160 likes | 511 Views
dasar politik ekonomi dan sosial yang islami demi terwujudnya masyarakat yang madani. OLEH Rumaisha Amana Kartika (21) Vivin Anugerah Suryani Dewi (22) Wirinda Shafira (24) X-3. Pengertian Masyarakat Madani.
E N D
dasar politik ekonomi dan sosial yang islami demi terwujudnya masyarakat yang madani OLEH Rumaisha Amana Kartika (21) VivinAnugerahSuryaniDewi (22) WirindaShafira (24) X-3
Pengertian Masyarakat Madani • Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba’ ayat 15:Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun”.
Masyarakat Madani Dalam Sejarah • Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat madani, yaitu:1) Masyarakat Saba’, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman.2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Qur’an sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
Karakteristik Masyarakat Madani Ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.5. Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim-rejim totaliter.6. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.7. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai ragam perspektif.
Karakteristik Masyarakat Madani 8. Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang beragama, yang mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang mengatur kehidupan sosial.9. Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu maupun secara kelompok menghormati pihak lain secara adil.10. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat mengurangi kebebasannya.11. Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh Allah sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa terganggu oleh aktivitas pihak lain yang berbeda tersebut.12. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial.13. Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat manusia.14. Berakhlak mulia.
Dasar-dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial yang Islami demi Terwujudnya Masyarakat Madani • Islam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah, tetapi mengajarkan juga bidang politik, ekonomi, dan sosial, yang kesemuanya berumber pada Al-Qur’an dan Hadis. • Pada masa Rasulullah, penduduk Madinah mayoritas sudah beragam Islam, sehingga masyarakat Islam sudah terbentuk, maka adanya pemerintahan Islam merupakan keharusan. Rasulullah SAW selain sebagai seorang nabi dan rasul, juga tampil sebagai seorang kepala negara (khalifah). • Sebagai kepala negara, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bagi setiap sistem politik Islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat wakil-wakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat, peraturan-peraturan itu tidak menyimpang dari tuntutan Al-Qur’an dan Hadis.
Sepertipadafirman Allah yang Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. An-Nisa:59) Dalam bidang ekonomi Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bahwa sistem ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial.Dalam bidang sosial kemasyarakatan, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar antara lain adanya persamaan derajat di anatar semua individu, semua golongan, dan semua bangsa. Sesuatau yang memebdakan derajat manusia ialah amal salehnya atau hidupnya yang bermanfaat. firman Allah SWT: Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. “(Q.S. Al-Hujurat, 49: 13
Dasar-dasar ekonomi Islam • A. Islam dan Ekonomi (Hubungan Islam dengan Ekonomi) Ekonomi adalah pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia secara perseorang ataupun kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang dihadapkan pada sumber yang terbatas. Tujuan dari manusia dalam memenuhi kebutuhannya atas barang dan jasa adalah untuk mencapai kesejahteraan (weel being). Sedangkan Islam harus diyakini sebagai jalan hidup dan agar dipahami secara utuh. Kelengkapan Islam yaitu nikmat Allah meliputi segala soal hidup yang merupakan suatu kesatuan yang satu tidak dapat dipisahkan dengan yang lain.
Ciri-ciri Islam: 1. Kafah (sempurna) 2. Islam mencakup seluruh aspek kehidupan Dan agama Islam itu diturunkan untuk kebahagiaan dunia dan akherat (kemaslahatan): 1. Menjaga agama 2. Menjaga jiwa 3. Menjaga akal 4. Menjaga keturunan 5. Menjaga harta Jadi hubungan Islam dengan ekonomi adalah Islam itu diturunkan untuk kebahagiaan dunia dan akherat. Sedangkan kebahagiaan manusia di dunia salah satunya adalah kebutuhan akan barang dan jasa terpenuhi (kesejahteraan) dan dari Islam salah satunya adalah menjaga harta, sehingga dalam ekonomi agama Islam sangat diperlukan karena berkaitan dengan tujuan manusia.
Hukum Ekonomi Islam Hukum ekonomi adalah pernyataan mengenai kecenderungan suatu pernyataan hubungan sebab akibat antara dua kelompok fenomena. Sumber Hukum Ekonomi Islam: 1. Allah —- Al-Qur’an Al-Qur’an adalah Kallam Allah, merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Rasulullah SAW yang ditulis dimushab dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah. 2. Hadits dan Sunnah Sunnah dan Hadits yang se zaman dan sama hakikatnya pada tahap paling dini setelah Nabi SAW itulah yang dijadikan kaidah. 3. Ijtihad Ijtihad adalah mencurahkan daya kemampuan untuk menghasilkan hukum syara’ dari dalil-dalil syara’ secara terperinci yang bersifat operasional dengan cara istinbat. 4. Qiyas Qiyas adalah mempersamakan peristiwa yang terdapat nash hukumnya dengan peristiwa yang terdapat nash bagi hukumnya.
5. ‘Urf ‘Urf adalah apa yang saling diketahui dan dijalani orang dan ‘Urf merupakan kebiasaan tapi tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas. 6. Ijma’ Ijma; adalah kesepakatan para mujtahid memutuskan suatu masalah sesudah wafatnya Rasulullah. Ijma’ dibagi menjadi 2, yaitu: a. Ijma’ Sharih: Kesepakatan mujtahid terhadap hukum mengenai suatu peristiwa. b. Ijma Sukuti: Terang-terangan menyatakan pendapatnya dengan fatwa atau memutuskan suatu perkaran. 7. Istihsan Istihsan berarti memperbandingkan yang dilakukan oleh mujtahid dari qiyas yang jelas kepada qiyas yang tersembunyi. 8. Istishlah Istishlah adalah menetapkan hukum suatu peristiwa hukum yang tidak disebut nash dan ijma yang berlandaskan pada pemeliharaan mashlahat mursalah. 9. Istishhab Istishhab adalah hukum terhadap sesuatu dengan keadaan yang ada sebelumnya.
PerbandinGANSistem Ekonomi (Kapitalis, Sosial, Islam) 1. Sistem ekonomi kapitalis Dasar pemikiran sistem kapitalis berasal dari Adam Simth yang menurutnya kegiatan ekonomi adalah atas dasar dorongan kepentingan pribadi, yang bertindak sebagai tenaga pendorong yang membimbing manusia mengerjakan apasaja asal masyarakat mau membayar. Dalam sistem ekonomi kapitalis manusia berusaha mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dan menghindari kerugian. Kapitalis sangat erat dengan hubungannya dengan pengejaran kepentingan individu. Kapitalis juga disebut dengan sistem persaingan bebas. Siapa yang mampu memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat memenangkan pertarungan ekonomi disebut sebagai kapitalisme.
2. Sistem ekonomi sosialis dan komunis John Stuan menyebutkan sebutan sosialis menunjukkan kegiatan untuk menolong orang-orang yang tidak beruntung dan tertindas dengan sedikit tergantung dengan pemerintah. Sosialis juga diartikan sebagai bentuk perekonomian dimana pemerintah paling kurang bertindak sebagai oihak yang dipercaya oleh seluruh warga masyarakat dan menasionalisasikan industri-industri besar dan startegis yang menyangkut hajat hidup orang banyak.Sosialis melibatkan pemilikan semua alat-alat produksi termasuk didalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara dan menghilangkan milik swasta. Sedangkan komunisme muncul sebagai aliran ekonomi ibarat anak haram yang tidak disukai oleh kapitalis. Tujuan kapitalis lebih bersifat gerakan ideologis dan mencoba hendak mendobrak sistem kapitalis dan sistem-sistem lainnya. Komunis merupakan bentuk paling ekstrim dari sosialisme. Bentuk dari sistem perekonomian yang didasarkan atas dimana segala sesuatunya diatur pemerintah.
3. Islam Ilmu ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang mempelajari masalah-masalah ekonomi berdasarkan nilai-nilai Islam. Dalam ilmu ekonomi Islam kita tidaklah berada pada kedudukan mendristibusikan sumber-sumber semau kita namun pembatasan didasarkan pada al-Qur’an dan hadist. Dalam Islam kesejahteraan sosial dapat dimaksimalkan jika sumber ekonomi juga dialokasikan sedemikian rupa sehingga dengan pengaturan kembali keadaannya tidak seorangpun lebih baik dengan menjadikan orang lain lebih buruk di dalam kerangka al-Qur’an atau sunnah. Dalam sistem ekonomi Islam semua ada pembatasan yang di dasarkan pada al-Qur’an dan sunnah.
Dhita (17) : Agama Watsaniituapa ? Menyembahapa? • Eva (19) : contohpenerapanekonomiislam di masaskrg? • Arsita (5) : maksudrezimrezimtotalitas • Hanif (30) : firman Allah pertama kali tentanghukumekonomiislam?