270 likes | 686 Views
PENERAPAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PUG DI DAERAH (DALAM RANGKA MENINGKATKAN KOORDINASI DAN EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI PROGRAM/KEGIATAN RESPOSIF GENDER SEKTOR PERTANIAN). Disampaikan Oleh : NATA IRAWAN, SH, M.Si .
E N D
PENERAPAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PUG DI DAERAH (DALAM RANGKA MENINGKATKAN KOORDINASI DAN EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI PROGRAM/KEGIATAN RESPOSIF GENDER SEKTOR PERTANIAN) DisampaikanOleh : NATA IRAWAN, SH, M.Si. Direktur Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat DIREKTORATPEMBERDAYAAN ADAT DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KATA KUNCI • Penerapan Permendagri • Meningkatkan Koordinasi dan Efektifitas Pelaksanaan Program/ Kegiatan PUG di Daerah
UU 32 TAHUN 2004 PP 38 TAHUN 2007 PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT (Mutlak urusan Pusat) CONCURRENT (Urusan bersama Pusat, Provinsi, & Kab/Kota) • Hankam • Moneter • Yustisi • Polugri • Agama PILIHAN/OPTIONAL (Sektor Unggulan) WAJIB/OBLIGATORY (Pelayanan Dasar) Contoh: pertanian, Perdagangan, Industri,Pariwisata, Kelautan, dsb Contoh: kesehatan, Kesos, pemberd perempuan, pendidikan, Tramtibum, lingkungan hidup, pekerjaan umum, & perhubungan
POKOK PERMASALAHAN Sejauhmana Penerapan Permendagri dlm Meningkatkan Koordinasi & Efektivitas Pelaksanaan Program/Kegiatan PUG di Daerah?
POKOK-POKOK PERSOALAN 1. Kelembagaan: Masih lemahnya kapasitas kelembagaan pelaksana PUG, (Focal Point & Pokja PUG) serta msh lemahnya peran & kemandirian lembaga yg menangani pemberd perempuan 2. Sumber Daya Manusia: Terbatasnya jlh maupun kemampuan SDM pelaksana PUG serta msh lemahnya pemahaman konsep & isu gender, serta manfaat PUG dlm pembangunan di daerah 3. Anggaran: Masih terbatasnya pengelolaan anggaran bg program & kegiatan berprespektif gender serta blm tersedianya dukungan pendanaan yg memadai (kecilnya kapasitas fiskal) 4. Koordinasi: Koordinasi antar sektor/lembaga pelaksana PUG msh lemah
HAMBATAN & TANTANGAN HAMBATAN • Kondisi Sosbudmas serta keragaman adat istiadat di Indonesia (berbeda2); • Kemiskinan dan keterbatasan anggaran berprespektif gender; serta • Letak geografis Indonesia (hambatan transportasi penghubung). TANTANGAN • Blm optimalnya penerapan peraturan serta dukungan politik thdp peningkatan kesetaraan gender serta msh adanya produk hukum yg dinilai diskriminatif & blm sinkron; serta • Blm optimalnya pelaksanaan fungsi kelembagaan PUG di daerah (Pokja blm efektif terbentuk & berjalan sebagaimana Permendagri).
PELUANG Komitmen Internasional: CEDAW, Beijing Platform for Action, MDG’s Komitmen Nasional, a.l: • UU 7/1984, Rativikasi Konvensi Cedaw ttg Penghapusan segala btk Diskriminasi thdp perempuan. • UU 23/2004 ttg Penghapusan Kekerasan dlm Rumah Tangga. • UU 21/2007 ttg Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. • PP 7/2008 ttg Tugas Dekonsentrasi & Perbantuan. • PP 9/2008 ttg Tata Cara & Mekanisme Pelayanan Terpadu bg Saksi dan/atau Korban Tindak Perdagangan Orang. • PP 19/2010 ttg tata cara pelaksanaan tugas & kewenangan serta kedudukan & kewenangan Gubernur sbg perwakilan pemerintah Pusat di Provinsi. • Inpres 9/2000 ttg PUG dlm Pembangunan Nasional. • Perpres 5/2009 ttg RPJMN. • Permendagri 67/2011 ttg Pedum Pelaksanaan PUG di Daerah. • SE Bersama Menkeu, Men-PPN/Bappenas, Mendagri, Men-PP-PA ttg StrategiNasionalPercepatanPUG melPerencanaan&PenganggaranygResponsif Gender; serta • Permendagri 27/2013 ttgPedomanpenyusunan APBD Thn 2014.
KEBIJAKSANAAN ”Terwujudnya Tujuan Penerapan Permendagri mel peningkatan kapasitas kelembagaan, sumber daya manusia, anggaran, serta koordinasi lintas sektor/ lembaga dlm Meningkatkan Koordinasi & Efektivitas Pelaksanaan Program/Kegiatan PUG di Daerah” • STRATEGI • Meningkatkan kapasitas kelembagaan pelaksana PUG; • Meningkatkan jlh maupun kapasitas kemampuan SDM pelaksana PUG; • Meningkatkan dukungan pendanaan bg program & kegiatan berprespektif gender; dan • Meningkatkan koordinasi lintas sektor/lembaga pelaksana PUG.
UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN Kementerian Dalam Negeri, Pemberdayaan Perempuan, DPR, Lembaga Terkaitbersama2Pemdadan DPRD mengupayakan: • Penguatan kapasitas kelembagan dlm pelaksanaan PUG serta Penataan sistem & mekanisme kelembagaan pelaksana PUG (Focal Point & Pokja PUG); • Penyusunan kebijakan, program, & kegiatan berpresfpektif gender & tertuang dlm RPJMD, Renstra, & Renja SKPD; • Pengkajian, penelitian, pelatihan & pendidikan manajemen bg pelaksana PUG (peningkatan kapasitas SDM dlm perencanaan & penganggaran yg resposif gender); • Penyusunan & penetapan standarisasi & akreditasi serta pengembangan sistem informasi, data & publikasi pelaksanaan PUG;
Peningkatan dukungan pendanaan bg pelaksanaan PUG baik melalui APBN, APBD I, APBD II, maupun sumber-sumber lain yang syah dan tidak mengikat; • Koordinasi lintas kementerian di pusat, lintas dinas di provinsi/ kabupaten/kota secara sinergi sehingga program2 yang mendukung kebijakan yg responsif gender serta pelaksanaan PUG lintas sektor tsb saling melengkapi sesuai kondisi & potensi masing2 daerahnya; • Penyerasian & penyusunan peraturan per-UU-an & kebijakan yg berkaitan dgn pelaksanaan PUG; • Sosialisasi lbh intensif Permendagri ttg Pedoman Pelaksanaan PUG di daerah yg menjd acuan pelaksanaan PUG di daerah; dan • Mendorong terbentuknya Pokja PUG di daerah sbg wadah koordinasi antar SKPD dlm pelaksanaan PUG di daerah.
Upayaygtelah& AKAN dilakukanditjenpmdMenetapkan Payung Hukum yg Memperkuat Pelaksanaan PUG di daerah Instruksi kpd Menteri Terkait, Gubernur, Bupati/ Walikota Utk Pelaksanaan PUG di Institusi Masing2 INPRES 9/2000 PUG dlm Pembangunan Nasional SE Mendagri 050/1232/SJ/2001 Kepmendagri 132/2003 Permendagri 15/2008 Permendagri 67/2011 Pelaksanaan PUG Pedum Pelaksanaan PUG di Daerah Pedum Pelaksanaan PUG di Daerah Pedum Pelaksanaan PUG di Daerah Tindak Lanjut Inpres dan Dlm Rangka Efektifitas & Optimalisasi Pelaksanaan PUG di Daerah
Kebijakan Penganggaran UU 32/2004 TTG PEMERINTAHAN DAERAH • Pemda mensinergikanpenganggaran program & kegiatan dlm penyusunan APBD T.A. 2013 dgnkebijakannasional, a.l.: Program pencapaian MDGs, spt: kesetaraan gender, penanggulangan HIV/AIDS& malaria sbgmn diamanatkan dlm Inpres 3/2010ttg Program Pembangunan ygBerkeadilan. PP 38/2007 TTG PEMBAGIAN URUSAN PERMENDAGRI 37/2012 TTG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2013
ALUR PIKIR Penerapan Permendagri dlm Meningkatkan Koordinasi & Efektivitas PELAKSANAAN Program/Kegiatan PUG di Daerah • DASAR HUKUM • UU 32/2004 (Pemda) • PP 79/2005 (Binwas) • PP 38/2007 (Pembag Urusan) • PP 5/2010 (RPJMN) • Inpres 9/2000 (PUG dlm Pemb Nas) • Permendagri 26/2009 (PP) • Permendagri 67/2011 (Pedum PUG) MASALAH POKOK SejauhmanaEfektifitas Pelaksanaan PUG di daerah? KONDISI Pelaksanaan pug SAAT INI (Blm Sesuai Permendagri) POKOK-POKOK MASALAH Masih rendahnya: Kapasitas kelembagaan Pelaksana PUG Kapasitas Pelaksana PUG Dukungan pendanaan bg Pelaksanaan PUG Koordinasi lintas sektor/ lembaga pelaksana PUG di tingkat nasional & daerah KONSEPSI PUG & Pemberdayaan Perempuan MENINGKAT IMPLEMENTASI Penerapan permendagri Dlm Pelaksanaan pug Di daerah MASY SEJAHTERA, SEHAT, CERDAS, & BERDAYASAING K S U S O M LINGKUNGAN STRATEGIS (PELUANG & KENDALA) (Global,Regional, & Nasional)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
PERMENDAGRI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PUG DI DAERAH I. MAKSUD DAN TUJUAN II . PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN a. PERENCANAAN b. PELAKSANAAN • PELAKSANAAN DI PROPINSI • PELAKSANAAN DI KABUPATEN/KOTA • TUGAS DAN FUNGSI POKJA PUG DAN FOCAL POINT PUG III. PELAPORAN,PEMANTAUAN DAN EVALUASI IV.PEMBINAAN V.PENDANAAN
MAKSUD DAN TUJUAN PERMENDAGRI 67/2011 MAKSUD : SEBAGAI PEDOMAN BG PEMDA DLM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN & PELAYANAN MASYARAKAT YG BERPERSPEKTIF GENDER. TUJUAN : • SEBAGAI ACUAN PEMDA DLM MENYUSUN STRATEGI PUG DI DAERAH; • MEWUJUDKAN PERENCANAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YG BERPERSPEKTIF GENDER; • MEWUJUDKAN KESETARAAN & KEADILAN GENDER DLM KEHIDUPAN BERKELUARGA, BERBANGSA & BERNEGARA; • MEWUJUDKAN PENGELOLAAN ANGGARAN BERPERSPEKTIF GENDER; • MENINGKATKAN KESETARAN & KEADILAN DLM KEDUDUKAN, PERAN & TANGGUNGJAWAB LAKI-LAKI & PEREMPUAN; • MENINGKATKAN PERAN & KEMANDIRIAN LEMBAGA YG MENANGANI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN.
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PERENCANAAN • PEMDA WAJIB MENYUSUN KEBIJAKAN, PROGRAM & KEGIATAN YG BERPERSPEKTIF GENDER & TERTUANG DLM RPJMD, RENSTRA & RENJA SKPD; • ANALISISGENDER THDP RPJMD & RENSTRA SKPD DPT DIKERJAKAN BEKERJA SAMA DGN PERGURUAN TINGGI ATAU PIHAK LAIN; • ANALISIS GENDER THDP RENJA SKPD DILAKUKAN MASING2 SKPD; • BAPPEDA SBG KOORDINATOR PENYUSUNAN RPJMD, RENSTRA & RENJA SKPD YG BERPERSPEKTIF GENDER.
PELAKSANAAN PELAKSANAAN DI PROVINSI • PENANGGUNGJAWAB GUBERNUR DIBANTU WAGUB; • GUBERNUR MENETAPKAN SKPD SBG KOORDINATOR MENYELENGGARAAN PUG; SERTA • MEMBENTUK POKJA PUG LINTAS SKPD DGN KETUA KA. BAPPEDA & DITETAPKAN DGN KEPUTUSAN GUBERNUR. PELAKSANAAN DI KAB/KOTA • PENANGGUNGJAWAB BUPATI/WALIKOTA DIBANTU WKL.BUPATI/WKL.WALIKOTA; • BUPATI/WALIKOTA MENETAPKAN SKPD SBG KOORDINATOR MENYELENGGARAAN PUG; SERTA • MEMBENTUK POKJA PUG LINTAS SKPD DGN KETUA KA. BAPPEDA & DITETAPKAN DGN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA.
TUGAS POKJA PUG • MEMPROMOSIKAN DAN MEMFASILITASI KEPADA MASING-MASING SKPD; • MELAKSANAKAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI PUG KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA; • MENYUSUN PROGRAM KERJA SETIAP TAHUN; • MENDORONG TERWUJUDNYA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER; • MENYUSUN RENJA POKJA PUG SETIAP TAHUN; • MERUMUSKAN REKOMENDASI KEBIJAKAN KEPADA GUB.; • MEMFASILITASI SKPD DALAM MENYUSUN PROFIL GENDER; • MELAKUKAN MONEV PUG; • MENETAPKAN TIM TEKNIS ANALISIS ANGGARAN BERPERSPEKTIF GENDER; • MENYUSUN RENCANA AKSI DAERAH PUG; SERTA • MENDORONG DILAKSANAKANNYA PEMILIHAN DAN PENETAPAN FOCAL POINT DI MASING-MASING SKPD.
TUGAS FOCAL POINT PUG MEMPROMOSIKAN PUG PD UNIT KERJA; MENFASILITASI PENYUSUNAN RENJASKPD BERPERSPEKTIF GENDER; MELAKSANAKAN PELATIHAN, SOSIALISASI, ADVOKASI PUG KPD PEJABAT & STAF DI LINGKUNGAN SKPD; MELAPORKAN PELAKSANAAN PUG KPD PIMPINAN SKPD; MENDORONG PELAKSANAAN ANALISIS GENDER THDP KEBIJAKAN, PROGRAM, & KEGIATAN PD UNIT KERJA; MENFASILITASI PENYUSUNAN PROFIL GENDER PD SETIAP SKPD.
PELAPORAN SECARA BERJENJANG BUPATI/WALIKOTA MENYAMPAIKAN LAPORAN PELAKSANAAN PUG KEPADA GUBERNUR. GUBERNUR MENYAMPAIKAN LAPORAN PELAKSANAAN PUG KEPADA MENTERI DALAM NEGERI SECARA BERKALA SETIAP 6 (ENAM) BULAN DENGAN TEMBUSAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN.( BELUM SEMUA GUBERNUR MENYAMPAIKAN LAPORAN ) MENTERI DALAM NEGERI MENYAMPAIKAN LAPORAN PELAKSANAAN PUG KEPADA PRESIDEN SETIAP AKHIR TAHUN.
PELAPORAN MATERI LAPORAN: • PELAKSANAAN PROGRAM & KEGIATAN; • INSTANSI YG TERLIBAT DLM PELAKSANAAN KEGIATAN; • SASARAN KEGIATAN; • PENGGUNAAN ANGGARAN YG BERSUMBER DR APBN, APBD, & SUMBER LAIN; • PERMASALAHAN YG DIHADAPI; SERTA • UPAYA YG TLH DILAKUKAN.
PEMANTAUAN & EVALUASI • GUBERNUR, BUPATI, & WALIKOTA MELAKUKAN PEMANTAUAN & EVALUASI PELAKSANAAN PUG. • PEMANTAUAN & EVALUSI DILAKUKAN PD SETIAP SKPD & SECARA BERJENJANG; • PEMANTAUAN & EVALUASI PELAKSANAAN PUG DILAKUKAN SBLM DIADAKANNYA PENYUSUNAN PROGRAM ATAU KEGIATAN TAHUN BERIKUTNYA. • BAPPEDA MELAKUKAN EVALUASI SECARA MAKRO THDP PELAKSANAAN PUG BERDASARKAN RPJMD & RENJA SKPD. • PELAKSANAAN EVALUASI DPT DILAKUKAN MELALUI KERJASAMA DGN PERGURUAN TINGGI, PUSAT STUDY WANITA, ATAU LSM. • HASIL EVALUASI PELAKSANAAN PUG MENJD BAHAN MASUKAN DMM PENYUSUNAN KEBIJAKAN,PROGRAM, & KEGIATAN TAHUN MENDATANG.
PEMBINAAN MENDAGRI MELAKUKAN PEMBINAAN UMUM : • PEMBERIAN PEDOMAN & PANDUAN; • PENGUATAN KAPASITAS APARATUR PEMDA; • PENGUATAN KAPASITAS TIM TEKNIS ANALISIS PUG, POKJAPUG PROVINSI, KABUPATEN & KOTA; • PEMANTAUAN PELAKSANAAN PUG ANTAR SUSUNAN PEMERINTAHAN; • EVALUASI PELAKSANAAN PUG; CAT:PEMBINAAN & PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMDA SCR NASIONAL DIKOORDINASIKAN OLEH MENDAGRI (PASAL 222 UU, NO 32 TAHUN 2004 ).
GUBERNUR MELAKUKAN PEMBINAAN THDP PELAKSANAKAN PUG, MELIPUTI: • PENETAPAN PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PUG SKALA PROVINSI; • PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN MELALUI PELATIHAN, KONSULTASI, ADVOKASI, & KOORDINASI; • PEMANTAUAN & EVALUASI PELAKSANAAN PUG DIKAB/KOTA & PD SKPD PROVINSI; • PENINGKATAN KAPASITAS FOCAL POINT & POKJA PUG; SERTA • PEMANTAPAN STRATEGI PENCAPAIAN KINERJA.
BUPATI/WALIKOTA MELAKUKAN PEMBINAAN THDPPELAKSANAAN PUG MELIPUTI: • PENETAPAN PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN PUG SKALA KAB/KOTA, KECAMATAN, DESA/KEL; • PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN MELALUI PELATIHAN, KONSULTASI, ADVOKASI, & KOORDINASI; • PEMANTAUAN & EVALUASI PELAKSANAAN PUG DI DESA & PD SKPD KAB/KOTA; • PENINGKATAN KAPASITAS FOCAL POINT & POKJA PUG; SERTA • PEMANTAPAN STRATEGI PENCAPAIAN KINERJA.
PENDANAAN • PELAKSANAAN PROGRAM & KEGIATAN PUG DI PROVINSI BERSUMBER DR APBD PROVINSI; • PELAKSANAAN PROGRAM & KEGIATAN PUG DI KAB/KOTA BERSUMBER DR APBD KAB/KOTA; • PELAKSANAAN PROGRAM & KEGIATAN PUG DI DESA BERSUMBER DR APBDes & ADD.