1 / 28

O R K I T I S Radang dari testis sendiri jarang Penjalaran ke testis via : Hematogen Limfogen

O R K I T I S Radang dari testis sendiri jarang Penjalaran ke testis via : Hematogen Limfogen Vas deferens  epididimis ETIOLOGI Banal Spesifik Virus  virus MUMPS. 1. ORKITIS AKUTA (BANAL) Dari fokus lain : tonsilitis, osteomyelitis, dll  orkitis  orkitis pyogenik (abses)

deidra
Download Presentation

O R K I T I S Radang dari testis sendiri jarang Penjalaran ke testis via : Hematogen Limfogen

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. O R K I T I S • Radang dari testis sendiri jarang • Penjalaran ke testis via : • Hematogen • Limfogen • Vas deferens  epididimis ETIOLOGI • Banal • Spesifik • Virus  virus MUMPS

  2. 1. ORKITIS AKUTA (BANAL) • Dari fokus lain : tonsilitis, osteomyelitis, dll  orkitis  orkitis pyogenik (abses) • Juga bisa dari epididimitis 2. ORKITIS VIRUS • Dari parotitis akuta epidemika  paling sering  orkitis + 20-35% MUMPS  orkitis virus darah  ginjal  urine  urethra  duktus ejakulatorius  vas deferens  epididimis  orkitis. • Umumnya unilateral

  3. 10-15% bilateral  infertile • Onset period + 3 – 4 hari post-parotitis • Demam sampai 400C • Gejala urine (-) 3. ORKITIS TBC • Dapat hematogen dari paru atau lain • Langsung dari epididimitis tbc • Infeksi sekunder  orkitis pyogenik

  4. 4. ORKITIS SIFILITIKA (GUMA ORKITIS) • Sifilis stad. III • Testis >> smooth, nyeri (-) • Fistel skrotum DD depan • Dx. : PA dan Serologis PATOLOGI • NON SPESIFIK ORKITIS • Testis >>, kongestif, tegang, nyeri, abses kecil  abses • Jaringan ikat • Tubulus seminiferus infark

  5. ORKITIS VIRUS • Testis >> kebiruan • Reaksi interstitial, oedem, pelebaran pembuluh darah • Degeneras tubulus • Testis mengecil dan lembek • Sel-sel Leydig normal

  6. GAMBARAN KLINIS Gejala-gejala/Tanda-tanda • Nyeri tiba-tiba, bengkak • Skrotum bengkak-kemerahan • Demam sampai 400C • Mungkin masih ada : • Uretritis • Parotitis • Fokus infeksi tempat lain • Orkitis absedens  fluktuasi • Bisa uni/bilateral • Awal : dapat dibedakan epdidimis

  7. LABORATORIUM • Darah : leukositosis • Urine : - Bisa (N)/Leukosit (+) - Virus DD : - Epididimitis akuta - Torsio testis  gejala patognomonis, epididimis lain

  8. KOMPLIKASI • 25-35% infertility irreversibel • Fungsi hormonal tetap baik PENGOBATAN • Tindakan khusus : inj.20 ml. procain 1% di funikulus  kurang sakit • Bed-rest dengan T-Verband  support testis  kurangi sakit/oedem • Antibiotika + analgetik, antiinflamasi

  9. Orkitis MUMPS  symptomatis • Orkitis absedens orkidektomi • Ragu-ragu dengan torsio  explorasi PROGNOSIS • Orkitis bilateral  infertile

  10. EPIDIDIMIS EPIDIDIMITIS NON SPESIFIK EPIDIDIMITIS Akut Khronis EPIDIDIMITIS AKUT ETIOLOGI PHS : - C.Trachomatis - N. GO

  11. Non PHS • Penyebaran infeksi tr.Urinarius & prostatitis • Enterobacteriaceae pseudomonas • Tekanan hydrostatik  urine patogen dari uretra/prostat  duktus ejakulatorius  Vas deferens  epididimis • Dari infeksi prostat & organ-organ sekitarnya  melalui perivasal lymphatic  epididimis • Chemical epididimitis  reflux urine steril ke ductus ejakulatorius waktu mengedan

  12. PATOGENESIS 1. STAGE AWAL • Inflamasi seluler  celulitis • Mulai dari vas deferens & meluas ke pole bawah epididimis 2. ACUTE STAGE • Bengkak & indurasi • Infeksi meluas dari pole bawah ke pole atas • Abses kecil-kecil • T.vaginalis sekresi cairan serous  inflamatory hydrocele  dapat purulent • Spermatic cord menebal

  13. GAMBARAN KLINIS Gejala-gejala : • G/urethritis/prostatitis • Riwayat hub.sex,aktivitas fisik yang berat • Konsekuensi : instrumentasi uretra / prostatektomi • Nyeri tiba-tiba pada scrotum  spermatic cord  perut bag.bawah  pinggang • Bengkak daripada 2x ukuran N dalam 3-4 jam • Demam  400C • Urethral discharge +/- • Urine keruh +/- • Gejala-gejala cystitis +/-

  14. TANDA – TANDA • Nyeri tekan epididimis  spermatic cord & perut bag.bawah bag.yang sakit • Scrotum >> • Kulit kemerahan • Abses  ruptur • Stage awal : testis & epididimis >> masih terpisah  menjadi satu massa • Spermatic cord menebal oleh edema • Hydrocele +/-  PHS • Urethral discharge +/- • Testis >>  congestive

  15. LABORATORIUM • WBC ↑ , shift to the left • Anak : organisme coliform / pseudomonas  penting culture DD 1. Torsio Testis biasa anak muda • Pada fase awal epididimis teraba di anterior testis • Testis > retracted (Deming’s sign) • Pada fase lanjut testis & epid.menjadi besar  sulit • Prehn’s sign : nyeri ↑ (torsio) nyeri ↓ (epididimitis) • Explorasi bedah (Ragu-ragu !!)

  16. 2. TBC Epididimitis • Jarang nyeri & demam • Testis & epid.masih dapat dibedakan pada palpasi • Culture urine/ca.prostat (tubercle bacillit) • Prostat & v.seminalis keras 3. Trauma Testis • Ada trauma • MUMPS (parotitis)  orkitis epidemica • Tumor • Torsio app.testis

  17. KOMPLIKASI • Absces  fistel • Bilateral  infertility PENGOBATAN • < 24 jam : inj.Hcl procain 20 cc 1% spermatic cord • Bed rest : fase akut 3-4 hari • Scrotal support /T-verband • Antibiotik : 2-4 minggu : analgetik • Cegah hub.sex PROGNOSA : Bilateral : Infertile

  18. EPIDIDIMITIS KHRONIS • Stadium akhir epid.acut yang parah • Asymptomatis kecuai ada exacurbasi • Fibroplasia,indurasi • Epididimis menebal / >> • dibedakan dengan testis pd palpasi • Nyeri +/- • Pyuria  mungkin pyuri steril • Culture urine/cairan prostat

  19. DD • TBC epididimitis • Sterile pyuria • Tubercle (+) KOMPLIKASI • Infertile (bilateral epi.) PENGOBATAN • Exaserbasi kronis  antibiotika • Vasoligasi • Excisi + reanastomosis

  20. EPIDIDIMITIS TBC • Sekunder dari tbc organ lain  petunjuk : TBC ginjal, prostat/ves.seminalis • Jarang INSIDENS • Dewasa muda, 20-50 thn • Kehidupan seksual yang masih aktif • 20% dari penderita ada riwayat tbc • Negara berkembang 2x dari yang maju • TBC U.G.: - 2-4% dari seluruh tbc - 15% dari tbc diluar paru-paru

  21. ETIOLOGI & PATOGENESIS • Mycobacteria tuberculosis • Bisa : hematogen 7 limfogen dari luar tr.U.G : • TBC tulang, spondilitis tbc, tbc paru • Umumnya : dari tbc tr.u.g : ginjal, buli-buli, prostat • Biasanya : dari atas --. Spididimis  tbc epididimis  ada tbc prostat/vesica seminalis ginjal  tbc prostat  tbc epididimis (-)

  22. PATOLOGI • Sama dengan organ lain : granuloma, infiltrat, basic tbc, caseosa • Granuloma  meliputi seluruh epididimis dari penyebaran kuman  sampai ke vas deferens • Granuloma akan teraba seperti tasbih/rosario  nodul-nodul berderet • Tidak diobati : nodul-nodul menyatu  Lunak  perkejuan (caseosa)  fistel DD post skrotum

  23. Meluas ke testis  orkitis tbc • Ke vas deferens  vasitis tbc • Infeksi sekunder  abses GAMBARAN KLINIK • Epid.vas tbc  perlahan & ada tbc bagian lain • Gejala dini : benjolan keras, nodul-nodul nyeri 9-)  (+) ada infeksi sekunder • Dysuri, pyuri, hematuri : jarang • Nodul-nodul menyatu  caseosa  fistel  gejala patognomonis • Kalau orkitis tbc  hidrokel inflamasi • Epididimis & vas deferens  tasbih

  24. DIAGNOSIS • Pada fase awal  tidak khas hanya benjol-benjol keras pada epididimis • Pernah menderita tbc bag. Lain/paru • Perlu pemeriksaan laboratorium : LED. Lymphocyt ↑, RO : paru-paru, PA : sel Langhans,Caseosa • Keluhan : lemas • Mungkin BTA : urine & cairan hidrokel • Fistel dinding post skrotum

  25. DIAGNOSIS BANDING • Tumor testis/epididimis : keras, batas tegas, irreguler  biopsi/prozen section  Ca.  orkidektomi • Gumma sifilis  biasanya testis fistel dianterior, VDRL-Kahn • Pyogenik epididimitis - Akut, demam  abses

  26. PENGOBATAN 1. DASAR : Konservatif, spt tbc yang lain • Selama 2 bulan • Pyrazinamide 3-4 x 500 mg/hari • INH 1x300 mg/hari • Etambutol 1200 mg/hari • Rifampicin 450-600 mg/hari • 4 bulan berikutnya : • INH 300 mg/hari • Rifampicin 450-600 mg/hari

  27. 2. PEMBEDAHAN INDIKASI • Fistel skrotum yang menahun • Abses yang menahun & meluas • Epididimitis rekurent • Kurang respons Th/konservatif • Epididimitis cenderung meluas sampai orkitis • Kalau terbatas epididimitis  epididimektomi • Kalau sampai + orkitis + abses  orkido-epididimektomi

  28. KOMPLIKASI • Pengobatan terlambat /Th/tidak adekwat  abses & fistel • Sub-fertility : epididimitis & orkitis tbc  sampai prostatitis & vesiculitis seminalis tbc  infertility PROGNOSIS • Kurang baik  sering kambuh setelah obat dihentikan • Epididimitis tbc : bilateral atau melibatkan prostat & v.seminalis  infertility

More Related