580 likes | 2.07k Views
Mata Kuliah FILSAFAT HUKUM. Fakultas Hukum. ALIRAN – ALIRAN DALAM FILSAFAT HUKUM. Berbagai Aliran Dalam Filsafat Hukum dan Perbedaannya
E N D
Mata Kuliah FILSAFAT HUKUM Fakultas Hukum ALIRAN – ALIRAN DALAM FILSAFAT HUKUM
BerbagaiAliranDalamFilsafatHukumdanPerbedaannya Dalamfilsafathukumdikenalpembagianpelbagaialiranataumazhab, yang dikemukakanolehbeberapaorangsarjana, antara lain F.S.G. Northrop danLiliRasjidi. Northrop membagialiranataumadzhabfilsafathukumkedalam 5 (lima) aliran, yaitu: 1. Legal Positivism. 2. Pragmatic Legal Realism. 3. Neo Kantian and Kelsenian Ethical Jurisprudence. 4. Functional Anthropological or SociologicalJurisprudence. 5. Naturalistic Jurisprudence.
LiliRasjidimembagialiran/madzhabfilsafathukumkedalam 6 (enam) aliranbesar, masing-masing: 1. AliranHukumAlam: a.Yang Irrasional. b.Yang Rasional. 2. AliranHukumPositif: a.Analitis. b.Murni. 3. AliranUtilitarianisme. 4. MadzhabSejarah. 5. Sociological Jurisprudence. 6. Pragmatic Legal Realism.
Selainkeduaorangtokohtersebutadajugasarjana lain, yaituSoehardjoSastrosoehardjo yang membagifilsafathukumkedalam 9 (sembilan) aliranataumadzhab, yaitu: 1. AliranHukumKodrat/HukumAlam. 2. AliranIdealismeTransendental (Kantianisme). 3. Aliran Neo Kantianisme. 4. AliranSejarah. 5. AliranPositivisme. 6. AliranAjaranHukumUmum. 7. AliranSosiologiHukum. 8. AliranRealismeHukum. 9. AliranHukumBebas. Ketigasarjanatersebutdalammembagi-bagialirandalamfilsafathukumtidaksama, karenamemangtergantungpadapenafsiranmasing-masingorangdalammemilah-milahkanalirandalamfilsafathukum.
Aliran/madzhabfilsafathukummenurutpendapatdariLiliRasjidi, seorang guru besarimuhukumdariUniversitasPadjadjaran, Bandung, penjelasannyasebagaiberikut: 1. AliranHukumAlam: Aliraniniberpendapatbahwahukumberlaku universal (umum). Menurut Friedman, aliraninitimbulkarenakegagalanmanusiadalammencarikeadilan yang absolut, sehinggahukumalamdipandangsebagaihukum yang berlakusecara universal danabadi. Gagasanmengenaihukumalamdidasarkanpadaasumsibahwamelaluipenalaran, hakikatmahklukhidupakandapatdiketahuidanpengetahuantersebutmenjadidasarbagitertibsosialsertatertibhukumeksistensimanusia. Hukumalamdianggaplebihtinggidarihukum yang sengajadibentukolehmanusia. Aliranhukumalaminidibagimenjadi 2 (dua), yaitu: a. Irrasional: Aliraniniberpendapatbahwahukum yang berlaku universal danabadibersumberdariTuhansecaralangsung. Pendukungaliraniniantara lain: Thomas Aquinas (Aquino), John Salisbury, Daante, Piere Dubois, Marsilius Padua, dan John Wyclife.
1 Thomas Aquinas membagihukumkedalam 4 golongan, yaitu: 1. LexAeterna, merupakanrasioTuhansendiri yang mengatursegalahaldanmerupakansumberdarisegalahukum. Rasioinitidakdapatditangkapolehpancainderamanusia. 2. LexDivina, bagiadarirasioTuhan yang dapatditangkapolehmanusiaberdasarkanwaktu yang diterimanya. 3. LexNaaturalis, inilah yang dikenalsebagaihukumalamdanmerupakanpenjelmaandarirasiomanusia. 4. LexPosistivis, hukum yang berlakumerupakanpelaksanaanhukumalamolehmanusiaberhubungdengansyaratkhusus yang diperlukanolehkeadaandunia. Hukuminidiwujudkankedalamkitab-kitabsucidanhukumpositifbuatanmanusia.
Penulis lain, William Occam dariInggrismengemukaknadanyahirarkishukum, denganpenjelasansebagaiberikut: 1. Hukum Universal, yaituhukum yang mengaturtingkahlakumanusia yang bersumberdarirasioalam. 2. Apa yang disebutsebagaihukum yang mengikatmasyarakatberasaldarialam. 3. Hukum yang jugabersumberdariprinsip-prinsipalamtetapidapatdiubaholehpenguasa. Occam jugaberpendapatbahwahukumidentikdengankehendakmutlakTuhanSementaraituFransisco Suarez dariSpanyolberpendapatdemikian, manusia yang bersusiladalampergaulanhidupnyadiaturolehsuatuperaturanumum yang harusmemuatunsusr-unsurkemauandanakal. Tuhanadalahpenciptahukumalam yang berlakudisemuatempatdanwaktu. Berdasarkanakalnyamanusiadapatmenerimahukumalamtersebut, sehinggamanusiadapatmembedakanantara yang adildantidakadil, burukataujahatdanbaikataujujur. Hukumalam yang dapatditerimaolehmanusiaadalahsebagiansaja, sedangselebihnyaadalahhasildariakal (rasio) manusia.
2. Rasional: Sebaliknya, aliraninimengatakanbahwasumberdarihukum yang universal danabadiadalahrasiomanusia. Pandanganinimunculsetelahzaman Renaissance (padasaatrasiomanusiadipandangterlepasdaritertibketuhanan/lepasdarirasioTuhan) yang berpendapatbahwahukumalammunculdaripikiran (rasio) manusiatentangapa yang baikdanburukpenilaiannyadiserahkankepadakesusilaan (moral) alam. Tokoh-tokohnya, antara lain: Hugo de Groot (Grotius), Christian Thomasius, Immanuel Kant, dan Samuel Pufendorf. Pendasarhukumalam yang rasionaladalah Hugo de Groot (Grotius), iamenekankanadanyaperananrasiomanusiadalamgarisdepan, sehinggarasiomanusiasamasekaliterlepasdariTuhan. Olehkarenaiturasiomanusialahsebagaisatu-satunyasumberhukum.
Tokohpentinglainnyadalamaliraniniialah Immanuel Kant. Filsafatdari Kant dikenalsebagaifilsafatkritis, lawandarifilsafatdogmatis. Ajaran Kant dimuatdalamtigabuahkaryabesar, yaitu: Kritik Akal Budi Manusia (kritikderreinenVernunft yang terkaitdenganpersepsi), Kritik Akal Budi Praktis (kritikderpraktischenVernunft yang terkaitdenganmoralitas), KritikDayaAdirasa (kritikderUrteilskraft yang terkaitdenganestetikadanharmoni). Ajaran Kant tersebutadakorelasinyadengantigamacamaspekjiwamanusia, yaitucipta, rasa, dankarsa(thinking, volition, and feeling). Metode kritis tidak skeptis, tidak dogmatis (trancendental). Hakekat manusia (homo noumenon) tidak terletak pada akalnya, beserta corak berfikir yang bersifat teoritis keilmuan alamiah (natuurweten schappelijke denkwijze), tetapi pada kebebasan jiwa susila manusia yang mampu secara mandiri menciptakan hukum kesusilaan bagi dirinya sendiri dan juga orang lain. Yang pentingbukanmanusia ideal berilmuatauilmuwan, tetapijustrupadamanusia ideal berkepribadianhumanistis.
Salahsatukarya Kant yang berjudulMetaphysischeAnfangsgruendederRechtslehre (DasarPermulaanMetafisikaAjaranHukummerupakanbagiandarikaryanya yang berjudulMetaphysikderSitten) pokokpikirannyaialahbahwamanusiamenurutdarmakesusilaannyamempunyaihakuntukberjuangbagikebebasanlahiriahnyauntukmenghadirkandanmelaksanakankesusilaan. Dan hukumberfungsiuntukmenciptakansituasikondisigunamendukungperjuangantersebut. Hakekathukumbagi Kant adalahbahwahukumitumerupakankeseluruhankondisi-kondisidimanakehendaksendiridariseseorangdapatdigabungkandengankehendakorang lain dibawahhukumkebebasanumum yang meliputikesemuanya. Kategoriimperatif Kant mewajibkansemuaanggotamasyarakattetapmentaatihukumpositifnegarasekalipundidalamhukumterebutterdapatunsur-unsur yang bertentangandengandasar-dasarkemanusiaan. Jadi, disinisudahterdapatlaranganmutlakbagiperilaku yang tergolongmelawanpenguasanegara, sehinggadengankatagoriimperatifiniajarandari Immanuel Kant jugadapatdigolongkankedalamaliranpositivisme. Pendapat Kant inidiikutioleh Fichte yang mengatakanbahwahukumalamitubersumberdarirasiomanusia.
Penulis lain yang tidakkalahpentingnyaialah Hegel dariJerman. Yang dijadikan motto oleh Hegel ialah: Apa yang nyatamenurutnalaradalahnyata, danapa yang nyataadalahmenurutnalar(Was vernunftigist, das istwirklichist, das istvernunftig. What is reasonable is real, and what is real is reasonable).Tidakadaantimoniantaranalar/akaldengankenyataanataurealitas. Bagi Hegel, seluruhkenyataankodratalamdankejiwaanmerupakanprosesperkembangansejarahsecaradialektisdariroh/cita/spirit mutlak yang senantiasamajudanberkembang. Jiwamutlakmengandungdanmencakupseluruhtahap-tahapperkembangansebelumnyajadimerupakanpermulaandankelahiransegalasesuatu. Pertumbuhandanperkembangandialektismelaluitesa, antitesa, san sintesa yang berlangsungsecaraberulang-ulangdanterus-menerus. Filsafathukumdalambentukmaupunisinya, penampilandanesensinyajugadikuasaiolehhukumdialektika. Negara merupakanperwujudanjiwamutlak, demikanjugadenganhukum.
2. AliranHukumPositif Sebelumaliraninilahir, telahberkembangsuatupemikirandalamilmuhukum yang disebutdenganLegisme yang memandangtidakadahukumdiluarundang-undang, dalamhalinisatu-satunyasumberhukumadalahundang-undang. Analitis PemikiraniniberkembangdiInggrisnamunsedikitadaperbedaandaritempatasalkelahiranLegismediJerman. Di Inggris, berkembangbentuk yang agak lain, yang dikenaldenganajaranPositivismeHukumdari John Austin, yaituAnalytical Jurisprudence. Austin membagihukumatas 2 hal, yaitu: 1.Hukum yang diciptakanolehTuhanuntukmanusia. 2. Hukum yang disusundandibuatolehmanusia, yang terdiridari: hukumdalamarti yang sebenarnya. Jenisinidisebutsebagaihukumpositif yang terdiridarihukum yang dibuatpenguasa, seperti: undang-undang, peraturanpemerintah, dansebagainya, hukum yang dibuatataudisusunrakyatsecaraindividuil yang dipergunakanuntukmelaksanakanhak-haknya, contohhakwaliterhadapperwaliannya. Hukumdalamarti yang tidaksebenarnya, dalamartihukum yang tidakmemenuhipersyaratansebagaihukum, contoh: ketentuan-ketentuandalamorganisasiatauperkumpulan-perkumpulan. Menurut Austin, dalamhukum yang nyatapada point pertama, didalamnyaterkandungperintah, sanksi, kewajiban, dankedaulatan. Sehinggaketentuan yang tidakmemenuhikeempatunsurtersebuttidakdapatdikatakansebagaihukum.
B.Murni Ajaranhukummurnidikatagorikankedalamaliranpositivisme, karenapandangan-pandangannyatidakjauhberbedadenganajaranAuistin. Hans Kelsenseorang Neo Kantian, namunpemikirannyasedikitberbedaapabiladibandingkandengan Rudolf Stammler. Perbedaannyaterletakpadapenggunaanhukumalam. Stanmmlermasihmenerimadanmenganutberlakunyasuatuhukumalamwalaupunajaranhukumalamnyadibatasiolehruangdanwaktu. Sedang Hans Kelsensecarategasmengatakantidakmenganutberlakunyasuatuhukumalam, walaupunKelsenmengemukakanadanyaasas-asashukumumumsebagaimanatercermindalamGrundnorm/Ursprungnormnya. AjaranKelsenjugadapatdikatakanmewakilialiranpositivismekritis(aliranWina). AjarantersebutdikenaldengannamaReineRechtslehreatauajaranhukummurni. Menurutajarantersebut, hukumharusdibersihkandaridan/atautidakbolehdicampuriolehpolitik, etika, sosiologi, sejarah, dansebagainya. Ilmu (hukum) adalahsusunan formal tataurutan/hirarkinorma-norma. Idealismehukumditolaksamasekali, karenahal-haliniolehKelsendianggaptidakilmiah.
Pokok-pokokajaranKelsenadalahsebagaiberikut: Tujuanteoriilmuhukumsamahalnyadenganilmu-ulmu yang lain adalahmeringkasdanmerumuskanbahan-bahan yang serbakacaudankeserbanekaragamanmenjadisesuatu yang serasi. Teorifilsafat hukumadalahilmu, bukanmasalahapa yang dikehendaki, masalahcipta, bukankarsadan rasa. Hukumadalahilmunormatif, bukanilmuke-alaman(natuurwetenschap) yang dikuasaiolehhukumkausalitas. Teori/filsafathukumadalahteori yang tidakbersangkutpautdengankegunaaanatauefektivitasnorma-normahukum. Teorihukumadalah formal, teoritentangaraataujalannyamengaturperubahan-perubahandalamhukumsecarakhusus. Hubungankedudukanantaratorihukumdengansistemhukumpositiftertentuadalahhubunganantarahukum yang serbamungkindanhukum yang senyatanya. Fungsiteorihukumialahmenjelaskanhubunganantaranorma-normadasardannorma-normalebihrendahdarihukum, tetapitidakmenentukanapakahnormadasaritubaikatautidak. Yang disebutbelakanganadalahtugasilmumpolitik, etiikaatau agama.
Teorikonkretisasihukummenganggapsuatusistemhukumsebagaiataususunan yang piramidal. Stufentheoriediciptakanpertama kali oleh Adolf Merkl (1836-1896), seorangmuriddari Rudolf von Jhering, yang kemudiandiambilaliholeh Hans Kelsen. Kekuatanberlakunyahukumtertentutergantungpadanormahukum yang lebihtinggi, demikianseterusnyahinggasampaipadasuatuGrundnorm, yang berfungsisebagaidasarterakhir/tertinggibagiberlakunyakeseluruhanhukumpositif yang bersangkutan. Fungsihukumtersebutbukandalamartihukumkodrat, tetapisebagaisuatuTranscendental LogischeVoraussetzung, yaitudalil yang secaratransendentalmenentukanbahwanormadasarterakhir/tertinggisecaralogisharusadalebihdahulu, yang sekaligusberfungsisebagaipenjelasanataupembenaranilmiahbahwakeseluruhannorma-normac.q. peraturan-peraturandalamhukumpositif yang bersangkutanitupadahakekatnyamerupakansatukesatuan yang serasi.
Penulis lain bernama Rudolf Stammler (1856-1938) merupakantokohkebangkitankembalifilsafatc.q. hukumkodratgayabaru, yaituhukumkodrat yang senantiasaberubah yang mengajarkanbahwafilsafathukumadalahilmu/ajarantentanghukum yang adil(die lehrevomrichtigenrecht). Apabilailmuhukummenelitidanmengkaji, secarapositif, makatugasdanfungsifilsafathukumialahdenganabstraksibahan-bahanvariabeltersebut, menelitisecaratransendentalkritis (metode yang berasaldari Kant) bentuk-bentukkesadaranmanusiahinggamenerobossampaipadalandasan/dasartransendentallogispenghayatanhukum yang berujudhakekatpengertianhukum.
Hakekatpengertianhukumataupengertianhukum yang transendentalinimempunyaiunsur-unsur: kehendak/karsa, mengikat, berkuasaatasdiridantidakbisadiganggu(wollen, verbinden, selbstherrlichkeitunverletzbarkeit). Dari hakekatinilebihlanjutditarik 8 (delapan) macamkategorihukum, yaitu: subjekhukum, objekhukum, dasarhukum, hubunganhukum, kekuasaanhukum, penundukanhukum, menuruthukum(rechtmatigeheid), danmelawanhukum. Pengertiandasarataukategorihukumituberupametodepikiranformil yang adanyatidakditentukanolehataudigantungkanpadaisiatauaturanhukum. Asas-asashukumumum yang menentukankebaikanisiatuanhukum, tidaktermasukpengertianhukumtetapitergolongpadacitahukum. Hukum yang adiladalahhukum yang memenuhisyaratatautertentu “social-ideal”, yakniujuddarimanusiadalamkehidupanmasyarakat yang memilikikehendakbebas(GemeinschaftfreiwollenderMenschen). Citahukum yang sosialiniberfungsiregulatifterhadapsistemhukumpositif, tidaksemata-matapadabentukhukumnya.
3. AliranUtilitarianisme Aliraninidipeloporioleh Jeremy Bentham (1748-1832), John Stuart Mill (1806-1873), dan Rudolf von Jhering (1818-1889). Bentham berpendapatbahwaalammemberikankebahagiaandankesusahan. Manusiaselaluberusahamemperbanyakkebahagiaandanmengurangikesusahannya. Kebaikanadalahkebahagiaandankejahatanadalahkesusahan. Tugashukumadalahmemeliharakebaikandanmencegahkejahatan. Dengankata lain, untukmemeliharakegunaan. Keberadaanhukumdiperlukanuntukmenjaga agar tidakterjadibentrokankepentinganindividudalammengejarkebahagiaan yang sebesar-besarnya, untukituperluadabatasan yang diwujudkandalamhukum, jikastidakdemikian, makaakanterjadihomo homini lupus (manusiamenjadiserigalabagimanusia yang lain). Olehkarenaitu, ajaran Bentham dikenalsebagaiutilitarianisme yang individual.
Penulis lain yang tidakkalahpentingnyaialah John Stuart Mill yang lebihbanyakdipengaruhiolehpertimbanganpsikologis. Iamenyatakanbahwatujuanmanusiaialahkebahagiaan. Manusiaberusahamemperolehkebahagiaanmelaluihal-hal yang membangkitkannafsunya. Mill jugamenolakpandangan Kant yang mengajarkanbahwaindividuharusbersimpatipadakepentinganumum. Kemudian Mill lalumenganalisishubunganantarakegunaandankeadilan. Padahakekatnya, perasaanindividuakankeadilandapatmembuatindividuitumenyesaldaninginmembalasdendamkepadatiap yang tidakmenyenangkannya. Pendapat lain dilontarkan Rudolf von Jhering yang menggabungkanantarautilitarianisme yang individual maupun yang sosial, karenaJheringdikenalsebagaipandanganutilitarianisme yang bersifatsosial, jadimerupakangabunganantarateori yang dikemukakanoleh Bentham, Mill, danpositivismehukumdari John Austin. BagiJhering, tujuanhukumadalahuntukmelindungikepentingan-kepentingan. Dalammendefinisikankepentingan, iamengikuti Bentham, denganmelukiskannyasebagaipengejarankesenangandanmenghindaripenderitaantetapikepentinganindividudijadikanbagiandaritujuansosialdenganmenghubungkantujuanpribadiseseorangdengankepentingan-kepentinganorang lain.
4. AliranSejarah Tokoh-tokohnyaantara lain Friedrich Carl von Savigny (1778-1861) danPuchta (1789-1846). Sebagiandaripokokajarannyaialahbahwahukumitutidakdibuat, tetapipadahakekatnyalahirdantumbuhdaridandenganrakyat, berkembangbersamadenganrakyat, namuniaakanmati, manakalarakyatkehilangankepribadiannya(das rechtwirdnichtgemacht, eswachstmitdemvolkevort, bildensichausmitdiesem, und strirbtendlichabsowie das volkseineeneigentuumlichkeitverliert). Sumberhukumintinyaadalahhukumkebiasaanadalahvolksgeistjiwabangsaataujiwarakyat.
Paton memberikansejumlahcatatanterhadappemikiranSavignysebagaiberikut: Jangansampaikepentingandarigolonganmasyarakattertentudinyatakansebagaivolksgeistdarimasyarakatsecarakeseluruhannya. Tidakselamanyaperaturanperundang-undangantimbulbegitusaja, karenadalamkenyataannyabanyakketentuanmengenaiserikatkerjadiInggris yang tidakakanterbentuktanpaperjuangankeras. Jangansampaiperanan hakim danahlihukumlainnyatidakmendapatperhatian, karenawalaupunvolksgeistitudapatmenjadibahankasarnya, tetapsajaperluada yang menyusunnyakembaliuntukdiprosesmenjadibentukhukum. Dalambanyakkasuspeniruanmemainkanperanan yang lebihbesardaripada yang diakuiolehpenganutMazhabSejarah. Banyakbangsa yang dengansadarmengambilalihHukumRomawidanmendapatpengaruhdariHukumPerancis.
Tulisan von SavignysebenarnyamerupakanreaksilangsungterhadapThibaut , disampingitujugahendakmemberitempat yang terhormatbagihukumrakyatJerman yang aslidinegaraJermansendiri. Von Savignyberkeinginan agar hukumJermanituberkembangmenjadihukumnasionalJerman. Tantangan von SavignyterhadapkodifikasiPerancisitutelahmenyebabkanhampirsatuabadlamanyaJermantidakmemilikikodifikasihukumperdata. Pengaruhpandangan von SavignyjugaterasasampaijauhkeluarbatasnegeriJerman. SedangPuchta, termasukpenganutaliransejarahdansebagaimurid von Savignyberpendapatbahwahukumdapatberbentuk: Langsung, berupaadat-istiadat. Melaluiundang-undang. Melaluiilmuhukumdalambentukkaryaparaahlihukum. Namunketikapembentukanhukumtersebutmasihberhubunganeratdenganjiwabangsa(volksgeist) yang bersangkutan.
Lebihlanjut, Puchtamembedakanpengertian “bangsa” kedalamduajenis, yaitubangsadalampengertianetnis yang disebut “bangsaalam” danbangsadalamartinasionalsebagaikesatuanorganis yang membentuksatunegara. Adapun yang memilikihukum yang sahhanyalahbangsadalampengertiannasional (negara), sedangkan “bangsaalam” memilikihukumsebagaikeyakinanbelaka. MenurutPuchta, keyakinanhukum yang hidupdalamjiwabangsaharusdisahkanmelaluikehendakumummasyarakat yang terorganisasidalamnegara. Negeramengesahkanhukumitudenganmembentukundang-undang, Puchtamengutamakanpembentukanhukumdalamnegarasedemikianrupa, sehinggaakhirnyatidakadatempatlagibagisumber-sumberhukumlainnya, yaknipraktikhukumdalamadat-istiadatbangsadanpengolahanilmiahhukumolehahli-ahlihukum. Adat-istadatbangsahanyaberlakusebagaihukumsesudahdisahkanolehnegara. SamahalnyadenganpengolahanhukumolehkaumYuris, pikiran-pikiranmerekatentanghukummemerlukanpengesahannegarasupayaberlakusebagaihukum. Di lain pihak, yang berkuasadalamnegaratidakmembutuhkandukunganapapun. Iaberhakmembentukundang-undangtanpabantuankaumyuris, tanpamenghiraukanapa yang hidupdalamjiwaorangdandipraktikkansebagaiadat-istiadat. Denganadanyapemikirandanpandanganpuchta yang demikianini, menurut Theo HuijbersdikatakantidakjauhberbedadenganTeoriAbsolutismenegaradanPositivismeYuridis. BukuPuchta yang terkenalberjudulGewohnheitsrecht.
5. Aliran Sociological Jurisprudence Pendasaraliranini, antara lain: Roscoe Pound, Eugen Ehrlich, Benjamin Cardozo, Kontorowics, Gurvitchdan lain-lain. Aliraniniberkembang di Amerika, padaintinyaaliraninihendakmengatakanbahwahukum yang baikadalahhukum yang sesuaidenganhukum yang hidupdalammasyarakat. Kata “sesuai” diartikansebagaihukum yang mencerminkannilai-nilai yang hidup di dalammasyarakat. AliranSociological JurisprudenceberbedadenganSosiologiHukum. Denganrasiodemikian, SosiologiHukummerupakancabangsosiologi yang mempelajarihukumsebagaigejalasosial, sedang Sociological Jurisprudence merupakansuatumazhabdalamfilsafathukum yang mempelajaripengaruhtimbalbalikantarahukumdanmasyarakatdansebaliknya. Sosiologihukumsebagaicabangsosiologi yang mempelajaripengaruhmasyarakatkepadahukumdandansejauhmanagejala-gejala yang adadalammasyarakatdapatmempengaruhihukum di sampingjugadiselidikijugapengaruhsebaliknya, yaitupengaruhhukumterhadapmasyarakat. Dari 2 (dua) haltersebut di atas (sociological jurisprudence dansosiologihukum) dapatdibedakancarapendekatannya. Sociological jurisprudence, carapendekatannyabertolakdarihukumkepadamasyarakat, sedangsosiologihukumcarapendekatannyabertolakdarimasyarakatkepadahukum.
Roscoe Pound menganggapbahwahukumsebagaialatrekayasasosial(Law as a tool of social engineering and social controle) yang bertujuanmenciptakanharmonidankeserasian agar secara optimal dapatmemenuhikebutuhandankepentinganmanusiadalammasyarakat. Keadilanadalahlambangusahapenyerasian yang harmonisdantidakmemihakdalammengupayakankepentingananggotamasyarakat yang bersangkutan. Untukkepentingan yang ideal itudiperlukankekuatanpaksa yang dilakukanolehpenguasanegara. Pendapat/pandangandari Roscoe Pound inibanyakpersamaannyadenganaliranInteressen Jurisprudence. Primatlogikadalamhukumdigantikandenganprimat “pengkajiandanpenilaianterhadapkehidupanmanusia(Lebensforschung und Lebensbewertung), atausecarakonkritnyalebihmemikirkankeseimbangankepentingan-kepentingan(balancing of interest, private as well as public interest).
Roscoe Pound jugaberpendapatbahwaliving lawmerupakansynthesedarithese positivismehukumdanantithesemazhabsejarah. Maksudnya, kedualirantersebutadakebenarannya. Hanyahukum yang sanggupmenghadapiujianakal agar dapathidupterus. Yang menjadiunsur-unsurkekaldalamhukumituhanyalahpernyataan-pernyataanakal yang terdiridariataspengalamandandiujiolehpengalaman. Pengalamandikembangkanolehakaldanakaldiujiolehpengalaman . Tidakadasesuatu yang dapatbertahansendiri di dalamsistemhukum. Hukumadalahpengalaman yang diaturdandikembangkanolehakal, yang diumumkandenganwibawaolehbadan-badan yang membuatundang-undangataumensahkanundang-undangdalammasyarakat yang berorganisasipolitikdibantuolehkekuasaanmasyarakatitu.
6. Pragmatic Legal Realism Salah seorangsarjanabernama Friedman membahasaliraninidalamkaitannyasebagaisalahsatusubalirandaripositivismehukum. Sebab, pangkalpikirdarialiraninibersumberpadapentingnyarasioatauakalsebagaisumberhukum. Pendasarmazhab/aliraniniialah John Chipman, Gray, Oliver Wendell Holmes, Karl Llewellyn, Jerome Frank, William James dansebagainya. Friedman jugaberpendapatbahwa Roscoe Pound jugadapatdigolongkankedalamPragmatic Legal Realism di sampingmasukkedalamSociological Jurisprudence. Hal inidisebabkanolehpendapatataupandangan Roscoe Pound yang mengatakanbahwahukumituadalaha tool of social engineering.
Llewellyn berpendapatbahwaPragmatic Legal Realismbukanalirantapisuatugerakan yang memilikiciri-cirisebagaiberikut: Realismebukanlahsuatualiran/mazhab. Realismeadalahsuatugerakandalamcaraberpikirdancarabekerjatentanghukum. Realismeadalahsuatukonsepmengenaihukum yang berubah-ubahdansebagaialatuntukmencapaitujuansosial; makatiapbagiannyaharusdiselidikimengenaitujuanmaupunhasilnya. Hal iniberartibahwakeadaansosiallebihcepatmengalamiperubahandaripadahukum. Realismemendasarkanajarannyaataspemisahansementaraantarasollendanseinuntukkeperluansuatupenyelidikan agar penyelidikanitumempunyaitujuan, makahendaknyadiperhatikanadanyanilai-nilaidanobservasiterhadapnilai-nilaiituharuslahseumummungkindantidakbolehdipenuhiolehkehendak observer maupuntujuan-tujuankesusilaan. Realismetelahmendasarkanpadakonsep-konsephukumtradisionalolehkarenarealismebermaksudmelukiskanapa yang sebenarnyaolehpengadilan-pengadilandan orang-orangnya. Untukitudirumuskandefinisi-definisidalamperaturan-peraturan yang merupakanramalanumumtentangapa yang akandikerjakanoelhpengadilan-pengadilan. Sesuaidengankeyakinanini, makarealismemenciptakanpenggolongan-penggolonganperkaradankeadaan-keadaanhukum yang lebihkeciljumlahnyadaripadajumlahpenggolongan-penggolongan yang adapadamasalampau. Gerakanrealismemenekankanpadaperkembangansetiapbagianhukumharuslahdiperhatikandenganseksamamengenaiakibatnya.
Pendekatan yang harusdilakukanolehgerakanrealismeuntukmewujudkan program tersebut di atastelahdigariskansebagaiberikut: Keterampilandiperlukanbagiseseorangdalammemberikanargumentasinya yang logisatasputusan-putusan yang telahdiambilnyabukanhanyasekedarargumen-argumen yang diajukanolehahlihukum yang nilainyatidakberbobot. Mengadakanperbedaanantaraperaturan-peraturandenganmemperhatikanrelativitasmaknaperaturan-peraturantersebut. Menggantikankatagori-katagorihukum yang bersifatumumdenganhubungan-hubungankhsususdarikeadaan-keadaan yang nyata. Cara pendekatansepertitersebut di atasmencakupjugapenyelidikantentangfaktor-faktor/unsur-unsur yang bersifatperseornaganmaupunumumdenganpenelitianataskepribadian sang hakim dengandisertai data-data statistiktentangramalan-ramalanapa yang akandiperbuatoloehpengadilandan lain-lain.
Mengenaialiran Pragmatic Legal Realism yang berkembangpadawaktuitudapatdibedakanmenjadi 2 (dua) macam, yaitu: AliranRealismeHukumAmerika AliranRealismeSkandinavia 1. AliranRealismeHukumAmerika Tokoh-tokohnyaadalah Oliver Wendell Holmes dan Jerome Frank. “The path of Law”berasaldari Holmes, sedang“Law in the modern mind”berasaldari Jerome Frank. Sifatnormatifhukumagakdikesampingkan. Hukumpadahakekatnyaadalahberupapolaperilaku/tindakan (pattern of behaviour) nyatadari hakim danpetugas/pejabathukum(law officials)lainnya. Pendorongutamaperilaku Hakim ataupejabat-pejabathukumsegarusnyaberpijakpada moral positifdankemaslahatanmasyarakat(social advanrage). Bagi Frank, hukumdapatdibagimenjadidua, yaituhukum yang senyatanyadanhukum yang mungkin(actual law and probable law). Peraturan-peraturanhukumdanasas-asashukumtidak lain adalahsemacam stimuli yang mempengaruhiperilaku hakim yang dapatdilihatdalamputusan-putusan hakim, di sampingfaktor-faktor lain, yakni, prasangkapolitis, ekonomis, danmoril, simpatimaupunantipatipribadi (Frank). Terhadapsikap yang agakekstrimdarikeduatokohtersebut, yakni Roscoe Pound danbenjamin Cardozo dalambukunya yang berjudul“The nature of the juridical process” mengambilpendirian yang lebihmoderat, yakniwawasansosiologis.
AliranRealismeSkandinavia Di Skandinavia, parasarjanahukum modern mengembangkancaraberfikirtentanghukum yang memilikicirikhasalaSkandinavia yang tidakadapersamaannya di negara-negara lain. Walaupunistilahrealismeseringdipergunakanuntukgerakancaraberfikir di Skandinaviaakantetapipersamaannamadengangerakancaraberfikir di AmerikaSerikat, hanyalahsebataspersamaannamasaja. RealismeSkandinaviaadalahdasar-dasarfilsafat yang memberikankritik-kritikterhadapdasar-dasarmetafisikahukum(Skandinavian realism is essentialy a philosophical critique of the metaphysical foundations law). Gerakaninimenolakcarapendekatan yang dipergunakanolehkaumrealisAmerikaSerikat yang mempunyainilairendah. Dalamcaranyamemberikritikdanpengupasanprinsip-prinsippertama yang seringkalisangatabstrak, grakanrealismempunyaiciri-ciri yang miripsekalidenganciri-ciriFilsafatHukumEropa. Adanyapersamaancarapendekatanantarapenganut-penganutgerakanrelaismeSkandinaviadiusebabkanolehpengaruhdari Axel Hagestromterhadaptokoh-tokohgerakanrealismeSkandinaviapadawaktuitu, yaituOliverscrona, Lundstedt, sekalipunpengaruh Axel tidaksebesar Ross.
Para ahli hukum tersebut di atas menolak adanya pengertian-pengertian mutlak tentang keadilan yang menguasai dan yang memberi pedoman pada sistem-sistem hukum positif. Mengenai nilai-nilai hukum gerakan realisme Skandinaviamempunyai pendirian yang sama dengan filsafat relativisme; mereka menolak pendirian yang mengatakan bahwa ketentuan-ketentuan tentang hukum dapat disalurkan secara memaksa dari prinsip-prinsip tentang keadilan yang tidak adapat diubah. Menurut Friedman, keberadaan realisme Skandinavia telah memberikan sumbangan yang amat besar kepada teori hukum, yaitu tentang penggunaan pengertian kehendak kolektif, satu kehendak umum atau kehendak negara (a collective or general will or of the state) oleh ilmu hukum analitis. Menurut Hargerstrom dan kawan-kawan, pengertian-pengertian tersebut adalah semacam satu pengertian gaib yang dipergunakan mereka untuk memberi dasar hukum pada kemahakuasaan orang-orang yang memegang perintah negara; dan cara mereka membuktikan legitimitas (dasar hukum) kekuasaan negara tersebut menurut Hargerstrom dan kawan-kawan adalah pada dasarnya sama dengan cara-cara yang dipergunakan filsafat hukum kodrat.
SEKIAN TERIMA KASIH