190 likes | 609 Views
PEDOMAN TEKNIS PEMBERIAN PROFILAKSIS INJEKSI VITAMIN K1 PADA BAYI BARU LAHIR DI TINGKAT PELAYANAN DASAR. Direktorat Bina Kesehatan Anak Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen kesehatan RI . PENDAHULUAN. Permasalahan :
E N D
PEDOMAN TEKNIS PEMBERIAN PROFILAKSIS INJEKSI VITAMIN K1 PADA BAYI BARU LAHIR DI TINGKAT PELAYANAN DASAR Direktorat Bina Kesehatan Anak Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen kesehatan RI
PENDAHULUAN • Permasalahan : • BBL cendrungmemilikikadar VIT K dancadangan VIT K dalamhati yang relatiflebihrendahdibandingbayi yang lebihbesar • Asupan VIT K dalam ASI belummencukupi ( 0,5 mg/L) sedangkan VIT K darimakanantambahandansayuranbelumdimulai • Negara ASIA angkakesakitanbayikarena PDVK berkisarantara 1 :1200 -1 : 1400 KH angkatersebutdapatturunmenjadi 1 :10000 denganpemberianprofilaksis VIT K pada BBL
Akibat PDVK adalah terjadi perdarahan otak dengan angka kematian 10 -50 % yang umumnya terjadi pada bayi dalam rentang umur 2 minggu sapai 6 bulan dengan angka kecacatan 30 – 50 % • Secara nasional belum ada angka PDVK sedangkan dari RSCM bagian Anak ( 1990-2000) menunjukan terdapatnya 21 kasus diantaranya 17 (81%) mengalami komplikasi perdarahan intrakranial • Selain itu akibat PDVK terlihat kejadian KIPI berupa perdarahan yang timbul 2 jam sampai 8 hari pasca imunisasi • Data KIPI tahun 2003 -2006 sebanyak 42 kasus dimana 27 kasus (65%) diantaranya meninggal
PENGERTIAN • VIT K vitamin larut dalam lemak, merupakan suatu naftokuinon yang berperan dalam modifikasi dan aktivitas beberapa protein yang berperan dalam pembekuan darah sep protrombin atau faktor II,VII,IX,Xdan anti koagulan protein C dan S dll yang belum banyak diketahui
3 Bentuk VIK yang Diketahui • VIT K 1 (Phytomenadione) terdapat pada sayuran hijau, sedian yang ada saat ini adalah cremophor dan VIT K mixed micelles (KMK) • VIK K2 (Menaquinone) disintesis oleh flora usus normal seperti bacteriodes fragilis dan beberpa strain E.coli • VIT K 3 (Menadione) yang sering dipakai sekarang merupakan VIT K sintetik tetapi jarang diberikan lagi pada neonatus karena dapat menyebabkan anemia hemolitik
Secara fisiologis kadar faktor koagulasi yang tergantung VIT K dalam tali pusat sekitar 50 % dan akan menurun dengan cepat mencapai titik terendah dala 48-72 jam setelah kelahiran • VIT K 1 Selain sedian injeksi terdapat pula sedian oral tab 2 mg tetapi absorpsi VIK K1 oral tidak sebaik VIT K 1 injeksi terutama bayi yang menderita diare • Pemberian VIK K1 oral pemberiannya memerlukan beberapa minggu (3 x dosis oral, masing-masing 2 mg yang diberikan pada waktu lahir, umur 3-5 hari, dan umur 4-6 minggu) • Sebagai konsekuensinya maka tingkat kepatuhan ortu merupakan suatu masalah tersendiri
Perdarahan Akibat Defisiensi VIT K (PDVK) • PDVK dapat terjadi spontan atau perdarahan karena proses lain seperti pengambilan darah vena atau pada operasi disebabkan karena berkurangnya faktor pembekuan darah (koagulasi) yang tergantung pada VIT K yaitu faktor II,VII,IX.X sedangkan faktor kuagulasi lainya , kadar fibrinogen dan jumlah trombosit dalam batas normal • Manifestasi klinis yang sering ditemukan adalah perdarahan, pucat dan hepatomegali ringan • Perdarahan dapat terjadi spontan atau akibat trauma, terutama trauma lahir
Pada kebanyakan kasus perdarahan terjadi dikulit, mata, hidung dan saluran cerna (muntah atau berak darah) • Perdarahan kulit sering berupa purpura, ekimosis, atau perdarahan melalui bekas tusukan jarum suntik • Tempat perdarahan yang utama adalah umbilikus, membran mukosa, saluran cerna, sirkumsisi dan dan pungsi vena • Perdarahan juga berupa hematoma pada tempat trauma seperti cepal hematoma akibat lebih lanjut adalah timbulnya perdarahan intrakranial yang menyebabkan mortalitas dan morbilitas yang menetap
Perdarahan intrakranial merupakan komplikasi tersering 63 % dimana 80 -100 % berupa perdarahan subdural dan subaraknoid • Pada perdarahan intrakranial didapatkan gejala peningkatan tekanan intrakranial (TIK) bahkan tidak menunjukan gejala ataupun tanda • Pada sebagian kasus 60 % didapatkan sakit kepala, anak menjadi iritabel, ubun2 besar menonjol, pucat dan kejang, kejang bersifat lokal dan umum • Gejala yang paling mudah dikenali adalah tangisan bayi yamelengking ng dengan nada tinggi (high pitch cry) yang tidak bisa dihentikan walaupun bayi tersebut sudah ditenangkan dan diletakan dipundak sambil dielus-elus punggungnya
Tujuan Umum • Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat PDVK Tujuan Khusus : • Tercapainya target pemberian prof.inj Vit K1 segera setelah lahir pada BBL ( setelah proses menyusu dini) • Tercapainya target yankes pd BBL yg komprehensif di tingkat yankesdas • Terlindunginya BBL thdp PDVK • Meningkatnya jangkauan & kualitas yankes bagi BBL
Pelaksana • Tenaga kesehatan yg melakukan pertolongan persalinan/petugas yankes ibu dan anak di semua unit pelayanan II. KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN • Penyelenggaraan pemberian prof.inj.Vit K1 o/ fasilitas kes pemerintah,swasta & masyarakat yg berbasis hak anak melalui LP.LS • Mengupayakan pemerataan jangkauan • Mengupayakan kualitas yankesBBL yg bermutu • Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan
II. KEBIJAKAN DAN STRATEGI (lanjutan…) STRATEGI • Pelayanan oleh nakes segera setelah bayi lahir atau pada saat KN1 • Menerapkan sistem PWS-KIA utk menentukan prioritas kegiatan & tindakan perbaikan • Menjamin ketersediaan dana, kecukupan sediaan Vit K1 injeksi dan alat suntik • Meningkatkan advokasi, fasilitasi dan pembinaan secara berjenjang
PELAKSANAAN a. Cara pemberiaan : semua BBL Jenis:Vit K1 dlm ampul 10mg/1 ml atau 2mg/1 ml • Cara : masukan vit K1 sterile disposible 1 ml/1cc, kemudian disuntik im dipaha kiri anterolateral sebanyak 1mg dosis tunggal, segera stlh lahir (setelah inisiasi menyusu dini), diberikan sebelum inj Hepatitis B • Pada bayi yg akan dirujuk tetap diberikan dgn cara dan dosis yg sama • Pada bayi yg tdk ditolong oleh bidan dibeikan pada KN1
PELAKSANAAN (lanjutan………) b. Logistik • sediaan vit K1 dalam ampul 10 mg/1ml dan 2 mg/ml • Sterile disposible spuite 1ml/1cc (tuberculin) • Cara menghitung : Sensus desa (jmlh penduduk) Proyeksi angka kelahiran (CBR x jmlh penduduk, kebutuhan vit K1 sesuai BBL • Penyimpanan sediaan : Tempat kering, sejuk dan terhindar dari sinar matahari
PENGELOLAAN PEMBERIAN PROFILAKSIS INJEKSI VIT K1 PD BBL • Pengadaan • Penyimpanan • Distribusi • Pemakaian PENANGANAN LIMBAH • Incenerator • Sistem pembakaran yg tersedia di unit kesehatan masing-masing
PENCATATAN DAN PELAPORAN PENCATATAN Tingkat Desa Tingkat Puskesmas Tingkat Kab/Kota Tingkat Provinsi
SKEMA PELAPORAN DINKES PROVINSI DINKES KAB/KOTA PUSKESMAS
SUPERVISI • Cakupan & target • Data PDVK • Ketenagaan • Logistik & distribusi • Pencatatan & pelaporan • Hasil kerjasama LP,LS • Permasalahan yg ditemukan MONITORING DAN EVALUASI • Menilai dampak Vit K1 : penurunan angka kesakitan & kematian bayi karena PDVK • Data stok : gambaran pemakaian & distribusi • Cakupan pertahun : acuan utk memperbaiki kebijakan