E N D
Khutbah Idul Adha Khutbah Idul Adha 1 10 0 Dz Dzulhijjah ulhijjah 1433 H 1433 H Meneladani Ke Meneladani Kehidupan Nabi hidupan Nabi Ibrahim AS Ibrahim AS Oleh : DR.Abdul Qahar Zainal,MA PANITIA IDUL ADHA 1433 H MASJID IKHTIAR PERUMAHAN DOSEN UNHAS TAMALANREA, MAKASSAR 1433 H / 2012 M
Harap disimpan di tempat yang layak, karena di dalamnya banyak terdapat ayat-ayat Al Qur’an dan Hadist 2
Meneladani Ke Meneladani Kehidupan Nabi hidupan Nabi Ibrahim AS Ibrahim AS Oleh : DR.Abdul Qahar Zainal, MA* *Pengasuh Pondok Pesantren Maccopa Maros ﷲ ... ﺮﺒﻛﺃ ﷲ ﺮﺒﻛﺃ ﷲ ﺮﺒﻛﺃ ﷲ....ﺮﺒﻛﺃ ﷲ ﺮﺒﻛﺃ ﷲ ﺮﺒﻛﺃ ﷲ ﷲ ﻥﺎﺤﺒﺳﻭ ﺍﺮﻴﺜﻛ ﻟ ہ ﺤﻤﺍﻭ ﺍﺮﻴﺒﻛ ﺮﺒﻛﺃ ﷲ ..ﺮﺒﻛﺃ ﷲ ﺮﺒﻛﺃ ﷲ ﺮﺒﻛﺃ ﻡﺰﻫﻭ ﻩہﺒﻋ ﺮﺼﻧﻭ ﻩہﻋﻭ ﻕہﺻ ﻩہﺣﻭ ﷲ ﻻﺇ ﻪﻤﺇ ﻻ ﻼﻴﺻﺃﻭ ﺓﺮﻜﺑ ﻮﻤﻭ ﻦﻳہﻤﺍ ﻪﻤ ﻦﻴﺼﻠﺨﻣ ﻩﺎﻳﺇ ﻻﺇ ہﺒﻌﻧ ﻻﻭ ﻮﻫ ﻻﺇ ﻩﺇ ﻻ ﻩہﺣ ﺏﺍﺰﺣﻷﺍ ہ ﺤﻤﺍ ﻟﻭ ﺮﺒﻛﺃ ﷲ ﺮﺒﻛﺃ ﷲ ﻮﻫ ﷲ ﻻﺇ ﻪﻤﺇ ﻻ ﻥﻭﺮﻭﺎﻜﻤﺍ ﻩﺮﻛ ﺮﺒﻛﺃ ﷲ ﺭﻭﺮﺷ ﻦﻣ ﻟﺎﺑ ﺑﻮﻌﻧﻭ ﻪﻳہﻳﺪﻬﻧﻭ ﻪ ﻴﻌﺪﻬﻧﻭ ﻩہ ﺤﻧ ﻼﻭ ﻞﻠﻀﻳ ﻦﻣﻭ ﻪﻤ ﻞﻀﻣ ﻼﻭ ﷲ ﻩہﻳﻳ ﻦﻣ ﺎ ﻤﺎ ﻋﺃ ﺕﺎﺌﻴﺳ ﻦﻣﻭ ﺎ ﻬﻔﻧﺃ ﻦﻴﺒ ﻤﺍ ﻖﺤﻤﺍ ﻚﻠ ﻤﺍ ﻪﻤ ﻚﻳﺮﺷ ﻻ ﻩہﺣﻭ ﷲ ﻻﺇ ﻪﻤﺇ ﻻ ﻥﺃ ہﻳﺷﺃﻭ ﻪﻤ ﻱﺩﺎﻫ ﺔﻧﺎﻣﻷﺍ ﻯﺩﺃﻭ ﺔﻤﺎﺳﺮﻤﺍ ﻎﻠﺑ ہﻗ ﻱﺬﻤﺍ ﻪﻤﻮﺳﺭﻭ ﻩہﺒﻋ ﺍہ ﺤﻣ ﻥﺃ ہﻳﺷﺃﻭ ﻲﺑﺭ ﺕﺍﻮﻠﺼﻭ ﻦﻴﻘﻴﻤﺍ ﻩﺎﺗﺃ ﻰﺪﺣ ﻩﺩﺎﻳﺟ ﻖﺣ ﷲ ﻲﻭ ہﻫﺎﺟﻭ ﺔﻣﻷﺍ ﺢﺼﻧﻭ ﻦﻳہﻤﺍ ﻡﻮﻳ ﻰﻤﺇ ﻪﺪ ﻬﺑ ﻚﻬ ﺗ ﻦﻣﻭ ﻪﺒﺤﺻﻭ ﻪﻤﺍ ﻰﻠﻋﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻣﻼﺳﻭ ﻱﺬﻤﺍ ﻟ ہ ﺤﻤﺍ . Jamaah Shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah swt. Hari ini takbir berkumandang membesarkan nama Allah swt. Gema takbir yang disuarakan oleh lebih dari seperempat milyar manusia di muka bumi ini, menyeruak disetiap sudut. Di lapangan, surau-surau, desa- desa, gunung gunung, kampung-kampung seluruh pelosok di seluruh dunia, 3
negeri Islam. Pekik suara itu juga kita bangkitkan disini, dibumi tempat kita bersujud. Iramanya memenuhi ruang antara langit dan bumi, disambut riuh rendah suara malaikat nan tengah khusyu’ dalam penghambaan diri mereka kepada Allah swt. Getarkan qalbu mu’min, yang tengah dzikrullah, penuh mahabbah, ridho, roja’ harap-harap cemas akan hari perjumpaan dengan sang Khaliq (Pencipta). Takbir berkumandang di seluruh dunia. Menyongsong datangnya hari raya Idul Adha sebagai ungkapan rasa syukur dan I’tiraf atas keagungan Allah Rabbul izzah sebagai karunia- Nya yang tidak terhingga Hari raya dalam islam selalu dikaitkan dengan ibadah penting dalam agama kita. idul fitri dirayakan setelah umat islam telah berhasil melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh menahan lapar dahaga dan gejolak nafsu sebagai manifestasi dari ketaatan kepada Allah maka setelah itu umat islam berhari raya, bergembira,serta bersyukur atas taufik yang telah Allah berikan untuk menjalankan ibadah yang agung ini. Sebagaimana idul Adha dirayakan setelah saudara saudara kita yang sedang melaksanakan rukun islam ke lima setelah selesai melaksanakan prosesi wuquf di arafah yang merupakan rukun utama ibadah haji. Hadirin jamaah shalat ied rahimakumullah Prosesi manasik dalam ibadah haji dan perayaan ‘Idul Adha tidak terlepas dari penapaktilasan dan mengenang kembali seorang Manusia Agung yang diutus oleh Allah SWT. sebagai nabi dan rasul, yakni Nabi Ibrahim AS, yang juga diangkat oleh Allah sebagai Imam/pemimpin untuk menjadi panutan seluruh alam hingga akhir zaman. Keagungan pribadi nabi Ibrahim beserta keluarga dan pengikutnya, serta 4
keteguhannya dalam berjuang menegakkan dakwah tauhid dan pemurnian loyalitas manusia kepada Allah, membuat kita bahkan Nabi Muhammad harus mampu mengambil keteladanan darinya. Allah SWT. berfirman: ُﻪَﻌَﻣ َﻦﻳِﺬﱠﻤﺍَﻭ َﻢﻴِﻫﺍَﺮْﺑِﺇ ﻲِﻭ ٌﺔَ َﻬَﺣ ٌﺓَﻮْﺳُﺃ ْﻢُﻜَﻤ ْﺖَﻧﺎَﻛ ْہَﻗ Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia..” (QS 60:4). Banyak hal yang harus kita teladani dari Nabi Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; dalam khutbah yang singkat ini akan kami sampaikan empat hal yang menjadi isyarat bagi kaum Muslimin untuk mewujudkannya dalam realitas kehidupan, apalagi bagi kita, kaum muslimin bangsa Indonesia yang masih harus terus berjuang untuk mengatasi berbagai persoalan besar yang menghantui kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pertama, kita belajar dari perjalanan hidup nabi Ibrahim As tentang ketaatan yang tanpa reserve terhadap seluruh perintah Allah SWT. Nabi yang Agung ini telah membuktikan dengan begitu sempurna bagaimana seorang hamba semestinya merespon perintah Allah pada dirinya. diawal kehidupannya, nabi Ibrahim hidup di Babolonia Irak diutus oleh Allah untuk mendakwahi kaumnya, kemudian menghadapai Raja Namruz setelah itu beliau hijrah ke Bitul Maqdis Palestina selama 20 tahun beliau tinggal di sana, kemudian turun perintah dari Allah untuk hijrah ke sebuah tempat yang tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana, negeri mekkah Beliau membawa anak dan istrinya ke sana. Sesampainya di tempat itu, turun perintah dari Allah 5
kepadanya untuk meninggalkan anak dan istrinya di tempat itulah beliau mentaati perintah itu, dan puncak dari seluruh pengorbanan itu tatkala beliau diperintahkan untuk menyembelih putranya yang tercinta yang sudah sekian lama dinanti-nanti kehadirannya. Begitulah semestinya seorang mukmin sejati merespon seluruh perintah Allah. Berat dan ringan semuanya dijalankan dengan sekuat kemampuannya tanpa berpikir panjang dan mencari-cari alasan untuk tidak melaksanakan perintah yang dibebankan padanya. Kedua, belajar dari profil kehidupan Nabi Ibrahim AS. membuat kita harus memberikan kepedulian yang lebih besar terhadap kesinambungan generasi yang dapat memperjuangkan tegaknya nilai-nilai kebenaran. Hal ini karena ketika usia Nabi Ibrahim sudah semakin tua, kerinduannya pada generasi penerus perjuangan menjadi semakin besar, dan ia pun harus berdo’a agar Allah swt menganugerahkan kepadanya keturunan yang shaleh. Beliau mengatakan dalam sebuah do’anya: ( :ﺕﺎﻭﺎﺼﻤﺍ * َﻦﻴِﺤِﻤﺎﱠﺼﻤﺍ َﻦِﻣ ﻲِﻤ ْﺐَﻫ ﱢﺏَﺭ 100 ) ” Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang-orang yang shaleh” Kondisi generasi muda kita sekarang boleh dibilang cukup memprihatinkan. Kasus-kasus perzinahan, pemerkosaan, pembunuhan, perkelahian/tawuran, pencurian, narkoba, AIDS, dan berbagai kasus kriminal lainnya adalah kasus- kasus yang banyak dilakukan oleh generasi muda kita. Satu hal yang harus kita ingat bahwa anak merupakan anugerah 6
sekaligus amanah. Sebagai anugerah dari Allah SWT, maka setiap orang tua harus mensyukuri kehadiran sang anak, apapun jenis kelaminnya dan bagaimanapun keadaan anak itu. Dalam kaitan dengan anak sebagai generasi pelanjut, bahwa anak merupakan amanah dari Allah SWT yang tidak boleh disia-siakan, anak selanjutnya harus dididik dengan sebaik-baiknya sebagaimana Nabi Ibrahim dan Siti Hajar telah mendidik puteranya Ismail dengan teladan yang baik. Sebagai seorang isteri dari seorang suami yang aktif berjuang di jalan Allah dan meninggalkannya di satu lembah yang tandus dan tak berpenghuni, Siti Hajar memberikan perhatian kepada anaknya, Ismail dengan begitu baik, sehingga meskipun ia harus berusaha mencari rezki sendiri yang dalam hal ini adalah mencari air, ia pergi hingga ke bukit Shafa, namun ia khawatir pada anaknya, maka ia pun berjalan kembali untuk melihat anaknya. Ketika dilihat anaknya dalam keadaan baik, ia pun menuju Marwa. Inilah yang kemudian disebut dengan Sa’I dari Shafa ke Marwa sebanyak tujuh kali. Di samping itu Allah SWT juga mengabadikan perhatian dari orang tua yang begitu besar kepada anaknya ini dengan apa yang dikenal dengan Hijir Ismail, alias pangkuan Ismail, suatu tempat yang begitu mulia di Ka’bah yang di situlah dahulu Ismail diasuh, dididik dan dibesarkan dalam pangkuan ibundanya, Siti Hajar. Untuk bisa melahirkan generasi yang shaleh, yang harus menjadi shaleh terlebih dahulu adalah kita sebagai orang tuanya. Sangat jarang terjadi orang tua mendambakan anaknya menjadi shaleh sementara ia sendiri tidak shaleh. Hal ini karena mendidik anak harus dimulai dengan keteladanan yang baik dari lingkungan keluarganya, karenanya bagaimana mungkin orang tua bisa mendidik 7
anak-anaknya dengan baik kalau ia sendiri tidak bisa memberi contoh yang baik. Perhatian dan kepedulian terhadap kaderisasi generasi muda harus menjadi agenda utama setiap pemimpin dan calon pemimpin bangsa ini, karena di tangan generasi muda lah terletak masa depan yang diharapkan lebih baik dari masa kini. Allahu Akbar 3X WalilLahilhamdu. Hadirin jamaah shalat ied rahimakumullah Ketiga, yang menjadi pelajaran dari profil Nabi Ibrahim AS. dan keluarganya adalah keharusan mempertahankan dan memperkokoh idealisme sebagai seorang mu’min yang senantiasa berusaha untuk berada pada jalan hidup yang benar, apapun keadaannya dan bagaimanapun situasi dan kondisinya. Begitulah memang, yang telah ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS dan keluarganya dalam mempertahankan dan memperjuangkan ideologi Tauhid dengan hujjah, argumentasi atau alasan yang kuat. Dalam sejarah Nabi Ibrahim, kita dapatkan beliau menghancurkan berhala- berhala yang biasa disembah oleh masyarakat di sekitarnya, saat itu Ibrahim adalah seorang anak remaja, sebagaimana yang tercermin dalam firman Allah SWT yang menceritakan hal ini: ( :ءﺎﻴﺒﻧﻷﺍ 58 - 60 ) 58) َﻥﻮُﻌِﺟْﺮَﻳ ِﻪْﻴَﻤِﺇ ْﻢُﻳﱠﻠَﻌَﻤ ْﻢُﻳَﻤ ﺍ ًﺮﻴِﺒَﻛ ﱠﻻِﺇ ﺍًﺑﺍَﺬُﺟ ْﻢُﻳَﻠَﻌَﺠَﻭ 59) َﻦﻴِ ِﻤﺎﱠﻈﻤﺍ َﻦِ َﻤ ُﻪﱠﻧِﺇ ﺎَ ِﺪَﻳِﻤﺂِﺑ ﺍَﺬَﻫ َﻞَﻌَﻭ ْﻦَﻣ ﺍﻮُﻤﺎَﻗ 60) ُﻢﻴِﻫﺍَﺮْﺑِﺇ ُﻪَﻤ ُﻝﺎَﻘُﻳ ْﻢُﻫُﺮُﻛْﺬَﻳ ﻰًﺪَﻭ ﺎَ ْﻌِ َﺳ ﺍﻮُﻤﺎَﻗ 8
“Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur terpotong-potong, kecuali yang terbesar dari patung-patung yang lain, agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. Mereka berkata: Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan sembahan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim. Mereka berkata: Kami dengar ada seorang anak remaja yang mencela tuhan-tuhan ini, namanya Ibrahim”. Untuk mempertahankan idealismenya ini, Ibrahim bahkan siap untuk terus berjuang sampai mati, meskipun harus berjuang di wilayah lain, ia menyebut dirinya sebagai orang yang pergi (berhijrah) kepada Allah SWT, Tuhannya Yang Esa. Dalam hal ini Nabi Ibrahim menyatakan di hadapan orang-orang kafir: ( :ﺕﺎﻭﺎﺼﻤﺍ 99 ) ِﻦﻳِہْﻳَﻴَﺳ ﻲﱢﺑَﺭ ﻰَﻤِﺇ ٌﺐِﻫﺍَﺑ ﻲﱢﻧِﺇ َﻝﺎَﻗَﻭ ” Dan Ibrahim berkata: Sesungguhnya aku pergi (berhijrah) kepada Tuhanku dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku”. Oleh karena itu, idealisme yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS tidak hanya saat ia masih muda belia, tapi bandingkan dengan suatu peristiwa yang amat menakjubkan, saat Ibrahim diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih puteranya, Ismail, dalam peristiwa pengorbanan yang sangat terkenal itu, saat itu Ibrahim sudah sangat tua, sedangkan Ismail adalah anak kesayangannya yang sangat didambakan sejak lama. Maka Ibrahim pun melaksanakan perintah Allah SWT yang terasa jauh lebih berat dari sekedar menghancurkan berhala-berhala di masa mudanya. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Nabi Ibrahim AS memiliki 9
idealisme sekaligus loyalitas dan totalitas yang tinggi kepada Allah semenjak masih muda sampai ia sudah tua. Dan inilah yang amat dibutuhkan dalam kehidupan di negeri kita, jangan sampai ada generasi yang pada masa mudanya menentang kezaliman, tapi ketika ia berkuasa pada usia yang lebih tua justeru ia sendiri yang melakukan kezaliman yang dahulu ditentangnya itu. Jangan sampai ada generasi yang semasa mudanya menentang korupsi, tapi saat ia berkuasa di usianya yang sudah semakin tua justeru ia sendiri yang melakukan korupsi padahal dahulu sangat ditentangnya. Dalam kehidupan sekarang, kita dapati banyak orang yang tidak mampu mempertahankan idealisme atau dengan kata lain tidak istiqomah sehingga apa yang dahulu diucapkan dan diperjuangkan tidak tercermin dalam langkah dan kebijakan hidup yang ditempuhnya, apalagi hal itu dilakukan karena terpengaruh oleh sikap dan perilaku orang lain, teman sejawat atau kelompoknya yang tidak baik. Karena itu, Rasulullah SAW, mengingatkan dalam haditsnya: ْﻥِﺇ َﻥﻮُﻤﻮُﻘَﺗ ًﺔَﻌﱠﻣِﺇ ﺍﻮُﻧﻮُﻜَﺗ َ ﻻ َﻢﱠﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﱠﷲ ُﻝﻮُﺳَﺭ َﻝﺎَﻗ َﻝﺎَﻗ َﺔَﻔْﻳَﺬُﺣ ْﻦَﻋ ْﻥَﺃ ُﺱﺎﱠ ﻤﺍ َﻦَﻬْﺣَﺃ ْﻥِﺇ ْﻢُﻜَﻬُﻔْﻧَﺃ ﺍﻮُ ﱢﻁَﻭ ْﻦِﻜَﻤَﻭ ﺎَ ْ َﻠَﻅ ﺍﻮُ َﻠَﻅ ْﻥِﺇَﻭ ﺎﱠ َﻬْﺣَﺃ ُﺱﺎﱠ ﻤﺍ َﻦَﻬْﺣَﺃ ﺍﻮُ ِﻠْﻈَﺗ َ ﻼَﻭ ﺍﻭُءﺎَﺳَﺃ ْﻥِﺇَﻭ ﺍﻮُ ِﻬْﺤُﺗﻱﺬﻣﺮﺪﻤﺍ ﻩﺍﻭﺭ Janganlah kamu menjadi orang yang ikut-ikutan dengan mengatakan, kalau orang lain berbuat baik kami pun berbuat baik dan kalau mereka berbuat zalim kami pun akan berbuat zalim. Tetapi teguhkanlah berperinsip: jika orang lain berbuat kebaikan kami berbuat kebaikan pula dan kalau orang lain berbuat kejahatan maka janganlah kamu berbuat zalim (seperti mereka). dirimu dengan 10
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu. Jamaah Shalat ‘Ied yang dimuliakan Allah. Keempat, dari sekian banyak ‘Ibrah dari pribadi Nabi Ibrahim dan keluarganya kepemimpinan (Imamah). Di mana Allah telah memilih Nabi Ibrahim sebagai pemimpin bagi umat manusia atas berbagai prestasinya yang gemilang dalam banyak ujian yang telah dilaluinya. Dalam hal ini Allah menyebutkan dalam Al Qur’an: adalah pelajaran tentang ْﻦِﻣَﻭ َﻝﺎَﻗ ﺎًﻣﺎَﻣِﺇ ِﺱﺎﱠ ﻠِﻤ َﻚُﻠِﻋﺎَﺟ ﻲﱢﻧِﺇ َﻝﺎَﻗ ﱠﻦُﻳﱠ َﺗَﺄَﻭ ٍﺕﺎَ ِﻠَﻜِﺑ ُﻪﱡﺑَﺭ َﻢﻴِﻫﺍَﺮْﺑِﺇ ﻰَﻠَﺪْﺑﺍ ِﺑِﺇَﻭ َﻦﻴِ ِﻤﺎﱠﻈﻤﺍ ﻱِہْﻳَﻋ ُﻝﺎَ َﻳ َﻻ َﻝﺎَﻗ ﻲِﺪﱠﻳﱢﺭُﺑ ( 124 :ﺓﺮﻘﺒﻤﺍ ). ”Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya secara sempurna. “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu pemimpin bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: ” Janjiku ini tidak mencakup orang-orang yang zalim”. Allah berfirman: Ujian Allah terhadap Nabi Ibrahim AS. cukup banyak, diantaranya, perintah untuk berdakwah memurnikan ketauhidan umat manusia yang telah terkontaminasi oleh perbuatan syirik (menyekutukan menyembelih puteranya Ismail, membangun Ka’bah dan membersihkan Ka’bah dari kemusyrikan, menghadapi raja Namrudz dan lain-lain. Selanjutnya Allah mengangkat Ibrahim sebagai pemimpin bagi manusia. Pemimpin yang Allah), perintah 11
menjadi tauladan yang baik dan berlaku bijak dan adil terhadap rakyat yang dipimpinnya. Pemimpin manusia di bidang misi risalah yang diembannya dari Allah SWT, di bidang kehidupan beragama, politik, hukum, ekonomi dan lain-lain. Pemimpin yang berjuang untuk mengangkat martabat rakyatnya agar menjadi bangsa yang punya ‘izzah, berwibawa di mata Allah dan di dalam percaturan dunia. Tetapi Nabi Ibrahim berharap agar kepemimpinannya itu kelak akan diwariskan kepada anak cucunya, tetapi Allah memberikan ketentuan bahwa Imamah atau kepemimpinan ini tidak akan diberikan-Nya kepada orang-orang yang berbuat zalim; zalim terhadap dirinya dengan berbuat syirik (menyekutukan) kepada Allah, atau berbuat zalim kepada umat manusia dengan cara mengkhianati amanah yang telah dipercayakan kepadanya. Di dalam sejarah, kita mengenal banyak nabi dan rasul yang diutus oleh Allah untuk menjadi pemimpin manusia dari anak keturunan Nabi Ibrahim AS, dan yang terakhir adalah Nabi kita Muhammad SAW. Tapi tidak jarang dari anak keturunan Ibrahim yang berlaku zalim seperti orang-orang Yahudi dan bangsa Arab Jahiliyah yang tidak mampu mewarisi misi dakwah yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS, yang akhirnya Allah menghinakan mereka. Di dalam kehidupan kekinian, cukup relevan untuk dikemukakan bahwa di dalam memilih pemimpin haruslah kita berhati-hati, jangan sampai kita memilih orang yang zalim sebagai pemimpin kita; karena sudah dapat dipastikan Allah akan menghancurkan orang-orang yang zhalim, dan kita yang memilihnya pun akan ikut binasa. 12
Allah berfirman: َﻦﻴِ ِﻤﺎﱠﻈﻤﺍ ﱠﻦَﻜِﻠْﻳُ َﻤ ْﻢُﻳﱡﺑَﺭ ْﻢِﻳْﻴَﻤِﺇ ﻰَﺣْﻭَﺄَﻭ ( :ﻢﻴﻫﺍﺮﺑﺇ 13 ). “..maka Tuhan mewahyukan kepada para rasul: Kami pasti akan membinasakan orang-orang (Ibrahim:13). zhalim”. yang Dan di akhirat, para pemimpin yang zalim dan para pengikutnya akan sama-sama disiksa di neraka dengan azab yang sangat pedih. Mari kita simak firman Allah berikut ini: 66) َﻻﻮُﺳﱠﺮﻤﺍ ﺎَ ْﻌَﻁَﺃَﻭ َﱠﷲ ﺎَ ْﻌَﻁَﺃ ﺎَ َﺪْﻴَﻤﺎَﻳ َﻥﻮُﻤﻮُﻘَﻳ ِﺭﺎﱠ ﻤﺍ ﻲِﻭ ْﻢُﻳُﻫﻮُﺟُﻭ ُﺐﱠﻠَﻘُﺗ َﻡْﻮَﻳ 67) َﻼﻴِﺒﱠﻬﻤﺍ ﺎَﻧﻮﱡﻠَﺿَﺄَﻭ ﺎَﻧَءﺍَﺮَﺒُﻛَﻭ ﺎَ َﺗَﺩﺎَﺳ ﺎَ ْﻌَﻁَﺃ ﺎﱠﻧِﺇ ﺎَ ﱠﺑَﺭ ﺍﻮُﻤﺎَﻗَﻭ 68) ﺍًﺮﻴِﺒَﻛ ﺎً ْﻌَﻤ ْﻢُﻳْ َﻌْﻤﺍَﻭ ِﺏﺍَﺬَﻌْﻤﺍ َﻦِﻣ ِﻦْﻴَﻔْﻌِﺿ ْﻢِﻳِﺗﺍَء ﺎَ ﱠﺑَﺭ ( 68 - :ﺏﺍﺰﺣﻷﺍ 66 ). “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan (atau disate) di neraka, mereka berkata, ‘alangkah baiknya seandainya kami taat kepada Allah dan taat pula kepada Rasul. Dan mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar- pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan kebenaran. Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar”. 13
Kepemimpinan di dunia ini memang terkadang jatuh ke tangan orang-orang yang zalim akibat lemahnya orang-orang yang shaleh, padahal orang-orang shalehlah yang paling berhak menjadi pemimpin di muka bumi ini. Allah berfirman: ( :ءﺎﻴﺒﻧﻷﺍ *ﻥﻮﺤﻤﺎﺼﻤﺍ ﻱﺩﺎﺒﻋ ﺎﻳﺛﺮﻳ ﺽﺭﻷﺍ ﻥﺃ 105 ) “..Sesungguhnya bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba- Ku yang shaleh“. Berbagai prilaku arogan yang dipertontonkan oleh orang- orang zalim di dunia kini adalah akibat dari kelemahan orang-orang shaleh, praktek-praktek buruk seperti korupsi, kolusi, nepotisme dan berbagai ketidak adilan dalam pemerintahan yang dilakukan orang-orang yang zalim adalah akibat dari lemahnya orang-orang yang shaleh. Karena itu orang-orang yang beriman haruslah memilih orang yang shaleh yang memiliki visi dan misi kepemimpinan sebagaimana misi kepemimpinan nabi Ibrahim, yakni misi dakwah dan reformasi di semua sektor kehidupan. Barangsiapa yang memilih orang zalim sebagai pemimpinnya, maka ia ikut bertanggung jawab atas semua kezalimannya di hadapan mahkamah Allah SWT dan bertanggung jawab juga kepada rakyat. Untuk memilih pemimpin yang shaleh, kita dapat melihat track record kepribadiannya di masa lalunya, secara vertikal ia harus baik hubungan ibadahnya kepada Allah SWT, dan secara horisontal ia selalu berbuat adil dan bijaksana serta penuh kasih sayang dan berakhlak baik kepada sesama manusia. Kondisi akhlak dan pendidikan keluarga dan anak- anaknya. Karena atas dasar inilah Nabi Ibrahim dipilih oleh 14
Allah SWT. sebagai imam (pemimpin) bagi semua manusia. Hanya dengan kejelian dan penuh rasa tanggung jawab kita dalam memilih pemimpin yang shalih, beriman dan bertakwa serta memiliki dedikasi yang tinggi kepada Sang Khalik, di samping berakhlak mulia dan penuh kepedulian kepada sesamanya, negeri ini diharapkan dapat keluar dari krisis multidimensi, dan menjadi negeri yang penuh berkah dan maghfirah dari Allah SWT. “Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofuur”. Ma’aasyiral Muslimin RohimakumuLlah. Dari uraian khutbah kita yang singkat pada pagi ini, dapat kita simpulkan bahwa sebagai seorang Muslim kita sangat dituntut untuk menunjukkan komitmen atau keterikatan dan loyalitas kita kepada Allah SWT. dengan menegakkan nilai- nilai Islam yang telah diturunkan-Nya, sebagai apapun kita dan di manapun posisi kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, atau bermasyarakat dan berbangsa. Karenanya, Rasulullah SAW berpesan kepada kita agar selalu bertaqwa kepada Allah SWT di manapun kita berada. Akhirnya di penghjung khutbah ini,di hari yang mulia ini ,mari sama sama kita tundukkan mata hati dan kepala kita seraya menengadahkan tangan kita bermohon kepada Allah swt Ya Allah, untuk-Mulah segala pujian dan syukur kami, dari- Mulah semua kebaikan dan keutamaan dunia dan akhirat berasal, kami persembahkan seluruh pujian ini keharibaan- Mu sesuai dengan keagungan wajah-Mu yang mulia… 15
Ya Allah, sungguh kami telah menzalimi diri-diri kami, jika tidak karena rahmat dan ampunan-Mu niscaya kami pasti tergolong orang-orang yang merugi… Ya Allah, Engkaulah yang mengetahui seluruh rahasia, melihat semua denyut nurani… Ya Allah, janganlah Engkau menyiksa kami karena dosa-dosa kami, janganlah Engkau pupuskan harapan kami pada-Mu karena dosa-dosa kami, janganlah Engkau mengusir kami dari lingkaran rahmat-Mu karena dosa-dosa kami…Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa-dosa kedua orang tua kami serta dosa-dosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau menyimpan secuil pun rasa iri dan dendam kepada orang-orang yang beriman..Ya Allah, sungguh Engkau maha Lembut lagi Maha Penyayang…Ya Allah ampunilah dosa-dosa kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup dari mereka maupun yang telah meninggal, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan (senantiasa) Mengabulkan semua doa-doa serta Memenuhi segala hajat manusia… Ya Allah, perbaikilah agama kami yang menjadi perisai kebaikan bagi segenap urusan kami…perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat kami kelak kembali…perbaikilah dunia kami yang menjadi tempat penghidupan kami…Ya Allah, jadikanlah sisa hidup kami sebagai tambahan kebaikan bagi kami, dan jadikanlah kematian kami sebagai perpisahan yang menenangkan kami dari semua kejahatan… Ya Allah, berikanlah rasa takut yang akan menjauhkan kami dari kemaksiatan, ketaatan yang akan mengantar kami ke surga-Mu, keyakinan hati yang meringankan semua bencana dunia, karunialah kami dengan semua pendengaran, 16
penglihatan dan kekuatan kami sepanjang hidup kami, jadikanlah pewaris itu dari kami, dan balaslah orang-orang yang telah menzalimi kami, dan tolonglah kami menghadapi musuh-musuh kami, janganlah Engkau letakkan musibah kami dari sisi agama kami, dan janglah Engkau jadikan dunia sebagai mimpi terbesar kami dan batas akhir dari segenap pengetahuan kami… Ya Allah sesungguhnya banyak diantara saudara saudara kami yang hari ini berada di tanah suci memenuhi panggilan Mu,karuniakanlah kepada mabrur,berikanlah kemudahan dalam pelaksanaan manasik haji,dan kembalikanlah mereka ke kampung halaman mereka dalam kondisi yang baik. mereka haji yang Ya Allah, hanya pada-Mulah kami mengadukan seluruh duka lara dan kesedihan kami, hanya pada-Mulah kami mengadukan segenap kelemahan tekad kami dan sedikitnya sarana dan daya kami…Ya Allah, Engkaulah Tuhan tempat mengadu orang-orang yang tidak berdaya dan terzalimi, maka gantilah rasa takut kami dengan rasa aman, gantilah kepengecutan kami dengan keberanian, gantilah kesedihan kami dengan harapan yang luas, angkatlah kami dari ketidakberdayaan dan bebaskanlah kami dari belenggu kezaliman seta tegarkanlah hati kami dalan menjalankan agama-Mu… Ya Allah, kumpulkanlah kami bersama hamba-hamba-Mu dalam surga-Mu, bersama para Nabi, kaum shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shaleh…Ya Allah kumpulkanlah kami bersama Nabi-Mu Muhammad saw, Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Thalib serta 17
seluruh sahabat Rasulullah saw, dalam surga-Mu dan berilah kami kesempatan melihat wajah-Mu di akhirat. Ya Allah, terimalah seluruh amal kami, ampunilah seluruh dosa kami, dan berilah kami kebaikan dunia dan akhirat serta lindungilah kami dari siksa neraka. Ya Allah, kepada- Mulah seluruh doa ini kami tengadahkan, dan hanya Engkaulah yang akan mengabulkan-Nya. ﺕﺎﻛﺮﺑﻭ ﷲ ﺔ ﺣﺭﻭ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﻡﻼﻬﻤﺍﻭ . ﻩ 18
Berlomba Mendapatkan Istana di Surga Sebulan lamanya kita telah mensucikan diri untuk kembali ke fitrah dan semoga kita meraih kemenangan sebagai salah satu makhluk-Nya yang bertaqwa, amin. Kemenangan yang kita capai belumlah lengkap tanpa mendapatkan Istana di akhirat kelak. Rasulullah saw bersabda: ُﷲ َﻰﻧَﺑ ﺍًﺩِﺟْﺳَﻣ ﻰَﻧَﺑ ْﻥَﻣ : َﻡﱠﻠَﺳ َ ﻭ ِﻪْﻳَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِﷲ ُﻝ ْ ﻭُﺳَﺭ َﻝﺎَﻗ (ﻱِﺭﺎَﺧُﺑﻟﺍ ُﻩﺍ َ ﻭَﺭ) ِﺔﱠﻧَﺟﻟْﺍ ﻲِﻓ ُﻪَﻠْﺛِﻣ ُﻪَﻟ Barang siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah SWT akan membangunkan baginya istana di surga (HR. Bukhari). Panitia Pembangunan Masjid Ikhtiar Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea membantu kaum Muslimin dan Muslimat untuk mendapatkan Istana tesebut melalui investasi pada Pembangunan Masjid Ikhtiar yang insya Allah akan di mulai pembangunannya pada tahun ini. Investasi Bapak/Ibu dapat diserahkan langsung kepada Bendahara Panitia atau di transfer ke: Rekening Bank BNI Syariah No: Rekening Bank BNI Syariah No:7700550072 an. Panitia Pembangunan Masjid Ikhtiar Unhas Tamalanrea an. Panitia Pembangunan Masjid Ikhtiar Unhas Tamalanrea Informasi lebih lengkap dapat menghubungi Informasi lebih lengkap dapat menghubungi D DR R. .H H. .Alimuddin 085399650586 Alimuddin 085399650586 7700550072 20