230 likes | 1.3k Views
Iman pada Qadha dan Qadar. Pengantar. Definisi. Tanda-tanda. Hikmah. Pengantar. Beberapa Pemikiran tentang ‘TAQDIR’ :
E N D
Imanpada QadhadanQadar
Pengantar Definisi Tanda-tanda Hikmah
Pengantar • Beberapa Pemikiran tentang ‘TAQDIR’ : Faham Jabbariyyah :Jabariah ekstrim mengatakan bahwa segala perbutaan manusia bukan merupakan perbutan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya. Faham Qadariyyah :segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri, manusia mempunyai kewenangan untuk melakukan perbuatan baik maupun perbuatan buruk. Faham Asy’ariyyah :manusia ditempatkan pada posisi yang lemah, ia di ibaratkan anak kecil yang tidak memiliki pilihan dalam hidupnya, dan aliran ini lebih dekat dengan fahan Jabariah.
Taqdir ‘mubran’ & ‘mu’allaq’ 1. Taqdir ‘mubran ialah qadha dan qadar yang tidak dapat untuk dielakkan, pasti terjadi pada diri manusia, telah ditetapkan oleh Yang Maha Pencipta, yang kita tidak mempunyai kesempatan untuk memilihnya. ketentuan Allah swt. terhadap makhluknya yang tidak bisa diubah lagi, contohnya adalah kematian. "Tiada satu bencana pun yang menimpa dibumi dan tidak pula pada dirimu melainkan telah tertulis dalam kitab (LAUHIL MAHFUZ) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah." (QS. al Hadiid ayat 22.) Tertutupnya pilihan 2. Taqdir ‘mu’allaq’ qadha dan qadar yang bergantung kepada ikhtiar seseorang, atau usaha menurut kemampuan yang ada pada manusia.takdir yang bisa diubah dengan doa, dan usaha. Pilihan-pilihan dalam hidup
Definisi : • Qadha : Secara etimologi : hukum, ketetapan,perintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Secara terminologi : ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk.
Qadar : Secara etimologi : kepastian, peraturan, ukuran. Secara terminologi : perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.
Tanda-tanda Keimanan pada Qadha dan Qadar • Ikhltiar (lahir – bathin) Buatlah Studi kasus : • Tawakkal Peragakan dalam Sosiodrama : • Husnudzan Tuliskan ‘pernyataan’
Hikmah Beriman pada Qadha dan Qadar • terhadap Keimanan (keyakinan semakin mantab, hindari musyrik) • terhadap Ibadah (ritual semakin rajin, ibadah sosial semain tekun) • Terhadap Akhlaq (kepada Allah dan kepada sesama)
Ada empat macam takdir • Takdir Umum (Takdir Azali) Takdir mengenai segala sesuatu yang ditetapkan sebelum penciptaan langit, bumi, dan seluruh isinya. • Takdir Umuri Takdir yang diberlakukan atas manusia pada masa awal penciptaannya dan bersifat umum. Meliputi rizki, ajal, kebahagiaan, dan kesengsaraan. • Takdir Samawi Takdir yang dicatat pada malam Lailatul Qadar setiap tahun. • Takdir Yaumi, takdir yang ditetapkan untuk peristiwa dalam satu hari, baik berkenaan dengan rizki,kehidupan, kematian, pengampunan dosa, kesusahan dan hilangnya kesusahan
KISAH • Khalifah Umar bin khattab, suatu ketika, pernah mau berkunjung ke syam ( yordania, palestina, suriah dan sekitarnya). pada saat itu di syam sedang berjangkit penyakit menular, lalu Umar membatalkan rencananya tersebut. pembetalan tersebut didengar oleh seorang sahabatnya yang kemudian berkata : " apakah anda mau lari dari takdir Allah ?". lalu Umar menjawab " aku lari dari takdir Allah ke takdir Allah yang lain yang lebih baik". Hal senada itu juga dialami oelh Ali bin Abi Thalib, ketika beliau sedang duduk menyandar pada sebuah tembok yang ternyata rapuh, lalu beliau pindah ke tempat yang lain, sahabatnya bertanya : " apakah anda mau lari dari takdir Allah ?". Ali menjawab rubuhnya tembok, berjangkitnya penyakit adalah hukum Allah. apabila seseorang tidak menghindarinya maka ia akan mendapatkan bahayanya itu. ITULAH YANG DINAMAKAN TAKDIR. dan apabila ia menghindar da luput dari bahayanya itu juga disebut dengan TAKDIR. BUKANKAH TUHAN TELAH MENGANUGRAHKAN MANUSIA, Kemampuan memilah dan memilih, kemampuan itu juga takdir yang ditetapkan-Nya. Dari uraian diatas, dapat kita pahami bahwa takdir manusia dapat diubah dengan usaha. salah satu contoh yang lazim dalam masyarakat umum adalah jodoh, rezeki dan lain-lain. semua memang telah ditakdirkan Allah, akan tetapi manusia harus berusaha untuk mendapatkan jodoh, rezeki dan lain-lain yang lebih baik atau yang disebut dengan takdir yang lebih baik.