210 likes | 562 Views
PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MDG 6, 7 SERTA PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR. HASIL SIDANG KOMISI B RAKERKESNAS REGIONAL TENGAH TAHUN 2013. Sub Komisi B1 MDG 6 ( HIV – AIDS, TB, Malaria) Sub Komisi B2 MDG 7 ( Penyehatan air dan sanitasi ) Sub Komisi B3 Pengendalian PTM.
E N D
PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MDG 6, 7 SERTA PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR HASIL SIDANG KOMISI BRAKERKESNASREGIONAL TENGAH TAHUN 2013 • Sub Komisi B1 MDG 6 (HIV – AIDS, TB, Malaria) • Sub Komisi B2 MDG 7 (Penyehatan air dansanitasi) • Sub Komisi B3 PengendalianPTM
LATAR BELAKANG (1) • HIV/AIDS • Klp usia 15-24 th memiliki pengetahuan komprehensif ttg HIV/AIDS masih rendah (21,25%) (target 85% tahun 2012). • Penggunaan kondom pada seks berisiko masih rendah (35,65%) (target 45% tahun 2012) • Akses ARV oleh pddk terinfeksi HIV telah mencapai target • Perlu peningkatan akses layanan konseling dan tes HIV. • Tuberkulosis (TB) • Salah satu indikator MDG’s yaitu menurunnya angka kesakitan dan kematian TB menjadi setengahnya di tahun 2015. • Tahun 2011 insidens TB di Indonesia 189 per 100.000 pddk, prevalensi 680.000 per tahun, angka kematian sebesar 27 per 100.000 pddk (65.000 kasus atau 181 kasus per hari). • Saat ini insidensi TB 45%, prevalens sebesar 37% dan kematian sebesar 71%, angka penemuan kasus (target sebesar 70%) dan keberhasilan pengobatan (target sebesar 85%).
LATAR BELAKANG (2) • Malaria • Menurunnya kasus dari tahun 1990 API sebesar 4,68‰ menjadi sebesar 1,69‰ pada tahun 2012 • Sekitar 80% populasi penduduk tinggal di wilayah berisiko malaria tahapan Eliminasi (API < 1‰). • Wilayah Indonesia Bagian Timur penyumbang kasus terbanyak (sekitar 70% dari seluruh kasus nasional) pada tahun 2012. • Jumlah kasus terkonfirmasi tahun 2011 sebesar 92% (kurang lebih 1,1 juta), sedangkan 2012 sebesar 96% (kurang lebih 1,7 juta). • Penurunan API kurang signifikan pada 2011/2012 menyebabkan sulitnya pencapaian Indikator MDGs yaitu menurunkan API menjadi < 1 ‰ pada tahun 2014.
LATAR BELAKANG (3) • Penyehatan Air dan Sanitasi • Capaian air minum yang layak tahun 2012 sebesar 41,66% (target 2015 sebesar 68,87%) • Capaian sanitasi yang layak dalam rumah tangga tahun 2012 sebesar 56,24% (target sebesar 62,41% pada tahun 2015) • Pengendalian PTM • Kematian akibat PTM tahun 2007 adalah 59,5%. Penyebab terbanyak: jantung, stroke, diabetes melitus (DM), kanker dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). • Diproyeksikan akan meningkat menjadi 83% pada tahun 2030, (WHO 2010) jika upaya tidak ditingkatkan. • Prevalensi jantung 7,2%, DM di perkotaan 5,7%, stroke 8,3‰, dan kanker/tumor 4‰. • Akses pelayanan PTM masih rendah. Kasus PTM diketahui dalam fase lanjut dan muncul tanpa disadari.
PENINGKATAN AKSES PELAYANAN ATM • HIV –AIDS : Pemberitaan ttg keberadaan klinik ATM di RS Pem dan swasta, perusahaan , bekerjasama dgn mucikari , LSM dan PMI di semua kab / kota dg perjanjian supaya tdk terstigmatisasi, Pembebasan retribusi bagi odha yang mengakses layanan di RS atau puskesmas • TB : kerjasama dgn DPS, RS swasta,-perusahaan • Malaria : integrasi dengan promkes,KIA, Imunisasi ,surveilans , payung hukum agar JMD terlatih dapat melakukan penemuan dan penanganan kasus di daerah khusus/ tertentu
PENCEGAHAN ATM • HIV AIDS : Penyediaan dan pendistribusian kondom di layanan terkait HIV, Pembentukan layanan IMS, Harm Reduction, CST., PMTCT dan Kolaborasi TB HIV • Malaria : Integrated vector control (Pengendalian breeding places : sanksi bagi pelanggar bekerjasama dengan perusahaan dan Pengawasan Lingkungan Hidup), Longitudinal Study untvektor
JAMINAN MUTU PELAYANAN ATM • HI V -AIDS : Penguatan dan pengembangan LKB mulai dari KPA, Dinkes terkait, Fasyankes dan Kader. • TB : Pedoman nasional Pelayanan Kedokteran TB: clinical pathway, DOTS masuk ke dlm kebijakan RS/komite medik, Peningkatan peran pharmacist --> Penggantian obat dari spesialis yg tdk standar secara otomatis, bimbingan teknis di tk PERSI, org profesi,, Sertifikasi dokter praktik swasta • Malaria : RDT utk penemuan kasus hingga ke fasyan-kes swasta secara gratis, Peningkatan kemampuan SDM Mikroskopis Malaria. Pengobatan menggunakan ACT, Penggunaan RDT di daerah yang tidak ada fasilitas mikroskopis atau kualitas pemeriksaan mikroskopis yang masih sangat kurang
SDM • Advokasi kepada Pemda agar tidak terjadi turn over yg tinggi • Usul revisi UU 32 ttg Pemerintahan daerah dan PP 38/ 2007 : pengaturan tenaga kes
Pemberdayaan masyarakat • HIV AIDS :Pendamping ODHA • TB : PMO MDR • Malaria-: Intensifikasi kegiatan Gebrak Malaria, Posmaldes
R-R ATM • HIV- AIDS :Intensifikasi R-R • TB : -Permenkes ttg Mandatory Notification, Sistem informasi terpadu TB yg "user friendly" unt sektor swasta • Malaria : Intensifikasi sistem yg sudah ada: EWARS, SMS gateway atas kasus/ suspect Malaria REWARD • Insentif bagi petugas berprestasi : coin and point
PENDANAAN ATM • SK Menkes utk Exit Strategy ATM • Advokasi kpd Pemda dan legislatif utk pembiayaan keg ATM • Surat edaran Mendagri untuk peningkatan pembiayaan ATM • Pendanaan dari BPJS meliputi promotif, preventif, dan kuratif termasuk ARV (konsep saat ini belum tercover) • Revisi Permendagri ttg larangan Pendanaan Bansos untuk KPAD setiap tahun
Akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak masih rendah • Kebijakan/Regulasi yang dibutuhkan : • Advokasi kpd Pemda spt telah dilakukan AKKOPSI (Asosiasi Kab Kota Peduli Sanitasi) • Dukungan Kepala Daerah melalui kebija kan khusus (Perda/ Pergub/Peraturan Bupati) termasuk- Pengawasan audit eksternal (perkotaan) dan pengawasan eksternal (pedesaan) ttg kualitas air • Seluruh kab/kota diupayakan masuk PPSP (Program Perce-patan Pembangunan Sanitasi Permukiman)
Akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak masih rendah b. PemberdayaanMasyarakat : - membentuk lembaga khusus pengelola air minum di luar PDAM yg berbasis masy khususnya di pedesaan, contoh PAMDES , BP SPAM, danuntpemicuan ODF (arisanjamban) - Peningkatan peran LSM (contoh simavi di NTT) c. Revitalisasi peran Pokja AMPL melalui peningkatan koordi-nasi komprehensif lintas sektor (me-maksimalkan peran Pokja oleh Dinkes), termasuk penginte-grasian ke dlm penilaian Adipura (usulan) d.Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, contoh Teknologi RO (reverse osmosis) , dan pemanfaatan sumur air tanah dengan tenaga solar
Akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak masih rendah e-Pembiayaan : • Optimalisasi dana BOK,CSR, PNPM Mandiri, dan dana lain (LSM,NGO) f. Reward : Pemberian penghargaan/hadiah bagi desa dan kecamatan ODF oleh Bupati/Walikota g. SDM: Pemenuhan kebutuhan sanitarian melalui PTT sanitarian
PENGENDALIAN PTM a. Kebijakan / Regulasi yang dibutuhkan : • Surat Edaran Bersama Menkes – Mendagri ttg Program PPTM • MOU antara Menkes dg Mendiknas dan Menag ttg Materi pendidikan PPTM yang memuat antara lain : Memasukkan Pengetahuan ttg PTM ke dlm MULOK di PAUD, TK, SD, SMP dan SMA • Permenkes ttg masuk nya obat-obat PTM dalam daftar obat esesial nasional untuk Pelayanak Kesehatan Dasar • Menkes membuat Surat kepada Dir ASKES utk menunjang program PPTM di PUSKESMAS • Menkes membuat Surat kepada Dir ASKES utk menunjang program PPTM di PUSKESMAS b.
PENGENDALIAN PTM • Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota tentang Car Free day dan kegiatan-kegiatan lain yang menyertainya dalam rangka mendukung Program PPTM • PergubtentangPengawasanPengobatandanObatTradisionalbaikdaridalammaupunluarnegeri • SK Gubernur tentang TIM Jejaring PPTM • Keputusan Ka Dinkes Prov/Kab/Kota ttg Pengadaan Obat-Obatan PTM dan Jumlah Obat Minimal Satu Tahun
PENGENDALIAN PTM b. PeningkatanAksespelayananmelalui : - Posbindu (kelompokkeagamaan, paguyuban- paguyuban) - Pembentukan minimal 1 PuskesmasPeduli PTM per Kab/KodengankegiatanPuskesmasmelaksanakan kegiatan Promotif dan Preventif satu minggu sekali - Program Penanganan Khusus di sekolah (terutamasekolah elite)pada anak-anak Pengidap Obesitas
PENGENDALIAN PTM c. Peningkatankualitas SDM melalui Pelatihan PPTM Terintegrasi d. PemberdayaanMasyarakat : integrasikaderkesehatan e. Pembiayaan : APBN, APBD, CSR, masyarakat f. R-R : PerluSistem Pelaporan yang terintegrasi