6.04k likes | 21.14k Views
KESEHATAN IBU dan ANAK. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. MENU. Definisi Sejarah Ruang Lingkup Perkembangan Konsep Determinan Penyebab Paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi ( Poned dan Ponek ) Isue terkini. DEFINISI.
E N D
KESEHATAN IBU dan ANAK PengantarIlmuKesehatanMasyarakat
MENU • Definisi • Sejarah • RuangLingkup • PerkembanganKonsep • DeterminanPenyebab • PaketPelayananKesehatanReproduksi (PoneddanPonek) • Isueterkini
DEFINISI • KesehatanIbudananak (KIA) mengacupada status kesehatandanpelayanankesehatan yang diberikankepadaperempuandananak-anak. • Penekanannyapadaperempuandalamperanmerekasebagaiibu (melahirkandanmembesarkananak) dananak-anak, terutamaberfokuspadakelangsunganhidupsehatdaribayidananakkecil
BESARAN MASALAH • Pencapaianluarbiasatelahdibuatdalammengurangimortalitasdanmorbiditasibudananak. • Namun, masihadakesenjangan yang besarantaranegara-negaraberpenghasilantinggidanrendah.
BESARAN MASALAH • Kesehatanibudananakterbaikdapatditemukandinegara-negaraSkandinaviadanJepang. • Tingkat kematianbayidari 3/1, 000 diSwediadanJepang, tingkatkematiananakdari 3/1, 000 diSwedia, tingkatkematianibudan 2/100, 000 diSwediamerupakan yang terbaiksaatini.
BESARAN MASALAH • Angkakematianibutertinggipadatahun 2000 adalah 2.000 / 100.000 di Sierra Leone. • Delapanbelasnegaramemilikitingkatkematianibulebihtinggidari 1.000 / 100.000, sebagianbesarberadadi sub-Sahara Afrikaataudinegara-negara yang mengalamiperangdankonflik, ataukeduanya.
SEJARAH • KIA benar-benarmulaimeningkatsekitarawalabad ke-20 dinegaramaju, ketikaperbaikankesehatanmasyarakatumummengurangipenyebaranpenyakitmenulardanpembangunanekonomimeningkatanaksesterhadappangandanperumahan yang lebihbaik. • GambaraniniberfokuspadaperiodesetelahPerangDunia II, ketikaupaya-upaya global dimulaisetelahberdirinyaPerserikatanBangsa-Bangsa.
SEJARAH • SebelumPerangDunia II, sistempelayanankesehatannegara-negaramajudanberkembangkuranglebihsama. • Sebuahpeningkatanbertahapdalamstandarhidupdiantaranegara-negaramajumenyebabkanperbaikanpelayanankesehatan, termasuk yang berhubungandengankesehatanibudananak.
SEJARAH • SetelahPerangDunia II, sistempelayanankesehatandibanyaknegaraberkembangmenekankanpelayanantersier, model yang adadinegara-negaraindustri. • Hal inimengakibatkanpeningkatanspesialisasimedisdanhirarkidalamsistempelayanankesehatandimanasebagianbesarsumberdayatersitakepelayanantersierdanteknologi.
SEJARAH • Meskipunadabeberapakeberhasilandenganpendekatanini, itutidakmempunyaidampakbanyakuntukmeningkatkanaksespelayanankesehatanditingkatmasyarakat, danindikatorkesehatan KIA tidakmeningkat. • Keterbatasan program penyakitvertikal yang diakuidanpada 1978, dalamDeklarasi Alma-Ata, pentingnyapendekatanholistikuntukkesehatan (fisik, mental, dansosial) danperanpembangunanekonomidansosial, individudantanggungjawabpemerintah, danpelayanankesehatan primer dimasukkandalamtujuankesehatanuntukSemuatahun 2000.
CHINA AKHIR TAHUN 1950 • Barefoot Doctor: petani yang menerimapelatihanmedisdasardifokuskanpadaanatomi, bakteriologi, mendiagnosispenyakit, akupunktur, resepobattradisionaldan Barat, pengendaliankelahiran, danperawatanibudanbayi. • Barefoot Doctor memberikanpelayanankesehatanpreventifdandasaruntuklebihdari 90% daripopulasi. • Melaluilangkah-langkahpencegahan, pendidikankesehatan, promosikesehatan, danpelayanankesehatandasar, pekerjaan Barefoot Doctor mulaimeningkatkankesehatansecarakeseluruhan China.
KUBA • Sistempelayanankesehatan primer diKubaberfokuspadakesehatanibudananak, vaksin, dan program surveilanspenyakit. • Program DokterKeluarga, diciptakanpadatahun 1984, adalahjalurmasukkesistemkesehatan. Sebuahtimdokterdanperawatdisediakanuntuksetiap 120 hingga 150 keluarga. • Tim itutinggaldalammasyarakat, melakukankunjunganrumah, danmenyediakan 97% darijaminankesehatannasional.
RUANG LINGKUP • Kesehatan Maternal • KesehatanPerinataldan Neonatal • KesehatanBayidanAnak • KesehatanReproduksi
KESEHATAN REPRODUKSI • Definisi Kesehatanreproduksiadalahkeadaansehat yang menyeluruhdarifisik, mental dankesejahteraansosialdantidaksemata-matakarenatidakadanyapenyakitdankecacatanpadasemua yang berkaitanpadasistem, fungsidanprosesreproduksi • Implikasi • Kemampuanuntukmempunyaikehidupanseksual yang aman; • Kemampuanuntukber-reproduksi; dan • Bebasuntukmenentukanbilamana, kapandanseberapaseringuntukber-reproduksi.
LAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI • Layanankesehatanreproduksididefinisikansebagaimetode, teknik, danlayanan yang terintegrasiuntukkesehatandankesejahteraanreproduksidenganpencegahandanpemecahanmasalah-masalahKesehatanReproduksi. • Termasukdidalamnyaadalahkesehatanseksual– yang tujuannyaadalahuntukmeningkatkankehidupandanhubungan personal, dantidaksemata-matadengankonselingdanperawatanterhadappenyakit-penyakit yang berhubungandenganreproduksidanpenyakitmenularseksualsaja.
Perubahan Konsep(1) • Pelayanan KESPRO (yang terpadu) tidak hanya meliputi KIA dan KB, tetapi juga program-program lain (khususnya dalam konteks pelayanan kesehatan dasar), misalnya penanggulangan PMS. • Pendekatan multisektoral (sesuai hasil ICPD Kairo 1994) yang ditujukan pada inti konsep KESPRO utama, yaitu promosi hak-hak reproduksi wanita untuk memperoleh derajat KESPRO yang memadai.
Perubahan Konsep(2) • Perubahan sikap dalam kehidupan berkeluarga yang menitikberatkan pada tanggung jawab pria atas prilaku seksual atau reproduksi serta akibatnya terhadap fungsi dan proses reproduksi dalam kehidupan berkeluarga. • Penyadaran bahwa peningkatan pelayanan KESPRO berarti kualitas pelayanan yang lebih baik dilihat dari perspektif klien - ukuran kualitas pelayanan yang memuaskan ialah bila klien memperoleh pemahaman yang akurat dan memadai tentang ruang lingkup kesehatan reproduksi
Determinan • Faktor sosial-ekonomi & demografi: kemiskinan, pendidikan, ketidaktahuan, lokasi tempat tinggal • Faktor budaya & lingkungan: praktek tradisional yang berakibat buruk, banyak anak banyak rezeki, informasi yang membingungkan anak dan remaja • Faktor psikologik: dampak keretakan orang tua terhadap anak, depresi akibat ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga pada wanita • Faktor biologik: cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca-PMS
PAKET PELAYANAN KESPRODI INDONESIA A. Paket Pelayanan Kespro Esensial • Safe motherhood • Family planning • STD & HIV/AIDS • Adolescent reproductive health B. Paket Pelayanan Kespro Komprehensif • Paket 1-4 • Program kespro lansia
Masalah Kesehatan Maternal • Maternal: wanita dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas • Kematian maternal kematian yang terjadi pada masa dan akibat komplikasi maternal • Kesakitan maternal penyakit/kondisi yang terjadi pada masa dan akibat komplikasi maternal
Mencegah Kematian Maternal • Kurang lebih 2/3 kematian maternal terjadia oleh sebab langsung yang seharusnya dapat dicegah • Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami komplikasi sehingga semua persalinan harus dianggap berisiko • Data menunjukkan ada korelasi negatif antara pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kematian maternal • Tenaga kesehatan terlatih • Dukungan sistem pelayanan
3 Terlambat & 4 Terlalu Dalam Kematian Maternal • 3 Terlambat: • Terlambat mengenal tanda bahaya & mengambil keputusan • Terlambat mencapai fasilitas kesehatan • Terlambat mendapatkan pertolongan di fasilitas kesehatan • 4 Terlalu: • Terlalu muda umur ibu • Terlalu banyak melahirkan • Terlalu rapat jarak antar kelahiran • Terlalu tua umur ibu
Definisi Perinatal,Neonatal, Bayi dan Anak • Perinatal: masa kehamilan 24(22) minggu sampai dengan bayi umur 7 hari • Neonatal: bayi umur 0 s/d 28 hari • Neonatal dini: bayi umur 0 s/d 7 hari • Anak: bayi umur 0 hari s/d 18 tahun • Balita: umur 0 s/d 5 tahun
Kematian Neonatal • MDG-4: Menurunnya angka kematian balita sbesar 2/3nya pada tahun 1990-2015 • Sulit dicapai tanpa usaha keras menurunkan angka kematian neonatal • 60% Kematianbayiterjadipadamasa neonatal periode neonatal “hanya” 28 hari • KematianPerinatalmenunjukkan trend meningkatdari SDKI 2007 dan 2003 26/1000 Kelahirandari 25 dan 24/1000 kelahiran
Kematian Neonatal di Indonesia • Menurut SDKI 2012: 19/1000 kelahiran hidup
Upaya Mencegah Kematian Neonatal di Indonesia • Ada pendapat bahwa untuk mencegah kematian neonatal perlu perlatan kedokteran canggih NICU, RS • Darmstadt 40-70% kematian neonatal dapat dicegah dengan teknologi kedokteran sederhana yg sudah ada • Bang 80% kematian neonatal dapat dicegah dengan penanggulangan infkesi • Alisyahbana 80% kasus asfiksia neonatal dapat diselamatkan dengan tindakan resusitasi
Upaya Mencegah Kematian Neonatal di Indonesia • Kebijakan Depkes • POED/POEK PONED/PONEK • Lebih fokus ke ibu, kurang ke neonatal • KN • Kunjungan/kontak neonatal • Masalah ketrampilan nakes • Masalah informasi kelahiran bayi • GSI/SIAGA • Fokus ke ibu, kurang ke neonatal
Lahir Mati • Masalah yang masih kurang diperhatikan • Jumlah lahir mati 1,5x kematian neonatal • Penyebab masih ?, tetapi beberapa dugaan: • Infeksi non simptomatik (vaginosis bakterial) • Kualitas plasenta yang buruk • Stroke perinatal • Pertolongan persalinan yang kurang memadai • Induksi kelahiran yang tidak diperlukan • Pemberian multivitamin yang berlebihan • Vit.A toksik untuk janin
Upaya Pencegahan Kematian Bayi & Anak di Indonesia • Imunisasi • Cakupan sudah cukup tinggi • Masalah: kualitas vaksin ? • Banyak vaksin perlu disimpan pada suhu tertentu (dingin, tapi tidak beku) • Rusak karena terlalu panas atau terlalu dingin • Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) • Klasifikasi masalah kesehatan pada bayi/balita • Algoritma sederhana, dapat digunakan oleh BDD • Masalah: dukungan logistik: obat, alat, dll?
Upaya Pencegahan Kematian Bayi & Anak di Indonesia • ASI Eksklusif • 6 bulan pertama hanya ASI saja • Bukti menunjukkan ASI ekslusif mengurangi risiko sakit (infeksi) • Masalah: • Kampaye gencar perusahaan susu • Hubungan bisnis nakes – perusahaan susu • Keberhasilan ASI eksklusif banyak tergantung pemberian ASI segera
Upaya Pencegahan Kematian Bayi & Anak di Indonesia • Upaya perbaikan gizi • Makro: MP-ASI, PMT • Sering kali tidak kontinyu • PMT tidak sesuai • Alternatif: Positive Deviance • Mikro:Vitamin A, Yodium • Suplementasi, blanket approach untuk vit A
TANTANGAN DALAM MENINGKATKAN KIA Hambatansistemkesehatanterdapathampirdisemualini: • (1) kualitaslayanan antenatal, persalinandan postnatal yang kurangbaik, • (2) kurangnyapendanaanuntukkesehatan, • (3) prosesperencanaansumberdanakesehatan yang terhambatsertaketerlambatanpengirimandanrealisasidanadidaerah, • (4) kurangnyautilisasiJampersaldankualitaspelayanan yang rendah, serta • (5) terbatasnyasarana PONED dan PONEK di Indonesia. Hambataniniditambahdenganmasihbanyaknyaperilakumasyarakat yang membahayakankesehatananakdanibuakibatkurangnyapengetahuandansosialisasisertaakseskesarana air bersihdansanitasi.
Masalah Tersembunyi untuk Masa Mendatang • Banyak program kesehatan telah berhasil mencegah kematian bayi dan anak • Tetapi bagaimana kualitas hidup mereka? • Apakah kita hanya memindahkan masalah dari mortalitas ke disabilitas? • Perkembangan neurokognitif anak harus mulai diperhatikan agar menjadi bangsa yang berkualitas
ISU (1) • Data Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) mengungkapkan, angkakematianbayi NTB menembus 55 jiwa per 1.000 kelahiran. Sementaraangkakematianibumelahirkan 242,9 orang per 100 ribuprosesmelahirkan.
ISU (1) Launching hasil SDKI 2012 (25 September 2013) : • AKI nasionalmeningkatmenjadi 359/100.000 KH, dari 228 padapada SDKI 2007. • AKBayisedikitmenurundari 34/1000 KH pada SDKI 2007 menjadi 32 pada SDKI 2012, • AKBalitadari 44 pada SDKI 2007 menjadi 40 pada SDKI 2012 . Jauhpanggangdariapi, bagaimanamencapai target MDG's 2015, yaitu AKI 102, AKBayi 23 danAKBalita 32?
ISU (2) Layanan KB JadiStandarAkreditasiBaru RS • Menurut SDKI, pelayanan KB di RS pemerintahhanyameningkat 0,1% dari 4,3% menjadi 4,4%. • Sementaradi RS swasta, jugahanyameningkat 0,1% dari 2,2%. Rendahnyapelayanan KB di RS menyebabkantersendatnyaupayapenurunanangkakematianibu (AKI) di Tanah Air.
ISU (2) • Pertolonganpersalinan yang dilakukandisaranamedissendiritelahmengalamipeningkatandari 46% (SDKI 2007) menjadi 63% (SDKI 2012).Hal ituberkatdirilisnya program percepatanpenurunan AKI, yaituJaminanPersalinan (Jampersal) yang menggratiskanbiayaprosespersalinan. Sayang, darimereka yang mengikutiJampersal, hanya15% yang terjaringmenjadipeserta KB. Padahaldenganber-KB risikoangkakematianakibatpersalinabisaditekan.“Hampir 70% prosespersalinankinidilakukandi RS. Artinyaaksestermudahuntukmenjaringpeserta KB baruotomatisadadi RS.”
ISU (3) IbuHamilMemilihDukun, KetimbangDokter • Kesadaranmengontrolkesehatanibudankandungannyasecaraberkala, diPusatKesehatanMasyarakat (Puskesmas) tenyatamasihkurangdiKabupatenBolaangMongondow Selatan (Bolsel). • Buktinyaparaibuhamillebihpercayadengandukunberanakdikampungketimbangbidanataudokterspesialisanak. • PadahalDinasKesehatan (Dinkes) sendirisudahmelakukanberbagaiupayauntukmemberikanpenyadarankepadamasyarakat. “Kamiselalumelakukansosialisasidanpendampingankepadamasyarakatkhususnyaibu-ibuhamil. Tapitradisimasyarakatyang sudah lama terbiasadengandukunberanakitusulitdihilangkan. Inijelasmempengaruhiangkakematianpadabayidanibu yang barumelahirkan, kataKepalaDinasKesehatandrNormawatyPatuti.
SUMBER • Ariawan, Iwan. 2007. MasalahKesehatanIbudanAnak. BahanKuliahKesehatanReproduksi FKM UI • Kusumayati, Agustin.2006.Ruang LingkupKesehatanReproduksi. BahanKuliahPengantarKesehatanMasyarakat FKM UI • SurveiDemografidanKesehatan Indonesia 2012 • Markle, William, et.all.2007.Understanding Global Health.