590 likes | 840 Views
BAN-PT. LESSONS LEARNT. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI. AGENDA. Sistem Penjaminan Mutu Kode Etik Asesor Good Practices and Lessons Learnt Instrumen Akreditasi Program Studi Sarjana Contoh Kesalahan Asesor Proses Akreditasi 2014 Konsep Baru Sistem Penjaminan Mutu
E N D
BAN-PT LESSONS LEARNT BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
AGENDA • Sistem Penjaminan Mutu • Kode Etik Asesor • Good Practices and Lessons Learnt • Instrumen Akreditasi Program Studi Sarjana • Contoh Kesalahan Asesor • Proses Akreditasi 2014 • Konsep Baru Sistem Penjaminan Mutu • Permendikbud tentang Pengendalian Gratifikasi
SISTEM PENJAMINAN MUTU (SPMI dan SPME) SPMI = SistemPenjaminanMutu Internal SPME = SistemPenjaminanMutuEksternal CQI = Continuous Quality Improvement SPME EVALUASI-DIRI SPMI PERBAIKAN INTERNAL PERBAIKAN INTERNAL DAN PEMBINAAN EVALUASI EKSTERNAL/ AKREDITASI REKOMENDASI PEMBINAAN ►►►budayamutu
KODE ETIK - UMUM • SEMUA PIHAK YANG TERLIBAT DALAM AKREDITASI: • memahami dan menerapkan tata cara kehidupan yang baik, sopan dan berwibawa [social manners]. • memahami sifat-sifat perilaku dan berbuat secara empatik dalam memberikan layanan profesional [personality]. • tanggap terhadap keragaman nilai dalam masyarakat yang pluraristis, dan memperhatikan serta menerapkan pesan-pesan moral yang luhur, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat [moral and value system]. • menghindari pertentangan kepentingan dalam rangka pelaksanaan akreditasi terhadap semua program dan atau institusi perguruan tinggi [conflict of interest].
KODE ETIK ASESOR - 1 • Asesorharusmenyatakansecaratertulisbahwaiabebasdarihubungankerjadenganinstitusi yang akandiakreditasi yang diperkirakanataupatutdidugamenimbulkanconflict of interest. • Asesorharusmenolaktugasakreditasidari BAN-PT, jikaasesor yang bersangkutanpernahmembantuinstitusi yang akandiakreditasidalamwaktukurangdariduatahun. • Asesorharusmenolaksetiaptawaranuntukbertugasdi program studi yang sedangdiakreditasi minimal untukmasaduatahunsetelahkeluarnyasertifikatakreditasi. • Asesorharusbekerjasecaraobjektiftanpamemandangreputasiperguruantinggi yang dievaluasinya.
KODE ETIK ASESOR - 2 • Asesorharusmenjagakerahasiaansetiapinformasi/dokumenmaupunhasilpenilaian (nilai/score) prosesakreditasi, kecualikepada BAN-PT. • Asesortidakdiperkenankanmengambilkeuntunganpribadi/ keluarga/kelompokdarikegiatanakreditasi. • Asesortidakdiperkenankanmenyampaikanpendapatpribadi yang mengatasnamakan BAN-PT. • Asesortidakdiperkenankanmemintaataumenerimapemberianhadiahdalambentukapapun yang patutdidugaadakaitannyadengantugasnyasebagaiasesor. • Asesortidakdiperkenankanmengubahataumemperbaiki data daninformasi, termasukhasilpenilaian yang berkaitandenganprosesevaluasi yang telahdiserahkankepada BAN-PT.
INSTITUSI/PROGRAM STUDI DAN ASESOR Good practices Lessons learnt Institusi/Program Studi Asesor
PERILAKUBAIK DAN KURANG BAIK • Good Practices:perilakubaik • dipelihara, diulangi, disebarluaskan • ditingkatkan • Lessons Learnt:perilakukurangbaik • dihentikan, • tidakdilakukanlagi
Lessons Learnt Asesor Menggunakankesempatanmengikuti program pengayaaninformasi (“enrichment”) yang diberikan BAN-PT sebelumasesmenkecukupan.
Lessons Learnt (Asesor) Gunakanbuku PEDOMAN PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM STUDI Penilaianterhadapdokumendanborangpadawaktuasesmentidakmendalamdanmenyeluruh. Dasarnya “sepintas”; “pakai feeling”, “kataorang...”, dsb. Sindrom • “setahusaya…”; • “kataorang-orang….” • “waaahh… heebaaat…” (“rendahdiri”) • “giniaja… ditempatsayabiasa…” (“sombong”)
Lessons Learnt (Asesor) • Nilai yang diberikantidaksesuaidenganisikomentar • “cukupmemadai” = 4 • “sesuai” = 4 • (kosong) = 4 High scorer Memberinilai TANPA membacabukuPedomanPenilaian Low scorer
Lessons Learnt (Asesor) • KOMENTAR vsnilai • “direncanakan…”; “akandilakukan/diusahakan/ …. dll”; TIDAK bolehmendapatnilaitinggi (mis.4) • “% DO = 0…” harusdicekapaadaperaturan yang mengatur DO … bilatidakada, TIDAK bolehmendapatnilaitinggi (mis. 4).
Lessons Learnt (Asesor) • Dalammenuliskankomentarpada Format … • (kosong) • “samadenganborang” (akantetapinilainya NAIK) • “sesuai”, ”cukupmemadai”….. Tidakdijelaskanapa yang “sesuai’ atau “cukupmemadai” • ”cukup jelas, namun kurang memadai”/”kurang tajam” • ”sudah terungkap” TULISKAN FAKTA
Lessons Learnt (Asesor) • Nilai setelah asesmenlapangan berbeda jauhdengannilaiasesmenkecukupan tanpa ada penjelasan yangdapatdipertanggungjawabkan. • Penilaian hanya dilakukan oleh seorangasesor (yanglain tidak melakukanpenilaian).
Lessons Learnt (Asesor) • Asesmenlapangan (visit) • Tidakmenepatijanji/jadwalasesmenlapangan • Batalgantitanggal…batallagi… LUUUPA…. (tdkmelapor) • Salahsatuasesordatang LEBIH AWAL darijadwal, dilakukandengansengajauntukdatangterpisah, akibatnyainstitusimenjelaskansecaraterpisah … • Prosesasesmendipadatkansehinggadilakukansampai ‘tengahmalam’ karenasalahseorangasesorhendak ‘pulanglebihcepatdarijadwal’ MenyimpangdaritujuanPEER REVIEW
Lessons Learnt (Asesor) Ketidakpuasanpihakinstitusi/program studiterhadaphasilpenilaianasesor. Institusi/program studiMENGAJUKAN BANDING/KEBERATANkeBAN-PT
Lessons Learnt (Asesor) • Asesmenlapangan (visit) • Asesor tidak memberitahu kalau terjadi conflict of interest dengan institusi. • Mengeluarkanpernyataandan/atausikaptubuh yang dapatdiartikan (mengandungpengertian)” • “sayatidakpeduliterhadapalasan/penjelasan…” • “sayaselalubenar…” (otoriter) • “menyudutkan…” • Berbicaradengan nada suaratinggiatauterdengar “keras” sehinggamembuatlawanbicaramenjadi “takut” (merasakurangdihargai).
Lessons Learnt (Asesor) • Asesmenlapangan (visit) • Padapertemuandenganpimpinan/dosenmengangkatisu/topik yang tidakrelevandgnprosesakreditasi. Misalnyamenyatakanbetapa “sukar”, “berat” asesmen yang harusdilakukan yang intinyadapatditangkapolehinstitusi/prodisebagaimempunyai “maksud lain”. • Melakukanpembicaraandenganfihakinstitusi/prodi yang secaratidaklangsungmaupunlangsungditangkapolehfihakinstitusi/prodimenjanjikannilaitertentu. ISI BERITA ACARA: “baik”; “memadai”; “ sesuai” dll. tetapi NILAI rendah
Lessons Learnt (Asesor) • Asesmenlapangan (visit) • Memintapimpinaninstitusi/prodimenandatanganilembar Format 6,7 dan 8 (adanilai). Seharusnyahanya Format 4 dan 5 yang ditandatanganipimpinaninstitusi/prodi. • Melakukanpertemuandenganpimpinanataudosendiluarkampus, misalditempatmenginapasesorataubandara. • Menawarkandiriuntukmembantuinstitusimembuatkandokumenakreditasi . • Menuliskomentar yang sulitditangkapmaksudnya. • Menghilangkansatu/lebihsesi, misalnyamembatalkansesidengandosenataumahasiswadenganalasan ”pulangcepat” atau “sesidenganpimpinanlebih lama darijadwal”, atautanpaalasan.
INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA • BUKU I - NASKAH AKADEMIK AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA • BUKU II - STANDAR DAN PROSEDUR AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA • BUKU IIIA - BORANG PROGRAM STUDI • BUKU IIIB - BORANG FAKULTAS/SEKOLAH TINGGI • BUKU IV - PANDUAN PENGISIAN BORANG • BUKU V - PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA • BUKU VI - MATRIKS PENILAIAN INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA • BUKU VII - PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA • BUKU ED - PEDOMAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI SARJANA DAN INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
STANDAR AKREDITASI BAN-PT (2009) VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN TATAPAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU MAHASISWA DAN LULUSAN SUMBERDAYA MANUSIA KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, DAN SISTEM INFORMASI PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA
PROSES AKREDITASI 2014 • AKREDITASI PERTAMA • AK dan AL. • AKREDITASI ULANG (RE-AKREDITASI) • AK dan AL untuk program studi yang berubah peringkat dari akreditasi sebelumnya. • AK dan AL jika setelah validasi AK diputuskan perlu AL. • AK saja jika setelah validasi AK diputuskan tidak perlu AL.
PROSES AKREDITASI ULANG 2014 • DasarPemikiran : • Dari data AK dan AL tahun 2013, diperolehhubungan yang sangaterat (hampirsempurna) antaranilai AK dannilai AL denganpersamaanregresidanscatRer plot sbb. Berdasarkanpersamaanregresitersebutsecaraumumterdapatperbedaan (kenaikan) nilai AL dibandingkannilai AK sebesar 13.69 poin 36
PROSES AKREDITASI ULANG 2014 • Secara lebih rinci data tahun 2013 tersebut menunjukkan bahwa terdapat 76.53% peringkat akreditasi hasil AK yang sama dengan hasil AL • Sebanyak 21.68% menunjukkan kenaikan dan 1.79% penurunan peringkat akreditasi dari AK ke AL. • Berdasarkan poin 2 dan 3, dapat disimpulkan bahwa proses dan nilai AK menggambarkan status peringkat akreditasi. Dengan demikian yang masuk poin 2 (76.53%) berpotensi tidak perlu dilakukan AL, sedangkan yang masuk poin 3 perlu dilakukan AL. • Untuk menghindari kesalahan penilaian perlu ditetapkan selang nilai AK yang perlu ditindaklanjuti dengan AL atau tidak AL. • Penetapan selang nilai AK tsb (pada poin 5) dilakukan dengan meminimalkan kemungkinan salah klasifikasi. • Antisipasi pemanfaatan PDPT akan mengubah proses akreditasi secara keseluruhan. 37
Klasifikasi Penilaian PROSES AKREDITASI ULANG 2014 301 361 200 400 215 270 315 345 365 C B A 38
Proses Akreditasi Ulang PROSES AKREDITASI ULANG 2014 *) *) M N 39 *) Diputuskan melalui Pleno BAN-PT
Proses Akreditasi Ulang PROSES AKREDITASI ULANG 2014 N M *) 40 *) Diputuskan melalui Pleno BAN-PT
Proses Akreditasi Ulang PROSES AKREDITASI ULANG 2014 AK DAN AL • ASESMEN KECUKUPAN • Penilaianmandiriolehmasing-masingasesordalamsatu panel. Beritaacarapenilaian (catatanpada Format 1, 2 dan 3) tidaksama. • Padaakhirasesmen, keduaasesordalamsatu panel melakukanpengecekanhasilpenilaian. Jikaterdapatperbedaanpenilaian yang mencolokatausatuasesormenyatakanterakreditasisedangkanasesorlainnyamenyatakantidakterakreditasi, keduaasesormelakukanrekonsiliasipenilaian. • Asesormenyiapkandraf Format 9 RekomendasiPembinaan Program Studi. 41
Proses Akreditasi Ulang PROSES AKREDITASI ULANG 2014 AK DAN AL • ASESMEN LAPANGAN • Keduaasesormerangkumcatatan AK yang telahdilakukanuntukdipindahkanke Format 4 dan 5. • Catatanhasil AL pada Format 4 dan 5 merupakankesepakatankeduaasesordandisetujuiolehpimpinanProdi/PengelolaProdi. • Nilaimasing-masingasesor yang disampaikandalam Format 6, 7 dan 8 dapatberbedameskipuncatatansama. • Asesormenyiapkanversi final Format 9 RekomendasiPembinaan Program Studi. • Perubahannilai AK ke AL harusdisertaidenganpenjelasan yang mendukung. • Revisi data dapatdilakukanolehProdi. 42
Proses Akreditasi Ulang PROSES AKREDITASI ULANG 2014 AK DAN AL • NILAI AKHIR • Nilai AK dan AL menjadi basis untukvalidasi. • Nilaiakhirbukan rata-rata nilai AK dannilai AL. 43
Proses Akreditasi Ulang PROSES AKREDITASI ULANG 2014 AK TANPA AL • ASESMEN KECUKUPAN • Penilaianmandiriolehmasing-masingasesordalamsatu panel. Beritaacarapenilaian (catatanpada Format 1, 2 dan 3) tidaksama. • Padaakhirasesmen, keduaasesordalamsatu panel melakukanpengecekanhasilpenilaian. Jikaterdapatperbedaanpenilaian yang mencolok (lebihdari 50) atausatuasesormenyatakanterakreditasisedangkanasesorlainnyamenyatakantidakterakreditasi, keduaasesormelakukanrekonsiliasipenilaian. • Asesormenyiapkandraf Format 9 RekomendasiPembinaan Program Studi. 44
Proses Akreditasi Ulang PROSES AKREDITASI ULANG 2014 AK TANPA AL • NILAI AKHIR • Nilai AK menjadibasis untukvalidasiuntukpenetapannilaiakhir. 45
Proses Akreditasi Ulang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI NEWSBREAK Permendikbud No 49/2014 StandarNasionalPendidikanTinggi tanggal 9 Juni 2014 46