901 likes | 3.55k Views
KONSEP DISTRIBUSI DAN KEKAYAAN DALAM ISLAM. KONSEP YG MELATARBELAKANGI. Adanya perbedaan dalam kehidupan manusia yang merupakan ketetapan allah. Perbedaan membawa pentingnya untuk kerjasama antar satu dengan yang lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
E N D
KONSEP YG MELATARBELAKANGI • Adanya perbedaan dalam kehidupan manusia yang merupakan ketetapan allah. • Perbedaan membawa pentingnya untuk kerjasama antar satu dengan yang lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
KONSEP ISLAM TENTANG DISTRIBUS ANTARA LAIN: • Kedudukan manusia yang berbeda antara satu dengan yang lain merupakan kehendak Allah. Perbedaan ini merupakan upaya manusia untuk memahami nikmat allah, sekaligus memahami kedudukannya dengan sesamanya. (Surat al-’An’am (6) ayat 165) “Dan dialah Allah yang menjadikan kamu penguasa2 di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya amat cepat siksa-Nya dan Sesunggungnya Dia maha Pengampun lagi maha Penyayang” • Pemilikan harta kepada beberapa orang saja dapat menimbulkan ketidakseimbangan hidup dan preseden buruk bagi kehidupan (Surat Huud (11) ayat 116). “Dan orang-orang dzalim itu hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada diri mereka dan mereka adalah orang-orang yang berdosa”
KONSEP ISLAM TENTANG DISTRIBUS ANTARA LAIN: • Pemerintah dan masyarakat mempunyai peran penting untuk mendistribusikan kekayaan kepada masyarakat. (Surat adzariyat ayat 19) “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta-minta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”. • Islam menganjurkan untuk membagikan harta lewat zakat, sedekah, infaq dan lainnya guna menjaga keharmonisan dalam kehidupan sosial (Surat al-Hasyr ayat 7) “Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu”.
Konsep distribusi dalam islam tidak hanya sekadar mengedepankan aspek ekonomi, dimana ukurannya adalah jumlah harta kepemilikan, melainkan bagaimana terdistribusi penggunaan potensi kemanusiaannya, yang berupa penghargaan hak hidup dalam kehidupan
DISTRIBUSI KEKAYAAN SetiapIndividuharusmemperolehjaminanpemenuhankebutuhanprimer atas dasar keadilan yang bermaslahah Upaya mencapai keseimbangan ekonomi (equilibrium) • Tercapaijika : • Terdapatkekayaandalammasyarakat • Seluruhmasyarakatmenerapkansistem Islam
DISTRIBUSI KEKAYAAN Perbedaankemampuanpikirandanfisik KesenjanganEkonomi Distribusikekayaan 1. Mekanismeekonomi : baitul mal, upah, sewa, laranganmenimbunemasdanperak (khanz),ihtikar, gharar dan riba, bukan termasuk harta yg haram 2. Mekanisme non ekonomi : zakat, hibah, wakaf, waris
1. DISTRIBUSI PENDAPATAN DALAM ISLAM • Islam menganjurkan untuk mengerjakan zakat, infaq dan shadaqoh. • Baitul Maal membagikan kepada orang yang membutuhkan untuk meringankan kebutuhannya dengan cara pemberian langsung atau tidak langsung • Islam tidak mengarahkan pembagian pendapatan dengan sama rata, melainkan atas dasar keadilan dan maslahah. Dimana antar satu orang dengan orang lain dalam kedudukan yang sama atau berbeda, mampu atau tidak mampu saling bisa menyantuni, menghargai dan menghormati peran masing-masing.
2. MODEL EDGEWORTH untuk sektor Konsumsi (digunakan Mannan u/ menggambarkan konsumsi dlm islam)
MODEL EDGEWORTH untuk sektor Konsumsi (digunakan Mannan u/ menggambarkan konsumsi dlm islam)
MODEL EDGEWORTH untuk sektor Produksi (digunakan Mannan u/ menggambarkan Produksi dlm islam) • Perilaku minimasi biaya produksi oleh produsen muslim yang menerima harga sebagai hal yang tetap akan menghasilkan alokasi produksi yang efisien dari input-input yang digunakan • Batasan kemungkinan produksi atau Productions possibility boundary dapat diturunkan dari alokasi produksi yang efisien • Batasan kemungkinan produksi adalah posisi semua jumlah alternatif dari beberapa keluaran yang dapat diproduksi dengan jumlah masukan produksi yang tetap
MODEL EDGEWORTH untuk sektor Produksi (digunakan Mannan u/ menggambarkan Produksi dlm islam)
Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi antara (modal, tenaga kerja) yang dapat menghasilkan tingkat output yang sama
JaminanSosial(lanjutan) Pengeluaransosialadalahhaksahdariorangmiskindanmalang (al-Ma’aarij 24-25).p Hartatidakbolehberedardiantaraorangkayasaja (Al-Hasyr 7) Mengeluarkantenagadan modal untukkebutuhanmasyarakatadalahalasanhidupseorang Muslim.
Golongan Masyarakat Implikasi Terhadap Konsumsi Non-Mustahik/Muzakki Dapat dikatakan zakat tidak mempengaruhi golongan ini. Muzakki Zakatdiambildaripendapatanataukekayaanmuzakki, sehinggamengurangipendapatan yang dapatdibelanjakan. Namundenganasumsibahwaparamuzakkiadalahgolongan yang umumnyabekerjasebagaiprodusen, makakeuntunganolehprodusenakandirasakanakibattingkatkonsumsi yang terusterjaga, akibatzakat yang merekabayarkandibelanjakanoleharamustahikuntukmengkonsumsibarangdanjasadariprodusen. Jadisemakintinggijumlahzakatsemakintinggi pula konsumsi yang dapatmendorongperekonomian. Zakat Terhadap Konsumsi
Golongan Masyarakat Asumsi: zakat didistribusikan pada mustahik disesuaikan dengan kebutuhan mereka Implikasi Terhadap Konsumsi Mustahik Catatan: Y = Pendapatan, Z = Zakat, C = Konsumsi, H = Hutang, P = Harga Tebusan 1. Bagi golongan Fakir zakat merupakan pendapatannya dalam memenuhi kebutuhannya (Y = Z = C). 2. Bagi golongan Miskin zakat merupakan tambahan pada pendapatannya dalam memenuhi kebutuhannya (Y + Z = C). 3. Bagi golongan Ibnussabil zakat menjadi pendapatan utamanya dalam memenuhi kebutuhannya (Y = Z = C). 4. Bagi golongan Fisabilillah zakat menjadi pendapatan keluarganya dalam memenuhi kebutuhan mereka (Y = Z = C). 5. Bagi golongan Muallaf zakat menjadi pendapatan utama yang dapat meneguhkannya (Y = Z = C). 6. Bagi golongan Amil zakat menjadi pendapatannya dalam memenuhi kebutuhannya (Y = Z = C). 7. Bagi golongan Gharimin zakat menjadi pendapatan untuk membayar hutang (Z = H). 8. Bagi golongan hamba sahaya zakat menjadi pendapatan untuk harga tebusan dirinya (Z = P). Dari asumsi diatas dapat disimpulkan bahwa zakat menjaga tingkat konsumsi untuk terus menjaga jalannya perekonomian. Zakat Terhadap Konsumsi (lanjutan)
ZakatTerhadapProduksi Denganasumsibahwaparamuzakkiadalahgolongan yang umumnyabekerjasebagaiprodusen, makamanfaatzakatolehprodusenakandirasakanmelaluitingkatkonsumsi yang terusterjaga, akibatzakat yang merekabayarkandibelanjakanolehparamustahikuntukmengkonsumsibarangdanjasadariprodusen. Jadisemakintinggijumlahzakatsemakintinggi pula konsumsi yang dapatmendorongperekonomian.
DistribusiKekayaan • Wajibnya muzakki memberikan kpd mustahik • Hak setiap warga negara • Pembagian harga negara • Pemberian harta waris kpd ahli warisnya • Larangan menimbun emas dan perak sekalipun telah dikeluarkan zakatnya Pengaturan Kekayaan: • Pemanfaatan harta • Pembayaran zakat – penyeimbang kekuatan ekonomi • Penggunaan harta benda tanpa merugikan org lain • Memiliki harta secara sah • Penggunaan berimbang • Kepentingan kehidupan
Keadaan/PembagianHarta, dapatdimilikiataupuntidaknya: 1. Harta yang tidak dapat dimiliki dan dihakmilikkan orang lain • Setiap harta milik umum seperti jalanan, jembatan, sungai dll. dimana harta/barang tersebut untuk keperluan umum. • Harta yang tidak bisa dimiliki kecuali dengan ketentuan syariah • Seperti harta wakaf, harta baitul mal dll. Maka harta wakaf tidak bisa dijual atau dihibahkan kecuali dalam kondisi tertentu seperti mudah rusak ataupun biaya pengurusannya lebih besar nilai hartanya. 2. Harta yang bisa dimiliki dan dihakmilikkan kpd. lainnya • Selain dari dua jenis harta dalam kategori tsb. diatas.
HabisnyaHakManfaat • Habisnya waktu pemanfaatan yang terbatas • Rusaknya benda/barang yang digunakan ataupun tercatat dengan kecacatan yang membatalkan hak pemanfaatannya • Waktu si pengguna, menurut Hanafiah • Wafatnya pemilik resmi harta, apabila penggunaanya melalui cara peminjaman ataupun sewa
Kebijakan yang berimplikasi mengurangi kesenjangan pendapatan dan kekayaan meliputi: