220 likes | 857 Views
PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP. Pendahuluan. Ada dua pendekatan dalam perencanaan pembangunan, yaitu PENDEKATAN SEKTORAL dan PENDEKATAN REGIONAL PENDEKATAN SEKTORAL: Fokus pada Sektor Apa yang Menjadi Prioritas
E N D
PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP
Pendahuluan • Ada dua pendekatan dalam perencanaan pembangunan, yaitu PENDEKATAN SEKTORAL dan PENDEKATAN REGIONAL • PENDEKATAN SEKTORAL: Fokus pada Sektor Apa yang Menjadi Prioritas • PENDEKATAN REGIONAL: Fokus pada Wilayah Mana yang Menjadi Prioritas • Perencanaan pembangunan wilayah: Growth Pole, Local Economic Development, Agropolitan, dan Rural-Urban Linkages • Namun ada juga yang menggabungkan kedua pendekatan tersebut dalam Perencanaan Pembangunan
Pedesaan • Kawasan Pedesaan adalah suatu kawasan yang aktifitas utamanya atau aktifitas ekonomi penduduknya bersandar pada pengelolaan sumberdaya alam setempat atau pertanian (Undang-undang No. 24 Tahun 1992) • Ada dua hal untuk menelaah Pedesaan, yaitu • Pembangunan pedesaan dipandang sebagai suatu proses alamiah yang bertumpu pada potensi yang dimiliki dan kemampuan inheren masyarakat desa • Pembangunan pedesaan sebagai suatu interaksi antara potensi yang dimiliki oleh masyarakat desa dan dorongan dari luar untuk mempercepat pembangunan pedesaan
Permasalahan di Pedesaan • Kemiskinan
Permasalahan di Pedesaan • Kesenjangan: Indeks Gini menunjukkan tidak adanya gap yang begitu besar antara kaya dan miskin di tahun 1996 (0,274) dan pada tahun 1999 (0,244) • Struktur Tenaga Kerja: Didominasi tenaga kerja yang bekerja di sektor Pertanian. Tingkat pengangguran 3-4% tahun 1998-2000 • Perubahan Struktur Lahan: Kepemilikan lahan di Jawa < 0,5 Ha, di luar Jawa > 0,5 Ha. Di Jawa, terjadi perubahan struktur lahan dari pertanian Industri, perumahan, infrastruktur • Kelembagaan: Terbatasnya kelembagaan ekonomi tapi yang berkembang kelembagaan yang terkait dengan sektor pertanian, misalnya kelompok petani atau koperasi • Migrasi: terjadi arus urbanisasi dari desa ke kota terutama penduduk berusia produktif
Konsep Agropolitan • Konsep ini muncul karena kegagalan perencanaan pembangunan yang lebih cenderung ke kota • Konsep ini dimunculkan pertama kali oleh Friedman dan Douglas (1957) karena: • terjadinya hyperurbanization, sebagai akibat terpusatnya penduduk di kota-kota yang padat; • pembangunan “modern” hanya terjadi di beberapa kota saja, sementara daerah pinggiran relatif tertinggal; • tingkat pengangguran dan setengah pengangguran yang relatif tinggi; • pembagian penadapatan yang tidak merata (kemiskinan); • kekurangan bahan pangan, akibat perhatian pembangunan terlalu tercurah pada percepatan pertumbuhan sektor industri (rapid industrialization); • penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat desa (petani) dan • terjadinya ketergantungan pada dunia luar. • Konsep ini sebenarnya bagaimana Meng-Kota-kan Desa atau “Kota di Ladang”. Tujuannya untuk mengembangkan Desa supaya tidak terjadi eksploitasi desa dan migrasi • Konsep ini bisa dikembangkan dengan pendekatan Agribisnis, atau cenderung menggunakan pendekatan Agribisnis Spatial
PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN BERKELANJUTAN