stakeholders yg akan dilibatkan (sangat menentukan keberhasilan) • T-2 : Sosialisasi dan Advokasi Stakeholders (vs Undangan) • T-3 : Melaksanakan Lokakarya Bersama Stakeholders secara berjenjang (bermula pada level masyarakat terkena dampak, pada pihak/lembaga terkait, dan DPRD).
Agenda Penting dalam LBS • Soal Persetujuan (sikap dan persepsi) • Soal Pembebasan Lahan • Soal Penyadaran Dampak Lingkungan dari Rencana Kegiatan • Cara-cara penanganan dampak lingkungan (RKL/RPL) : Pertimbangan Moral dan Normatif)
Prosedural dalm LBS • P-1: Penyajian Empirikal Rencana Kegiatan (Peta dan Potret) • P-2 : Analisis Bersama Stakeholders dlm Prakiraan Dampak dan RKL-RPL. • CATATAN : • Kecerdasan Emosional Fasilitator (Tim Konsultan) sangat menentukan.
PRAKTIK LBS : Kasus Jembatan Talumolo-2 • Peran -1 : Masyarakat Terkena Dampak • Peran -2 : Lembaga Pemerhati (LSM) • Peran -3 : Eksekutif • Peran -3 : Komisi LH DPRD • Peran -4 : PT (PPLH) • Peran -5 : Swasta • Peran -6 : Pemrakarsa + Konsultan LH
TAMBAHAN • Hasil LBS harus kemudian dipadukan dengan hasil penggunaan instrumen prakiraan dampak lainnya. • Dalam penyusunan Dokumen AMDAL secara umum dikenal ada dua metode prakiraan sbb :
METODE PRAKIRAAN DAMPAK • Secara Garis Besar ada dua metode : M-1 : Metode Formal (Akademik : ABIOTIC - BIOTIC) M-2 : Metode Non Formal (CULTURE) (Kepmen No. 8 Tahun 2000 : Pelibatan Masyarakat :Stakeholders)
M2 : METODE NON FORMAL (CULTURE) MNF-1 : Professional Judgment (Dewan Pakar – Multidisiplin : ABC) MNF-2 :Metode Ad-hoc(mendasarkan pada hubungan kausalitas atas dasar pengalaman empiris, kejadian historis, fakta-fakta ilmiah, serta kekuatan instuisi dari peneliti yang bersangkutan).MATRIKS dan BAGAN ALIR
M2 : METODE NON FORMAL (CULTURE) • MNF-3 : Teknik Analogi (Kemiripan Proyek di Tempat Lain) • MNF-4 : Focus Group Discussion (FGD) atau Lokakarya Bersama Stakeholdrers (LBS) : Kepmen 8 Tahun 2000 ttg Keterlibatan Masyarakat.
MNF-1 : Penggunaan Metode Professional Judgement : Reference B A C
MNF-2 : Penggunaan Matriks Identifikasi Dampak(Metode Ad Hoc) : Reference
CATATAN • Penggunaan Matriks Identifikasi Dampak terbatas pada “ada tidaknya dampak” dari satu sel kegiatan pada sejumlah sub komponen lingkungan. • Sedang “aliran dampaknya” hanya bisa ditunjukkan melalui penggunaan “Bagan Alir Dampak”. Matriks Identifikasi tidak dapat dipergunakan untuk itu.
PROYEK TAMBANG & PENGOLAHAN PRA- TAMBANG PROSES TAMBANG PENGOLAHAN PASCA TAMBANG A B C MNF-2 : Kerangka Kerja Bagan Alir Dampak(Metode Ad Hoc) : Reference D D D
PENERAPAN BAGAN ALIR :DAMPAK PRA-TAMBANG THD CULTURE PRA C LEVEL -1
A PROSES TAMBANG A B B A PENERAPAN BAGAN ALIR :DAMPAK PROSES TAMBANG THP ABIOTIC C LEVEL –2.1
B B C PROSES TAMBANG B A B A C PENERAPAN BAGAN ALIR :DAMPAK PROSES TAMBANG THP BIOTIC LEVEL –2.2
C C PROSES TAMBANG PENERAPAN BAGAN ALIR :DAMPAK PROSES TAMBANG THP CULTURE C LEVEL – 2.3
PENERAPAN BAGAN ALIR :PADA TAHAP PENGOLAHAN dan PASCA • Juga berlaku seperti pada tahap PENGOLAHAN dan PASCA TAMBANG Untuk itu dalam setiap kegiatan pembangunan terdapat minimal 7 buah bagan alir dampak (IDEALNYA). • Terpenting adalah ALIRAN DAMPAK dan PERUMUSAN dari setiap jenis dampak yang timbul pada komponen lingkungan yg bersangkutan. Catatan : Penggunaan Matriks dan Bagan Alir Dampak Menuntut Kecerdasan Intelektual
TAMBANG LAMA TAMBANG BARU (PENGEMBANGAN) ABIOTIC ABIOTIC BIOTIC BIOTIC CULTURE CULTURE MNF-3 : Penggunaan Teknik Analogi (Kemiripan Proyek di Tempat Lain)
FGD MASYARAKAT TERKENA DAMPAK TOKOH MASYARAKAT LSM, PT (PPLH) INSTANSI TERKAIT KOMISI LH DPRD LBS MENUNTUT KECERDASAN EMOSIONAL : RAWAN KONFLIK MNF-4 : Focus Group Discussion (FGD) atau Lokakarya Bersama Stakeholders (LBS) : Kepmen 8 Tahun 2000 ttg Keterlibatan Masyarakat.
BILA DIPERLUKAN ANGKET MASYARAKAT LUAS MENUNTUT KECERDASAN SPRITUAL (MAKNA) : PEMAHAMAN
PERKEMBANGAN BARU :VALUASI LINGKUNGAN • Besaran dampak (positif atau negatif) pada setiap komponen lingkungan sesungguhnya dapat diukur atau diberi penilaian ekonomi (Rp atau $) • Contoh : Hilangnya estetika alam akibat perubahan bentang alam. Caranya : Survei : (1) banyaknya pihak yang menyatakan indah, (2) besarnya biaya yg disanggupi setiap pihak bila ingin menikmati keindahan termaksud; (3) Akumulasi : populasi setiap pihak dikalikan dengan besarnya biaya yg disanggupi dan hasilnya dikurangi diskon faktor (10 %)
DISKUSI KELOMPOK • K1 : Relokasi Pedagang Kaki Lima • K2 : Penambangan Bijih Nikel • K3 : Pembangunan Rumah Sakit Umum (tipe A,B. atau C) • K-4 : Pembangunan Jembatan Talumolo.