1 / 7

KELOMPOK 1

KELOMPOK 1. IQBAL ABDUL JABAR (201007200 76) FAUZI ROCHMAN (20100720073). Permasalahan. Hukum sutrah. Pengertian Sutrah. adalah suatu benda yang dijadikan sebagai penghalang atau batas guna mencegah orang yang hendak berlalu-lalang di depannya saat ia sedang shalat.

eryk
Download Presentation

KELOMPOK 1

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KELOMPOK 1 IQBAL ABDUL JABAR (20100720076) FAUZI ROCHMAN (20100720073)

  2. Permasalahan • Hukum sutrah

  3. Pengertian Sutrah • adalah suatu benda yang dijadikan sebagai penghalang atau batas guna mencegah orang yang hendak berlalu-lalang di depannya saat ia sedang shalat. Orang yang memakai sutrah (saat sholat) berarti memberi tempat berlalu bagi orang-orang yang ingin lewat, sehingga mereka tidak harus berhenti menunggu selesainya orang yang shalat tersebut.   Dengan adanya sutrah, orang yang ingin lewat bisa melewati daerah bagian belakang sutrah. Sutrah akan menjaga orang yang lewat terhindar dari berbuat dosa. Orang yang sedang shalat berarti ia sedang bermunajat kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Sehingga, bila ada sesuatu yang lewat di hadapannya (dalam jarak dirinya dengan sutrahnya) berarti dapat memutus munajat tersebut serta mengganggu hubungan ia dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam shalatnya. Oleh sebab itu, siapa yang sengaja lewat di depan orang shalat, ia telah melakukan dosa yang besar. (Al-Mausu’atul Fiqhiyah, 24/178, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, 2/939, Taudhihul Ahkam, 2/58)

  4. Pendapatparaulama’ • Yang mengtakanwajib: Ibnush Shalah,annawawidan Al ‘Iraqi Mereka yang mewajibkansutrahmenyangkabahwahadisttentangsutrohdengangarisadalahmuttharib (terguncang), إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَجْعَلْ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ شَيْئًا، فَإِنْ لَـمْ يَجِدْ شَيْئًا، فَلْيَنْصَبْ عَصًا، فَإِنْ لـَمْ يَكُنْ مِنْ عَصًا فَلْيَخُطَّ خَطًّا وَلاَ يَضُرُّهُ مَا مَرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ (Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Majmu’ Fatawa wa Maqalat, 23/385. Mawqi’ Ruh Al Islam)

  5. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah mengatakan bahwa sutrah adalah sunah muakadah, bukan wajib. Dan menurutnya, sutrah dengan garis juga sudah mencukupi (Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Majmu’ Fatawa wa Maqalat, 23/385. Mawqi’ Ruh Al Islam)

  6. Hukumsutrah • Sebagaimanapendapatparaahli di atasmenurutijma’ulamasutrahituhukumnyasunnah .bukanwajib. BahkanSyaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullahmengatakanbahwahukumnyasunnahmuakadah. • Sutrah bukanlah kewajiban menurut kesepakatan fuqaha (ahli fiqih), sebab perintah untuk memakainya menunjukkan sunah, Jika hal itu wajib maka batal-lah shalatnya, padahal dia bukanlah syarat shalat.

  7. kesimpulan Walaupunpendapatulamamengataakanbahwahukumsutrahitusunnah. Makatidakadasalahnyakalaukitamenghidupkansunnah, karenamenghidupkansunnahadalahperbuatan yang mulia. Dan bagi yang meninggalkanyabukantermasukdarigolonganummatnabi Muhammad. Sebagaimanadalamhadistnabi Muhammad SAW Sebagaimanadalamhadistnabi Muhammad SAW مَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّةِ فَلَيْسَ مِنَّي "barangsiapa yang engganterhadapsunahkumakabukandarigilinganku”

More Related