1 / 22

Bab 9 Masalah Bedah yang sering dijumpai

Bab 9 Masalah Bedah yang sering dijumpai. Studi kasus: alisha. Alisha , seorang anak perempuan berusia 10 bulan dibawa ke rumah sakit daerah oleh ibunya. Pada pengamatan, alisha tampak sangat gelisah, menangis karena nyeri, dan tidak dapat menyusu.

donny
Download Presentation

Bab 9 Masalah Bedah yang sering dijumpai

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bab 9Masalah Bedah yang sering dijumpai

  2. Studi kasus: alisha • Alisha, seorang anak perempuan berusia 10 bulan dibawa ke rumah sakit daerah oleh ibunya. Pada pengamatan, alisha tampak sangat gelisah, menangis karena nyeri, dan tidak dapat menyusu. • Pada bagian tengah atas dada terdapat luka bakar yang luas.

  3. Riwayat • Riwayat dari ibu pasien: jam 6 pagi sehari sebelumnya Alisha tersiram air panas dan mengalami luka bakar. Ibunya dan keluarga yang lain melepaskan bajunya dan kemudian mengoleskan pasta gigi dan margarin pada kulit yang terbakar. • Pada malam harinya, anak tampak sangat gelisah dan rewel, pada pagi harinya kondisinya memburuk dan tidak mau makan. Karenanya, anak dibawa ke rumah sakit.

  4. Apakah langkah-langkah tata laksana anak dengan kondisi ini?

  5. Langkah-langkah tata laksana anak sakit(Rujuk hal. xxi, Bagan 1) • Triase • Pengobatan/penanganan kedaruratan • Riwayat dan pemeriksaan • Pemeriksaan laboratorium, jika diperlukan • Diagnosis (utama dan sekunder) • Pengobatan • Pemantauan dan perawatan supportif/pendukung • Pengkajian ulang • Rencana pemulangan pasien

  6. Sudahkan Anda perhatikan tanda-tanda kedaruratan (bahaya) atau prioritas (penting)?

  7. Triase • Tanda-tanda prioritas (Rujuk: hal. 3) • Gizi buruk • Edema kedua punggung kaki • Telapak tangan pucat • Bayi kecil < 2 bulan • Letargi • Mudah marah dan gelisah • Luka bakar luas • Adanya distres pernapasan • Rujukan segera • Tanda-tanda kedaruratan (Rujuk: hal. 2) • Sumbatan jalan napas • Distres pernapasan berat • Tanda-tanda syok • Koma • Kejang • Dehidrasi berat

  8. Triase • Tanda-tanda prioritas (Rujuk: hal. 3) • Gizi buruk • Edema kedua punggung kaki • Telapak tangan pucat • Bayi kecil < 2 bulan • Letargi • Mudah marah dan gelisah • Luka bakar luas • Adanya distres pernapasan • Rujukan segera • Tanda-tanda kedaruratan (Rujuk: hal. 2) • Sumbatan jalan napas • Distres pernapasan berat • Tanda-tanda syok • Koma • Kejang • Dehidrasi berat

  9. Triase - Alisha • Temp: 37.2C, nadi: 160/mnt, RR: 45/mnt, TD 100/60 mmHg, • BB: 9 kg, tinggi dan lingkar lengan atas (LLA) diperiksa • Mulut: membran mukus kering ringan • Kulit: Turgor kulit berkurang ringan • Dada: terbakar di dada dan abdomen bagian atas (seperti tampak pada gambar). Masukan udara baik pada kedua sisi (bilateral) dan tidak ada suara-suara tambahan.

  10. Bagaimana Anda mengklasifikasikan keparahan luka bakar ini? • Ketebalan penuh: hitam atau putih, tidak ada sensasi taktil, tidak memucat terhadap penekanan • Ketebalan sebagian: merah muda atau merah, melepuh atau berair, nyeri

  11. Berapa banyak bagian tubuh yang terbakar? (Rujuk hal. 263) Pengkajian:Perkiraan ukuran luka bakar

  12. Penanganan kedaruratan apa yang akan Alisha butuhkan?

  13. Penanganan kedaruratan • Hospitalisasi semua anak dengan luka bakar pada kulit dengan luas lebih dari 10 % • Pertimbangkan apakan saluran pernafasannya terganggu: • Inhalasi asap atau terbakarnya jalan nafas (tanpa luka terbakar) • Berikan oksigen apabila terdapat distres respiratorik • Luka bakar berat pada wajah bisa jadi membutuhkan intubasi segera atau trakheostomi untuk menangani sumbatan jalan nafas • Resusitasi cairan untuk >20% luas permukaan tubuh terbakar • Kontrol nyeri • Parasetamol setiap 6 jam dan / atau • Morfin sulfat i.v. every 2-4 jam • (Rujuk hal. 262-266)

  14. Penanganan kedaruratan • Perawatan luka bakar • Apabila kulit intak: bersihkan dengan lembut menggunakan larutan antiseptik • Jika kulit tidak intak, lakukan debridemen pada luka (dengan pengontrol nyeri yang adekuat) • Berikan cairan Syntomycin 5% ke kulit yang terbakar • Bersihkan dan dressing luka setiap hari, kecuali luka kecil dan sulit untuk ditutup, dan kemudian dapat dibiarkan terbuka • Cek status vaksinasi tetanus dan berikan imunoglobulin tetanus atau booster toxoid secara tepat • (Rujuk hal. 262-266)

  15. Perawatan suportif seperti apa yang dibutuhkan?

  16. Perawatan suportif • Luka bakar yang luas dan dalam mungkin membutuhkan transfusi darah apabila anak anemik • Cek hemoglobin • Nutrisi • Mulai pemberian makanan secepatnya dalam 24 jam pertama • Diet tinggi kalori dengan protein, vitamin dan suplemen zat besi yang cukup • Pencegahan terhadap infeksi sekunder • Cuci tangan • Cegah penggunaan antibiotik kecuali terdapat bukti/tanda-tanda infeksi kulit yang jelas (bau yang menyengat atau selulitis) atau tanda-tanda infeksi sistemik • (Rujuk hal. 262-266)

  17. Perawatan Suportif Lanjutan • Pencegahan kontraktur oleh luka bakar • Mobilisasi pasif pada area yang terkena/terpapar • Pisahkan untuk memfleksikan permukaan • Fisioterapi • Mainan dan bermain • (Rujuk hal. 262-266)

  18. Pemantauan apa yang dibutuhkan?

  19. Pemantauan • Observasi setiap 2-3 jam • Pantau tingkat respirasi dan lihat dan dengarkan tanda-tanda sumbatan jalan nafas dan distres pernafasan • Monitor keadekuatan sirkulasi dan hidrasi • Nadi • Tingkat pernafasan • Tekanan darah • Keluaran Urin • Yakinkan bahwa anak tenang, dan bebas dari rasa nyeri dan dapat makan dengan adekuat • (Rujuk hal. 262-266)

  20. Komplikasi apa yang dapat muncul pada luka bakar? • Jalan nafas / luka bakar inhalasi • Terbakar oleh api • Ledakan • Perhatikan luka bakar di seputar mulut, dengarkan adanya stridor, parau, sputum hitam, bengkak pada wajah • Aspirasi asap aspiration of smoke / bahan-bahan kimia dalam api • Perhatikan takipnoea, resesi dada, tanda-tanda hipoksia • Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit • Infeksi sekunder • Kehilangan nutrisi • Tetanus

  21. Rencana Pulang dan Tindak lanjut • Rencanakan pulang apabila terdapat tanda-tanda penyembuhan kulit yang terbakar dan orang tua dapat merawat anaknya di rumah. Beritahukan orang tua pada waktu melakukan kunjungan tindak lanjut. • Lakukan fisioterapi untuk meminimalkan kontraktur • Bimbingan konseling mengenai keamanan di rumah • Konseling tentang pertolongan pertama pada luka bakar (irigasikan dengan air dingin)

  22. Kesimpulan • Kasus merupakan luka bakar karena air panas • Proses perawatan: Triase, Penanganan kedaruratan, Pemantauan dan perawatan suportif, sepenting pada kasus medis penting • Penting untuk mencegah infeksi sekunder • Antiseptik • Bersihkan balutan • Jaga kebersihan tangan • Cegah pemberian antibiotik yang tidak perlu • Analgesik yang efektif juga sangat penting • Inisial, dan untuk semua prosedur yang menyakitkan

More Related