220 likes | 448 Views
Bab 9 Masalah Bedah yang sering dijumpai. Studi kasus: alisha. Alisha , seorang anak perempuan berusia 10 bulan dibawa ke rumah sakit daerah oleh ibunya. Pada pengamatan, alisha tampak sangat gelisah, menangis karena nyeri, dan tidak dapat menyusu.
E N D
Studi kasus: alisha • Alisha, seorang anak perempuan berusia 10 bulan dibawa ke rumah sakit daerah oleh ibunya. Pada pengamatan, alisha tampak sangat gelisah, menangis karena nyeri, dan tidak dapat menyusu. • Pada bagian tengah atas dada terdapat luka bakar yang luas.
Riwayat • Riwayat dari ibu pasien: jam 6 pagi sehari sebelumnya Alisha tersiram air panas dan mengalami luka bakar. Ibunya dan keluarga yang lain melepaskan bajunya dan kemudian mengoleskan pasta gigi dan margarin pada kulit yang terbakar. • Pada malam harinya, anak tampak sangat gelisah dan rewel, pada pagi harinya kondisinya memburuk dan tidak mau makan. Karenanya, anak dibawa ke rumah sakit.
Apakah langkah-langkah tata laksana anak dengan kondisi ini?
Langkah-langkah tata laksana anak sakit(Rujuk hal. xxi, Bagan 1) • Triase • Pengobatan/penanganan kedaruratan • Riwayat dan pemeriksaan • Pemeriksaan laboratorium, jika diperlukan • Diagnosis (utama dan sekunder) • Pengobatan • Pemantauan dan perawatan supportif/pendukung • Pengkajian ulang • Rencana pemulangan pasien
Sudahkan Anda perhatikan tanda-tanda kedaruratan (bahaya) atau prioritas (penting)?
Triase • Tanda-tanda prioritas (Rujuk: hal. 3) • Gizi buruk • Edema kedua punggung kaki • Telapak tangan pucat • Bayi kecil < 2 bulan • Letargi • Mudah marah dan gelisah • Luka bakar luas • Adanya distres pernapasan • Rujukan segera • Tanda-tanda kedaruratan (Rujuk: hal. 2) • Sumbatan jalan napas • Distres pernapasan berat • Tanda-tanda syok • Koma • Kejang • Dehidrasi berat
Triase • Tanda-tanda prioritas (Rujuk: hal. 3) • Gizi buruk • Edema kedua punggung kaki • Telapak tangan pucat • Bayi kecil < 2 bulan • Letargi • Mudah marah dan gelisah • Luka bakar luas • Adanya distres pernapasan • Rujukan segera • Tanda-tanda kedaruratan (Rujuk: hal. 2) • Sumbatan jalan napas • Distres pernapasan berat • Tanda-tanda syok • Koma • Kejang • Dehidrasi berat
Triase - Alisha • Temp: 37.2C, nadi: 160/mnt, RR: 45/mnt, TD 100/60 mmHg, • BB: 9 kg, tinggi dan lingkar lengan atas (LLA) diperiksa • Mulut: membran mukus kering ringan • Kulit: Turgor kulit berkurang ringan • Dada: terbakar di dada dan abdomen bagian atas (seperti tampak pada gambar). Masukan udara baik pada kedua sisi (bilateral) dan tidak ada suara-suara tambahan.
Bagaimana Anda mengklasifikasikan keparahan luka bakar ini? • Ketebalan penuh: hitam atau putih, tidak ada sensasi taktil, tidak memucat terhadap penekanan • Ketebalan sebagian: merah muda atau merah, melepuh atau berair, nyeri
Berapa banyak bagian tubuh yang terbakar? (Rujuk hal. 263) Pengkajian:Perkiraan ukuran luka bakar
Penanganan kedaruratan • Hospitalisasi semua anak dengan luka bakar pada kulit dengan luas lebih dari 10 % • Pertimbangkan apakan saluran pernafasannya terganggu: • Inhalasi asap atau terbakarnya jalan nafas (tanpa luka terbakar) • Berikan oksigen apabila terdapat distres respiratorik • Luka bakar berat pada wajah bisa jadi membutuhkan intubasi segera atau trakheostomi untuk menangani sumbatan jalan nafas • Resusitasi cairan untuk >20% luas permukaan tubuh terbakar • Kontrol nyeri • Parasetamol setiap 6 jam dan / atau • Morfin sulfat i.v. every 2-4 jam • (Rujuk hal. 262-266)
Penanganan kedaruratan • Perawatan luka bakar • Apabila kulit intak: bersihkan dengan lembut menggunakan larutan antiseptik • Jika kulit tidak intak, lakukan debridemen pada luka (dengan pengontrol nyeri yang adekuat) • Berikan cairan Syntomycin 5% ke kulit yang terbakar • Bersihkan dan dressing luka setiap hari, kecuali luka kecil dan sulit untuk ditutup, dan kemudian dapat dibiarkan terbuka • Cek status vaksinasi tetanus dan berikan imunoglobulin tetanus atau booster toxoid secara tepat • (Rujuk hal. 262-266)
Perawatan suportif • Luka bakar yang luas dan dalam mungkin membutuhkan transfusi darah apabila anak anemik • Cek hemoglobin • Nutrisi • Mulai pemberian makanan secepatnya dalam 24 jam pertama • Diet tinggi kalori dengan protein, vitamin dan suplemen zat besi yang cukup • Pencegahan terhadap infeksi sekunder • Cuci tangan • Cegah penggunaan antibiotik kecuali terdapat bukti/tanda-tanda infeksi kulit yang jelas (bau yang menyengat atau selulitis) atau tanda-tanda infeksi sistemik • (Rujuk hal. 262-266)
Perawatan Suportif Lanjutan • Pencegahan kontraktur oleh luka bakar • Mobilisasi pasif pada area yang terkena/terpapar • Pisahkan untuk memfleksikan permukaan • Fisioterapi • Mainan dan bermain • (Rujuk hal. 262-266)
Pemantauan • Observasi setiap 2-3 jam • Pantau tingkat respirasi dan lihat dan dengarkan tanda-tanda sumbatan jalan nafas dan distres pernafasan • Monitor keadekuatan sirkulasi dan hidrasi • Nadi • Tingkat pernafasan • Tekanan darah • Keluaran Urin • Yakinkan bahwa anak tenang, dan bebas dari rasa nyeri dan dapat makan dengan adekuat • (Rujuk hal. 262-266)
Komplikasi apa yang dapat muncul pada luka bakar? • Jalan nafas / luka bakar inhalasi • Terbakar oleh api • Ledakan • Perhatikan luka bakar di seputar mulut, dengarkan adanya stridor, parau, sputum hitam, bengkak pada wajah • Aspirasi asap aspiration of smoke / bahan-bahan kimia dalam api • Perhatikan takipnoea, resesi dada, tanda-tanda hipoksia • Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit • Infeksi sekunder • Kehilangan nutrisi • Tetanus
Rencana Pulang dan Tindak lanjut • Rencanakan pulang apabila terdapat tanda-tanda penyembuhan kulit yang terbakar dan orang tua dapat merawat anaknya di rumah. Beritahukan orang tua pada waktu melakukan kunjungan tindak lanjut. • Lakukan fisioterapi untuk meminimalkan kontraktur • Bimbingan konseling mengenai keamanan di rumah • Konseling tentang pertolongan pertama pada luka bakar (irigasikan dengan air dingin)
Kesimpulan • Kasus merupakan luka bakar karena air panas • Proses perawatan: Triase, Penanganan kedaruratan, Pemantauan dan perawatan suportif, sepenting pada kasus medis penting • Penting untuk mencegah infeksi sekunder • Antiseptik • Bersihkan balutan • Jaga kebersihan tangan • Cegah pemberian antibiotik yang tidak perlu • Analgesik yang efektif juga sangat penting • Inisial, dan untuk semua prosedur yang menyakitkan