420 likes | 1.13k Views
MANAJEMEN BENCANA KESEHATAN. Dr. Edison, MPH Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unand. Pengertian. “ Bencana ” adalah :
E N D
MANAJEMEN BENCANA KESEHATAN Dr. Edison, MPH Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unand
Pengertian • “Bencana” adalah : kejadian alami ( mis ; gempa bumi, tanah longsor dll ) yang dikaitkan dengan efek kerusakan yang ditimbulkannya ( mis; hilangnya kehidupan atau bangunan, dll ) • “Bahaya” adalah : kejadian alami dan “kerentanan” yang mengacu pada kelemahan suatu populasi atau sistem ( mis; RS, sistem penyediaan air dan pembuangan air kotor, atau aspek infrastruktur ) thd pengaruh dari bahaya tersebut.
Bahaya ; adalah potensi terjadinya peristiwa alam atau buatan manusia yang menimbulkan akibat negatif. Kerawanan ; adalah sejauh mana struktur masyarakat, jasa atau lingkungan kemungkinannya mengalami kerusakan atau terganggu oleh dampak sebuah bahaya.
Bencana ( disaster ) : adalah segala kejadian yang mengakibatkan kerugian, gangguan ekonomi, kerugian jiwa manusia dan kemerosotan kesehatan dan jasa kesehatan dengan sekala yang cukup untuk menjamin tanggapan luar biasa dari masyarakat atau daerah luar yang tidak terkena dampak ( WHO ). Tiga hal penting dari “ bencana “: 1. Fungsi normal dari sebuah masyarakat terganggu 2. Melebihi mekanisme kemampuan sebuah masyarakat 3. Gangguannya begitu besar shg tdk mampu utk dikembalikan ke fungsi normal tanpa bantuan dari luar.
Probabilitas terpengaruhinya suatu sistem atau populasi tertentu oleh suatu bahaya disebut dgn “risiko” • Faktor-faktor umum bencana : 1. Terdapat hubungan antara tipe bencana dan pengaruhnya thd kesehatan. 2. Sbgn pengaruh bencana mrpk ancaman yg potensial, bukan ancaman yg dapat dihindari thd kesehatan.
Lanjutan….. 3. Tidak semua risiko kesehatan yg potensial dan aktual pasca-bencana akan terjadi pada waktu yang bersamaan. 4. Kebutuhan makanan, tempat tinggal sementara, dan layanan kesehatan dasar saat bencana tidak menyeluruh. 5. Perang sipil dan konflik menimbulkan kumpulan masalah kesehatan masyarakat tersendiri dan kendala operasional.
Klasifikasi Bencana • 1. Bencana Alam - Gempa bumi - Badai pasir - Tsunami - Banjir, gelombang laut - Letusan gunung berapi - Kemarau - Tanah longsor - Epidemik - Hurican/ Typhoon, petir - Panas yang ekstrim - Angin Tornado - Kebakaran hutan/rmh - Badai salju - Badai musim dingin
2. Bencana oleh Manusia - Kebocoran zat kimia - Peperangan - Bahaya nuklir, biologis - Kerusuhan dan demonstrasi - Runtuhnya gedung - Ledakan - Kebakaran - Tabrakan pswt terbang, dll
Masalah kes. Umum saat BA • Reaksi sosial • Penyakit menular • Perpindahan penduduk • Pengaruh cuaca • Makanan dan gizi • Persediaan air dan sanitasi • Kesehatan jiwa • Kerusakan infrastruktur kesehatan
Masalah Kesehatan Akut Terkait Tipe Bencana • Gempa Bumi : menyebabkan banyak kematian dan banyak cedera. Tergantung kpd 3 faktor : a. tipe rumah / bangunan b. waktu terjadinya gempa ( siang / malam ) c. kepadatan penduduk Kedatangan pasien 2 gelombang : Pertama : korban dekat fasilitas kesehatan Kedua : korban rujukan dari tempat jauh
2. Angin ribut : - cedera dan kematian relatif sedikit - dampak kesehatan masyarakat akibat badaiu dan banjir. 3. Banjir bandang, Gelombang pasang dan Tsunami - jumlah kematian dan cedera banyak - setelahnya cedera sedikit, tapi penyakit menular bisa meningkat. 4. Letusan Gunung berapi - berdampak pada populasi dan infrastruktur - penyakit menular dan gangguam gizi di tempat pengungsian ( evakuasi ) - gangguan stres dan saluran pernafasan
5. Banjir : - kasus kesakitan dan kematian relatif sedikit - berpotensi menimbulkan KLB, krn terganggunya layanan kesehatan dan rusaknya lingkungan. 6. Tanah longsor : - menyebabkan tingginya angka kematian - angka cedera relatif kecil - dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur
Manajemen Bencana • Dulu bencana dianggap sebagai suatu kejadian yang sederhana, tidak terwujudkan, sebagai suatu kehendak Tuhan. Sekarang bencana tsb bisa dikonstruksikan secara lebih rasional, memahami bahwa bencana tersebut terjadi sebagai jalinan sosial yang melibatkan masyarakat dan lingkungan dimana masyarakat tersebut tinggal. Bencana tersebut pada umumnya dapat diperkirakan dan rencana dapat dilakukan untuk pencegahan, mitigasi, persiapan, tanggapan dan pemulihan terhadap bencana.
Proses Manajemen Bencana • Dalam manajemen bencana, bencana-bancana tersebut dijabarkan berdasarkan risikonya bagi masyarakat dan perawatan yang tepat bagi risiko-risiko yang telah ter-identifikasi. • Pengelola bencana harus menggunakan pendekatan sistematis untuk mengurangi dan apabila memungkinkan untuk mencegah akibat bencana.
Manajemen risiko bencana merupakan aplikasi sistemetis dari kebijakan, prosedur dan praktek manajemen untuk : 1. Mengetahui konteks ( mengetahui ciri-ciri demografi masyarakat spt, kepadatan penduduk, sumber daya, jaringan sosial, status kesehatan, infrastruktur, dll ). 2. Mengidentifikasi risiko bagi masyarakat 3. Menilai risiko bagi masyarakat 4. Menilai dampak / akibat dari bencana 5. Mengatasi risiko melalui pencegahan / mitigasi, kesiapan, tanggapan dan pemulihan. 6. Melanjutkan proses pemantauan dan peninjauan kembali.
Karakteristik Pendekatan MB yang Efektif 1. Rencana tunggal “ untuk semua bencana “ 2. Pendekatan komprehensif a. Pencegahan dan mitigasi : langkah-langkah wajib dan fisik utk mencegah terjadinya bencana atau utk mengurangi efeknya. b. Kesiapan : rencana dan program, sistem dan prosedur, pelatihan dan pendidikan utk menjamin bahwa apabila bencana benar-benar terjadi, maka sumber daya ( tenaga dan peralatan ) dapat dimobilisasi dan disebarluaskan.
Lanjutan ……. C. Respon : tindakan yang diambil secara langsung setelah dampak sebuah bencana untuk memperkecil efek dan untuk memberikan penyelamatan dan bantuan langsung kepada masyarakat. ( penyelamatan, pertolongan pertama, pertawatan, bantuan thd korban, informasi umum, penyediaan makanan, pakaian dan tempat perlindungan.) d. Pemulihan : restorasi jangka panjang dan rehabilitasi bagi masysrakat yang terkena musibah. Hal ini merupakan proses yang kompleks, memerlukan waktu bertahun-tahun ( lihat Aceh )
3. Integrasi instansi dan organisasi - kemitraan yang aktif diantara semua instansi dan pejabat yang berwewenang. - semua organisasi yang berperan harus bekerjsama. 4. Kesiapan masyarakat Mayarakat yang siap adalah masyarakat dimana individu-individunya menyadari bahaya dan tahu bgmn cara melindungi diri mereka, keluarga dan rumah mereka dari bencana. Tingkat kesiapan tingkat kerawanan.
Siklus Manajemen Bencana. Fase penurunan risiko Sebelum bencana Dampak Bencana Fase pemulihan pascabencana
Organisasi Penanggung jawab kesehatan Tkt Pusat Menkes Bakornas PB ( wkl. Pres ) Tkt Propinsi Kadin Kes Satkorlak PB ( gubernur ) Tkt Kab / Kota Kadin Kes Satlak PB ( bupati/wako ) Tkt Kecam Kadin Kes Satgas PB ( camat )
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1653/ Menkes/SK/XII/2005 Tentang Pedoman Penanganan Bencana Bidang Kesehatan
Kesimpulan • Bencana memiliki karakteristi dan potensi berbeda-beda untuk menimbulkan kerusakan, kematian dan cedera. • Manajemen risiko bencana merupakan alat pembuat keputusan yang sistematis, logis dan praktis. • Manajemen bencana meliputi 4 strategi : pencegahan dan mitigasi, kesiapan, respon dan pemulihan