460 likes | 1.26k Views
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN. Didik Harsoyo. Surat Berharga yang diterbitkan :. Merupakan surat-surat berharga yang diterbitkan oleh bank untuk kemudian dijual kepada pihak lain melalui Pasar Uang antar bank. Surat berharga ini disebut Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
E N D
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN Didik Harsoyo
Surat Berharga yang diterbitkan : • Merupakan surat-surat berharga yang diterbitkan oleh bank untuk kemudian dijual kepada pihak lain melalui Pasar Uang antar bank. • Surat berharga ini disebut Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) • Perdagangan SBPU bisa dilakukan oleh : - antara bank komersial dengan LK bukan bank - antara bank komersial dengan Bank Indonesia - antara bank komersial dengan masyarakat umum selama memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Surat Berharga yang diterbitkan : • Jenisnya antara lain : • SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), • Obligasi. • Bertujuan untuk meningkatkan likuiditas bank dengan memperoleh dana dari pihak ketiga dengan bunga ringan. • Perdagangan SBPU dilakukan dengan sistem diskonto.
SBPU Perlakuan Akuntansinya : a. Diakui sebesar nilai nominal. b. Diskonto SBPU diakui sebagai bunga dibayar dimuka dan diamortisasi sesuai jangka waktunya. c. Biaya-biaya yang timbul dari penerbitan surat berharga diakui sebagai beban dalam periode berjalan.
Contoh : Pada tanggal 12 Oktober 2008, PT Bank Bima menjual SBPU ke Bank Birawa sebesar Rp. 100.000.000,- bunga 9% pertahun jangka waktu 90 hari. Hasil penjualan diterima melalui giro pada Bank Indonesia. Perhitungannya : - Nominal SBPU 100.000.000 - N. Tunai 365 x 100,000,000 97.829.000 365 + (9% x 90 ) - Bunga dibayar dimuka 2.171.000
Jurnal Transaksi yang dibuat bank B : Saat Penjualan, 12 Oktober 2008 : Giro BI 97.829.000 Bunga SBPU dibayar dimuka 2.171.000 SBPU yang diterbitkan 100.000.000 Saat Pembebanan bunga, 31 Okt 2008 : Beban Bunga SBPU 482.444 Bunga SBPU dibayar dimuka 482.444 (20/90 x 2.171.000 = 482.444)
Jurnal Transaksi : Pada saat pembebanan bunga SBPU, 30 Nov. 2008 : Beban Bunga SBPU 723.667 Bunga SBPU dibayar dimuka 723.667 Perhitungan : 30/90 x 2.171.000 = 723.667 Pada saat pembebanan bunga SBPU, 31 Des.2008: Beban Bunga SBPU 747.789 Bunga SBPU dibayar dimuka 747.789 Perhitungan : 31/90 x 2.171.000 = 747.789
Jurnal Transaksi : Pada saat jatuh tempo SBPU, 10 Januari 2009 : SBPU yang diterbitkan 100.000.000 Beban Bunga SBPU 217.100 Giro pada BI 100.000.000 Bunga SBPU dibayar dimuka 217.100 Perhitungan : 2.171.000 – (482.444 + 723.667 + 747.789) = 217.100
Soal Diskusi : Pada tanggal 4 April 2009, PT Bank Bima menjual SBPU kepada Bank Makmur sebesar Rp. 500.000.000,- bunga 10% pertahun jangka waktu 60 hari. Hasil penjualan diterima melalui giro pada Bank Indonesia. Buatlah perhitungan dan jurnal transaksinya sampai jatuh tempo?
Jurnal Transaksi yang dibuat bank B : Perhitungannya : - Nominal SBPU 500.000.000 - N. Tunai 365 x 500,000,000491.913.747 365 + (10% x 60 ) - Bunga dibayar dimuka 8.086.253 Saat Penjualan, 4 April 2009 : Giro BI 491.913.747 Bunga SBPU dibayar dimuka 8.086.253 SBPU yang diterbitkan 500.000.000
Jurnal Transaksi : Saat Pembebanan bunga, 30 April 2009 : Beban Bunga SBPU 3.638.814 Bunga SBPU dibayar dimuka 3.638.814 (27/60 x 8.086.253 = 3.638.814) Saat pembebanan bunga SBPU, 31 Mei 2009 : Beban Bunga SBPU 4.177.897 Bunga SBPU dibayar dimuka 4.177.897 Perhitungan : 31/60 x 8.086.253 = 4.177.897
Jurnal Transaksi : Pada saat jatuh tempo SBPU, 3 Juni 2009 : SBPU yang diterbitkan 500.000.000 Beban Bunga SBPU 269.542 Giro pada BI 500.000.000 Bunga SBPU dibayar dimuka 269.542 Perhitungan :8.086.253 – (3.638.814 + 4.177.897) = 269.542
OBLIGASI • merupakan surat pengakuan hutang dengan jangka waktu tertentu, dimana bank yang menerbitkan harus membayar bunga kepada pembeli obligasi. • merupakan sumber dana alternatif bank dalam membiayai investasinya. • Pembayaran bunga dilakukan setiap periode tertentu secara tetap.
Perlakuan Akuntansinya : Pencatatan obligasi dilakukan ketika : - transaksi penjualan obligasi - pengakuan/pembayaran bunga - pembayaran pokok obligasi. Untuk bisa mencatatnya perlu mengetahui harga jual (kurs) obligasi yang terbentuk di pasar.
Penentuan Harga Obligasi Hal-hal yang harus diperhatikan : - tingkat bunga (kupon) obligasi, - jangka waktu atau jatuh tempo obligasi, • keuntungan yang diharapkan (bond yield) Bunga obligasi dibayar setiap periode, sedang nilai pokok obligasi akan dilunasi saat jatuh tempo
Penentuan Harga Obligasi Harga obligasi : merupakan penjumlahan present value (nilai sekarang) dari (bunga + nilai pokok), dengan yield yang disyaratkan = PV Bunga + PV Pokok
Penentuan Harga Obligasi Rumus : n Ci Pp P = € -------- + ------- t=1 (1+r)n (1+r)n Dimana : P = Harga Obligasi atau Nilai sekarang Obligasi n = Periode (jumlah tahun) s/d jatuh tempo obligasi Ci = Pembayaran bunga (kupon) obligasi setiap periode r = Tingkat diskonto atau bond yield Pp = Nilai pokok atau prinsipal obligasi
Penerbitan Obligasi • Obligasi yang dijual akan dicatat sebesar harga nominal. • Apabila dijual di atas harga nominal, selisih harga jual (harga kurs) dicatat sebagai agio. • Apabila dijual di bawah harga nominal, selisih harga jual dicatat sebagai disagio. • Obligasi yang dijual pada tanggal diantara tanggal pembayaran bunga harus diperhitungkan bunga yang telah berjalan.
Contoh : • Bank Bima menjual obligasi pada tanggal 1 Oktober 2006 nominal Rp 200.000.000 dengan kupon atau tingkat bunga 15% dibayar setiap tanggal 1 Oktober dan jangka waktunya 3 tahun. Investor yield sebesar 14%. Hitung harga obligasi! Harga Obligasi : PV Bunga + PV Pokok
Jawab : PV Bunga : = 30jt x (1/1,141 + 1/1,142 + 1/1,143) = 30jt x 2,321632 = 69.648.960 PV Pokok : = 200jt / 1/1,143 = 134.994.303 Harga Jual Obligasi : = 69.648.960 + 134.994.303 = 204.643.263
Jurnal Transaksi yang dibuat bank Bima : SaatPenjualan, 1 Oktober 2006 : Kas 204.643.263 Obligasi yang diterbitkan 200.000.000 AgioObligasi 4.643.263 Agio = Hargajual – Nilai nominal = 204.643.263 – 200.000.000 = 4.643.263
Jurnal Transaksi yang dibuat bank Bima : SaatPembebananAmortisasi, 31 Oktober 2006 : AgioObligasi 128.985 PendapatanAgioObligasi 128.985 ( 1/36 x 4.643.263) = 128.985 36 dr 3thn=36 bln SaatPembebananBunga, 31 Okt 2006 : Beban Bunga Obligasi 2.500.000 Bunga Obligasi ymh dibayar 2.500.000 (15% x 200jt) / 12 = 2.500.000
Jurnal Transaksi yang dibuat bank Bima : Saat Pembayaran bunga, 1 Oktober 2007 : Bunga Obligasi ymh dibayar 30.000.000 Kas 30.000.000 15% x 200.000.000 = 30.000.000 Saat Jatuh Tempo, 1 Oktober 2009 : Obligasi yang diterbitkan 200.000.000 Kas 200.000.000
Contoh : • Bank Bima menerbitkan obligasi pada tanggal 1 Oktober 2006 dengan nilai nominal Rp 200.000.000 dengan kupon atau tingkat bunga 15% dibayar setiap tanggal 1 Oktober dan jangka waktunya 3 tahun. Obligasi tersebut dijual kepada PT X seharga Rp 190.000.000.
Jurnal Transaksi yang dibuat bank Bima : Saat Penjualan, 1 Oktober 2006 : Kas 190.000.000 Disagio Obligasi 10.000.000 Obligasi yang diterbitkan 200.000.000 Disagio = Nilai Nominal - Harga jual = 200.000.000 – 190.000.000 = 10.000.000
Jurnal Transaksi yang dibuat bank Bima : Saat Amortisasi Disagio, 31 Oktober 2006 : Beban Disagio Obligasi 277.777 Disagio Obligasi 277.777 ( 1/36 x 10.000.000) = 277.777 Saat Pembebanan Bunga, 31 Okt 2006 : Beban Bunga Obligasi 2.500.000 Bunga Obligasi ymh dibayar 2.500.000 (15% x 200jt) / 12 = 2.500.000
Jurnal Transaksi yang dibuat bank Bima : Saat Pembayaran bunga, 1 Oktober 2007 : Bunga Obligasi ymh dibayar 30.000.000 Kas 30.000.000 15% x 200.000.000 = 30.000.000 Saat Jatuh Tempo, 1 Oktober 2009 : Obligasi yang diterbitkan 200.000.000 Kas 200.000.000