400 likes | 724 Views
Flying Book No: 4. Fenomena Bulan dan Garis Pergantian Hari dan Garis Pergantian Tanggal. fbasya@yahoo.com www.12mb.com/fahmi www.flyingbook.net. KH.Fahmi Basya. 2-7-2004. Akibat Isra’ Mi’raj kepada Ilmu Astronomi. Dengan peristiwa Isra’ Mi’raj, manusia (khusus ummat Islam) jadi
E N D
Flying Book No: 4 Fenomena Bulan dan Garis Pergantian Hari dan Garis Pergantian Tanggal fbasya@yahoo.com www.12mb.com/fahmi www.flyingbook.net KH.Fahmi Basya 2-7-2004
Akibat Isra’ Mi’raj kepada Ilmu Astronomi. Dengan peristiwa Isra’ Mi’raj, manusia (khusus ummat Islam) jadi terdorong untuk memperhatikan benda-benda langit. Benda langit yang paling dekat dengan bumi ialah bulan dengan istilah Al-Qomar di dalam Al-Qur’an. Untuk itu kita perhatikan bulan sebagai langkah Awal.
1.Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Bulan Maha Melindungi Yang menjadikan di langit Galaksi (buruuj), dan menjadikan padanya pelita-pelita dan bulan-bulan yang bercahaya. (Al-Qur’an, surat Al-Furqon, ke 25 ayat 61) Blessed is He Who made constellations in the skies and placed therein a Lamp and a Moon giving light;
Dia Yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan bercahaya, dan Dia ukurkan tempat turunnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Tidak Allah menciptakan itu melainkan dengan lengkap. Dia jelaskan ayat-ayat untuk kaum yang mengetahui. (Al-Qur’an, surat Yunus, ke 10 ayat 5) It is He who made the sun to be a shining glory and the moon to be a light (of beauty), and measured out stages for it, that ye might know the number of years and the count (of time). Nowise did Allah create this but in truth and righteousness. (Thus) doth He explain His Signs in detail, for those who know.
15.Apa tidak kamu lihat bagaimana Allah menciptakan tujuh langit Bertingkat-tingkat ?. 16. Dan Dia jadikan pada mereka bulan-bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (Al-Qur’an, surat Nuh, ke 71 ayat 15-16) 15. “ ‘See ye not how Allah has created the seven heavens one above another, 16. “’And made the moon a linght in ttheir midst, and made the sun as a (Glorious Lamp?
Dan sebagian dari ayat-ayat Nya, malam dan siang dan matahari dan bulan. Jangan kamu bersujud kepada matahari dan kepada bulan-bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakan mereka, jika sungguh hanya kepada Nya kamu menyembah. (Al-Qur’an, surat Fush-Shilat, ke 41 ayat 37) Among His Signs are the Night and the Day, and the Sun and the Moon. Prostrate not to the sun and the moon, but prostrate to Allah, Who created them, if it is Him ye wish to serve.
Dan Dia Yang menciptakan malam dan siang dan matahari dan bulan, Setiap dalam pengapungan mereka bergerak. (Al-Qur’an, surat Al-Anbiya’, ke 21 ayat 33) It is He Wo created the Night and the Day, and the sun and the moon: all (the celestial bodies) swom along, each in its rounded course.
Dan bulan kami telah tentukan baginya tempat turunnya, Hingga ia kembali seperti lingkaran yang semula. Tidak matahari mengejar bulan dan tidak malam mendahului siang, Dan setiap dalam pengapungan mereka bergerak. (Al-Qur’an, surat Ya Sin, ke 36 ayat 39-40) 39.And the Moon,- We have measured for her stations (to traverse) till she returns like the old (and withered) lower part of a date-stalk. 40. It is not permitted to the Sun to catch up the Moon, nor can the Night outstrip the Day: each (just) swims along in (its own) orbit (according to Law).
Apa tidak engkau lihat bahwa Allah memasukkan malam pada siang,dan memasukkan siang pada malam. Dan Dia edarkan matahari dan bulan, Setiap berjalan kepada waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya Allah Mengabarkan apa-apa yang kamu kerjakan. (Al-Qur’an, surat Luqman, ke 31 ayat 29) Seest thou not that Allah merges Night into Day and He merges Day into Night; that He has subjected the sun and the moon (to His Law), each ranning its course for a term appointed; and that Allah is well acquainted with all that ye do ?
8.Dan bulan jadi gelap, 9.Dan dikumpulkan matahari dan bulan (Al-Qur’an, surat Al-Qiyyaamah, ke 75 ayat 8-9) 8. And the Moon is buried in darkness. 9. And the sun and moon are joined together,- Telah dekat sa’at (kehancuran), dan telah terbelah bulan. (Al-Qur’an, surat Al-Qomar, ke 54 ayat 1) The Hour (of Judgment) is night, and the moon was cleft asunder.
3.Foto-Foto Bulan. Manusia pertama mendarat di bulan: Armstrong dan Aldrin 21 Juli 1969 Hasil yang ia dapatkan ialah bahwa “bulan benar-benar pernah terbelah”
2.Guna Bulan Selaku Kamus Salah satu guna phenomena bulan ialah sebagai kamus kata. Yaitu kamus kata QODIIM. Dan bulan kami telah tentukan baginya tempat turunnya, hingga ia kembali seperti lingkaran yang semula. (Al-Qur’an, surat Ya Sin, ke 36 ayat 39) And the Moon We have measured for her stations (to traverse) till she returns like the old (and withered) lower part of a date-stalk.
Kata Qodiim berarti juga Yang Dahulu , Mereka berkata:” Demi Allah, sesungguhnya engkau Sungguh dalam kekeliruan engkau yang dahulu ” (Al-Qur’an, surat Yusuf, ke 12 ayat 95) They said: “By Allah! Truly thou art in thine old wandering illusion.” Maka mereka akan berkata:“Ini satu dusta yang dahulu” (Al-Qur’an, surat Al-Ahqof, ke 46 ayat 11) They will say, “This is an (old,) old falsehood!” Jadi, kalau anda pernah mendengar kata Qodiim, maka kamusnya di sini.
4.Jarak dan ukuran Bulan Bumi Bulan 384.400 km 3.476 km Siang hari suhu permukaan 100°C, malam -150 °C Berputar pada sumbunya 27,3 hari, tepat sama dengan tempo yang diperlukan untuk mengelilingi bumi. Grafitasinya 1/6 grafitasi bumi. Bulan : Bumi = 1 : 50
5.Teori tentang bulan. Ada dua buah ayat Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa bulan dicipta. Dan sebagian dari ayat-ayat Nya, malam dan siang dan matahari dan bulan. Jangan kamu bersujud kepada matahari dan kepada bulan-bulan, Tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakan mereka, jika sungguh hanya kepada Nya kamu menyembah. (Al-Qur’an, surat Fush-Shilat, ke 41 ayat 37)
Dia Yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan bercahaya, dan Dia ukurkan tempat turunnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan.Tidak Allah menciptakan itu melainkan dengan lengkap. Dia jelaskan ayat-ayat untuk kaum yang mengetahui. (Al-Qur’an, surat Yunus, ke 10 ayat 5) Yang perlu dijawab “kapan bulan diciptakan ?”. Untuk menjawab itu perlu diketahui lebih dahulu apakah bulan itu bagian langit apa tidak.
Ada dua ayat yang mengatakan bahwa bulan di langit. 15.Apa tidak kamu lihat bagaimana Allah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat ?. 16. Dan Dia jadikan pada mereka bulan-bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (Al-Qu’ran, surat Nuh, ke 71 ayat 15-16) Sangat banyak Yang Dia jadikan di langit Galaksi (buruuj), dan menjadikan padanya pelita-pelita dan bulan-bulan yang bercahaya. (Al-Qu’ran, surat Al-Furqon, ke 25 ayat 61)
Teori tentang kejadian bulan menurut Al-Qur’an: Berdasarkan surat Fush-Shilat ayat 9,10,11,12 ketika bumi telah diciptakan dalam dua hari dan kemudian gunung-gunung dan gravitasi, langit masih berupa asap. Karena bulan bagian dari langit, maka pada waktu itu bulan juga masih berupa asap bersama matahari.
9. Katakan :”Apakah kamu akan kufur kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari ?. Dan kamu adakan bagi Nya sekutu-sekutu padahal Dia itu Penguasa alam Seluruhnya ?” Say: Is it that ye deny Him Who created the earth in two Days? And do ye join equals with Him? He is the Lord of (all) the Worlds. 10.Dan Dia jadikan dari atasnya rawaasiya (grafitasi dan gunung) dan Dia beri perlindungan padanya (ozon), dan Dia tentukan padanya makanan-makanannya dalam empat hari yang sama untuk orang yang bertanya. He sent on the (earth), mountains standing firm, high above it, and bestowed blessings on the earth, and measured therein its sustenance in four Days, alike for (all) who ask. (Al-Qur’an, surat Fush-shilat, ke 41 ayat 9-10)
11.Kemudian Dia istawa kepada langit, dan dia Asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Hendaklah kamu berdua datang dengan suka atau dengan tidak suka”. Keduanya menjawab:”Kami datang dengan suka”. Then He turned to the sky, and it had been (as) smoke: He said to it and to the earth: “Come ye together, willingly or unwillingly.” They said: “We do come (together), in willing obedience.” (Al-Qur’an, surat Fush-shilat, ke 41 ayat 11)
12.Maka Dia jadikan tujuh langit dalam dua hari, dan Dia wahyukan kepada tiap langit itu urusannya. Dan kami hiasi langit yang dekat dengan pelita-pelita, karena handak menjaga. Itu taqdir Penakluk Yang Maha Mengetahui. So He completed them as seven firmaments in two Days, and He assigned to each heaven its duty and command. And We adorned the lower heaven with lights, and (provided it) with guard. Such is the Decree of (Him) the Exalted in Might, full of knowledge. (Al-Qur’an, surat Fush-shilat, ke 41 ayat 9-12)
Itu peristiwa penciptaan Langit dan Bumi menurut Al-Qur’an yang belum dipercayai oleh manusia sa’at ini. Termasuk ummat Islam yang masih terpesona dengan teori orang-orang kafir. Padahal Bumi dulu diciptakan dalam dua hari, dan langit itu di dua hari terakhir. bumi dicipta itu, ya dicipta, bukan terlempar dari matahari. Bumi dicipta ini dapat dilihat pada Flying-Book-9
6. Penentuan Pergantian Bulan dan Hari 6a. Pergantian hari. Ternyata bumi itu bulat. Itulah yang menjadi persoalan besar bagi ummat manusia. Dan ummat Islam, tenang-tenang saja, belum ada keputusan bersama “Di manakah garis pergantian hari ?. Bagaimana kalau garis pergantian hari itu meliwati suatu Kota ?. Atau Lebih ekstrim Bagaimana kalau garis itu meliwati sebuah Masjid. Jawabnya di Masjid itu tidak dapat dilaksanakan Sholat Jum’at. Karena di Masjid itu ada dua hari yang berlainan. Bagaimana bisa demikian ?. Ya, itulah persoalan besar bagi ummat manusia.
Seperti juga kebijakan ilmu pengetahuan yang lain, para ilmuwan telah dengan bijak membuat garis pergantian hari itu melalui laut yang tidak berpenduduk, yaitu di laut Pasifik. Dan garis itu juga tidak lurus, berkelok kelok menghindari pulau dan daratan. Keputusan para ilmuwan itu Al-haq. Tetapi karena mereka tidak muslim pergantian hari itu terjadi pada jam 00. Untuk muslim, pergantian hari itu terjadi pada waktu masuk malam, yaitu ketika matahari terbenam. yaitu di Pasifik. 6b.Garis Pergantian Bulan Yang membuat kita heran, ummat Islam membiarkan garis itu meliwati pulau dan daratan .
Kalau anda terima garis pergantian hari, kita ambil di Pasifik untuk kemaslahatan manusia, (Khusus ummat Islam untuk sholat Jum’at),agar tidak terjadi dua hari yang berlainan pada tempat berpenduduk, Maka garis pergantian bulan pun harus kita tarik ke Pasifik untuk kemaslahatan ummat islam, agar tidak terjadi dua tanggal yang berlainan di suatu tempat yang berpenduduk. Katakanlah di Jawa timur (Surabaya) orang belum melihat bulan di Jawa Barat (Banten) orang melihat bulan. Keadaannya sama dengan hitungan. Sebagai Khalifah di Pulau Jawa anda harus memutus kapankah ‘iedul Fithri. Anda hanya punya dua pilihan, Versi Surabaya (Lusa) atau Besok (versi Banten).
Kalau anda biarkan dua versi itu berlaku di daratan, akan terjadi seperti ini: Jawa Timur Jawa Barat Daerah ragu-ragu Besok ‘iedul Fithri Lusa ‘iedul Fithri Anda tidak boleh memaksa orang Jawa Barat untuk Lusa ‘Iedul Fithri, karena mereka telah melihat bulan. Jika mereka Lusa juga berarti mereka puasa di hari ‘iedul Fithri. Itulah perlunya Hikmah, bukan hanya Kitab. Hujjah kita selama ini kan didasarkan Kitab “Oh lusa, kan saya tidak lihat bulan jadi saya sempurnakan bilangnnya yaitu + 1 hari”
Cobalah renungkan awal surat Al-Jumu’ahh Bergerak untuk Allah apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi. Raja Yang Agung, Penakluk Yang Bijaksana (1). Dia Yang membangkitkan di golongan yang ummi seorang Rasul dari mereka, yang membacakan atas mereka ayat-ayat Nya. Dan membersihkan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Padahal mereka, dari sebelum itu sungguh di dalam kesesatan yang nyata. (2) Dan yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka, karena Dia Penakluk Yang Bijaksana (3) (Al-Qur’an, surat Al-Jumu’ah, ke 62 ayat 1,2,3) Kita tahu Hari Jum’at di Pulau Jawa misalnya, bukan dengan Kitab ditetapkan. Tetapi dengan Hikmah. Dan dengan itu kita dapat melaksanakan Sholat Jum’at.
Memang, persoalannya adalah persoalan Garis. Seberapa tebal garis itu. Di mana ia melintas. Di Arafahpun ada garis yang memisahkan tempat Arafah atau tidak Arafah. Demikian juga di Mina, ada garis yang memisahkan antara yang di Mina dan yang tidak di Mina. Tetapi garis pergantian hari dan pergantian tanggal itu, tetap tidak boleh anda biarkan meliwati suatu daratan. Harus lautan yang tidak berpenduduk. Itu Pasti. Defenisi: Di mana dimulai suatu hari, di sana dimulai suatu tanggal Dan garis pergantian hari dan tangggal tidak boleh melewati daratan
dan PUASA ITU HARUS DIMULAI DARI SINI Garis Pergantian Hari = Garis Pergantian Bulan
7.Dasar perhitungan tahun Hijriah Tahun Hijriah atau Tahun Qomariah perhitungannya berdasarkan pada pengamatan bulan. Awalnya tentu dari Nabi-Nabi yang mendapat wahyu, sehingga mengetahui bahwa ini sekarang bulan Ramadhan, atau sekarang bulan Muharram. Lalu tercatat dalam ibadat-ibadat ritual, terutama ibadat haji yang sangat bergantung kepada kebenaran bulan.
Walau begitu, Nabi Muhammad saw Telah menyegel ulang nama-nama bulan itu untuk kita dalam berbagai ‘ibadat ritual kita, seperti Wuquf di Arafah tanggal 9 Dzul Hijjah atau Puasa di bulan Ramadhan. Kalau telah terjadi kesalahan dalam pencatatannya sebelum Nabi lahir, tentulah Nabi mengoreksinya. Jadi secara teknis catatan nama-nama bulan yang diwarisi turun temurun itu adalah benar,dibenarkan oleh Nabi dan dibenarkan oleh Al-Quran, seperti pertama turun Al-Quran adalah pada bulan Ramadhan disebut dalam Al-Quran dan memang Nabi di Gua Hira’ pada waktu itu pada bulan Ramadhan.
Dasar perhitungannya ialah menyaksikan bulan. Dalam Al-Quran dikatakan : “Faman syahhida mingkumusy-syahhro, falyashumhhu” Maka siapa dari kamu menyaksikan bulan, maka hendaklah dia mempuasainya. (Al-Qur’an, surat Al-Baqarah, ke 2 ayat 185) Yang diperselisihkan sekarang ialah kata: “SYAHHIDA” ini. Apakah ia bermakna menyaksikan dengan mata telanjang atau menyaksikan dengan ilmu hitungan ?. Jawabnya ialah: “Asyhhadu allaa ilaahha illallaahh, Wa asyhhadu annaa muhammadar rasuulullaah”
Awaslah, Demi bulan ! (Al-Qur’an, surat Al-Muddats-tsir, ke 74 ayat 32)
Demikian WWW fbasya@yahoo.com www.12mb.com/fahmi www.flyingbook.net KH.Fahmi Basya Senin 2 Agustus 2004