60 likes | 261 Views
PERTEMUAN KE-12. PERUBAHAN FONEM DALAM BAHASA INDONESIA. METATESIS. Metatesis adalah perubahan urutan bunyi fonemis pada suatu kata sehingga menjadi dua bentuk kata yang bersaing. Contoh: Kerikil menjadi kelikir Lemari menjadi almari Rabu menjadi arba Jalur menjadi lajur.
E N D
PERTEMUAN KE-12 PERUBAHAN FONEM DALAM BAHASA INDONESIA
METATESIS • Metatesis adalah perubahan urutan bunyi fonemis pada suatu kata sehingga menjadi dua bentuk kata yang bersaing. • Contoh: • Kerikil menjadi kelikir • Lemari menjadi almari • Rabu menjadi arba • Jalur menjadi lajur
DIFTONGISASI • Diftongisasi adalah perubahan bunyi vokal tunggal (monoftong) menjadi dua bunyi vokal atau vokal rangkap (diftong) secara berurutan. • Teladan [teladan] menjadi tauladan [tauladan] vokal [e] menjadi [au]
MONOFTONGISASI • Monoftongisasi adalah perubahan dua bunyi vokal atau vokal rangkap (diftong) menjadi vokal tunggal (monoftong) • Contoh: • Kalau [kalau] menjadi kalo [kalo] • Damai [damai] menjadi dame [dame]
ANAPTIKSIS • Anaptiksis adalah perubahan bunyi dengan jalan menambahkan bunyi vokal tertentu dengan jalan menambahkan bunyi vokal tertentu di antara dua konsonan untuk memperlancar ucapan. • Contoh: • Putra menjadi putera [putəra]
HIPERKOREK • Merupakan proses pembetulan bentuk yang sudah betul lalu malah menjadi salah. • Maksudnya sesuatu yang sudah betul dibetulkan lagi, yang akhirnya malah menjadi salah, setidaknya dianggap bentuk yang tidak baku • Gejala Hiperkorek yang dapat ditemukan dalam bahasa Indonesia. • Fonem /s/ menjadi /sy/ • Fonem /h/ menjadi /kh/ • Fonem /p/ menjadi /f/ • Fonem /j/ menjadi /z/