1 / 8

RETARDASI MENTAL

RETARDASI MENTAL. Oleh : KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2009. A. DEFINSI RETARDASI MENTAL. Menurut W.F. Maramis (2000: 386) Retardasi mental ialah keadaan dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak.

eron
Download Presentation

RETARDASI MENTAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RETARDASI MENTAL Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2009

  2. A. DEFINSI RETARDASI MENTAL Menurut W.F. Maramis (2000: 386) • Retardasi mental ialah keadaan dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak. • Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utamanya adalah inteligensi yang terbelakang. • Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo: kurang , fren: jiwa) atau tuna mental. Designed by Kuntjojo

  3. B. FAKTOR PENYEBAB RETARDASI MENTAL • Akibat infeksi dan atau intokninasi • Akibat rudapaksa dan atau sebab fisik lain • Akibat metabolisme, pertumbuhan, dan gizi yang kurang • Akibat penyakit otak yang nyata (postnatal) • Akibat penyakit / pengaruh pranatal yang tidak jelas • Akibat kelainan kromosom • Akibat prematuritas Designed by Kuntjojo

  4. C. KLASIFIKASI RETARDASI MENTAL • Dalam DSM (diagnostic and Statistic Manual)-IV-TR terdapat 4 level retardasi mental yang masing-masing berhubungan dengan satu rentangan tertentu di bagian kiri kurva distribusi normal yang terukur (Davison et al, 2006: 708). • Menurut Davison et al, IQ bukan satu-satunya kriteria untuk menetapkan retardasi mental. Pada kenyataannya IQ dipakai sebagai acun setelah kelemahan dalam perilaku adaptif teridentifikasi. Designed by Kuntjojo

  5. KlasifikasiRetardasi Mental • Retardasi mental ringan (IQ: 50 – 70) • Retardasi mental sedang (IQ: 35 – 50) • Retardasi mental berat (IQ: 20 – 35) • Retardasi mental sangat berat (IQ: di bawah 20) Designed by Kuntjojo

  6. D. PENCEGAHAN RETARDASI MENTAL • Pencegahan primer, dapat dilakukan dengan: a. pendidikan kesehatan pada masyarakat; b. konseling genetik; c. tindakan kedokteran; d. pertolongan persalinan yang baik; e. mencegah kehamilan pada usia terlalu muda dan terlalu tua. 2. Pencegahan sekunder, berupa: diagnosis dan pengobatan dini peradangan otak. Designed by Kuntjojo

  7. E. PENANGANAN THD PENDERITA RETARDASI MENTAL • Penanganan terhadap penderita retardasi mental harus melibatkan orang tua. • Orang tua penderita retardasi mental hendaknya mendapatkan layanan konseling, informasi dan petunjuk yang praktis mengenai cara-cara menangani anak mereka. • Latihan untuk penderita retardasi mental dilakukan pada SLB. Tujuan diberikannya latihan agar mereka bisa mengurangi ketergantungannya pada orang lain Designed by Kuntjojo

  8. REFERENSI • Davison (et al) (2006) Psikologi Abnormal (Alih bahasa: Noermalasari Fajar) Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. • Maramis, W.F. (2000) Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press. Designed by Kuntjojo

More Related