1 / 20

RESPIRASI

RESPIRASI. ADALAH PROSES BIOLOGI SENYAWA ORGANIK TERREDUKSI DIMOBILISASI KEMUDIAN DIOKSIDASI SECARA TERKENDALI DIHASILKAN ATP. ATP MERUPAKAN SENYAWA ENERGI TINGGI YG SEGERA DAPAT DIGUNAKAN DALAM PROSES HIDUP (SINTESIS, GERAK, TRANSPOR, ABSORPSI, DSB). PEMBAKARAN

elga
Download Presentation

RESPIRASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RESPIRASI ADALAH PROSES BIOLOGI SENYAWA ORGANIK TERREDUKSI DIMOBILISASI KEMUDIAN DIOKSIDASI SECARA TERKENDALI DIHASILKAN ATP ATP MERUPAKAN SENYAWA ENERGI TINGGI YG SEGERA DAPAT DIGUNAKAN DALAM PROSES HIDUP (SINTESIS, GERAK, TRANSPOR, ABSORPSI, DSB) PEMBAKARAN PEROMBAKAN IKATAN MOLEKUL YG TIDAK TERKENDALI, SEKALIGUS DAN MENYELURUH (SEMUA ENERGI KELUAR DALAM BENTUK PANAS DAN NYALA) • TAHAP PELEPASAN ENERGI KIMIA • OKSIDASI • 2. PEROMBAKAN MOLEKUL • 3. PEMINDAHAN ENERGI (FOSFORILASI)

  2. GULA + O2 C A~ P~ P +Pi OKSIDASI DI MITOKHONDRIA REAKSI PERLU ENERGI A ~ P~ P~ P C02 + H2O A+B ATP 2000-3000 K/MOL 8000-12000 K/MOL 5000-8000 K/MOL MOLEKUL ORGANIK INTERMEDIAT DONOR H + O2 H2O CO2 ADP + Pi ATP

  3. REAKSI KIMIA RESPIRASI • GLIKOLISIS • PEROMBAKAN GULA (C6) MENJADI ASAM PIRUVAT (C3) SECARA ANAEROBIK DI SITOSOL 2. DAUR KREBS (ASAM TRIKARBOKSILAT) PEROMBAKAN ASAM PIRUVAT MENJADI CO2 SECARA AEROBIK (MESKI O2 TAK IKUT REAKSI) DI MITOKHONDRIA 3. FOSFORILASI OKSIDATIF (RANTAI RESPIRATORI)

  4. GLIKOLISIS

  5. FASE PERSIAPAN 1 2 FRUKTOSE-6-P GLUKOSE GLUKOSE-6-P ATP ADP FRUKTOSE FOSFAT ISOMERASE ATP ADP HEKSOKINASE + Mg 2+ 3 FRUKTOSE FOSFAT KINASE + Mg 2+ FRUKTOSE-1,6-P 4 DIHIDROKSI ASETON P 2 GLISERALDEHID 3 P TRIOSE P ISOMERASE FASE REDOKS 2 H3PO4 5 2 AS. 1,3 BIFOSFO GLISERALDEHID 2 GLISERALDEHID 3 P 2 NAD 2 ADP 2 NADH2 6 GLISERALDEHID P DEHIDROGEASE 2 ATP 2 AS. 3 FOSFO GLISERAT FOSFOGLISERAT MUTASE H2O FOSFOGLISERAT KINASE+Mg2+ 7 2 AS. 2 FOSFO GLISERAT ENOLASE 8 2 AS. 2 FOSFO ENOL PIRUVAT 2 ADP PIRUVAT KINASE+ Mg2+ 9 2 ATP 2 AS. 2 PIRUVAT

  6. NERACA ENERGI FASE PERSIAPAN MENGGUNAKAN 2 ATP (LANGKAH 1 DAN 3) FASE REDOKS DIHASILKAN 4 ATP (LANGKAH 6 & 9 MASING-MASING 2) DIHASILKAN 2 NADH SETARA 6 ATP AS PIRUVAT A E R O B A N A E R O B FERMENTASI RESPIRASI As. Piruvat AS PIRUVAT KE MITOKHONDRIA CO2 CH3 - C - H Aset aldehid DAUR KREBS NAD O NADH2 NADH2 CH3 – CH - COOH NAD OH CH3 – CH2OH Etanol As Laktat

  7. MITOKHONDRIA MEMBRAN LUAR MEMBRAN DALAM MELEKUK SEBAGAI KRISTA MATRIKS BERUPA LARUTAN MENGANDUNG BERBAGAI ENZIM TERMINAL TEMPAT OKSIDASI TERSELENGGARA

  8. + NAD Asam piruvat A - + 2e H NADH2 CO2 Koenzim A + NAD Asetil KoA 1 - + 2e H Asam oksalo NADH2 asetat + NAD Asam sitrat CO2 5 ATP 2 NADH2 GDP ADP - + 2e H Asam ketoglutarat GTP Asam malat 3 4 NADH2 - + 2e H FADH2 2 - + 2eH NAD Asam suksinat + CO2 FAD

  9. ATP TERBENTUK DLM GLIKOLISIS DAN DAUR KREBS DISEBUT FOSFORILASI TINGKAT SUBSTRAT FOSFORILASI OKSIDATIF NADH HASIL GLIKOLISIS DAN DAUR KREBS TAK DAPAT BERREAKSI LANGSUNG DENGAN O2 HIDROGEN (DR NADH2) SEBELUM DILEPAS KE O2 DITRANSFER MELALUI BEBERAPA KOFAKTOR SPESIFIK TRANSFER DARI SENYAWA BERPOTENSI REDUKSI RENDAH KE SENYAWA BERPOTENSI REDUKSITINGGI

  10. Tahap 1. GLIKOLISIS (di sitosol) Tahap 2. Daur KREBS Mitokhondria Kompartemen luar (matriks) Glukose NADH ADP+P Sitosol NADH ATP Membran luar Kompartemen dalam As. Piruvat Membran dalam As. Piruvat Membran dalam FADH2 Matriks NADH NADH Krebs Asetil-KoA CO2 2CO2 Tahap 3 Sistem transpor elektron & khemiosmosis ATP ADP+P Oksigen H2O ATP sintase H+ H+ Pori proton H+ Sistem transpor elektron H+ H+ Sitosol NAD+ Krebs NADH

  11. HASIL ENERGI LANGKAH A, 1 NADH2 SETARA DG 3 ATP LANGKAH 2, 1 NADH2 SETARA DG 3 ATP LANGKAH 3, 1 NADH2 & 1 ATP SETARA 4 ATP LANGKAH 4, 1 FADH2 SETARA DG 2 ATP LANGKAH 5, 1 NADH2 SETARA DG 3 ATP 15 ATP 15 ATP DARI 1 MOL AS. PIRUVAT DG DEMIKIAN 1 MOL GLUKOSE DIHASILKAN ATP 1, DR KREBS + 29, DR FOKS + 8, DR GLIKOLISIS EFISIENSI EKSTRAKSI ENERGI RESPIRASI AEROBIK ± 55% RESPIRASI ANEROBIK ± 12%

  12. LINTASAN PENTOSE FOSFAT • LINTASAN SELAIN GLIKOLISIS DAN KREBS UNTUK MEMPEROLEH ENERGI GLUKOSE + NADP+ RIBOSE + CO2 + NADPH • LINTASAN INI BERJALAN BILA • LINTASAN GLIKOLISIS TERHALANG • FUNGSI • NADPH MELALUI MITOKHONDRIA ENERGI SELAIN ITU SEBAGAI DONOR ELEKTRON BEBERAPA REAKSI BIOSINTETIK • TERBENTUK SENYAWA 4 KARBON (ERITROSE 4 P) YG PENTING UTK MEMBENTUK SENYAWA FENOLAT (ANTOSIANIN DAN LIGNIN) • RIBOSE 5 P SEBAGAI PREKURSOS RIBOSE DAN DEOKSI RIBOSE (RNA/DNA) MERUPAKAN KOMPONEN PENTING BEBERAPA KOENZIM, AS NUKLEAT, DAN ATP

  13. RESPIRATORY QUOTIENT (RQ) VOL EVOLUSI CO2 VOL PENGGUNAAN O2 SEBAGAI PENDUGA ENERGI YANG TERPAKAI DALAM SUATU PROSES RESPIRASI GULA C6H12O6 + 6 O2→ 6 H2O + 6 CO2 RQ = 6 C02/6 O2 = 1,0 AS OLEAT C18H34O2 + 25,5 O2→ 17 H2O + 18 CO2 RQ = 18 C02/25,5 O2 = 0,71 C4H4O5 + 2,5 O2→ 2 H2O + 4 CO2 RQ = 4 C02/2,5 O2 = 1,6 AS OKSALO ASETAT • RQ PADA BERBAGAI ORGAN TUMBUHAN • DAUN BERBAGAI SPESIES 1,5 • BIJI SEDANG BERKECAMBAH PADA LEGUME 1,0 PADA BIJI KAYA LEMAK 0,71

  14. METODE TERSEBUT PERLU PERHATIAN • DUA SUBSTRAT DAPAT DIROMBAK SECARA BERSAMAAN • KONDISI LINGKUNGAN • PERBEDAAN POTENSI KELARUTAN DAN KECEPATAN DIFUSI CO2 DAN O2 • FAKTOR BERPERAN DALAM PROSES RESPIRASI • INTERNAL • EKSTERNAL (LINGKUNGAN) • INTERNAL • JENIS SPESIES, TIPE PERTUMBUHAN, TIPE DAN UMUR ORGAN SPESIFIK LAJU REPIRASI INDIVIDU TUMBUHAN LEBIH RENDAH DARIPADA BINATANG, SEDANGKAN PADA TINGKAT JARINGAN SAMA AKIBAT DARI • BANYAK BAGIAN TUMBUHAN TIDAK MENGANDUNG MITOKHONDRIA (VAKUOLE DAN DINDING SEL)

  15. SAAT FOTOSINTESIS MAKSIMUM, LAJU RESPIRASI PADA ORGAN BERWARNA HIJAU JAUH LEBIH RENDAH (1/6 – 1/20) DIASUMSIKAN BAHWA LAJU FOTORESPIRASI MENCAPAI 20- 40% LAJU FOTOSINTESIS BRUTO • SECARA UMUM 30-60% HASIL FOTOSINTESIS HILANG DALAM PROSES RESPIRASI • JARINGAN DAN ORGAN MEMILIKI LAJU RESPIRASI BERBEDA TERGANTUNG • AKTIVITAS METABOLIK • UMUR • LAJU PERTUMBUHAN SETIAP ORGAN • KETERSEDIAAN SUBSTRAT SUBSTRAT (PATI, GULA, ATAU FRUKTAN) DALAM SEL/JARINGAN/ORGAN RENDAH LAJU RESPIRASI JUGA RENDAH

  16. EKSTERNAL • OKSIGEN LAJU REPIRASI SANGAT RENDAH BILA O2 UDARA DIBAWAH 5% ATAU DALAM JARINGAN 2-3% (LIHAT RESPIRASI ANAEROB/FERMENTASI) • SUHU Q10 PADA SUHU 5-25°C ANTARA 2,0 SAMPAI 2,5 PENINGKATAN LAJU RESPIRASI MAKIN RENDAH PADA SUHU 30 – 35°C LAJU REPIRASI MAKIN RENDAH PADA SUHU 40°C TUMBUHAN DAERAH TROPIK 70-80% FOTOSINTAT HILANG DALAM PROSES RESPIRASI • KONSENTRASI CO2 PENINGKATAN CO2 UDARA (0,03%) BARU MENGHAMBAT RESPIRASI BILA MENINGKAT MENJADI 3-5%

More Related