410 likes | 1.05k Views
PERAN PENGAWASAN INTERNAL KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI. Disampaikan Oleh: Bambang Widjojanto Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
E N D
PERAN PENGAWASAN INTERNAL KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI Disampaikan Oleh: Bambang Widjojanto Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Kegiatan Sosialisasi/Koordinasi Sistem Pengelolaan Pengaduan dan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Juni 2013 Disiapkan oleh: Direktorat Pengawasan Internal KPK
DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor PER-02/P.KPK/XI/2007 tentang Pedoman Umum Pengawasan Internal; Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 03 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi.
DARI HARD CONTROL KE SOFT CONTROL • Menjadi : • Penerapannilai-nilaidanetikaorganisasi • Terbangunnyamanajemenintegritasorganisasi • Terbangunnyakompetensipegawai • Penekananpada : • Penyusunan Perencanaan Kinerja • PenyusunanSistem • PenyusunanLaporanKeuangan • EvaluasiKinerjadll
DARI CONTROL EVALUATION KE SELF ASSESSMENT • Sebagai fasilitator bagi proses pembangunan secara mandiri terhadap sistem pengendalian dan pengelolaan risiko melalui sebuah diskusi kelompok atau teknik lainnya. (Contoh: Siemens membentuk compliance officer di setiap unit kerja) Unit kerja • Pengawasan Terhadap Sistem Pengendalian Intern Organisasi Dalam Mengantisipasi Risiko • Evaluasi Atas Kualitas Sistem Pengendalian Intern (Desk Evaluation, Pengamatan dan Wawancara) • Identifikasi Risiko • Analisis Risiko • Penilaian Risiko • Respon Risiko • Evaluasi Risiko
DARI CONTROL KE RISIKO Pengelolaan Risiko Mengidentifikasi dan mendeteksi risiko yang ada/yang akan terjadi. KPK membangun Sistem Pengendalian Intern KPK (PER KPK Nomor 06 Tahun 2012) Sistem Pengendalian (Committee of Sponsoring Organization). Contoh: proses pengendalian operasional.
DARI DETECTIVE KE PREVENTIVE • Pendekatan : Preventif • Proses : Audit Operasional • Fokus : Nilai • Impact : JangkaPanjang • Sikap : MitraKerja • Komunitas : Luas • JenjangKarir : DapatBerkarir di Unit/Bagian Lain • Pendekatan : SepertiDetektif • Proses : Audit Kepatuhan/Compliance Audit • Fokus : Penyimpangan, Kesalahan, Kecurangan • Impact : JangkaPendek • Sikap : SepertiPolisi • Komunitas : Terbatas • JenjangKarir : Terbatas
DARI AUDIT KNOWLEDGE KE BUSINESS KNOWLEDGE Seluruh aspek strategis mencakup: akuntansi, keuangan, teknologi informasi, hukum, dan kegiatan operasional yang menekankan pada manajemen risiko, sistem pengendalian dan tata kelola yang baik. Kompetensi : Auditing, Akuntan, Teknologi informasi
DARI OPERATIONAL AUDIT KE STRATEGIC AUDIT • Dominasi : • Pemeriksaanpada level atasorganisasi, melalui : • Audit Policy • Audit Strategy • Audit padatingkatstrategis, seperti: penetapankebijakanorganisasi • Dominasi : • Pemeriksaanpada level bawahorganisasi, melalui : • Audit Kepatuhan • Audit Operasional • Audit Keuangan
DARI INDEPENDENCE KE VALUE Fokus pada pembentukan/peningkatan value atau nilai organisasi sesuai dengan pencapaian visi dan misi organisasi Fokus dalam menjaga dan memelihara sikap independesi agar tidak terjadi Conflict of Interest
PARADIGMA BARU PENGAWASAN INTERNAL • More as strategic business partner • Business consultant/advisor • Risk and business process focus • Agent of change • Training ground for the future leader • Communication skill • Better use of technology, tools and knowledge
PENGAWASAN INTERNAL KPK • Multidisiplinilmu • Akuntan, Hukum, TeknologiInformasi, Penyidik. • Sertifikasi: CFE, CIA, JFA, QIA, PIA, CRMP, PBJ, CISA. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
UPAYA INTERNAL PENCEGAHAN KORUPSI PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR PRIBADI: (INTEGRITAS, PROFESIONALISME, INOVASI, TRANSPARANSI, PRODUKTIVITAS, RELIGIUSITAS, KEPEMIMPINAN) PEMBENTUKAN AKTOR PENGGERAK INTEGRITAS
AKTOR PENGGERAK INTEGRITAS • Tujuan: • Terbentuknya motor penggerakintegritas KPK yang kompetendalammelakukaninternalisasidanpembangunansistemintegritas KPK. • Sasaran: • Memilikikesadaransecarakompehensifuntukberintegritassecarapribadimaupunsistem; • Memilikikiatakselerasipembentukanpribadidanlingkungan yang berintegritas; • Mampumelakukanpemetaandiridalamperspektifagent of change; • Memahamisistempengendalian internal menurutperspektifindividudanorganisasisebagaiagent of change; • Menyusunrencanaaksidalamrangkapencapaianzonaintegritas di masing-masing unit lingkungankerja KPK secaraefektifdanefisiensertaberkelanjutan.
AKTOR PENGGERAK INTEGRITAS (lanjutan) • BentukKegiatan: PelatihanToT Tunas Integritas KPK
UPAYA INTERNAL PEMBERANTASAN KORUPSI • KOORDINASI DENGAN APARAT PENEGAK HUKUM • PENEGAKAN ETIKA DAN PERATURAN KEPEGAWAIAN • KEGIATAN AUDIT DAN REVIU • DEWAN PERTIMBANGAN PEGAWAI (DPP) & KOMITE ETIK
REKOMENDASI PENINGKATAN PERAN PENGAWASAN INTERNAL Adanyadukungan yang maksimaldaripimpinantertinggilembagauntukmenjadikanPengawasan Internal lebihefektifdalamhalpengelolaanrisiko, sistempengendalian intern, dan proses governance; Mereviudanmemperkuatruanglingkupkegiatan, tanggungjawabdanwewenangPengawasan Internal dalamPedomanUmumPengawasan Internal (audit charter);
REKOMENDASI (lanjutan) Pembangunan SDM dengan berbagai latar belakang (multidisiplin ilmu) dan peningkatan kompetensi aparat pengawasan internal; Merubah paradigma pengawasan internal dari watchdog menjadi katalis; Menindaklanjuti secara konsisten semua temuan dan memberikan sanksi yang tegas; Meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.