350 likes | 721 Views
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP). BAB - 7. Sebelum penggunaan MRP, perencanaan pengendalian persediaan biasanya dilakukan melalui pendekatan reaktif sbb :
E N D
Sebelum penggunaan MRP, perencanaan pengendalian persediaan biasanya dilakukan melalui pendekatan reaktif sbb : • Reorder Point Policy, dimana persediaan secara kontinyu diawasi dan pengadaan dilakukan apabila jumlah barang persediaan sudah sampai pada tingkat yang ditentukan. • Periodic Order Cycle Policy, dimana persediaan diawasi dan pada setipa periode tertentu jumlah barang ditambahkan agar jumlah persediaan tetap berada pada tingkat persediaan yg telah ditentukan.
Bagi perusahaan manufaktur, kebutuhan akan suatu komponen barang tidak dapat selalu dilakukan secara independen, melainkan sangat tergantung pada produk akhir atau barang induknya (parent item). • Sistem MRP mengendalikan agar komponen-komponen yang diperlukan untuk kelancaran produksi dapat tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan. • MRP membantu manajemen dalam mencapai tujuan perencanaan yang tepat barang, tepat jumlah dan tepat waktu.
TUJUAN MRP • Meminimalkan persediaan. • Mengurangi risiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman. • Komitmen yang realistis. • Meningkatkan efisiensi.
KOMPONEN MRP DAFTAR MATERIAL JADWAL INDUK PRODUKSI DATA PERSEDIAAN PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL RENCANA PEMBELIAN RENCANA PRODUKSI JANGKA PENDEK
Jadwal Induk Produksi (MPS), merupakan gambaran atas periode perencanaan dari suatu permintaan, termasuk peramalan, backlog, rencana suplai/penawaran, persediaan akhir serta kuantitas yang dijanjikan tersedia. • Daftar Material (BOM), definisi lengkap tentang suatu produk akhir meliputi daftar barang atau material yang diperlukan bagi perakitan, pencampuran atau pembuatan produk akhir itu.
3. Data persediaan, data ini harus dapat menyediakan informasi yang akurat tentang ketersediaan komponen serta seluruh transaksi persediaan, baik yang sudah terjadi maupun yang sedang dalam proses.
DAFTAR ISTILAH • Gross Requirements (GR/Kebutuhan Kasar) adalah keseluruhan jumlah item (komponen yang diperlukan pada suatu periode. • Scheduled Receipts (SR/Penerimaan yg dijadwalkan)adl jumlah item yang akan diterima pada suatu periode tertentu berdasarkan pesanan yg telah dibuat.
On-hand Inventory (OI/Psd di tangan) yaitu jumlah psd pada akhir suatu periode dg memperhitungkan jumlah psd yg ada ditambah dg jumlah item yg akan diterima/dikurangi dg jumlah item yg dipakai/dikeluarkan dari psd pd periode itu. • Net Requirements (NR/Kebutuhan bersih) adl jumlah kebutuhan bersih dari suatu item yg diperlukan untuk dapat memnuhi kebutuhan kasar pada suatu periode yg akan datang.
Planned order releases (PO/pelepasan pemesanan yg direncanakan) adl jumlah item yg direncanakan utk dipesan guna dapat memenuhi perencanaan pd masa datang. • Current Inventory (CI) adl jumlah material yg secara fisik tersedia dlm gudang pd awal periode. • Allocated adl jumlah psd yg telah direncanakan untuk dialokasikan pd suatu penggunaan tertentu.
Lead Time adl waktu tenggang yg diperlukan untuk memesan (membuat) suatu barang sejak saat pemesanan (pembuatan) dilakukan sampai barang itu diterima (selesai dibuat).
CONTOH Selvina seat merupakan suatu perusahaan yg spesial memproduksi kursi perkantoran. Salh satu jenis kursi yg dibuatnya adl tipe CF-05, yg dibentuk dan struktur produknya adl sbb :
Jadwal Induk Produksi Data Komponen
ANALISIS KURSI (CF-05) 1 JOK (A-315) 1 KAKI KURSI (S-311) 1 SANDARAN TANGAN (P-313) 2 BUSA (R-424) 2 RANGKA JOK (S-322) 1 KAIN JOK (R-425) 2
Item Kursi (CF-05) • Item kaki Kursi (S-311)
Sandaran Tangan(P-313) • Jok (A-315)
Rangka Jok (S-322) • Busa (R-424)
Keputusan Untuk Bagian Pembelian Barang • Keputusan Untuk Bagian Produksi
LOT FOR LOT (LFL) • Metodeiniberdasarkanpadaidemenyediakanpersediaan (ataumemproduksi) sesuai dg ygdiperlukansaja. • Kelemahan :Apabilaterjadiketerlambatandlampengirimanbarang, JikaPsdberupa: 1) Bahanbaku ~mengakibatkanterhentinyaproduksi. 2) BarangJadi ~ menyebabkantdkterpenuhinyakeinginanpelanggan
Contoh : PT. Edherlite, suatuperusahaanygbergerakdibidangpembuatanlampuhias, mempkebutuhanatassuatukomponenselama 8 mingguberturut-turutsbb : 30, 40,50,40,60,30,40,30 unit. BiayapemesanansebesarRp. 50.000,- utksetiappesanan & BiayapenyimpanansebesarRp. 500 per unit/minggu.
Analisis: Biaya Total Psd = By Pemesanan + By Penyimpanan BiayaPemesanan = 8 x Rp. 50.000 = Rp. 400.000 BiayaPenyimpanan = 0 Biaya Total Persediaan = Rp. 400.000
PENYEIMBANGAN SEBAGIAN PERIODE • MetodeinidigunakanuntukmenentukanUkuran Lot bagikebutuhanygtidakseragam. • Rumus Economic Part Period (EPP) :
ContohYgSama : EPP = Rp. 50.000/Rp. 500 = 100 periode-bagian
Biaya Total Psd = By Pemesanan + By Penyimpanan BiayaPemesanan = 3 x Rp. 50.000 = Rp. 150.000 BiayaPenyimpanan = 290 x Rp. 500 = Rp. 145.000 Biaya Total Persediaan = Rp. 295.000
KUANTITTAS PESANAN PERIODE (POQ) • Metodeinimeruppengembangandari EOQ untukjumlahpermintaanygtidaksamadlmbeberapaperiode. • Rumus POQ
Dgnmenggunakancontoh yang sama : D = 320 unit / 8 minggu = 40 unit/minggu
Biaya Total Psd = By Pemesanan + By Penyimpanan BiayaPemesanan = 4 x Rp. 50.000 = Rp. 200.000 BiayaPenyimpanan = 140 x Rp. 500 = Rp. 70.000 Biaya Total Persediaan = Rp. 270.000
KUANTITAS PESANAN EKONOMIS (EOQ) • Dgnmenggunakancontoh yang sama : D = 320 unit / 8 minggu = 40 unit/minggu
Biaya Total Psd = By Pemesanan + By Penyimpanan BiayaPemesanan = 4 x Rp. 50.000 = Rp. 200.000 BiayaPenyimpanan = 260 x Rp. 500 = Rp. 130.000 Biaya Total Persediaan = Rp. 330.000