370 likes | 2.77k Views
Pengertian Dasar Tentang Elastisitas Konsep Dasar Tentang Elastisitas Permintaan Konsep Dasar Perhitungan Elastisitas Permintaan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan Hubungan Elastisitas Permintaan Dengan Peneri-maan Total
E N D
Pengertian Dasar Tentang Elastisitas Konsep Dasar Tentang Elastisitas Permintaan Konsep Dasar Perhitungan Elastisitas Permintaan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan Hubungan Elastisitas Permintaan Dengan Peneri-maan Total Hubungan Elastisitas Permintaan Dengan Peneri-maan Marginal Elastisitas Periklanan Dari Permintaan Analisis sensiTIvitas/elastisitaskurva permintaan
Pengertian Dasar Tentang Elastitas • Pada dasarnya setiap fungsi ekonomi dapat diturunkan atau dihitung koefisien elastisitas. • Suatu fungsi pasti terdapat : 1. variabel dependen 2. variabel independen • Elastisitas menjelaskan %∆ variabel dependen, sebagai akibat ∆ 1% variabel independen tertentu dengan asumsi ceteris paribus. • Dengan demikian dalam ekonomi managerial dapat saja dihitung : Elastisitas permintaan → diturunkan dari f. permintaan Elastisitas penawaran → diturunkan dari f. penawaran Elastisitas produksi → diturunkan dari f. produksi Elastisitas biaya → diturunkan dari f. biaya Elastisitas investasi → diturunkan dari f. investasi, dll.
Konsep Dasar Elastitas Permintaan • Elastisitas permintaan adalah sangat penting dalam pembu-atan keputusan managerial, karena tingkat elastisaitas ini menggunakan sensitivitas dari permintaan konsumen terha-dap perubahan harga. • Informasi ini sangat penting bagi manager yang berada da-lam bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan startegi penerapan harga produk. • Ada 10 variabel dan O yang mempengaruhi permintaan dengan asumsi ceteris paribus : QDx = f (Px, I, Pr. Pe, Ie, PAe, T, N, A, F, O) Px, A dan F → variabel endogen I, Pr, Pe, Ie, PAe, T, N. → variabel eksogen, faktor- faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan
Meskipun secara konseptual dari sepuluh variabel bebas dapat diturunkan sepuluh koefisien elastisitas , namum karena ada 3 variabel endogen , maka pihak manager ketiga variabel tersebut adalah paling penting, : Px → Price elasticity of demand A → advertising elasticity of demand F → Produk feature of demand. Alasan F tidak begitu penting, karena feature atau atribut produk termasuk kualitas produk yang sudah diasumasikan konstan (telah memenuhi kriteria persyaratan produk) Berhubung hubungan Px dengan QDx negatif, maka koefisien elastisitasnya juga beratanda negatif. Paling penting
Misalnya : penurunan harga 10% terjadi kenaikan permintaan 30%, penurunan harga 10% terjadi kenaikan permintaan 5 %, Ep ∞ elastis sempurna Ep > │- 1 │ elastis Ep = │- 1 │ unitary Ep < │- 1 │ inelastis Ep = 0 inelastis sempurna Apabila elastisitas diketahui = – 2,5 dan harga turun 8% Berapa besarnya QDX Jawab : Ep = % ∆ Q / % ∆ P – 2,5 = %QDx / 8 %QDx = – 2,5 x 8 = 20
Konsep Dasar Perhitungan Elastisitas Permintaan Ada dua cara menghitung elastisitas : Elastisitas titik Elastisitas interval (busur) 1) Elastisitas titik Contoh 1 : Q = 100 – 2 P Jika P = 10 , Q = 80 Jawab: Ep = dQ/dP x P/Q = – 2 x 10/80 = – 0,25 → P = 50 – 1/2 Q Jika P = 10, Q = 80 Jawab : Ep = P/(P – C) = – 10/(10 – 50) = – 0,25
Contoh 2 : P = 940 – 48 Q + Q2 Jika Q = 10 → Ep = ? Jawab : P = 940 – 48(10) + (10)2 = 560 dP/dQ = – 48 + 2Q = – 48 + 2(10) = – 28 Ep = dQ/dP . P / Q = – 1/28 . 560/10 = – 2 Artinya : Kalau terjadi penurunan harga sebesar 1 % dari 560 , akan berakibat naiknya permintaan sebesar 2 % dari 10 unit
Formula perhitungan elastisitas titik dari beberapa bentuk fungsi permintaan Para manager ekonomi lebih menyukai bentuk yang ke 2, karena mudahnya Elastistasnya (Ep konstan = b )
2) Teknik Perhitungan Elastisitas Busur Elstisitas Linier disepanjang kurva permintaan berbeda satu dengan lainnya, karena meskipun disepanjang kurva itu dQ/dP konstan, P/Q nya yang tidak konstan. Elasititas double log, memiliki elastisitas konstan, sehingga para ahli ekonomi menyukai model ini. Menyadari sifat-sifat di atas, elastisitas busur lebih dapat diandalkan, karena memberikan suatu koefisien elastisitas yang konstan dalam interval atau range harga tertentu dari suatu kurva permintaan.
Berdasarkan informasi koefisien elastisitas busur, manager dapat mengambil kebijaksanaan yang tetap dalam interval harga tsb. Artinya meskipun ada perubahan harga produk di pasar, namun harga produk itu masih berada dalam interval harga, dimana jika suatu kebijaksanaan awal diam-bil, kebijaksanaan itu tetap dapat dipertahankan karena masih efektif. Dengan demikian kita dapat mendefinisikan Elastisitas Busur adalah : “sebagai suatu koefisien elstisi-tas yang dapat dihitung sepanjang suatu interval tertentu dari suatu kurva permintaan”
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan Banyaknya produk substitusi yang tersedia dipasar pada harga kompetitif Penyesuaian periode waktu Masa pakai dari produk Derajad kepentingan kebutuhan konsumen terhadap produk Derajad kejenuhan dari produk Range penguunaan dari produk Prosentase anggaran konsumen yang dibelajakan untuk produk
Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Total Hubungan ini penting → Keputusan yang diambil berkaitan dengan ∆ P → TR sebagai tujuan , atau secara ekonomi manajerial TR = P . Q Untuk hubungan antara Ep dan TR kita gunakancontoh
Kemudian kita menghing TR seperti terlihat sbb. : Pengaruh harga : 10 juta → 11juta : - I juta , ini terhadap pengaruh thd jumlah yang diminta tetap 52.100 → 1 juta x 52.100 = 5,21 milyar Pengaruh kuantitas : 11 juta → TR = 67.100 10 juta → TR = 52.100 – 15.000 Jadi 15.000 x 1 juta = 15 milyar Pengaruh bisnis : Kuantitas : 15 milyar 5,21 milyar - 9,79 milyar → Akan sama dengan : TR = 67,10 milyar TR = 57,31 milyar - 9,79 milyar
Ep = 1 Ep > 1 Ep < 1
Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Marginal Respon konsumen terhadap ∆ P harus secara berhati-hati diper-timbangakan para manager yang berada da-lam bisnis total, apa bila sedang memmbuat keputusan yang berkaitan dengan pene-tapan harga dan output. Ep memberikan informasi penting pada manager tentang bagai-mana TR akan terpengaruh melalui ∆ P . Konsep penting yang berkaitan dengan keputusan penetapan harga dan outpout adalah MR.
MR sering dikaitkan dengan Ep, karena MR melibatkan ∆TR yg disebabkan pergerakan disepanjang suatu kurva permintaan , Untuk menjelaskan konsep perhitungan MR, maka diperguna-kan 2 tabel sblmnya, dan kemudian dilanjutkan tabel berikut ini :
Dari tabel tersebut, dengan penurunan harga 11 juta ke 10 juta manager mengharapkan tambahan TR sebesar Rp 652.667 untuk setiap penjualan produk (MR) : P : 11 – 10 juta → MR = Rp 652.667 ∆Q = 15.000 unit x ∆TR = Rp 9,79 milyar
Dari tabel di atas dapat dibuat hubungan yang mengikuti konsp umum dalam ekonomi managerial : MR harus lebih kecil dari AR / P MR posistif, TR naik dan EP elastic MR negatif, TR turun dan EP inelastic meskipun Q menimgkat MR = 0 TR maksimum dan Ep unitary Macam hubungan seperti point 2 dapat disimpulkan dalam matematika : Bagaimana aplikasinya thd kebijakan hrg ? Misalnya : Ep = -2 MC = 5 (sebagai unsur biaya) maka, MC = MR → laba maksimum 5 = P(1+ 1/Ep) 5 = P(1 +1/-2) 5 = P(0,5) P = 5/0,5 = 10, jadi pada hrg 10 laba maks