90 likes | 491 Views
ZINA ALA MUT’AH abu afnan nurul azmi. DESCRIPTION. MUT’AH VERSI SYIAH HALAL DAN BERPAHALA TIDAK PERLU WALI DAN SAKSI DIAM-DIAM DAN BERDUAAN = NO PROBLEM CUKUP KESEPAKATAN = AKAD = BERAPA LAMA = BERAPA UPAHNYA MINIMAL SATU KALI BERHUBUNGAN DAN MAKSIMAL 99 TAHUN
E N D
DESCRIPTION • MUT’AH VERSI SYIAH HALAL DAN BERPAHALA • TIDAK PERLU WALI DAN SAKSI • DIAM-DIAM DAN BERDUAAN = NO PROBLEM • CUKUP KESEPAKATAN = AKAD = BERAPA LAMA = BERAPA UPAHNYA • MINIMAL SATU KALI BERHUBUNGAN DAN MAKSIMAL 99 TAHUN • SANGAT COCOK TRAKTIR MAKAN DI WARTEG KETIKA TIDAK ADA UANG
HUKUM MUT’AH = ZINA • DIHALALKAN OLEH NABI SAAT PERANG KHAIBAR BERSAMA DENGAN PENGHARAMAN KELEDAI JINAK • SYIAH HANYA MENERIMA PENGHARAMAN KELEDAI JINAK DAN TIDAK UNTUK MUT’AH • JUGA DIPERTEGAS KEHARAMANNYA SAAT HAJI WADA’ • PARA SHAHABAT JUGA SEPAKAT ATAS KEHARAMANNYA • KECUALI BEBERAPA ORANG YANG BELUM SAMPAI HUJJAH
TIDAK ADA DALIL PEMBOLEHAN MUT’AH DALAM AL QUR’AN DAN HADITS • JUGA TIDAK ADA DETAIL PENJELASAN MUT’AH DALAM AL QUR’AN • YANG DIBOLEHKAN HANYA DUA; NIKAH DAIM DAN ATAU MEMILIKI BUDAK • DIYANYAKAN KEPADA JA’FAR BIN MUHAMMAD TENTANG MUT’AH MAKA BELIAU MENGATAKAN ITU ADALAH ZINA • RASULULLAH DAN AHLUL BAYT TIDAK ADA YANG PERNAH MELAKUKAN MUT’AH
DALIL SYIAH • FIRMAN ALLOH DALAM SURAH AN NISAA’/24 HAL. 82. • ISTIMTA’ DISANA DIARTIKAN SEBAGAI NIKAH MUT’AH • BEGITU JUGA KALIMAT “UJUURAHUNNA” DIARTIKAN SEBAGAI UPAH • SYIAH JUGA MENGCLAIM BAHWA MUT’AH HALAL DAN YANG MENGHARAMKANNYA DALAH UMAR BIN KHATTAB
BANTAHAN PARA ULAMA • DALIL SYIAH DIATAS BISA DITERIMA JIKALAU “ISTIMTA” TIDAK ADA KONOTASI LAIN KECUALI MUT’AH • DAN KALIMAT “UJUURA” TIDAK ADA KONOTASI LAIN KECUALI UPAH • TERNYATA YANG DIMAKSUD DI ALQUR’AN DENGAN “UJUUR” ADALAH MAHAR • SEBAB MAHAR TIDAK PERNAH DISEBUT DENGAN KALIMAT MAHRUN • LIHAT : (المائدة:5) (الأحزاب:50) (الممتحنة:10) النساء/25
MENURUT ULAMA SYIAH JIKALAU DALIL KHAFIYY MAKA MERUJUK PADA QARA-IN • SEDANG QARA-IN YANG ADA MEMBANTAH KEYAKINAN SYIAH; • AYAT AN NISAA/24 KALAU DILIHAT DARI KONTEKSNYA BERBICARA TENTANG NIKAH DA-IM • MUHSHINAAT DALAM AYAT TERSEBUT TIDAKLAH DIDAPATKAN DENGAN CARA MUT’AH • AYAT TERSEBUT BERKAITAN DENGAN KONDISI SEORANG LAKI-LAKI, KALAU TIDAK BISA MENIKAH DA-IM MAKA MELALUI KEPEMILIKAN BUDAK
DAMPAK BEBASNYA MUT’AH • MARAKNYA ZINA • TERSEBARNYA AIDS • BANYAKNYA BAYI/ANAK TANPA BAPAK, KARENA BAPAKNYA TIDAK PERLU BERTANGGUNG-JAWAB • BANYAKNYA ABORSI • DIDIRIKANNYA LOKALISASI-LOKALISASI MUT’AH DENGAN NAMA BAYTUL MUT’AH ATAU BAYTUL IFFAH SEBAGAIMANA DI IRAN