190 likes | 637 Views
Radang. Burhannudin Ichsan. Definisi . Reaksi setempat dari jaringan hidup atau sel terhadap suatu rangsang atau injury (cidera atau jejas). Etiologi radang. Benda mati :
E N D
Radang Burhannudin Ichsan
Definisi • Reaksi setempat dari jaringan hidup atau sel terhadap suatu rangsang atau injury (cidera atau jejas)
Etiologi radang • Benda mati : • rangsang fisik seperti trauma, benda asning, panas/ dingin berlebihan, tekanan, listrik, sinar matahari, sinar rontgen, dan radiasi. • Rangsang kimia seperti asam/basa kuat, keracunan obat • Benda hidup : bakteri, parasit, virus • Catatan: dapat juga karena reaksi imunologi, gangguan vaskular serta hormonal yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan
Reaksi tubuh terhadap radang tergantung dari • Rangsang hidup atau mati • Intensitas rangsang • Lamanya rangsang • Keadaan tubuh, contohnya gizi
Tanda utama radang • Rubor (merah) • Kalor (panas) • Tumor (bengkak) • Dolor (sakit) • Fungsio laesa (berkurangnya fungsi)
Rubor (merah) • Disebabkan karena adanya hiperemia aktif karena bertambah banyaknya vaskular isasi di daerah cidera tersebut
Kalor (panas) • Karena hiperemia aktif
Tumor (bengkak) • Sebagian disebabkan karena hiperemia aktif dan sebagian lagi disebabkan karena oedema setempat serta stasis darah
Dolor (sakit) • Karena terangsangnya serabut saraf pada daerah radang. Belum jelas apakah karena adanya oedema ataukah karena iritasi zat kimia yang terlepas , misalnya asetilkolin dan histamin.
Fungsio laesa • Karena adanya rasa sakit akibat saraf yang terangsang sehingga bagian organ tubuh tidak berfungsi. Penyebab lain penurunan fungsi tubuh adalah oedema.
Tanda utama dari radang ini disebut juga Cardinal Symptom dan disebabkan oleh perubahan pembuluh darah
Radang merupakan proses yang kompleks, menyebabkan terjadinya perubahan dalam jaringan tubuh. Proses tersebut antara lain: • Proses penghancuran rangsang yang biasanya disertai dengan kerusakan jaringan • Proses perbaikan jaringan yg rusak
Perubahan vaskular pada radang • Dilatasi arteriol yang kadang-kadang didahului dengan vasokonstriksi singkat • Aliran darah menjadi cepat dalm arteriol, kapiler, dan venula • Dilatasi kapiler dan peningkatan permeabilitas kapiler • Eksudasi cairan (keluarnya cairan radang melalui membran luka) termasuk semua protein plasma (albumin, globulin, dan fibrinogen) • Konsentrasi sel darah merah dalam kapiler
Stasis (aliran darah menjadi lambat), kadang-kadang aliran darah berhenti (stagnasi komplit) • Orientasi periferal dari sel darah putih pada dinding kapiler • Eksudat dari sel darah putih dari dalam pembuluh darah ke fokus radang
Dikenal beberapa tipe sel yang mengambil bagian dalam proses radang • Sel polimorfonuklear/PMN (granulosit): neutrofil, eosinofil, dan basofil • Limfosit • Monosit/makrofag • Sel plasma