360 likes | 1.31k Views
Stabilitas Hubungan Ekosistem dan Keragaman Hayati. Abu Talkah Dosen Fakultas Pertanian Prodi Agroteknologi Universitas Islam Kadiri (UNISKA) www.uniska-kediri.ac.id. Problem ( Persoalan Ekosistem ). Kerugian besar adanya proses kehilangan keragaman hayati besar-besaran
E N D
StabilitasHubunganEkosistemdanKeragamanHayati Abu Talkah Dosen Fakultas Pertanian Prodi Agroteknologi Universitas Islam Kadiri (UNISKA) www.uniska-kediri.ac.id
Problem (PersoalanEkosistem) • Kerugianbesaradanyaproseskehilangankeragamanhayatibesar-besaran • Konsekwensikehilangankeragamanhayatiterhadapekosistemalam • Perubahankeragamanhayatidapatmemberikanefekburukterhadapekosistem (produksiutama), HektordanTilman. • Keragamanhayatiberperandalammemberikanbarangdanjasabagimanusia • Perubahankeragamanhayatimempengaruhipadaekosistem • Apakahekosistem yang kayaspesieslebihmampumenopangvariabilitaslingkungandibandingekosistem yang miskinspesies
Pengertian Keanekaragaman Hayati Keanegaragaman hayati adalah keseluruhan genus, spesies, dan ekosistem di dalam suatu wilayah. Pengertian tersebut menggambarkan bahwa keanekaragaman hayati dapat dibagi menjadi tiga bagian atau tiga kategori hirarkis yaitu genus, spesies, dan ekosistem
Tiga Ketegori Hirarkis : • Genus Merupakan variasi genetik yang ada dalam makhluk hidup. Variasi genetik ini sangat beragam di tiap spesies. Ex : varietas genetik padi di India lebih banyak dari pada varietas genetik padi di Indonesia • Spesies Merujuk pada keanekaragaman spesies yang merupakan varietas spesies di dalam daerah tersebut. Penentuan tingkat varietas spesies dalam suatu daerah dilakukan dengan mengetahui jumlah spesies di dalam daerah tersebut
Ekosistem • Merujuk pada keanekaragaman ekosistem, hal ini paling sulit ditentukan karena batas-batas komunitas dengan ekosistem sulit untuk ditentukan • Other Biodiversity • Keanekaragaman budaya manusia juga termasuk ke dalam keanekaragaman hayati. Pola hidup manusia pada awalnya dengan pertanian berpindah (nomaden) memberkan dampak positif terhadap kelangsungan hidup spesies di dalam lingkungan tertentu. Selain itu keanekaragaman budaya juga membantu manusia dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Perkembangan Keanekaragaman Hayati Saat ini dapat dikatakan bahwa keanekaragaman hayati tidak mengalami perkembangan yang positif, dengan kata lain perkembangannya bergerak ke arah pemiskinan keanekaragaman hayati. Suku Iban di Serawak, Malaysia menyatakan: kami tidak tahu benar siapa yang menebangi hutan-hutan kami dan siapa yang menyebabkan banjir di tanah kami, namun kami tahu bawa mereka tinggal di kota, tempat orang kaya bertambah kaya, dan kami orang miskin selalu kehialangan harta kami yang cuma sedikit
Faktor Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati 1. Populasi manusia yang meningkat pesat yang berakibat langsung pada konsumsi sumber daya alam. Apabila konsumsi sumber daya alam ini dilakukan dengan mempedulikan lingkungan hidup, dengan kata lain dilakukan dengan berkelanjutan, tentunya tidak akan menimbulkan masalah terhadap keanekaragaman hayati. 2. Penyempitan spektrum produk yang diperdagangkan dalam bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan. Ekonomi global yang ada dalam dunia perdagangan saat ini yang mendasarkan pada persaingan dan spesialisasi mengakibatkan meningkatnya tuntutan terhadap hanya beberapa produk tertentu yang memiliki nilai komersial.
Faktor Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati 3. Sistem dan kebijaksanaan ekonomi yang gagal dalam memberi penghargaan kepada lingkungan dan sumber dayanya. Banyaknya perubahan yang dilakukan seperti perubahan fungsi hutan dan rawa yang dirombak menjadi lahan pertanian dan peternakan atau untuk lahan olahan lain bahkan untuk wilayah pemukiman baru yang tidak mempertimbangkan kondisi alam dan lingkungan sekitar merupakan akibat dari sistem dan kebijaksanaan ekonomi yang gagal 4. Ketidakadilan dalam kepemilikan, pengelolaan dan penyaluran keuntungan dari penggunaan dan pelestarian sumber daya hayati.
Faktor Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati 5. Kurangnya pengetahuan dan penerapannya. Pengetahuan yang kurang dimiliki oleh para ahli tentang genus, spesies dan ekosistem sedangkan pengetahuan yang ada dalam penerapannya tidak sampai kepada para pengambil keputusan melainkan hanya di seputar para ahli saja. Masyarakat sendiri kurang mendukung karena kebijakan yang mengatur pembatasan penggunaan sumber daya hayati tidak ditaati. 6. Sistim hukum dan kelembagaan yang mendorong eksploitasi. Kelemahan yang ada dalam lembaga-lembaga dalam hal sumber daya manusia maupun dana yang mengakibatkan tidak adanya kontrol dan pengawasan terhadap peraturan yang telah dikeluarkan
Pandangan Keragaman Hayati dan Stabilitas Ekosistem Pandangan Lama (Adum, 1953; Elton, 1985 serta Mac A Thuk) • Filosofis keseimbangan alam; semakin sederhana komonitas semakin mudah untuk diubah (tidak stabil bila dibanding yang kaya) • Penalaran konvensional jangan letakkan telur dalam satu keranjang
Kontra Penalaran Konvensional Dasar : Formalisme Sistem Dinamis, Otonomi Deterministik dari Fisika Newton bahwa : • Semakin rumit sistem semakin kurang stabil • Semakin rumit / beragam semakin berhubung ke sebuah sistem, semakin panjang jalur gangguan dan mengarah pada kejatuhan dan ledakan • Pola alam sebagai air terjun tropic (Cohen dan Newton, 1985)
REVOLUSI HIJAU • INPUT: VAR UNGGUL, PUPUK BUATAN, PESTISIDA, ALAT-ALAT PERTANIAN, DAN PENGAIRAN • HARAPAN YG CERAH BG KEBERHASILAN PROGRAM PENINGKATAN PROD PERTANIAN • VARIETAS UNGGUL, PUPUK ANORGANIK, DAN PESTISIDA DIGUNAKAN TH 1970 (PROGRAM BIMAS), PRODUKSI BERAS INDONESIA MENINGKAT. • SEJAK TH 1973 PESTISIDA DISUBSIDI PEMERINTAH. • Di ASIA, PESTISIDA DIGAMBARKAN INDUSTRI KIMIA SBG OBAT TANAMAN (filosofi khemoterapi) dan DIGUNAKAN NAMA DAGANG YG “HEBAT”
DAMPAK NEGATIFREVOLUSI HIJAU • RESISTENSI • RESURJENSI • KEMATIAN MUSUH ALAMI • PELEDAKAN HAMA UTAMA DAN HAMA SEKUNDER • KEMATIAN ORGANISME NON TARGET • KERUSAKAN AGROEKOSISTEM
DAMPAK THD PETANI REVOLUSI HIJAU TOP DOWN HARUS PAKAI PESTISIDA HARUS PAKAI VARIETAS UNGGUL HARUS PAKAI PUPUK ANORGANIK SANGAT TERGANTUNG PESTISIDA PETANI BUKAN MANAJER TIMBUL DAMPAK NEGATIF SANGAT TERGANTUNG VAR UNGGUL SANGAT TERGANTUNG PUPUK ANORGANIK
Dampak Negatif Lain • Kesuburan tanah menurun karena Bahan Organik rendah • Ketergantungan proses produksi terhadap input dari luar tinggi • Penggunaan “external input” semakin tidak efisien • Ekosistem tidak stabil sehingga OPT tidak terkendali
Dampak Negatif Lain • Kualitas hasil panen rendah • Sumber BBM akan habis karena bersifat “non-renewable” • Pencemaran lingkungan dan gangguan terhadap kesehatan manusia
SOLUSI PROBLEM(PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK) Langkah yang diambil : • Perubahan Sistem Budidaya Secara Bertahap • Penerapan Prinsip Diversitas • Mendayagunakan Daur Ekosistem
1. Perubahan Sistem Budidaya Secara Bertahap • Masukan pupuk organik dan mengurangi pemakaian pupuk an-organik • Mendayagunakan dan melestarikan musuh alami melalui perbaikan lingkungan pertumbuhan • Pertimbangan bahwa komoditas yang dihasilkan adalah merupakan salah satu komponen dalam sistem pertanian terpadu
1. Perubahan Sistem Budidaya Secara Bertahap • Rotasi tanaman dengan tanaman bukan sefamili merupakan keharusan termasuk merotasi dengan tanaman sebagai pupuk hijau (legume) • penanaman spesies tanaman lain (companion plant) yang dapat membantu mengendalikan hama, penyakit dan gulma • Pengolahan tanah minimal
2. Penerapan Prinsip Diversitas • Direncanakan dan dikelola lebih menuju pada pertanaman campuran, untuk meningkatkan biodiversitas shg mendukung pengelolaan hama dan penyakit • Peningkatan biodiversitas dalam tanah dengan senantiasa memasukkan bahan organik
2. Penerapan Prinsip Diversitas • Penanaman tanaman penguat teras yang sekaligus menambah keragaman dan juga berfungsi sebagai refugia • Tanaman semak dan vegetasi yang masih tersisa di sekitar tetap dijaga, karena merupakan habitat yang penting bagi predator serangga hama
Mendayagunakan Daur Ekosistem • Maksimalkan daur ulang biologis dan interaksinya untuk mengurangi ketergantungan terhadap input luar • Secara konsisten tetap mengembalikan sisa tanaman/seresah ke lahan
Implikasi Bagi Kebijakan • Bukti terbaru menyatakan bahwa keragaman yang lebih tinggi dapat memberikan reliabilitas yang lebih besar pada produksi jasa ekosistem • Keragaman dapat juga menurunkan kemungkinan invansi yang berhasil dari species non pribumi dan berpengaruh terhadap konsekwensi ekonomi dan konservasi social (Mooney an Drake, 1986) • Kepunahan species pribumi dapat mengarah pada penurunan stabilitas yang menyebabkan kepunahan species lain yang mempercepat kecepatan perubahan komunitas (Pimm, dkk; 2000)
Dengan memperhitungkan potensi keragaman hayati, mendukung ekosistem terhadap fluktuasi lingkungan, usaha managemen di masa yang akan datang harus mengarah kepada pemeliharaan kemampuan ekosistem untuk beradaptasi dengan lingkungan • Pendekatan ini akan membutuhkan penekanan pada pemeliharaan keragaman species regional agar dapat mempertahankan potensi bagi keragaman lokal yang tinggi • Strategi managemen untuk memelihara keragaman akan meningkatkan potensi bagi ekosistem untuk merespon lingkungan masa depan yang berubah
Exp: gradien keragaman yang baru dibuat melalui percobaan • Rem: gradien keragaman yang dibuat dengan menghilangkan spesies dari ekosistem yang ada • Nutr: gradien yang dibuat oleh tingkat nutrisi yang berbeda • Succ: gradien yang dibuat oleh tahap seksesi yang berbeda • F: studi lapangan; M: studi mikrokosmos; r: campuran acak; rr: campuran acak dengan batasan; n: desain yang diatur; nr: campuran tidak acak lain; p: produsen utama; cl: konsumen utama; c2: konsumen sekunder; dec: pengurai; f: fungivora; b: bakterivora jumlah kelompok tropis yang berubah ada/tidak ada dan arah proses ekosistem yang diamati • hubungan positif antara keragaman dan properti stabilitas • hubungan negatif; tidak ada: tidak ada hubungan yang signifikan
KESIMPULAN • Biodiversity merupakan penyelesaian masalah di masa kini dan yang akan datang • Dengan biodiversity ekosistem lebih stabil • Dengan biodiversity kelestarian lingkungan hidup lebih terjamin
Dr. Ir. H. Abu Talkah, MM Jl. SersanSuharmaji No. 38 Kediri www.uniska-kediri.ac.id DosenFakultasPertanianProdiAgroteknologi Universitas Islam Kadiri (UNISKA) E-MAIL : at.agriculture@yahoo.co.id