280 likes | 666 Views
ALIRAN M ONETARIS. ….. muncul akibat teori-teori Keynes tidak dapat menyele-saikan permasalahan ekonomi di tahun 60-an dan 70-an. Hubungan-hubungan aggregate yang dikembangkan Keynes mulai diragukan. Aliran monetaris yang salah satu pelopornya adalah Milton Friedman (1912-….).
E N D
ALIRAN MONETARIS ….. munculakibatteori-teori Keynes tidakdapatmenyele-saikanpermasalahanekonomiditahun 60-an dan 70-an. Hubungan-hubungan aggregate yang dikembangkan Keynes mulaidiragukan. Aliranmonetaris yang salahsatupelopornyaadalah Milton Friedman (1912-….) Para ekonomkembaliberpalingpadateori-teorimikroekonomiuntukmenjelaskanperilakumakro (micro underpinnings of macro model). Bahkan, Friedman sendirikembalimelirik model pasarpersaingansempurna classical.
Padatahun 60-an orangpercayabahwaadahubunganterbalikantarainflasidengantingkatpengangguran. Artinya, selamainiparaahlipercayajikainflasitinggi, tingkatpengangguranrendah. Sebaliknyajikapenganggurantinggi, tingkatinflasirendah, sesuaiteoriPhillips. • akantetapigejala-gejalaekonomi yang terjadipadatahun 70-an tidaksinkronpadaanggapantersebut. Padawaktuitu, harga-hargamenunjukankecenderunganpeningkatan yang sangattinggi, didorongolehnaiknyaharga-hargaminyaktahun 1973/1974. yang sungguhmerisaukan, padasaatterjadinyakenaikanharga-harga (inflasi) tersebut, pengangguranmeningkat.
KritikanterhadapKebijaksanaanIntervensi Keynesian Pandangan itu antara lain tentang perlunya campur tangan pemerintah dalam mengarahkan dan membimbing perekonomian pada arah yang di inginkan. Kritik paling vokal datang dari pakar-pakar ekonomi neo-klasik konservatif. Mereka dapat dibagi atas dua golongan, yaitu golongan tua dan golongan muda
Dari golongantuadapatdisebutkanbeberapanamaseperti: • Menger, • Friedrich August von Hayek, • Ludwig von Mises (semuanya dari Austria), • Wilhelm Ropke, Lionel Robbins (dari inggris) Semuanyamencelakebijaksanaancampurtanganpemerintah Keynes samakerasnyadengancelaanmerekaterhadappahamsosialisme.
Celaan paling keras datang dari kelompok yang menamakan dirinya libertarian. Alasan penolakan tersebut diwakili oleh pendapat Friedrich Von Hayek yang tertuang dalam bukunya The Road to Serfdom (1944). Dalambukutersebut, Hayek mengatakan: “sekalipemerintahmelakukanintervensipasar, iniakanmengarahpadasosialisme, yang akhirnyaakanmengakibatkanberkurangnyakebebasan”.
Lebih jauh Hayek mengatakan: “orang bisa percaya bahwa ia bebas, tetapi dalam kenyataan kebebasan telah hilang karena pikiran tiap orang sudah dicekoki oleh pemerintah, dan apa-apa yang di inginkan mereka terpaksa disesuaikan dengan apa yang di inginkan oleh pemerintah”.
Dari “golonganmuda” munculmilton Friedman dari University of Chicago. • Friedman melihat, peran pemerintah dalam batas-batas tertentu justru diperlukan untuk menciptakan suatu perekonomian dimana pasar bebas dapat berfungsi lebih efektif. • Pandangan Friedman di atas mengikuti ajaran dosen yang sangat dikaguminya: Henry C. Simons (1899-1946) sewaktu ia kuliah di Chicago. Artikelnya: A positive program for laissez-faire (1934) sangat berpengaruh.
Dalamtulisantersebut Simon menganjurkan agar dalamupayamemajukanperekonomianperludiberantassemuabentuk: • monopoli; • batasiukuranperusahaan; • promosikanstabilitasekonomi; • bentuk aturan2 ygstabilutkkebijaksanaanmoneter; • batasiiklan-iklan yang tidakperlu yang hanyamenghambur-hamburkansumberdayadandana. • Untukmenjelaskanargumentasinya Friedman memberikancontohtentangkebijaksanaanupah minimum.
POKOK-POKOK PIKIRAN ALIRAN MONETARIS Ketidakberhasilan ajaran-ajaran Keynes dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi melahirkan suatu aliran baru yang disebut “ Aliran Monetaris”, yang mengutamakan kebijaksanaan moneter dalam mengatasi kemelut ekonomi waktu itu. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Karl Burner untuk menggambarkan berbagai studi di bidang ekonomi moneter dan kebijaksanaan moneter.
Perkembangan (kejutan) monetermerupakanunsur yang pentingdalam: • perkembanganproduksi, • kesempatankerja, dan • harga-harga; Friedman dalamtulisannya : A Theoritical Framework for Monetary Analysis (1970). Perubahandalamjumlahuangberedarsangatbesarpengaruhnyaterhadap: Tingkat inflasidalamjangkapanjang Perilaku GNP riildalamjangkapanjang
Friedman selalumenekankanbahwaperilakudalamlajupertumbuhanjumlahuangberedar- akselerasi- dandeselerasi- sangatmempengaruhiaktivitas-aktivitasekonomiriil. Ketidakstabilandalampertumbuhanmoneterakantercermindalamberbagaiaktivitasekonomi. • Dari studihistorisnya, iamenyimpulkanbahwasecaraumumlajupertumbuhanuang yang tinggiakanmenyebabkanterjadinyabooms daninflasi. Sementaraitu, penurunandalamlajupertumbuhanuangdapatmenimbulkanresesidankadang-kadangbahkanjugadeflasi.
TOKOH MONETAR I S • Tokoh-tokoh lain yang dianggapsealiranataupendukung-pendukungaliranmonetarisantara lain: • Karl Burner (University of Rochester) • Allan Meltzer danBennet McCallum (dari Carnegie Mellon) • Thomas Mayer (University of Callifornia, Davis) • Philip Cagan (Columbia University) • David Laidlerdan Michael Parkin (University of Western Ontario) • William Poole (Brown University)
Kubu Keynesian percayabahwaperekonomiancenderungberadadalamposisikeseimbangantingkat output rendah (low level equilibrium). Initerjadikarenapengeluaranagregatcenderunglebihkecildaripenerimaanagregat. Selainitu, halinidisebabkan pula kurangampuhnyamekanismepasardalammelakukanpenyesuaian-penyesuaian yang diperlukan, terutamatingkatharga-hargadantingkatupah. Hal inibisaterjadikarenaadanyakekuatanserikatburuhdanpraktik-praktikoligopolistikdaripihakperusahaan-perusahaan.
Kaum monetaris tidak percaya pada teori keynesian yang mengatakan bahwa perekonomian cenderung berada pada keseimbangan tingkat output rendah disebabkan kurang ampuhnya mekanisme korektif untuk membawa pasar kembali pada posisi keseimbangan pemanfaatan sumber daya penuh. • Dalam hal ini, kubu monetaris mengkritik bahwa ada kekuatan-kekuatan pasar yang tidak diikutkan dalam model yang dikembangkan kubu keynesian. Dua kekuatan tersebut yang menyatakan turunnya suku bunga akan mendorong investasi dan turunnya tingkat harga akan mendorong konsumsi melalui apa yang disebut Pigou Effect.
Karena perbedaan cara pandang di atas, implikasi kebijaksanaan dari kedua kubu tersebut juga berbeda. Misalnya dalam usaha meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan dalam mengatasi pengganguran, kubu keynesian lebih menyukai kebijaksanaan fiskal yang bersifat ekspansif. Sebaliknya, kubu monetaris lebih menyukai kebijaksanaan moneter yang kontraktif.
Antara kubu keynesian dan monetaris juga berbeda dalam melihat penyebab terjadinya fluktuasi ekonomi. Menurut kubu keynesian fluktuasi ekonomi terjadi karena terjadinya perubahan dalam faktor-faktor yang menentukan pendapatan nasional seperti pengeluaran pemerintah, investasi dan konsumsi masyarakat. Sebaliknya, menurut kubu monetaris, fluktuasi ekonomi terjadi karena terjadinya pelonjakan-pelonjakan dalam jumlah uang beredar disebabkan adanya kebijaksanaan-kebijaksanaan yang bersifat ekspansif dari pemerintah.
Dengan alasan di atas, komunitaris menyimpulkan bahwa fluktuasi dalam jumlah uang beredarlah yang menyebabkan terjadinya fluktuasi ekonomi. Bukan sebaliknya sebagaimana yang dianut kubu keynesian.
Kaum keynesian percaya bahwa memang ada kaitan yang sangat erat antara jumlah uang beredar dengan fluktuasi ekonomi. Akan tetapi, bagi mereka bukan keadaan moneter yang mempengaruhi jumlah uang beredar . • Bagi kubu keynesian, fluktuasi terjadi karena berubahnya faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran agregat. Kebijaksanaan yang paling ampuh untuk meredakan fluktuasi tersebut adalah melalui kebijaksanaan counter-cyclical dengan lebih banyak menggunakan kebijaksanaan fiskal.
Kubu monetaris paling tidak suka dengan penggunaan kebijaksanaan fiskal untuk menstabilkan perekonomian. Alasannya, sangat sulit mengimbangi setiap ayunan siklus ekonomi karena adanya faktor waktu (lag). Karena alasan di atas, tidak mengherankan jika kubu monetaris lebih jauh, bahkan sangat meragukan keampuhan analisis dan studi neo-keynesian yang sering menggunakan model ekonometri skala besar.
Kubu keynesian menganggap inflasi terjadi karena pengeluaran agregat terlalu besar. Dengan demikian, kebijaksanaan yang ditawarkan kubu keynesian ialah dengan mengurangi jumlah pengeluaran agregat itu sendiri. Hal ini bisa dilakukan dengan mengurangi pengeluaran pemerintah atau dengan meningkatkan pajak . Kebijaksanaan moneter pun juga bisa dilakukan, yaitu dengan kebijaksanaan uang ketat. Kubu keynesian tidak melihat konflik antara kebijaksanaan fiskal dan moneter. Keduanya di anggap sebagai komplemen.
Sebaliknya kubu monetaris menganggap inflasi terjadi karena jumlah uang beredar terlalu banyak. Jika jumlah uang beredar terlalu banyak, maka harga-harga akan naik. Dengan demikian cara yang di anjurkan kaum monetaris dalam menghadapi inflasi dengan mengurangi jumlah uang yang beredar itu sendiri.
Perludicatatbahwakebijaksanaanmoneter yang dianjurkankubumonetarisadalahkebijaksanaanmoneter yang sifatnyanetraldanberorientasikearahpertumbuhanekonomijangkapanjang. Dalamhalinikubumonetarislebihsukamenaikkanlajupertumbuhanuangsecarapelan-pelantetapikonstan, sesuaidenganhukumpertumbuhanjumlahuangkonstan (constant money growth rule). • Di lain pihak, kubukeynesianpercayabahwapemerintahsebaiknyamemegangperanutamadalammengarahkanjalannyaperekonomianlewatkebijaksanaancounter-cyclicaldenganmelakukanfine-tunning. Namunsebaliknya , bagikaummonetarisperanpemerintahharusdibatasidemikelancaranjalannyaperekonomiansecarakeseluruhan.
Perbedaan lain antara kubu monetaris dan kubu keynesian adalah mengenai jangka waktu analisis. Kubu keynesian tidak terlalu memperhatikan analisis jangka panjang. Tidak demikian halnya dengan kubu monetaris yang diwakili Friedman. Bagi Friedman dampak jangka panjang dari berbagai kebijaksanaan ekonomi harus diperhatikan untuk mengetahui kekuatan pasar.
Kelompok monetaris percaya bahwa kebijaksanaan peningkatan jumlah uang dalam jangka pendek berpengaruh terhadap output riil. Dalam bahasa kurva IS-LM yang dikembangkan kubu neo-keynesian, kenaikan dalam jumlah uang akan menggeser baik kurva LM maupun kurva IS kekanan. Berarti peningkatan dalam jumlah output. Akan tetapi, gejala seperti ini hanya berlangsung dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, perubahan dalam jumlah uang hanya menyebabkan harga-harga naik, sedang output riil maupun jumlah kesempatan kerja tidak akan bertambah. Dengan demikian, kebijaksanaan moneter yang terlalu ekspansif tidak disukai kubu monetaris.