380 likes | 1.11k Views
MATERI VII. TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMP/MTs. Disampaikan pada : TOT Asesor Akreditasi SMP/MTs Bali, 21-25 Oktober 2012 Batam, 28 Oktober – 1 November 2012 Makassar, 5-9 November 2012. TUJUAN.
E N D
MATERI VII TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMP/MTs Disampaikan pada : TOT AsesorAkreditasiSMP/MTs Bali, 21-25 Oktober 2012 Batam, 28 Oktober – 1 November 2012 Makassar, 5-9 November 2012
TUJUAN Melalui pemaparan materi dan diskusi peserta pelatihan dapat memahami dan mampu menyusun laporan visitasi secara individu dan kelompok
STRATEGI PENJELASAN (30’) TANYA JAWAB (15’)
Pengisian Laporan Individu (Form A) Form A adalah form untuk mencatat hasil penilaian asesor secara individual berdasarkan isian instrumen akreditasi oleh sekolah/madrasah dibandingkan dengan hasil visitasi asesor. Form A ini merupakan laporan individu sebagai bahan untuk dimusyawarahkan atau dikompromikan dengan asesor lain untuk menyusun laporan tim.
Langkah-langkah PengisianForm A Tuliskan hasil penilaian menurut sekolah/madrasah ke kolom 2 dalam bentuk angka dengan ketentuan hurufA = 4; B = 3; C = 2; D = 1, dan E = 0. Tuliskan hasil penilaian menurut asesor ke kolom 3 dalam bentuk angka, dengan ketentuan huruf A = 4; B = 3; C = 2; D = 1, dan E = 0. Berilah catatan pada kolom 4, apabila ada perbedaan penilaianantara sekolah/madrasahdengan asesor.
Format Laporan Individu FormatA 1. Standar Isi
FormatA 2. Standar Proses
Pengisian Laporan Kelompok (Form B) Laporan kelompok (laporan asesor I dan II secara bersama-sama) menggunakan Form B. Skor yang diperoleh bukan skor asesor I ditambah asesor II kemudian dibagi 2 (dua), akan tetapi merupakan hasil kesepakatan asesor I dan II, setelah mempertimbangkan kondisi sebenarnya dan bukti yang ada di sekolah/madrasah. Setiap skor butir hendaknya benar-benar merupakan hasil kesepakatan berdasarkan musyawarah dan pemahaman bersama antara asesor I dan II terhadap kondisi sebenarnya dan bukti yang ada.
Langkah-langkah PengisianForm B • Tuliskan hasil penilaian (skor butir) menurut kesepakatanasesor I dan II ke dalam kolom 3 dalam bentuk huruf (A, B, C, D, atau E). • Konversikan huruf yang telah dituliskan di kolom 3 ke kolom 4 dalam bentuk angka dengan ketentuan huruf A = 4; B = 3; C = 2; D = 1, dan E = 0. • Kalikan nilai Bobot Butiryang terdapat pada kolom 2 dengan skor butir yang ada pada kolom 4, danhasilnya dimasukkan ke dalam kolom 5. Hasil perkalian ini disebut Skor Tertimbang Perolehan. • Jumlahkan Skor TertimbangPerolehan untuk setiap standar secara vertikal dan tuliskan hasilnya pada (kolom 5) baris terakhir tiap komponen Form B. Skor hasil penjumlahan ini disebut Jumlah Skor Tertimbang Perolehan. • Lakukan penilaian untuk standar yang lain dengan cara yang sama, seperti pada langkah 1 hingga langkah 4.
Format Laporan Kelompok 1. Standar Isi FormatB
Rekapitulasi Nilai Akhir Hasil Akreditasi (Form C) 1. Form C adalah form untuk merekap seluruh hasil pengisian Form B. Penghitungan dilakukan secara bersama-sama antara asesor I dan II. 2. Penghitungan hendaknya dilakukan secara cermat, hati-hati, dan dilakukan pengecekan ulang, sehingga tidak terjadi kesalahan yang merugikan pihak manapun.
Langkah-langkah PengisianForm C 1. Pindahkan atau masukkan seluruh Jumlah Skor Tertimbang Perolehan tiap-tiap standar yang ada pada lembar penilaian Form B ke dalam Form C kolom 5 2. Penghitungan hendaknya dilakukan secara cermat, Hitunglah Nilai Komponen untuk setiap komponen akreditasi dengan cara: Jumlah Skor Tertimbang Perolehan (kolom 5) dibagi dengan Jumlah Skor Tertimbang Maksimum (kolom 4) Kemudian dikalikan dengan Bobot Komponen (kolom 3) dan hasilnya dimasukan pada kolom Nilai Komponen Akreditasi (kolom 6). Nilai Komponen Jumlah Skor Tertimbang Perolehan Akreditasi = ------------------------------------------------------ x Bobot Komponen Jumlah Skor Tertimbang Maksimum
Langkah-langkah PengisianForm C (lanjutan) 3. Hitunglah Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan untuk setiap komponen dihitung dengan cara: Nilai Komponen Akreditasi (kolom 6) dibagi dengan Bobot Komponen (kolom 3) kemudian dikalikan dengan 100 (seratus) dan hasilnya dimasukkan pada kolom Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan(kolom 7). Nilai Komponen Akreditasi Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = ------------------------------------ x 100 Bobot Komponen
Langkah-langkah PengisianForm C (lanjutan) 4. Nilai Akhir Akreditasi diperoleh dengan cara menjumlahkan Nilai Komponen dari setiap komponen akreditasi. Nilai Akhir Akreditasi dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai Akhir Akreditasi adalah sebagai berikut: jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1; jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0.
FormatC Contoh: Rekapitulasi Nilai Akreditasi Komponen dan Nilai Akhir Akreditasi SMP/MTs
Kriteria Status Akreditasi Sekolah/Madrasah dinyatakan Terakreditasi jika memenuhi seluruh kriteria berikut. 1. Memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sekurang-kurangnya 56. 2. Tidak lebih dari dua Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusankurang dari 56. 3. Tidak ada Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan kurang dari 40. Sekolah/Madrasah dinyatakan Tidak Terakreditasi (TT), jika tidak memenuhikriteria di atas.
Pemeringkatan Hasil Akreditasi Sekolah/Madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut. 1. Peringkat akreditasi A (Sangat Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi (NA) sebesar 86 sampai dengan 100, atau 86 < NA < 100. 2. Peringkat akreditasi B (Baik),jikamemperolehNilai Akhir Akreditasi sebesar 71 sampai dengan 85, atau 71 < NA < 85. 3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika memperoleh Nilai Akhir Akreditasi sebesar 56 sampai dengan 70, atau 56 < NA < 70.
FormatC Contoh: Rekapitulasi Nilai Akreditasi Komponen dan Nilai Akhir Akreditasi SMP/MTs Status Akreditasi : Terakreditasi / Tidak Terakreditasi Peringkat Akreditasi : A / B / C
FORMAT SARAN-REKOMENDASI Berdasarkan hasil visitasi, tuliskan saran dan rekomendasi untuk setiap standar dalam rangka pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu sekolah/madrasah. (Saran-saran bersifat teknis dan spesifik sesuai hasil temuan untuk setiap standar) • Standar Isi
2. Standar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Sarana dan Prasarana 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan
8. Standar Pembiayaan Tim Asesor :
SARAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil temuan di lapangan selama pelaksanaan visitasi, asesor … Memberikan saran-saran sesuai dengan temuan di lapangan untuk setiap komponen; Menyusun rekomendasi untuk sekolah/madrasah sesuai dengan kondisi objektif sekolah/madrasah.
REKOMENDASI DAN PENJELASAN • Hasil akreditasi disertai dengan rekomendasi untuk tindak lanjut kepada sekolah/madrasah, sesuai fungsi akreditasi sebagai sistem evaluasi, pengawasan dan peningkatan mutu. • Rekomendasi dan penjelasan harus bersifat deskriptif dan spesifik untuk mempermudah sekolah/madrasah melakukan perbaikan internal berdasarkan saran asesor tentang cara mengatasi berbagai kendala dan permasalahan.
Rekomendasi merupakan catatan, arahan, saran dan/atau masukan untuk perbaikan dan peningkatan suatu, sistem proses dan kepemimpinan dalam suatu organisasi, yang didasarkan kepada hasil temuan dari lapangan. PENGERTIAN REKOMENDASI
Memberikan gambaran kepada sekolah/madrasah tentang bagaimana cara mengatasi berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan mutu sekolah/madrasah. TUJUAN PEMBERIAN REKOMENDASI
Rekomendasi ditujukan kepada sistem, proses kelembagaan dan atau kepada individu, pemimpin dan anggota organisasi sekolah/madrasah. RUANG LINGKUP REKOMENDASI
RUMUSAN REKOMENDASI Dirumuskan berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang merupakan hasil temuan dari lapangan. Harus sistematik dan merupakan solusi atas kekurangan dan kelemahan tersebut. Merupakan alternatif pemecahan masalah yang operasional dan dapat dikerjakan/visibel. Ditujukan kepada proses dan sistem: kelembagaan, unit kerja, atau individu (kepemimpinan/anggota) dalam organisasi. Solusi terhadap suatu permasalahan dapat direkomendasikan beberapa alternatif pemecahan.
Contoh Rekomendasi (1) Rekomendasi: Sekolah/Madrasah agar mengajukan bantuan ruang kelas baru kepada Dinas Pendidikan atau Direktorat terkait. ATAU Sekolah/Madrasah agar membatasi penerimaan siswa baru, sesuai dengan kapasitas/jumlah ruang kelas. Data: Jumlah ruang kelas tidak sesuai/memadai dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar.
Contoh 2: Data: Terdapat 6 guru di sekolah ini yang belum memiliki kualifikasi pendidikan sarjana (S1) Rekomendasi: Kepala sekolah agar mendorong dan mencari sumberdana (beasiswa) bagi 6 guru di sekolah ini mengikuti pendidikan sarjana (S1).
Contoh 3: Data: Sekolah memiliki jumlah buku pelajaran atau buku referensi lainnya yang kurang memadai. Rekomendasi: Sekolah perlu melakukan upaya pemenuhan buku sesuai jenis dan jumlah yang dibutuhkan (buku teks, BSE= buku sekolah elektronik)