440 likes | 678 Views
YULIA INDRA RAHAYU. 0604739/06 BAHASA A. ASSALAMMUALAIKUM. MUSAFIR CINTA. Karya Taufiqurrahman Al-Azizy. Novel ini berawal dari kepergian Iqbal dari pesantren Tegal Jadin. kenapa Iqbal meninggalkan Tegal Jadin????. Iqbal di tuduh telah berkhalwat dengan Aisyah. SINOPSIS.
E N D
YULIA INDRA RAHAYU 0604739/06 BAHASA A
MUSAFIR CINTA Karya Taufiqurrahman Al-Azizy
Novel ini berawal dari kepergian Iqbal dari pesantren Tegal Jadin. kenapa Iqbal meninggalkan Tegal Jadin???? Iqbal di tuduh telah berkhalwat dengan Aisyah SINOPSIS
SEPENGGAL CERITA CINTA DALAM BUS ANTAR KOTA • Iqbal melihat seorang pemuda dan seorang perempuan berjilbab saling berkenalan. Perempuan itu bernama Ida dan pemuda itu bernama Yoga. Iqbal mendengarkan pembicaraaan mereka karena memang jaraknya sangat dekat. Tanpa disangka-sangka mereka tambah dekat satu sama lain, bahkan sang perempuan pun menyandarkan kepalanya ke pundak pemuda itu, padahal perempuan itu berjilbab. Seiring dengan waktu mereka tambah berpegangan dan semakin mesra.
Melihat Yoga dan Ida, Iqbal pun teringat pada sebuah ayat Al-Quran yang berbunyi: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yanga baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula. Mereka (yang dituduh) itu bersih dan apa yang dituhkan oleh mereka (yang menuduh) itu. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” QS An-Nur: 26. • Iqbal pun berkenalan dengan seorang pemuda bernama Anton. Mereka akhirnya berdiskusi tentang Islam. Dimana Anton menganut agama cinta, yaitu agama yang bukan Islam, bukan Kristen dan bukan agama-agama lain yang terdaftar. Iqbal merasa senang berdiskusi dengan Anton.
Iqbal memutuskan untuk tetap disini dan berkenalan dengan segerombolan pemuda tadi (Firman, Parno, patmo, dan surya) Firman meminta uang kepada Iqbal untuk beli minuman Parno (sahabat Firman) melarangnya. Dengan mengucapkan basmalah Iqbal pun mengeluarkan uang lima ratus ribu dari dompetnya dan memberikannya kepada mereka. Iqbal pun diajak istirahat ke rumah Firman. Tanpa disangka Bus pun mogok, semua penumpang pun turun. Iqbal melihat empat pemuda yang sedang menyanyikan lagu-lagu reliji
ternyata Firman merupakan anak yang berkecukupan. Ia berubah menjadi liar (nakal) setelah adik kandungnya (namanya Nida) di perkosa dan dibunuh. Sejak itulah rumah ini penuh kemaksiatan meskipun kedua orang tua Firman sudah menunaikan ibadah haji dua kali, namun mereka tidak sanggup untuk menjadi orang tua yang baik di mata Firman dan merasa tidak bisa mengurus Firman.
Ayah dan ibu Firman melihat Iqbal sedang shalat subuh. Mereka sangat senang melihat baru kali ini ada sahabat Firman yang mau shalat. Mereka pun menganggap Iqbal sebagai mukjizat dari Allah untuk merubah kehidupan di rumah mereka. Mereka pun meminta Iqbal untuk tinggal di rumah mereka dan Iqbal pun menyetujuinya Selama Iqbal tinggal di rumah Firman, Iqbal memutuskan untuk menghafal Al-Quran. Iqbal pun memutuskan untuk menghafal Al-Quran tujuh ayat perhari sehingga dalam tiga tahun ia bisa hafal Al-Quran.
Gawatnya Iqbal pun mulai merasa ragu dengan agamanya dan mulai meninggalkan kewajibannya sebagai muslim. Ia pun bingung dan selalu menangis. Suatu sore hujan terus mengguyur, dan ia pun pergi untuk mencari gereja. Suatu hari Iqbal berseteru dengan Firman mengenai Islam…..
Kemudian seorang pendeta bertanya kepadanya. ” Ada apa Anakku?” Ia pun mengadu sebagaimana orang Kristen melakukan pengakuannya.
Iqbal pun meminta maaf karena telah mengunjungi rumah Tuhan yang bukan Tuhannya. Ia pun mengatakan bahwa dirinya adalah seorang muslim, Iqbal mengaku tidak sanggup menemukan Tuhannya. Iqbal pun menceritakan masalahnya. Sang pendeta pun mencoba membantu mencari Tuhan yang Iqbal cari. Tak disangka sang pendeta mulai menasihati Iqbal. Sang pendeta mengatakan bahwa Iqbal sedang putus asa dan putus asa itu merupakan jalan yang terkutuk. Ia menyuruh Iqbal untuk meminta ampunan kepada Allah, Tuhannya.
Esok harinya Indri (kekasih Firman) datang ke rumah Firman. Orang tua Firman tidak mau menemui Indri dan akhirnya Iqbal lah yang menemui Indri.Iqbal menasihati Indri untuk kembali ke jalan Allah dan menasihati Indri agar menjaga kesuciannya. Mendengar nasihat dari Iqbal Indri pun menangis dan pergi dengan berlari. Iqbal merasa bersalah tentang apa yang telah dikatakannya kepada Indri, namun semua itu Iqbal lakukan demi kebaikan Indri sendiri. Tak terasa Iqbal pun menangis dan tak menyangka ada seorang pendeta yang sedemikian bijaknya, luas wawasannya serta melintas batas keyakinannya. Akhirnya Iqbal berlari meninggalkan Gereja.
Beberapa hari kemudian Indri datang kembali dengan wajah yang cerah. Iqbal berharap Indri tidak terluka akan perkataannya yang dulu. Indri mengajak Iqbal untuk mencari Firman yang telah beberapa hari tidak pulang ke rumahnya setelah berseteru dengan Iqbal. • Setelah mencari kemana-mana, Iqbal merasa cape dan minta istirahat. Saat mereka istirahat, tak disangka Indri merayu Iqbal dan Indri mulai menurunkan kepalanya ke paha Iqbal, dengan pelan-pelan Iqbal mendorong kepala Indri. Dan akhirnya Iqbal memutuskan untuk pulang daripada berlama-lama dengan Indri yang sikapnya mulai agresif.
Dimana???? Mereka menemukan Firman rebahan di tempat imam mushala. Firman pun digelandang seperti orang gila Mereka pun menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dengan Firman. Iqbal pun mengatakan bahwa Firman sedang mendekati Allah. Saat inilah Iqbal mencoba mengingatkan mereka tentang Allah. Ternyata mereka berniat untuk kembali ke jalan Allah dan berhenti meninggalkan kemaksiatan. Sahabat-sahabat Firman pun datang menemui Iqbal, mereka ternyata menemukan Firman. . .
Okta dan Indri bertengkar memperebut-kan Iqbal Iqbal pun takut godaan Tuhan berupa syahwatnya dan berdoa kepada Allah agar lebih baik Dia memburukan wajahnya dan berkenan membutakan kedua matanya. Masalah pun tak berhenti sampai disitu. . . .
Kejadian buruk pun terjadi • Iqbal berada di kamar Firman, Indri pun datang dan masuk ke ka Firman. Indri pun merayunya dan mencoba memeluk Iqbal. Iqbal menolaknya. Saat itulah Firman datang dan melihat mereka berdekatan seperti itu. Firman marah dan menyuruh Iqbal untuk pergi dari rumahnya, dan Firman menantang Iqbal di Alun-alun. . .
Saat itulah Iqbal mengemasi barang-barangnya. Orang tua Firman bingung apa yang sedang terjadi????? • Iqbal pun segera pergi ke alun-alun, disana sudah ada Firman dan sahabat-sahabatnya. Firman pun berkelahi dengan Iqbal di saat hujan tengah lebat. Tinjuan yang bertubi-tubi Firman berikan kepada Iqbal sampai kemaluan Iqbal pun dipukulnya berkali kali sehingga membuat Iqbal tidak sadarkan diri. Dan saat Iqbal terjatuh, Firman menyiramkan semangkuk sambal kemata Iqbal. Sampai Iqbal harus dirawat di rumah sakit selama lima belas hari.
Firman menyesali semua kesalahannya di liang kubur dan mencoba bunuh diri. Parno memberi tahu Iqbal tentang apa yang terjadi pada Firman.Iqbal pun segera pergi dari rumah sakit tanpa sepengetahuan suster dan dokter dan Iqbal pun dituntun oleh parno. Dikuburan banyak orang yang berkumpul termasuk para wartawan . Iqbal pun mencoba agar Firman kembali kepada Allah dan masih ada waktu untuk bertobat. Setelah sekian lama berdialog akhirnya Firman pun sadar dan terdengar gemuruh takbir. • AkhirnyaOktadanIndri memutuskanuntukberjilbab
Musafir Cinta • Setelah lima belas hari perban yang menutupi mata Iqbal hari ini perban itu bisa dibuka. Semua orang mencemaskan mata Iqbal, mereka takut Iqbal tidak bisa melihat kembali. Alhamdulilah atas izin-Nya Iqbal bisa melihat kembali. Kejadian di kuburan itu membuat Iqbal terkenal begitupun dengan Firman. Banyak artikel yang dimuat di Koran-koran yang meliput tentang mereka. Dan mereka pun membentuk sebuah kelompok bersama pengamen lainnya yang bernama “Ashabul Kahfi”. Berita akan dirinya pun tersiar di berbagai Koran. Antara lain judunya yakni “Musafir Cinta – Sebuah Perjalanan Hati Seorang Iqbal Maulana”. Ia pun selalu diwawancarai oleh wartawan.
Akhirnya kini dia telah hafal Al-Quran dan ia memutuskan untuk kembali ke pesantren Tegal Jadin seperti janjinya kepada Kyai Sepuh untuk mempersunting seseorang atau tiga gadis yakni Zaenab, Pricillia atau Khaura. • Sudah tiga tahun Iqbal tinggal di Banjarnegara. Tanpa sepengetahuan Iqbal. Para pengurus Ashabul Kahfi menyediakan dua buah mini bus ditambah mobil pak Burhan, mereka (rombongan Ashabul Kahfi) akan mengantarkan Iqbal menuju pesantren Tegal Jadin untuk menjemput cintanya. Selamat tinggal Banjarnegara, selamat tinggal kenangan. Semoga Allah SWT. menjadikan Banjarnegara sebagai kota yang indah dan diberkahi ALLAH. Amin
BAGIAN YANG MENARIK • “Sudah bayar ongkos?” tanyanya kepadaku. • “Belum” jawabku • “Mau turun dimana?” • Aduh. • Aku mulai sadar bahwa aku sedang naik bus dan pasti akan ditanya begitu. Aku hendak turun dimana? • “Mas … kok malah ngelamun? Mau turun mana?” • “Aduh, dimana ya?” • “Lohh .. mas ini mau kemana?” • “Memang bus ini mau kemana?” • “Loh … mas ini gila apa? • “Aduh, jangan bilang begitu, bang. Saya benar-benar tidak tahu hendak turun dimana. Saya juga tidak tahu mau kemana. Saya hanya mau naik bus ini saja.” • “Gila, ente benar-benar gila.”
“ … Aku benar-benar heran. Mas membuat aku terlalu kagum kepada mas. Hampir satu jam lebih mas tenggelam dalam shalat yang mas kerjakan. Sungguh, demi Tuhan, aku baru melihat seorang muslim seperti mas. Aku menjadi teringat kisah tentang bagaimana sahabat dan menantu Rasulullah Muhammad SAW, Ali Bin Abi Thalib, yang tidak merasakan perihnya tusukan pedang Abdullah bin Muljam disaat Ali bersembahyang. Sungguh, aku kagum kepada mas.”
“ Buat apa aku hidup? Apa hanya untuk menyaksikan kesengsaraan ini? Aku lebih baik bunuh diri agar bisa segera bertemu Tuhan dan melabrak-Nya atas ketidak adilan ini … !”
KEJADIAN DI GEREJA • Sore ini, kala hujan masih mengguyur bumi, aku berlari dan terus berlari. Aku berlari mencari gereja, Aku ingin pergi ke gereja, sebab siapa tahu Tuhan tengah ada disana. Tuhan telah tidak ada dikamar tempatku menghafal Al-Qur’an dan menjalankan sembahyang. Tuhan telah pergi dari sana. Tuhan telah meninggalkanku. • Kubiarkan tubuhku dihajar hujan. Kilat menyambar-nyambar. Guntur menggelegar . Orang-orang hanya duduk diemperan toko, mencari tempat berteduh. Mata memandangku, memandang dengan kerdipan heran. • Ku buka pintu gereja. Disambut oleh bangku-bangku kosong, tempat jemaat bersembahyang. Kuingin mengadu sebagaimana seorang Kristen melakukan pengakuan. • “Duh bapa … maafkan aku, “ suaraku lirih dan putus asa. • “Ada apa anakku?seorang pendeta berkata dri balik kelambu.
“Maafkan aku, sebab aku telah mengunjubgi Rumah Tuhan yang bukan Tuhanku. Aku seorang muslim, bapa. Seorang muslim. Aku seorang muslim yang tidak sanggup menemukan Tuhanku. Mungkin, Engkau akan menolongku menemukan Tuhan memlalui pintu rumah-Mu ini.” “Ceritakan, apa yang tengah menimpamu, anakku. Barangkali, aku dapat membantumu menemukan Tuhan yang kamu cari.” Lalu kuceritakan kepadanya ceritaku yang sedetail-detailnya. Sejak masa kecilku. Sejak kuhabiskan masa remajaku di Jakarta. Hingga ke pesantren. Hingga sampai disini. Ku kisahkan pula, keluh-kesah Firman. Dan akhirnyakukisahkan kebingungan, kebimbangan, dan keraguanku. “Aduhai, anakku. Semoga Tuhan Allah mnengampunimu. Kamu tengah putus asa, anakku. Kmau tengah putus asa. Dan putus asa adalah jalan setan. Jalan yang terkutuk. Putus asa hanya akan semakin menjauhkanmu dari kasih Tuhan.”
“ Tetapi harus bagaimana, Bapa? Akhir-akhir ini, aku benar-benar tidak lagi sanggup menikmati hubunganku dengan Allah-ku. Aku benar-benr tidak sanggup. Aku ragu kepada-Nya. Aku meragukan-Nya. Yang kubutuhkan sekarang adalah bukti, Bapa, bukti adanya Dia. Tetapi, semakin kucari bukti itu, semakin tidaka aku dapatkan.” “Anakku, kamu tadi berkata bahwa dirimu adalah seorang muslim. Pernahkah kamu mendengarkisah pedih yang menimpa cucu Rasul SAW, anakku? “Apakah itu, Bapa?”
Lalu aku mendengar pendeta gereja ini menceritakan suatu tragedy kemanusiaan yang kata beliau, merupakan tragedi terbesar yang pernah terjadi dalam masa lalu. Adalah padang Karbala tempat terjadinya tragedi itu. 10 Muharam waktu terjadinya tragedi itu. Imam Husain dan keluarga nabi serta beberapa sahabatnya dibantau oleh prajurit yang mengatasnamakan kaum muslim. “Aku sudah tahu cerita itu, Bapa. Aku sudah tahu. Aku sudah tahu apa yang menimpa Husain. Apa yang menimsa Zaenab dan Sukaynah. Tetapi apa hubungan cerita itu dengan cerita hidupku?”
“Anakku, menurutmu mengapa Imam Husain dan para sahabatnya rela mengorbankan nyawanya ditengah ratusan ribu prajurit yang mengeroyoknya? Apakah Imam Husain ingin menunjukkan kepada sejarah bahwa beliau adalah orang yang hebat? Orang yang tidak takut terhadap maut? Orang yang tidak takut terhadap tikaman belati dan tebasan pedang? Demi Yesus Kristus, Imam Husain tidak demikian itu, duh anakku. Syahidnya Imam Husain adalah demi mempertahankan kebenaran. Demi menegakkan kemuliaan Tuhan. Demi menggapai kasih Tuhan. Sekarang, renungkanlah: Dzat yang bagaimana lagi yang melebihi kehebatan-Nya, ketika Dia memiliki hamba seperti laiknya Imam Husain?” Aku terdiam. Aku tersudut. “Anakku, hanya karena masalah kecil seperti yang kamu ceritakan tadi, kamu telah berputus asa. Seharusnya kamu malu kepada Imam Husain, padahal kitab sucimu telah menjaminnya sebagai orang yang suci, sedangkan tak ada jaminan dari-Nya dan dari siapa pun juga bahwa kamu adalah manusia suci.”
“Anakku, mengapa kamu ingin seperti manusia pada umumnya, yang hanya bersyukur ketika diberi nikmat, dan berubah menjadi resah-gelisah nan putus asa ketika tengah diberi coba? Mohon ampunlah kepada Tuhanmu, anakku. Mohon ampunlah, sebelum terlambat!” Aku menangis. Aku bingung. Aku merana. Aku tidak menyangka ada seorang pendeta yang demikian bijak bestari, luas wawasannya, dan melintasbatas keyakinanya. Inilah bukti kemuliaan Allah sesungguhnya? “Anakku, apakah kamu masih di situ?” “Iya, Bapa. Aku masih di sini.” “Pergilah. Tebarkan kasih Tuhan. Damaikan orang-orang yang ada disekitarmu dengan damai Tuhan. Tuhan tidak pernah berbuat Zalim kepada hamba-hamba-Nya, anakku. Tuhan maha Adil, dan keadilan-Nya akan dpat kamu saksikan pabila kamu mengikuti tanda-tanda-NYa.”
“Jika karena wajah ini, Indri dan Okta bertengkar dan berkelahi” … “ lebih baik aku memohon kepada Allah agar Dia memburukan wajahku. Jika kedua mata ini telah menjadikan Indri dan Ota terpikat denganku, lebih baik aku berdoa kepada Allah semoga Dia berkenan membutakan kedua mataku.”
“Aku akan memaafkanmu pabila kamu meminta maaf kepada Allah atas perbuatanmu yang seperti itu. Ketahuilah, ada lima perkara yang dikandung dalam Zina : 1.menghilangkan kehormatan, 2.mewariskan kefakiran, 3.mengurangi umur, 4. memurkakan Ar-Rahman, dan 5.mengekalkan neraka. Hari ini aku masih bisa bertemu denganmu, mungkin besok atau lusa, kita tidak lagi bisa bertemu. Maka dengarkan kata-kata seorang sahabat ini : berjanjilah kamu untuk menjadi gadis yang baik hati.”
… tanpa ampun lagi, aku menjadi sasaran empuk tinju dan tendangan Firman. Kemaluanku ditendangnya habis-habisan. Perutku dipukuli berkali-kali. Tak puas dengan itu, tiba-tiba Firman meraih mangkok berisi sambal diatas meja. Aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan. Dan aku tidak sempat lagi menghindar ketika sambal dalam mangkok itu dihambur-hamburkan ke wajahku. Kedua tinjunya, silih berganti, menghajar wajahku. Kepalku pening. Kedua mataku sakit. Bumi bereputar pelan. Dadaku sesak. Kepalaku semakin pening. Mataku semakin sakit. Akhirnya aku ambruk tak sadarkan diri.
Unsur Intrinsik • a. Tema : Perjalanan untuk mencapai kesejatian cinta Ilahi • b. Alur : Alurnya maju. Dimana novel Musafir cinta ini ada permulaan/pengenalan, pertikaian, perumitan, puncak/klimaks, peleraian dan akhir cerita.
Tokoh • 1). Iqbal • Iqbal adalah Tokoh utama dalam novel musafir cinta. Dia baik, mempunyai kepedulian terhadap orang lain untuk kembali di jalan Allah SWT, mempunyai keteguhan hati, sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu (seperti menghafal Al-Qur’an) meskipun terkadang dia suka putus asa.
2). Anton Anton adalah pemuda yang Baik, cerdas, dia menganut agama cinta (bukan agama Islam, bukan agama Kristen, bukan agama Hindu Budha dan yang lainnya). 3). Ida Ida adalah Perempuan berjilbab yang mudah terjebak dalam cinta sderhana seorang pria. 4). Yoga Yoga adalah seorang pemuda yang begitu mudahnya bisa merayu perempuan yang berjilbab (Ida) untuk bisa menerima cintanya dengan pujian-pujian yang bisa meluluhkan hati Ida.
5). Firman Firman adalah pemuda yang sebenarnya baik, namun setelah adiknya meninggal karena diperkosa dan sampai sekarang pelakunya belum tertangkap. Dia berubah menjadi liar (nakal), suka mabuk-mabukan, narkoba bahkan free sex, mudah putus asa dan tidak peduli terhadap nasihat kedua orangtuanya. Gayanya slengean, urakan dan amoral (seperti melakukan free sex). 6). Indri Indri adalah kekasihnya Firman. Dia adalah perempuan yang tidak punya rasa malu, amoral, agresif, dan selalu memaksa Iqbal untuk menjadi kekasihnya. 7). Okta Okta adalah seorang perempuan yang sebenarnya baik, namun dia berubah menjadi nakal setelah di keluarkan dari kampus karena dituduh sebagai seorang pengedar narkoba padahal pacarnya yang menjadi pengedar. Akhirnya dia menjadi amoral dan agresuf.
8). Surya Surya adalah sahabatnya Firman. Gayanya slengean, urakan dan amoral. 9). Parno Sahabatnya Firman. Gayanya slengean, urakan, amoral, tapi sikapnya lebih baik dari Firman, Patmo, dan Surya. 10). Patmo Sahabatnya Firman. Gayanya slengean, urakan, dan amoral.
11). Ibu Laela Ibu Laela adalah ibunya Firman. Orangnya baik dan penuh kasih sayang, dan selalu berusaha menjadi orangtua yang baik di mata Firman, namun sayangnya Firman tidak pernah mempedulikannya. 12). Pak Burhan Pak Burhan adalah ayahnya Firman. Orangnya baik dan penuh kasih sayang, tegar dan selalu berusaha menjadi orangtua yang baik di mata Firman,walaupun Firman tidak pernah peduli kepadanya.
Latar Tempat Dan Waktu • Pesantren Tegal Jadin • Desa Bandung • Bus Jurusan Solo-Purwokerto • di Kota Banjarnegara
Sudut Pandang • Posisi pengarang dalam novel musafir cinta/ cara pengarang memandang para tokoh menggunakan sudut pandang orang pertama, yaitu denganmenggunakan kata “aku”.
Gaya Penulisan • Gaya tuturnya lancar, mengalir dan penuh hikmah disetiap jalan ceritanya, kata-katanya mudah dicerna tidak terlalu rumit ( mudah dimengerti).