160 likes | 407 Views
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. FMIPA Universitas Airlangga. ANALISIS SECARA VOLUMETRI Oleh Dra. Miratul Khasanah, M.Si Jurusan Kimia Universitas Airlangga. Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
E N D
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga ANALISIS SECARA VOLUMETRI Oleh Dra. Miratul Khasanah, M.Si Jurusan Kimia Universitas Airlangga
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga ANALISIS SECARA VOLUMETRI : Analisis kuantitatif dengan cara menentukan volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya yang bereaksi secara kuantitatif dengan zat dalam larutan sampel LARUTAN STANDAR/BAKU sudah diketahui konsentrasinya mengandung jumlah ekivalen tertentu biasanya ditambahkan dengan buret sehingga volumenya diketahui
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga TITIK EKIVALEN/TITIK AKHIR TEORITIS Jumlah larutan standar ekivalen dengan zat dalam larutan sampel • INDIKATOR • Zat yang ditambahkan untuk membantu mengetahui • titik ekivalen • Berubah warna pada saat titik akhir titrasi • TITIK AKHIR TITRASI • Saat terjadinya perubahan warna • Tidak selalu sama dengan titiuk ekivalen
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga Macam-macam analisis secara volumetri • 1. Berdasarkan kombinasi ion • berdasarkan netralisasi Contoh : asidi-alkalimetri • berdasarkan terbentuknya endapan Contoh : argentometri • berdasarkan terbentuknya senyawa kompleks Contoh : kompleksometri 2. Berdasarkan pertukaran elektron / redoks Contoh : permanganometri, bikromatometri, iodatometri , dll
Pelatihan Teknisi-Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga SYARAT-SYARAT ANALISIS VOLUMETRI • reaksi antara larutan standar dan sampel • - Harus berlangsung cepat • - Berlangsung stoikhiometri • tidak terjadi reaksi samping • tidak diganggu oleh reaksi lain yang mungkin terjadi • terdapat indikator yang sesuai
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga MACAM-MACAM LARUTAN STANDAR • Larutan standar primer : • Normalitasnya dapat diketahui dari hasil penimbangan dan pelarutan dengan volume tertentu • Syarat standar primer • Mudah didapat, murniatau mudah dimurnikan, kering, tahan selama • penyimpanan • Tidak higroskopis • Jumlah pengotor tidak lebih dari 0,02% • Mempunyai BE yang besar • Bereaksi stoikhiometri dengan sampelnya • Contoh : asam oksalat, boraks, NaCl, seng sulfat, dll.
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga Larutan standar sekunder : Normalitasnya baru diketahui setelah dilakukan pembakuan dengan standar primer Contoh : kalium permanganat, HCl, NaOH, EDTA, dll • Cara standarisasi • Menggunakan larutan baku primer yang sesuai • Penimbangan zat standar cukup besar sehingga mengurangi kesalahan • Volume larutan standar yang digunakan cukup besar • Titrasi langsung, hindari titrasi kembali/balik/tidak langsung • Hindari pembakuan ganda (baku sekunder dibaku dengan baku sekunder yang lain)
Pelatihan Teknis - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga DERAJAT KEMURNIAN • Commercial grade = technical grade = teknis • Mengandung beberapa pengotor, untuk industri • Pharmacopeia grade • Sudah dimurnikan, tetapi masih mengandung • pengotor yang tidak harus diuji • Chemically pure grade (CP) = Analytical reagent (AR) = pure • Lebih murni dari pharmacopeia grade
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga DERAJAT KEMURNIAN • Proanalysis (p.a) = Guaranted Reagent (GR) • Sudah dimurnikan, ada batasan maksimum kadar pengotor, • untuk analisis kuantitatif • Primary standard grade • Kemurnian hampir 100% • Supra pure • Kemurnian paling tinggi, digunakan untuk penelitian/ • alat khusus
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga PERNYATAAN KONSENTRASI • Prosentase (%) • % b/b : gram zat terlarut dalam 100 gram larutan • Contoh : NaCl 1% (b/b) adalah larutan yang terdiri dari • 1 gram NaCl + 99 gram air • % b/v : gram zat terlarut dalam 100 mL larutan • Contoh : KI 10% (b/v) adalah larutan yang dibuat dari • 10 gram KI yang dilarutkan dengan akuades • sampai dengan volume 100 mL • % v/v : mL zat terlarut dalam 100 mL larutan
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga PERNYATAAN KONSENTRASI • Molaritas (M) • Jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan • Contoh : 40 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan sampai • volume 1 liter. • Normalitas (N) • Jumlah mol ekivalen (molek) zat terlarut dalam 1 liter larutan • Contoh : 1 N larutan AgNO3 berarti setiap liter larutan • mengandung 1 molek AgNO3
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga BERAT EKIVALEN (BE) tergantung pada reaksi yang dialami zat tersebut sehingga untuk mengetahui BE perlu mengetahui proses apa yang dialami zat tersebut Contoh : FeSO4 (Fe2+) pada reaksi netralisasi BE = ½ BM (1 molek = ½ mol) pada reaksi redoks BE = BM (1 molek = 1 mol)
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga BERAT EKIVALEN DALAM PROSES NETRALISASI (Reaksi asam-basa) ASAM ATAU BASA Asam-asam berbasa n , misal HnA atau basa berasam n, misal L(OH)n n = jumlah atom H atau ion OH - GARAM Valensi asam dan basa sama : NaCl, NH4Br, KI, AgCl, CaCO3, BaSO4, AlPO4 Valensi asam dan basa tidak sama : Na2CO3 , Al2(SO4 )3
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga BERAT EKIVALEN DALAM SISTEM REDOKS 1 molek adalah banyaknya mol zat yang dapat melepas/mengikat satu elektron ne = jumlah elektron Contoh : MnO4- + 8 H+ + 5 e Mn2+ + 4H2O MnO4- + 4 H+ + 3 e MnO2 + 2H2O
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga PENGGUNAAN SISTEM EKIVALEN pembuatan larutan baku untuk titrimetri Contoh : membuat larutan baku asam oksalat H2C2O4.2H2O (Mr = 126) 0,1 N sebanyak 100 mL 0,1 N 100 mL = 0,1 x x 63 = 0,6300 gram mempermudah perhitungan karena pada titrimetri titrasi berakhir pada titik ekivalen (banyaknya molek zat pentitrasi dan molek zat yang dititrasi sama)
Pelatihan Teknisi - Laboran MIPA di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional FMIPA Universitas Airlangga Yang perlu diperhatikan dalam analisis volumetri • menimbang • memindahkan secara kuantitatif • membilas, mengisi dan menggunakan buret • membilas dan menggunakan pipet volume • titrasi • mengamati titik akhir titrasi